MY RESENTMENT
Seorang pria tampan tengah berbicara dengan temannya. Dia adalah Madara Uchiha, pengusaha kaya yang memiliki banyak saham, perusahaannya bernama Uchiha Property dan bercabang. Usianya 39 tahun, tapi dia belum berkeluarga. Namun dia terlihat awet muda. Ciri fisiknya tinggi terlihat dewasa dan bijaksana, wajahnya tampan dengan mata terkesan tajam berwarna onyx, dan rambut panjang berantakan dan diikat begitu saja, dan itu membuatnya terlihat makin tampan. Banyak wanita yang menginginkannya, namun dia tidak menerima satu orang pun karena alasan masa lalunya yang kelam.
Temannya bernama Obito Uchiha yang memiliki bekas luka parah dibagian kanan wajahnya, katanya bekas kecelakaan berat. Dia juga punya perusahaan dan bekerjasama dengan perusahaan Madara, kebetulan juga mereka kerabat dekat.
"Kau 6 tahun lebih muda dari ku tapi sudah dipercaya ayahmu memegang perusahaan ini" kata Madara.
"Hmm kurasa, aku pantas" kata Obito sambil membuang koran yang baru saja dibacanya.
"Wah kau berterus terang sekali " kata Madara sinis.
"Bagaimana kalau kita keluar dan melihat koleksi mobil temanku? " ajak Obito.
"Hmm, baiklah" jawab Madara.
Mereka pun keluar dari ruangan Obito dan berpapasan dengan 2 orang gadis muda.
Yang satu bermata aquamarine dan berambut blonde, yang satunya lagi bermata lavender dan berambut indigo.
Madara terlihat berfikir sambil melihat mereka tepatnya melihat gadis berambut indigo.
Mereka berdua sudah berlalu tanpa menyapa Obito sang pemilik perusahaan.
"Siapa dia? " tanya Madara.
"Yang pirang itu Yamanaka Ino, dan... "
"Tidak, yang satunya lagi" Madara memotong ucapan Obito.
"Dia Hinata, sepertinya kau mulai membuka hatimu ya,setelah 25 tahun tertutup, tapi kan dia gadis kecil Madara " kata Obito.
Madara menatap Obito dengan tatapan membunuh. "Ah? Hehe aku hanya bercanda" kata Obito.
"Melihat mata dan rambutnya itu, aku mengingat sesuatu" gumam Madara.
"Apa kau mau biodatanya? Dia klien ku" kata Obito.
"Lalu kenapa dia tidak menyapamu? "
"Ah dia kan menjadi klien disini waktu perusahaan ini masih dipegang ayahku"
"Hmm, sekarang kita cari biodatanya kau pasti punya kan? " tanya Madara sambil berlalu
"Apa?! Kita?! " gerutu Obito.
♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Obito mencari satu persatu data klien ayahnya.
"Ini dia, namanya Hyuuga Hinata. Putri tunggal Hyuuga Hiashi dan Hyuuga Hikari ,yang memiliki perusahaan bernama Hyuuga Property, usianya 19 tahun. Wah kalau kau dengannya kau terlihat tua hahaha" tawa Obito meledak.
Madara melemparkan tatapan membunuh pada Obito.
Obito menelan air liurnya sendiri. "Hehe aku hanya bercanda" kata Obito.
"Sudah kuduga, hanya Hyuuga yang memiliki mata lavender, hmm aku jadi ingat masa lalu" gumam Madara.
"Apa? Jadi dia bagian dari masa lalumu? " tanya Obito.
"Ya, bisa dibilang begitu "
"Kau mau balas dendam? "
"Ya, mendengar nama Hyuuga rasanya darahku mendidih"
"Besok ada rapat dan pertemuan klien. Jika kau mau, kau hadir saja. Dia pasti hadir. Bagaimana? "
"Baiklah"
♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Hinata pulang ke mansionnya. "Hinata sudah pulang? Bagaimana di Kantor? " tanya seorang wanita cantik berwajah mirip seperti Hinata, dia adalah Hyuuga Hikari.
"Rasanya lelah bu, aku tidak cocok dengan pekerjaan ini, dari dulu aku ingin menjadi guru TK" kata Hinata.
"Kau anak kami satu-satunya. Hanya kau yang bisa mewarisi semua perusahaanku. Kau baru memegang 1 saja sudah lelah" kata Hiashi yang tiba-tiba berada disamping Hikari.
Hinata mengalihkan pandangannya menyembunyikan raut sedihnya.
"Ya sudah, permisi" Hinata berlalu memasuki mansion.
Hiashi dan Hikari saling pandang.
♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Malam ini, Hiashi, Hikari dan Hinata tengah makan malam.
"Hinata, apa kau senang bekerja diperusahaan ayah? " tanya Hiashi setelah selesai makan.
"Emm, begitulah" jawab Hinata.
"Ayah senang satu tahun ini kau bekerja sebagai derektur kepala" kata Hiashi.
Hinata terdiam.
"Iya, kau memang berbakat, kau bisa meningkatkan perusahaan ayahmu itu " kata Hikari.
"Maaf permisi, aku harus istirahat, besok ada rapat klien" kata Hinata.
"Dimana? " tanya Hiashi.
"Uchiha Group" jawab Hinata kemudian berlalu. Meski Hinata anak tunggal, dia tidak dimanja. Bahkan Hiashi terbilang keras mendidiknya.
♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan harinya, Hinata sudah berada di kantor Obito. Tiba-tiba, dia bertabrakan dengan pria tampan.
"Aw" ringis Hinata. "Maaf aku terburu-buru" kata pria yang ternyata Madara.
Hinata menatap mata obsidian Madara. "Hhh.. Ti.. Tidak apa-apa, a..aku yang salah tidak melihat anda Tuan" kata Hinata tergagap.
Madara tersenyum. "Permisi" Yukari berlalu. Madara tidak menghilangkan senyumannya. "Pembalasan dimulai" batin Madara.
♡♥♡♥♡♥♡
Hinata sedang persentase didepan para klien. Ada Madara, Obito, Ino, dan yang lainnya.
"...dengan begitu, peminat pasti senang" Hinata mengakhiri pidatonya.
"Iya, keramahan juga dibutuhkan. Harus ada yang menyambut pembeli, seperti gadis -gadis cantik" kata Madara pada Hinata.
Hinata tersenyum geli. "Sepertinya pria-pria tampan juga harus ada. Ide anda sangat bagus, Tn. Madara" kata Hinata.
Obito melirik Hinata dan Madara bergantian. "Ide kalian berdua sangat bagus.. Emm kurasa kalian berdua perlu bertukar pikiran" kata Obito sambil menarik tangan Hinata dan Madara.
Selesai rapat klien, Hinata berjalan menuju pintu keluar. "Tunggu" langkah Hinata terhenti kemudian menoleh. Ternyata Madara yang memanggilnya.
"Ada apa Tn. Madara? " tanya Hinata.
"Hmm Nn. Hinata ,emm Obito benar sepertinya kita perlu bertukar pikiran, bagaimana? " tanya Madara.
"Sekarang? "
"Iya, direstoran terdekat"
"Emm, boleh"
♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Hinata duduk berhadapan dengan Madara. "Ide mu bagus kurasa kau cocok jadi direktur perusahaan itu " kata Madara.
"Itu perusahaan ayahku. Sebenarnya aku ingin menjadi guru TK, tapi orang tuaku tidak mengizinkanku" kata Hinata.
Madara mengerutkan dahinya. "Kenapa kau ingin jadi guru TK? Mengurus anak kecil itu menyusahkan" kata Madara.
"Aku ingin membangun kepribadian anak generasi baru menjadi lebih baik, karena kepribadian akan dibawa sampai dewasa... Hh itu hanya impianku" kata Hinata.
Madara terlihat berpikir. "Polos sekali dia untuk ukuran gadis 19 tahun" batin Madara.
"Maaf Tn. Madara aku malah bicara yang bukan-bukan" kata Hinata.
"Tidak masalah.. Oh ya lebih baik kau memanggilku seperti... Madara saja" kata Madara dengan hati-hati.
"Tapi aku menganggapmu seperti seniorku, jadi jika aku memanggilmu seperti itu rasanya tidak sopan" kata Hinata.
"Apa aku benar-benar terlihat tua? " batin Madara.
"Emm... Bagaimana kalau Madara -kun? " tanya Hinata.
"Hhhh itu bagus"
Hinata tersenyum. "Madara-kun tidak suka makan daging tusuk tanpa kecap? " tanya Hinata.
"Iya, aku benci kecap sejak gadis yang terakhir kucintai menghianatiku" kata Madara.
"Kenapa begitu? "
Madara tertawa kecil.
"Ceritanya panjang.. Kau mau mendengarkan? "
"Iya boleh"
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Rahil Ramadhani
thor kisah roberto ama mykha kok gak ada,padahal penasaran aku ama kisah mereka
2021-02-11
0
Eka Putri
gue pengen lanjut baca... tapi nama2 nya membuyarkan vualisasi gue sama naruto 😅
2020-10-24
5
Rahma
madara kun maksdnya apa
2020-09-10
0