Janjian Lagi

"Kenapa aku malah mengintip mereka. Dasar bodoh, bodoh." gumam Akmal sambil menepuk jidat, tubuhnya yang menempel ke dinding perlahan mulai meninggalkan, berjalan menuju ke tempat tidur untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tempat tidur yang nyaman itu merespon tubuhnya dengan lembut, menciptakan sensasi tenang dan hangat.

Dalam keheningan kamar, Akmal merasakan rasa lelah dari hari yang berlalu. Penolakan Sarah ketika tadi di cafe menjadi pengalaman buruk untuk kesekian kalinya, cara meninggalkan para perempuan yang berkencan dengannya selalu terngiang-ngiang dalam pikiran.

Dengan perlahan, Akmal menghanyutkan dirinya dalam kenyamanan kasur. Tangannya menyentuh selimut yang lembut, dan matanya mulai terpejam. Suara angin yang berbisik di luar jendela menjadi Harmoni Yang Indah di telinga Akmal, membawanya ke dalam dunia mimpi yang tenang.

Seiring dengan perlahan menyusur malam, Akmal merasa begitu bersyukur untuk memiliki ruang pribadi ini, tempat di mana ia bisa melepaskan penat dan membiarkan tubuhnya rileks. Di atas kasur yang empuk itu, Akmal merencanakan untuk menemukan ketenangan dan kesegaran untuk menyambut hari yang baru besok.

Keesokan paginya. seperti biasa setelah sarapan Akmal pergi ke klinik tempat pekerjaannya, di sana ada beberapa perawat yang membantu, Mereka terlihat manggut memberi hormat kepada sang atasan yang baru datang.

Setelah beristirahat beberapa saat, Akmal pun mengecek Beberapa pasien yang masih menginap di kliniknya dan memeriksa pasien yang baru datang untuk berobat. hari itu Akmal disibukan dengan pekerjaan rutinitasnya yang sebagai seorang dokter.

Malam harinya, seperti biasa dia pun sedang duduk di sofa yang ada di kamarnya, tangannya terlihat memegang miniatur pesawat yang sedang dilukis.

Hari ini aku sangat lelah sekali Robi. Rasanya aku ingin Memiliki seseorang yang bisa mengobati lelahku, yang bisa menemaniku berbicara ketika aku beristirahat di rumah." curhatnya sama kura-kura yang sedang mengunyah makanan.

"Kapan ya aku memiliki seorang pendamping seperti orang lain, aku sudah berusaha semaksimal mungkin bahkan aku mendaftar di beberapa aplikasi kencan. namun tidak ada satupun wanita yang mau menjalin hubungan denganku, mereka selalu kabur di saat pertemuan pertama kali."

Kura-kura itu tidak menjawab, Dia hanya fokus memakan makanannya yang diberikan oleh sang majikan, tidak memberikan respon atau gestur untuk menanggapi curhatan orang yang berada di kursi.

Kring...! kring...! kring....!

Suara telepon pun mulai terdengar berbunyi, setelah dilihat ternyata Bi Ati yang memanggil. dengan segera Akmal pun mengangkatnya.

"Lagi ngapain?" tanya orang Dari ujung telepon.

"Biasa sedang melukis pesawat Bi, kenapa?"

"Cobalah kamu ketika pulang kerja itu nongkrong di cafe atau main ke klub malam, Agar kamu memiliki pergaulan. jangan di rumah terus, nanti pikiranmu bisa terganggu."

"Tidak Bi, aku rasanya tidak terlalu suka bergabung dengan orang-orang yang kurang baik seperti itu, Aku lebih nyaman sendiri."

"Itu Masalahnya, Mau sampai kapan kamu merasa nyaman dengan kesendirian. kamu sebagai seorang manusia dan sebagai laki-laki yang normal, kamu harus memiliki pasangan. dan Kalau kamu masih tetap diam di rumah kamu tidak akan pernah menemukan pasanganmu."

"Akmal sudah berusaha semaksimal mungkin, Akmal sudah memasang foto profil di beberapa aplikasi pencari pacar, namun mungkin belum waktunya saja Akmal memiliki kekasih. meski begitu Akmal yakin, suatu saat akan ada wanita yang datang dengan membawa cinta yang tulus untuk Akmal."

"Sampai kapan kamu menunggu, bukannya seorang laki-laki harus bekerja lebih keras daripada seorang perempuan. kalau kamu perempuan kamu sangat wajar menunggu seorang laki-laki datang. tapi kamu itu laki-laki yang harus keluar mencari pasangan terbaik."

"Yah Bi, tidak usah khawatir. doakan saja supaya Akmal bisa mendapatkan kekasih."

"Itu tidak harus diminta, karena setiap hari, setiap malam, Bibi selalu berdoa yang terbaik untukmu. sekarang kamu tidur simpan mainanmu dan mulai besok kamu harus keluar main mencari wanita, jangan terus terpaku di rumah." ujar Bi Ati yang selalu seperti itu, dia tidak bosan-bosan mengingatkan keponakannya agar secepatnya memiliki kekasih.

Setelah itu telepon pun terputus, Akmal yang masih merasa tanggung tentang bagian miniatur pesawat yang sedang dilukis, dia pun kembali mengambil kuas lalu melanjutkan pekerjaannya sambil menunggu kantuk datang.

Suasana di dalam kamar Akmal terasa begitu sunyi, sedikit remang-remang, karena dia tidak terlalu suka menyalakan lampu. dia lebih menikmati kegelapan dalam kesendiriannya. waktu pun terus berlalu hingga akhirnya Akmal pun merapikan semua peralatan mainannya, untuk dilanjutkan esok malam, namun ketika hendak bangkit tiba-tiba teleponnya berbunyi.

"Siapa yang menelepon?" tanya Akmal sambil mengerutkan dahi karena nomor yang muncul adalah nomor yang tidak memiliki nama.

Telepon itu terus berdering karena Akmal Tidak sembarangan mengangkat telepon Kalau tidak menyimpan kontaknya. dia terus melanjutkan pekerjaan untuk merapikan seluruh mainannya, namun lama-kelamaan Akmal merasa risih sehingga dia pun memutuskan untuk mengangkat telepon itu.

"Selamat malam. Apakah ini dengan pak dokter Akmal Sanjaya?" tanya suara lembut seorang wanita dari ujung telepon, membuat Akmal merasa heran sekaligus penasaran kenapa ada seorang wanita yang menghubunginya.

"Halo, apakah saya berbicara dengan pak dokter Akmal Sanjaya?"

"Yah, iya...!" jawab Akmal dengan suara sedikit gugup, Entah mengapa jantungnya terasa berdegup, Padahal hanya baru disapa itupun lewat telepon.

"Perkenalkan, aku Asri Kumala. Maaf aku mengambil nomor Pak dokter dari aplikasi kencan online."

"Tidak apa-apa!" jawab Akmal dengan penuh kekakuan.

"Aku tertarik dengan profil dokter Akmal, setelah aku baca dan aku analisa Ternyata kita memiliki banyak kesamaan. aku juga seorang dokter THT di salah satu rumah sakit."

Mendengar perkataan perempuan itu membuat Akmal semakin terdiam. Ucapan, keinginan, kata-kata yang dirangkai ketika Bertemu dengan wanita seperti biasa menghilang seketika. Tak ubahnya seperti orang yang memiliki pemikiran yang lemah.

"Halo Pak Dokter. Apakah saya telat menghubungi bapak karena bapak sudah memiliki kekasih?"

"Maaf, maaf. Tidak, tidak terlambat. Aku hanya sedang menonton televisi." jawab Akmal yang menyembunyikan rasa malunya.

"Syukurlah kalau tidak terlambat, Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Pasti, pasti." Jawab Akmal yang hanya bisa berbicara sedikit.

"Terima kasih kalau begitu."

"Sama-sama."

Obrolan Mereka pun terhenti seolah kehabisan pembicaraan, padahal Akmal selalu belajar dan membaca Apa saja yang harus dibicarakan ketika dia bertemu dengan seorang perempuan, namun waktu itu pembicaraan yang selalu dia impikan seolah hilang seketika. Bahkan dia terlihat mengepalkan tangan merasa kesal dengan dirinya yang selalu ganggu ketika mengobrol dengan seorang perempuan.

"Halo!" Akmal mulai mencoba mengetes Apakah teleponnya masih terhubung.

"Yah, kenapa Pak dokter?"

"Kalau kamu serius, Bisakah kita bertemu?" tanya Akmal memberanikan diri.

"Bisa, tapi aku memiliki sedikit pertanyaan. Bolehkah aku bertanya?"

"Boleh?"

"Apakah foto profilmu itu adalah foto terbaru, karena banyak pria yang memasang foto ketika mereka masih muda."

"Iya itu foto terbaru, sebulan yang lalu saya ambil di Rumah Sakit Harapan Sembuh. kalau kamu tidak percaya kamu bisa menghubungi resepsionisnya, nanti aku berikan nomor handphonenya 0857."

"Tidak, tidak usah! aku percaya kok. Ya sudah kapan kita bertemu?" potong wanita yang mengaku bernama Asri Kumala.

"Besok, jam 03.00 sore. di cafe Senja."

"Baik jangan sampai membuatku menunggu."

"Tidak, aku akan datang lebih awal."

"Ya sudah kalau begitu, selamat beristirahat pak dokter Akmal Sanjaya."

Akhirnya telepon pun terputus membuat Akmal berdiri kegirangan, karena bayang-bayang yang selalu diimpikan nampaknya akan menjadi kenyataan. Soalnya baru pertama kali ini Semenjak dia bergabung dengan kencan online ada seorang wanita yang menghubunginya, ini adalah kemajuan yang sangat luar biasa.

Terpopuler

Comments

Raksha

Raksha

Thorrr saling mendukung yukk

2024-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Mengenaskan
2 Hidup Yang Malang
3 Janjian Lagi
4 Dikecewakan Lagi
5 Kembali Ke rutinitas
6 Menghadiri Pesta
7 Menggoda wanita Cantik
8 Namanya Shakila
9 Memeriksa Gigi
10 Ektrasi Gigi
11 Pekerjaan Akmal
12 Alergi Dermatitis kontak
13 Komplek Perumahan Sentosa
14 KDRT
15 khawatir
16 Bertemu du Taman
17 Berubah
18 Semakin Dekat
19 Akmal Bahagia
20 Sangat Bahagia
21 Khawatir
22 Aku Sudah Menikah
23 Solusi Buat Shakila
24 Eksekusi
25 Tidak Menyerah
26 Menghabisi Ramlan
27 Menghilangkan Jejak
28 Ramlan Dikuburkan
29 Shakila bersedih
30 Doa Untuk Ramlan
31 Akmal Pulang Ke Jakarta
32 Kenyataan Pahit
33 Penghianatan Besar
34 Penderitaan
35 Keberhasilan Shakila
36 Aku Bukan Orang Bodoh
37 Mencari Rinto
38 Aktivitas Shakila
39 Menginap Dirumah Bibi
40 berkunjung Kerestoran Fram In The Country
41 Disiksa Kembali
42 Mengatur Siasat
43 Reparasi Kunci
44 Terus Bergerak
45 Kunci Duplikat Sudaj Ditangan
46 Cari Mobil Sewaan
47 Resep Obat
48 Mempersiapkan Semuanya Dengan Matang
49 Sewa Mobil
50 Menunggu Waktu Tepat
51 Mengintai
52 Menyelinap
53 Mereka Datang
54 Mereka Terperdaya
55 Menghilangkan Barang Bukti
56 Alergi Shakila Kambuh
57 Rem Loss
58 Kecelakaan
59 Menikmati Kemenangan
60 Strategi Selanjutnya
61 Penyebab Kecelakaan
62 Teror Terus Berlanjut
63 Biang Keladinya
64 Melampiaskan Amarah
65 Melaporkan Semuanya
66 Kalah Lagi
67 Salah Memilih Lawan
68 Menikmati Kemenangan
69 Kembali Kerutinitas
70 Pengagum Rahasia
71 Menemui bibi Ati
72 Apa Yang Terjadi Pada Ibu
73 Permusuhan Terus Berlanjut
74 Ada Ular Di Rumah
75 Dibuat Panik
76 Sop Kura-Kura
77 R.I.P. Robby
78 Balas Dendam kematian Robby
79 Mempersiapkan Diri
80 Penabrak Ramlan
81 Laporan
82 akmal diinterogasi
83 Memutar Balikan Fakta
84 Shakila Ditelepon Polisi
85 Akmal Menelpon
86 Kelicikan Akmal
87 Terpaksa Mengikuti
88 Menemui Akmal
89 Sambutan Yang Begitu Baik
90 Permainan Yang Cantik
91 Akmal Melawan
92 Shakila Menghilang
93 Shakila Disekap
94 Balas Dendam Untuk Robby
95 Pembelaan Rinto
96 Pembelaan Shakila
97 Diuji
98 Kebohongan
99 Rinto Sangat Ketakutan
100 Siksaan
101 Cabut Gigi
102 Menghilangkan Jejak
103 Menggali Lubang
104 Memberi Makan
105 Mencoba
106 Tidak Kuat
107 Dipaksa
108 Perawatan intensif
109 Melanjutkan Pekerjaan
110 Membawa Tubuh Rinto
111 Dikubur
112 Melanjutkan Penggalian
113 Giliran Shakila
114 Tamat
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mengenaskan
2
Hidup Yang Malang
3
Janjian Lagi
4
Dikecewakan Lagi
5
Kembali Ke rutinitas
6
Menghadiri Pesta
7
Menggoda wanita Cantik
8
Namanya Shakila
9
Memeriksa Gigi
10
Ektrasi Gigi
11
Pekerjaan Akmal
12
Alergi Dermatitis kontak
13
Komplek Perumahan Sentosa
14
KDRT
15
khawatir
16
Bertemu du Taman
17
Berubah
18
Semakin Dekat
19
Akmal Bahagia
20
Sangat Bahagia
21
Khawatir
22
Aku Sudah Menikah
23
Solusi Buat Shakila
24
Eksekusi
25
Tidak Menyerah
26
Menghabisi Ramlan
27
Menghilangkan Jejak
28
Ramlan Dikuburkan
29
Shakila bersedih
30
Doa Untuk Ramlan
31
Akmal Pulang Ke Jakarta
32
Kenyataan Pahit
33
Penghianatan Besar
34
Penderitaan
35
Keberhasilan Shakila
36
Aku Bukan Orang Bodoh
37
Mencari Rinto
38
Aktivitas Shakila
39
Menginap Dirumah Bibi
40
berkunjung Kerestoran Fram In The Country
41
Disiksa Kembali
42
Mengatur Siasat
43
Reparasi Kunci
44
Terus Bergerak
45
Kunci Duplikat Sudaj Ditangan
46
Cari Mobil Sewaan
47
Resep Obat
48
Mempersiapkan Semuanya Dengan Matang
49
Sewa Mobil
50
Menunggu Waktu Tepat
51
Mengintai
52
Menyelinap
53
Mereka Datang
54
Mereka Terperdaya
55
Menghilangkan Barang Bukti
56
Alergi Shakila Kambuh
57
Rem Loss
58
Kecelakaan
59
Menikmati Kemenangan
60
Strategi Selanjutnya
61
Penyebab Kecelakaan
62
Teror Terus Berlanjut
63
Biang Keladinya
64
Melampiaskan Amarah
65
Melaporkan Semuanya
66
Kalah Lagi
67
Salah Memilih Lawan
68
Menikmati Kemenangan
69
Kembali Kerutinitas
70
Pengagum Rahasia
71
Menemui bibi Ati
72
Apa Yang Terjadi Pada Ibu
73
Permusuhan Terus Berlanjut
74
Ada Ular Di Rumah
75
Dibuat Panik
76
Sop Kura-Kura
77
R.I.P. Robby
78
Balas Dendam kematian Robby
79
Mempersiapkan Diri
80
Penabrak Ramlan
81
Laporan
82
akmal diinterogasi
83
Memutar Balikan Fakta
84
Shakila Ditelepon Polisi
85
Akmal Menelpon
86
Kelicikan Akmal
87
Terpaksa Mengikuti
88
Menemui Akmal
89
Sambutan Yang Begitu Baik
90
Permainan Yang Cantik
91
Akmal Melawan
92
Shakila Menghilang
93
Shakila Disekap
94
Balas Dendam Untuk Robby
95
Pembelaan Rinto
96
Pembelaan Shakila
97
Diuji
98
Kebohongan
99
Rinto Sangat Ketakutan
100
Siksaan
101
Cabut Gigi
102
Menghilangkan Jejak
103
Menggali Lubang
104
Memberi Makan
105
Mencoba
106
Tidak Kuat
107
Dipaksa
108
Perawatan intensif
109
Melanjutkan Pekerjaan
110
Membawa Tubuh Rinto
111
Dikubur
112
Melanjutkan Penggalian
113
Giliran Shakila
114
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!