Kembali Ke rutinitas

"Kalau kamu tidak percaya kamu boleh menghubungi nomornya. 0857 ." Timpal seorang perempuan yang satunya menirukan gaya Akmal ketika mengobrol lewat telepon.

"Sekarang dia pasti akan pulang kemudian menangis di ketiak ibunya karena tidak bertemu dengan perempuan yang terlihat menyukainya." Timpal yang laki-laki dengan menggelak tawa.

"Sudah, sudah  Biarkan biarkan dia merasakan bagaimana pembalasan kita atas kekurang ajarannya yang berani mengintip ketika kita sedang berpacaran."

Mendengar percakapan itu Akmal hanya menghela nafas besar, inginnya dia membalas perkataan-perkataan mereka. namun apa yang terjadi, Dia hanya bisa menarik nafas dalam kemudian dia melanjutkan langkah kakinya untuk keluar dari Cafe, membuat keempat muda-mudi yang kemarin malam dia lihat di depan rumahnya, menggelak tawa dengan begitu kencang sepertinya merasa puas dengan apa yang sudah mereka lakukan.

Akmal sekarang sadar kalau dirinya sudah dikerjai oleh keempat orang itu, namun dia yang seorang introvert tidak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa mengumpat memaki-maki mereka di dalam hati.

Akmal merasa hancur ketika menyadari bahwa ia hanya menjadi objek lelucon dari seorang wanita di aplikasi kencan. Perasaan kekecewaan dan sakit hati melingkupi hatinya, membawa rasa tidak adil dan frustrasi. Ia mungkin merasa diabaikan dan diperlakukan tidak hormat, meninggalkan luka emosional yang mendalam.

Setelah berdiri beberapa saat di depan pintu Cafe, Akmal pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk menghadapi kenyataan kenyataan pahit yang terus hinggap dalam kehidupannya.

Malam hari, seperti biasa Akmal duduk di sofa yang berada di kamarnya, namun yang berbeda kala itu Dia tidak sedang makan ataupun melukis pesawat, dia hanya membiarkan Robi memakan makanan Turtle food stick. wajahnya terlihat sangat muram, rambutnya sangat acak-acakan, kemeja bajunya tidak dikancingkan persis seperti orang yang sedang frustasi berat.

"Suatu saat pasti aku akan memiliki Belahan Jiwa, dan akan kubalas semua orang-orang yang sudah merendahkanku dengan memiliki wanita cantik yang sangat menyayangiku." gumam Akmal Sanjaya sambil mengepalkan tangan merasa kesal dengan kehidupan yang ia alami.

Suasana di ruang kamar terasa sangat hening, hanya terdengar suara televisi yang dinyalakan namun Akmal tidak sedikitpun tertarik untuk menontonnya, dia hanya menyalakan tv untuk mengusir rasa sepi dan frustasi.

Kring! kring! kring!

Seperti biasa ketika malam tiba, akan ada suara telepon yang memanggilnya. yang tidak lain panggilan itu dari Bi Ati wanita yang selalu benar-benar tulus menyayanginya.

"Iya kenapa Bi?" tanya Akmal seperti biasa memulai pertanyaan seperti itu, padahal dia sudah sangat tahu kalau bibinya akan bercerita sedikit sebelum mereka tidur.

"Kamu lagi ngapain?"

"Nggak lagi ngapa-ngapain Bi, Akmal hanya sedang menonton TV."

"Gak sedang melukis pesawat?"

"Nggak Bi, sudah selesai." Jawab Akmal dengan suara yang lesu.

"Bagus kalau begitu. Kamu sudah dewasa kamu sudah tidak pantas bermain mainan anak kecil, seperti main pesawat."

"Iya Bi, Bibi sedang apa?" jawab Akmal balik bertanya.

"Tidak lagi ngapa-ngapain Bibi sedang berbaring di tempat tidur Bibi. kalau belum menelpon, kamu rasanya belum tenang?"

"Terima kasih sudah sangat perhatian terhadap Akmal, tapi bibi tidak usah khawatir karena disini Akmal baik-baik saja."

"Yah kalau kamu sudah memiliki pendamping, Bibi tidak akan terlalu khawatir. namun sekarang kamu masih hidup sendirian kamu masih harus diperhatikan oleh orang tua."

"Sekali lagi terima kasih."

"Oh iya, mumpung Bibi sedang ingat. kamu jangan lupa bahwa minggu ini kita ada janji untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara kita."

"Pernikahan anaknya bibi Santi bukan?"

"Iya, kita Jangan sampai tidak datang untuk memberikan doa terbaik kepada dua orang yang sebentar lagi akan mengarungi kehidupan yang baru dalam bahtera rumah tangga."

"Baik Bi, nanti hari Sabtu Akmal jemput ke rumah."

"Yah terima kasih. kalau begitu sekarang kamu tidur biar tubuhmu beristirahat dan tetap sehat."

Akhirnya telepon pun terputus, Akmal segera bangkit dari tempat duduknya, kemudian mengambil handuk untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu, karena semenjak tadi pulang dari Cafe senja Akmal belum beranjak dari kursi sofanya.

Hari-hari pun berlalu, hingga waktu yang dijanjikan pun tiba. hari itu ketika selesai melaksanakan salat magrib di rumah Bi Ati. keponakan dan bibi itu terlihat sudah bersiap-siap dengan memakai gaun terbaik yang mereka miliki. setelah dirasa tidak ada yang kurang, Mereka pun menuju ke mobil Akmal yang terparkir di halaman untuk pergi ke acara resepsi pernikahan saudara mereka.

Akmal meluncur di atas jalan yang mulai diliputi oleh senja yang meredup. Cahaya keemasan matahari yang hampir terbenam memberikan nuansa kehangatan pada pemandangan sekitar. Melalui jendela mobilnya yang terbuka, hembusan angin senja membelai wajahn, menciptakan momen keheningan yang tenang.

Jalanan yang tenang dan langit yang dipenuhi warna oranye dan ungu memperlihatkan suasana petang yang memukau. Melihat cakrawala yang terus berubah di atas langit, Akmal terus terfokus dengan kendaraan yang ia kemudian karena kendaraan itu mulai masuk ke jalur-jalur yang mulai berkubang dengan kemacetan.

Di dalam mobil, playlist musik yang dipilih oleh bibinya mengiringi perjalanan mereka, menciptakan pemandangan sonik yang pas dengan suasana senja. Mungkin terdengar lagu-lagu yang meresapi perasaan dan memberikan latar yang cocok untuk refleksi, di tengah-tengah padatnya kendaraan.

Sementara Akmal terus melaju, lampu-lampu jalan mulai menyala satu per satu, menciptakan jejak cahaya di sepanjang perjalanan. Mobilnya menjadi kendaraan bagi pikiran dan perasaannya, mengantar ke manapun perasaan senja membawanya.

Setelah berjuang dan bergelut dengan kemacetan, akhirnya Akmal pun tiba di salah satu gedung yang dijadikan tempat melangsungkan acara resepsi pernikahan. Akmal dan Bi Ati Mereka pun masuk disambut ramah oleh kedua mempelai, meski Akmal kurang akrab tapi mereka tahu kalau Akmal adalah salah satu bagian dari keluarga.

Bibi Ati diajak oleh salah satu keluarga untuk mengobrol, sedangkan Akmal disuruh oleh bibinya untuk mencari-cari perempuan yang menjadi tamu undangan, siapa tahu saja dari tempat itu dia bisa menemukan seorang pendamping hidup.

Musik pernikahan yang mengalun lembut atau riang-riang menciptakan suasana yang meriah sejak pintu masuk. Lampu-lampu gantung yang menghiasi langit-langit memberikan kilauan magis di ruangan yang dipenuhi dengan senyum dan tawa.

Meja resepsi dihiasi dengan indah, memamerkan buket bunga segar dan detail dekoratif yang menambah sentuhan elegan. Tempat duduk yang teratur rapi dengan penataan yang terencana memberikan kenyamanan bagi para tamu.

Aromanya bercampur dengan harum makanan yang disajikan. Meskipun berbagai hidangan dari meja hidangan berdiri memikat selera, suasana resepsi pernikahan tetap memancarkan kebersamaan dan semangat perayaan.

Terdapat panggung utama yang menonjol di depan, tempat pasangan pengantin nantinya akan duduk. Latar belakang panggung dihiasi dengan elemen-elemen yang menggambarkan kisah cinta mereka, menciptakan pemandangan yang menarik dan bermakna.

Tamu-tamu yang berpakaian rapi mengisi ruangan dengan percakapan ringan dan tawa yang bersahaja. Suasana tawa dan sorak-sorai dari para tamu menciptakan iklim yang penuh kegembiraan.

Episodes
1 Mengenaskan
2 Hidup Yang Malang
3 Janjian Lagi
4 Dikecewakan Lagi
5 Kembali Ke rutinitas
6 Menghadiri Pesta
7 Menggoda wanita Cantik
8 Namanya Shakila
9 Memeriksa Gigi
10 Ektrasi Gigi
11 Pekerjaan Akmal
12 Alergi Dermatitis kontak
13 Komplek Perumahan Sentosa
14 KDRT
15 khawatir
16 Bertemu du Taman
17 Berubah
18 Semakin Dekat
19 Akmal Bahagia
20 Sangat Bahagia
21 Khawatir
22 Aku Sudah Menikah
23 Solusi Buat Shakila
24 Eksekusi
25 Tidak Menyerah
26 Menghabisi Ramlan
27 Menghilangkan Jejak
28 Ramlan Dikuburkan
29 Shakila bersedih
30 Doa Untuk Ramlan
31 Akmal Pulang Ke Jakarta
32 Kenyataan Pahit
33 Penghianatan Besar
34 Penderitaan
35 Keberhasilan Shakila
36 Aku Bukan Orang Bodoh
37 Mencari Rinto
38 Aktivitas Shakila
39 Menginap Dirumah Bibi
40 berkunjung Kerestoran Fram In The Country
41 Disiksa Kembali
42 Mengatur Siasat
43 Reparasi Kunci
44 Terus Bergerak
45 Kunci Duplikat Sudaj Ditangan
46 Cari Mobil Sewaan
47 Resep Obat
48 Mempersiapkan Semuanya Dengan Matang
49 Sewa Mobil
50 Menunggu Waktu Tepat
51 Mengintai
52 Menyelinap
53 Mereka Datang
54 Mereka Terperdaya
55 Menghilangkan Barang Bukti
56 Alergi Shakila Kambuh
57 Rem Loss
58 Kecelakaan
59 Menikmati Kemenangan
60 Strategi Selanjutnya
61 Penyebab Kecelakaan
62 Teror Terus Berlanjut
63 Biang Keladinya
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Mengenaskan
2
Hidup Yang Malang
3
Janjian Lagi
4
Dikecewakan Lagi
5
Kembali Ke rutinitas
6
Menghadiri Pesta
7
Menggoda wanita Cantik
8
Namanya Shakila
9
Memeriksa Gigi
10
Ektrasi Gigi
11
Pekerjaan Akmal
12
Alergi Dermatitis kontak
13
Komplek Perumahan Sentosa
14
KDRT
15
khawatir
16
Bertemu du Taman
17
Berubah
18
Semakin Dekat
19
Akmal Bahagia
20
Sangat Bahagia
21
Khawatir
22
Aku Sudah Menikah
23
Solusi Buat Shakila
24
Eksekusi
25
Tidak Menyerah
26
Menghabisi Ramlan
27
Menghilangkan Jejak
28
Ramlan Dikuburkan
29
Shakila bersedih
30
Doa Untuk Ramlan
31
Akmal Pulang Ke Jakarta
32
Kenyataan Pahit
33
Penghianatan Besar
34
Penderitaan
35
Keberhasilan Shakila
36
Aku Bukan Orang Bodoh
37
Mencari Rinto
38
Aktivitas Shakila
39
Menginap Dirumah Bibi
40
berkunjung Kerestoran Fram In The Country
41
Disiksa Kembali
42
Mengatur Siasat
43
Reparasi Kunci
44
Terus Bergerak
45
Kunci Duplikat Sudaj Ditangan
46
Cari Mobil Sewaan
47
Resep Obat
48
Mempersiapkan Semuanya Dengan Matang
49
Sewa Mobil
50
Menunggu Waktu Tepat
51
Mengintai
52
Menyelinap
53
Mereka Datang
54
Mereka Terperdaya
55
Menghilangkan Barang Bukti
56
Alergi Shakila Kambuh
57
Rem Loss
58
Kecelakaan
59
Menikmati Kemenangan
60
Strategi Selanjutnya
61
Penyebab Kecelakaan
62
Teror Terus Berlanjut
63
Biang Keladinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!