Terlihat Rio keluar dari pintu dan langsung memunggungi Mamah nya karena harus nenarik hendel pintu kamar mandi untuk menutup nya kembali.
Begitu membalik kan badan nya ke arah kamar lagi,Rio kaget...karena mamah nya ternyata masih berada di dekat pintu dan sekarang berada sangat jelas di depan nya.
Mamah nya memakai Dress berbelahan rendah di dada nya,sehingga Dua bukit kembar mulus nya sukses mengintip di balik baju dress tipis tersebut.
Yang lebih membuat Rio menelan Saliva nya berkali - kali adalah,ternyata mamah nya tidak membungkus dengan apa - apa lagi sepasang bongkahan pepaya putih mulus dan sangat indah nya tersebut.
Spontan membuat belalai nya itu menegang dan mengeras,menyodok ke depan.sehingga membuat handuk yang di kenakan nya menonjol parah.
Lebih parah nya lagi,karena terpana dengan pemandangan di depan nya,Rio tidak sadar kalau posisi handuk nya itu belum benar - benar terlipat dan di kunci di perut nya.
Jadi begitu Rio bergerak kesamping karena merasa kaget dan hampir menabrak mamah nya,yang tahu - tahu berada di hadapan nya ketika diri nya memutar badan,
Handuk nya itu tersenggol dan nyangkut di gagang pintu k4mar mandi.
Alhasil terekspose lah bagian depan badan Rio yang tanpa sehelai benang pun juga.
Badan nya yang sangat atletis langsung terpampang jelas.
Nampak sisa sisa butiran Air yang masih menempel di badan dan dada nya yang bidang,
"Auuwwpppphh..!!!"
Mamah Dewi langsung menutup mulut nya.Mata nya berusaha menghindar dari pemandangan yang terpampang di depan nya itu.
Tapi ketika ingin berpaling,Mata nya malah menemukan sebentuk ke indahan yang sudah lama tidak dia lihat dan nikmati.
Sontak saja bukan nya berpaling,tapi malah diri nya jadi membelalak kan mata nya dan terjebak ke arah pangkal paha Rio.
"Ohhh...Astaga...besar sekali 'milik' anak ku ini.Bahkan jauh lebih besar dari milik Almarhum suami ku."
Nafas mamah Dewi memburu,wajah nya mendadak langsung memerah matang.
Mata nya nya berlahan menjadi sayu.Seperti nya mamah nya Rio ini sudah mulai di kuasai Nafsu Bitahi.
Bibir nya terlihat bergetar seakan ingin mengucap kan sesuatu.Tapi sampai beberapa saat,tidak ada yang keluar dari mulut nya.
Rio terlambat untuk menyadari kalau sekarang diri nya sudah telanjang bulat.
Diri nya tersadar ketika melihat mata mamah nya yang melotot ke arah bawah pus4r nya.
Otomatis Dia mengikuti arah pandangan mata mamah nya ini.
Begitu menyadari itu,spontan Rio menutup belalai nya yang memang sedang menantang langit itu dengan satu tangan nya.
Satu tangan nya lagi dengan cepat meraih handuk dan memakai nya kembali.
."Ma-maaf maahh...gak sengaja..!!"
Kata Rio gelagapan sambil membalik kan badan,memunggungi mamah nya.
lalu dengan cepat menunduk kan kepala nya dan merapikan handuk nya.
Mendengar suara Rio,Dewi pun ikut tergagap.
Diri nya merasa malu merasa kepergok anak nya seperti sedang menikmati tonggak sakti nya dengan penuh penghayatan.
Kini diri nya berusaha untuk bisa menguasai hasrat nya yang yang tiba tiba saja menggebu karena memang sudah lama tidak pernah terlampiaskan lagi.
"Sudah lupakan...tapi mamah mohon jangan bilang - bilang sama adik mu ya...?!"
Pinta Mamah menghiba.
"I-iya mah..."
Jawab Rio singkat sambil masih menunduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments