Tapi seperti tidak ikhlas di lepas pelukan nya,Fitri kembali mencuri curi dengan cara Masih saja kedua tangan nya menggelendot manja di lengan atas Rio yang terlihat kekar,sehingga semangka yang masih Ranum itu mau tidak mau sukses menekan lengan atas nya Rio dengan lembut.
Nafas Rio semakin tidak teratur.Detak Jantung nya makin tidak stabil,Rio menyadari,Sesuatu di daerah sensitif nya mulai bergerak aktif dan siap Menggila.
Untuk menghindari itu,Spontan Rio berkata dengan nada yang sedikit bergetar dan terlihat gugup,
"A-anu dek...gi-gini aja...."
Belum selesai berkata,Rio memutar sedikit bagian bawah pinggang nya,Lalu dengan sedikit menyamping dari jalur pandangan mata adik nya,dia melangkah menjauh sambil menarik sebuah buku untuk menutup bagian bawah perut nya yang sudah lancip.
Sampai di dekat pembaringan, Rio lalu menunjuk tumpukan pakaian yang ada di atas seprei nya sambil berkata,
"Sini dik,Bantuin abang melipat pakaian ini dulu ya...?!
setelah itu...kamu tolong susun di lemari,terserah mau gimana pembagian nya.Abang mau ambil barang lain di atas...oke??!!!"
"Oke bang siap..."
Fitri dengan senang hati sambil melompat - lompat kecil mendekat ke pembaringan abang nya.
Rio melangkah keluar kamar sambil menutup bagian depan bokser nya dengan buku.
"Lho...kok buku nya di bawa lagi bang?"
Fitri mengerut kan alis nya heran ketika melihat abang nya melewati diri nya sambil membawa buku nya lagi.
"I..ini abang mau cari yang seri 2 nya dulu.Mau abang klip,satu-in."
Ucap Rio beralasan dengan sedikit Raut gugup di wajah nya.
Iya,Wajah nya memerah ketika adik nya menanyakan itu.
Karena sesungguhnya dia menutupi sesuatu yang tidak patut di lihat adik nya yang tiba tiba saja menonjol ke depan seperti bakat saja.
Fitri tidak bertanya lagi,di alih kan nya pandangan mata nya ke arah tumpukan pakaian abang nya yang sudah menggunung dan sedikit berantakan.
Rio lega karena adik nya tidak meneruskan pertanyaan nya.Bergegas diri nya ke kamar mandi untuk mengatur junior nya ke posisi yang nyaman.
-@#@-
Sementara itu di kamar nya Rio,Fitri terlihat sedang menyusun dan melipat kembali satu persatu pakaian abang nya.
Sambil terus melipat,Pikiran nya menerawang pada kejadian di ruang keluarga tadi.
Entah mengapa hati nya saat itu terasa tidak nyaman melihat ke akraban mamah dan abang nya.Ada rasa nyeri di dada nya ketika abang nya ini terlihat begitu perhatian kepada mamah nya,begitu memperlakukan mamah nya ini dengan mesra sekali.
Sungguh, Fitri ingin juga di perlakukan seperti itu.
"Apa kah itu perasaan cemburu yang mulai tumbuh di hati ku ya...?ah...masa iya?!Tidak mungkin..!!! Pasti bukan...!!"Tolak Fitri tidak terima dengan analisis nya sendiri.
"Aish...masa sih sampai segitu kecewa nya aku tadi melihat perlakuan abang yang perhatian sama mamah?Harus nya kan aku ikut senang dong.karena meski bukan anak kandung,abang tetap memperlakukan mamah dengan penuh perhatian dan kasih sayang."
Fitri terus berperang di dalam hati nya.
Apa lagi sejak pertemuan tadi,diri nya mulai merasakan sesuatu yang lain di hati nya.
Timbul perasaan yang sangat aneh...perasaan yang ingin selalu ingin dekat dengan abang nya.
Tapi bukan perasaan seperti yang dulu dia rasakan.Kali ini sangat jauh perbedaan nya.Entah lah,Dia belum bisa memastikan itu semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments