"Ini juga...gak tahu kenapa bisa aneh hati ku...kenapa bisa berdetak lebih kencang dan gemetar jika dekat sama abang.Aroma lelaki abang tadi..oh...membuat aku tadi sempat gemes dan mencium pipi abang."
Mengingat itu wajah Fitri berubah seperti ingin terbakar api,panas dan memerah.Mata nya terpejam seperti ingin menghayati moment itu lagi.
"Detak yang kencang Tapi detakan nya itu tidak menyakit kan.malah begitu ada sensasi lain yang aku rasa kan.Apa sesungguh nya yang sedang aku alami sekarang sih?"
Fitri bingung dengan diri nya sendiri.Harus kah nanti aku tanyakan kepada mamah?Fitri bimbang.
"Ah...gak usah aja lah.nanti malah malu aku."
Akhir nya fitri memutus kan untuk merahasiakan saja hal yang di rasakan nya.
Dia terus merapikan dan melipat satu demi satu pakaian abang nya.sesekali dia membawa pakaian abang nya itu ke hidung nya lalu mencium nya dengan dalam.
"Oh...mirip Aroma tubuh abang.Maskulin banget."
Bisik Fitri Lirih.
Dengan lincah nya,Fitri terus membenahi pakaian bertumpuk itu dengan perasaan yang makin melambung tak jelas.
Sedang asyik nya memilah,Tangan fitri langsung berhenti bergerak ketika secara tidak sengaja tangan nya terpegang pakaian dalam Rio.Dipandangi nya pakaian dalam abang nya itu.
Tiba tiba saja ada perasaan aneh yang bergejolak dan menggelitik di dada nya.Aliran darah Fitri semakin kencang.Duduk nya pun mendadak tak nyaman.
"Uh...apa apaan sih...perasaan apa ini?"
Rupanya Fitri belum tahu arti dari perasaan nya itu.
Mungkin karena diri nya belum pernah pacaran.jadi belum berpengalaman.
Iya,Fitri memang belum pernah mengenal lelaki dan jatuh cinta.
Bukan nya tidak ada yang mau dengan diri nya yang kecantikan nya di atas rata - rata,sudah banyak teman cowok di sekolah nya yang mengutarakan perasaan kepada nya.
Tetapi semua itu kandas,ketika tanpa tedeng aling - aling langsung di tolak mentah - mentah oleh Fitri.
Bagi Fitri,abang nya lah lelaki idola nya.Tidak ada satu lelaki pun yang bisa menggantikan abang nya ini di hati nya.Meski pun Dia juga belum tahu perasaan apa itu sesungguhnya.
Dengan debaran jantung yang masih berdegup kencang.Fitri tetap melipat pakaian dalam itu.Walau duduk nya semakin gelisah.Karena Fitri merasa Daerah sensitif nya sudah mengeluarkan sesuatu yang membuat diri nya merasa lengket karena basah.
Fitri belum sadar kalau diri nya sudah semakin dewasa,Jadi wajar kalau membayangkan itu saja diri nya sudah bisa basah.Fitri masih benar - benar hanya mengandal kan naluri nya sebagai seorang wanita yang mulai beranjak dewasa saja dalam hal ini.
Setelah selesai di lipat semua,Fitri mulai menyusun seluruh nya ke lemari.Jalan nya sedikit aneh karena merasa tidak nyaman di pangkal bagian atas kaki nya.
-@#@-
Rio kembali ke kamar dengan membawa sisa buku buku pelajaran dan sebuah komputer jinjing di tangan nya.
"Wahhh...adik abang ini memang rajin sekali.Uda selesai aja ngelipat nya."
Fitri tidak menjawab,dia hanya memutar wajah nya sebentar,lalu kembali fokus menyusun pakaian abang nya ke lemari.
Ada sedikit ke gugupan yang terpancar di wajah nya,tapi Abang nya seperti nya tidak memperhatikan itu.
Tangan Fitri di pegang Rio ketika mau mengambil tumpukan pakaian dalam Rio.
"Udah,yang ini biar abang yang nyusun aja.Kamu yang lain aja."
Fitri langsung memerah wajah nya.Dia tidak tahu harus menjawab bagaimana.tangan nya sudah terlanjur mengambil tumpukan pakaian dalam Abang nya.
Dia hanya tertunduk dengan tangan nya masih dalam genggaman tangan Rio.
"Dek...lain kali kalo bagian ini,biar abang yang ngurus ya.Kamu kan uda besar,gak boleh sembarangan lagi bertindak."
Rio meremas tangan adik nya dengan lembut.
"Eh...iya bang...maaf.tapi abang kan abang fitri sendiri.gak apa apa dong."
Protes Fitri.
Rio tersenyum,
"Iya iya...ya uda kalo kamu mau,abang mau nyusun buku buku abang aja ya."
Akhir nya Rio melepas genggaman nya dan membiarkan adik nya menyusun semua pakaian nya.
Setelah selesai menyusun,Fitri langsung menuju ke tempat tidur Rio dan mulai memasang seprai dan sarung bantal.Di rapikan nya tempat tidur yang berukuran cukup besar itu.
Memang tadi nya kamar itu di peruntukkan kan untuk keluarga yang datang menginap.Tapi saat ini,hanya tinggal mereka bertiga keluarga terdekat.Jadi lah Mamah Dewi membiar kan Rio menempati kamar tersebut.
Sambil terus merapikan tempat tidur Rio,Fitri berkata..
"Bang ..malam ini boleh gak adek tidur di sini sama abang?"
"A...apa...apa???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments