Didalam mobil, Hinata terdiam dan Madara fokus menyetir.
Madara tersenyum penuh kemenangan karena merasa telah berhasil memiliki phion yang bisa menghancurkan perasaan Hiashi dan Hikari.
Tiba-tiba senyumannya memudar. "Aku tidak akan menyentuhnya. Tapi bagaimana jika aku lupa? Tidak-tidak.. Aku tidak selemah itu " batin Madara.
Mereka sampai di mansion mewah Uchiha. Benteng tinggi melindungi mansion itu dan terdapat lambang Uchiha yang berjejer.
"Masuklah" kata Madara.
"Maaf Madara -kun" Hinata membungkukkan badannya.
Madara mengerutkan dahinya dan merasa kesal dengan kebiasaan Hinata yang sering membungkukkan badannya seperti itu.
"Kenapa lagi Hinata? "
"Aku.. Aku merasa bersalah karena.. Karena kecerobohanku kkau jadi dalam masalah dan terpaksa menikah dengan ku" kata Hinata.
"Berhenti membungkuk seperti itu Hinata. Sekarang kau Ny. Uchiha di mansion ini, jangan mempermalukanku didepan Uchiha lainnya.. Aku tahu kau sangat baik hati, tapi jangan sebaik itu juga "
"Ka.. Kalau begitu maafkan aku " Hinata kembali membungkuk.
Madara mengusap wajahnya dengan kasar.
"Disini tidak ada pembantu.. Kuharap kau melakukan tugasmu sebagai istri sungguhan"
"Ba.. Baik"
Madara berlalu ke kamar. Hinata mengikutinya. Madara merebahkan tubuhnya ke ranjang.
Hinata memasuki kamar mandi dan dia pun mandi. Setelah itu dia kembali ke kamar dan melihat Madara sudah terlelap.
Hinata pun tertidur disampingnya dan memejamkan matanya. "Sebenarnya aku mulai menyukaimu Madara -kun.. Mungkin suatu saat nanti kau akan membuka hatimu untukku" batin Hinata dengan mata terpejam.
♡♥♡♥♡♥♡
Hari mulai pagi
Madara mencium aroma wangi yang kuat mengundang selera. Perlahan matanya terbuka menunjukkan manik onyx yang indah.
Dia melihat bunga mawar merah muda di vas di mejanya. Ada juga sebagian di dinding.
"Siapa yang meletakkan bunga itu" gumamnya. Dia baru ingat kemarin mengucap janji suci dengan Hinata.
"Hmm aku baru ingat.. Gadis kecil itu.. Hmm baiklah aku harus memulai pembalasanku"
Madara keluar dari kamar dan menuruni tangga. Saat diujung tangga dia mencium aroma yang lezat.
Madara menyeringai "aku akan memulai pembalasan" Madara memasuki dapur. Dia melihat Hinata tengah memasak. Di meja makan juga sudah banyak makanan.
"Madara -kun " Hinata baru menyadari keberadaan Madara.
"Kau menaruh bunga di vas meja ku dan dinding kamarku? "
"Iya "
"Dirumahku bunga dilarang. Jadi lepaskan" Madara pun berlalu.
"Tu.. Tunggu, apa kau tidak akan sarapan? "
Langkah Madara terhenti. "Aku akan sarapan diluar" Madara pun melanjutkan langkahnya.
Hinata terlihat sedih. Dia pun memasuki kamar dan mencopot semua bunga mawar didinding dengan menaiki kursi untuk menggapainya.
Tiba-tiba, kursinya goyang, tangan Hinata tergores kawat yang menyangga bunga tersebut. Hinata pun terjatuh ke lantai.
"Aaa!! "
Mungkin rasa sakit jatuh dari kursi tidak sebanding dengan luka ditangannya.
♡♥♡♥♡♥♡
Madara pulang dari kantor dan mendapati Hinata melamun ditaman samping rumahnya sambil menatap langit.
Madara menghampirinya. "Kau tidak ke kantor? "
Hinata terkejut kemudian menoleh. "A..ayah mengambil alih perusahaan untuk sementara"
"Ohh begitu " Madara melihat luka ditangan Hinata. "Tanganmu kenapa? "
Hinata menyembunyikan tangannya. "Ti.. Tidak apa-apa"
Dengan keberadaan Hinata, mansion Uchiha terlihat lebih hidup. Peralatan dapur juga sering dipakai.
♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan harinya.
Perlahan mata Madara terbuka dan terhenyak melihat keberadaan seorang gadis asing dikamarnya.
Madara baru ingat dia Hinata istrinya. Madara pergi ke kantor tanpa membangunkan Hinata.
Dikantor, Obito datang mengunjunginya sebagai klien Madara.
"Hai" sapa Obito.
"Mau apa kau kemari? "
"Kau tidak senang melihatku kemari? "
"Iya "
"Aku kan klienmu, oh iya bagaimana malam pertamamu? Apa dia.......... Menggairahkan? "
"Apa yang kau bicarakan aku tidak menyentuhnya"
"Apa? Jadi kau serius? Kasihan sekali dia tidak tahu apa-apa tapi kau menyakitinya"
Madara menatap Obito dengan tajam.
"Kau berlebihan Madara "
"Bukankah kau sendiri yang memberiku ide untuk menikahinya! "
"Iya tapi itu karena aku yakin dia jodohmu"
Madara menarik bagian depan baju Obito. "Jadi kau mempermainkanku! "
"Ti.. Tidak! Lepaskan aku Madara "
Madara mendorong Obito dengan kasar.
♡♥♡♥♡♥♡
Madara pulang dari kantor. Dia terkejut melihat Hinata sudah berdiri didepan mansion.
Hinata pun membungkukkan badannya. "Maafkan aku Madara -kun, aku kesiangan bangun pagi jadinya kau tidak sarapan"
Madara terpaku dengan apa yang dilakukan Hinata. "Kkau tidak perlu seperti itu Hinata "
Hinata menatap Madara. "Jangan seperti itu lagi"
"Ta.. Tapi aku merasa bersalah.. Aku.. Aku melanggar kewajibanku"
Hati Madara teriris mendengar penuturan polos istrinya.
"Aku tidak akan mengalah... Tapi perasaanku... Kenapa Hikari? Putrimu begitu baik kenapa.. "
♡♥♡♥♡♥♡
Keesokan harinya
Hinata sudah memasak karena bangun lebih pagi.
Saat Madara menuruni tangga, Hinata menghampirinya.
"Madara -kun, kuharap kau sarapan dulu"
"Baiklah " jawab Madara. "Tunggu kenapa aku menurut padanya"
Mereka pun sarapan bersama.
Madara meraskan makanan Hinata sangat lezat. Menyesal kemarin Madara tidak sarapan dirumah.
"Aku sengaja tidak memasukan kecap karena aku tidak mau Madara -kun sedih"
Madara menatap Hinata yang makan dengan elegan.
"Jangan berbicara saat makan.. Atau kau tersedak"
♡♥♡♥♡♥♡
Dikantor, Madara terlihat melamun. "Aku ingin balas dendam, tapi kenapa aku tidak bisa? Meski dia anak kecil polos, aku harus melakukannya"
Hari mulai sore, Madara pulang. Saat memasuki mansionnya, dia terkejut melihat seluruh ruangan gelap gulita.
"Kenapa gelap? Semua tirai ditutup.. Kemana gadis itu? "
Madara menendang sesuatu yang ringan. Madara membawa benda itu.
"Balon?? "
Tiba-tiba lampu menyala. Ruangan itu dihiasi lampu-lampu dan dekorasi lainnya ada kue besar.
Terlihat Obito, Rin dan Hinata.
"Kejutaaan Selamat Ulang Tahuun Madara! " seru Obito.
"Selamat ya" kata Rin.
Untuk pertama kalinya ulang tahun Madara dirayakan. Sebelumnya tidak pernah ada perayaan semacam ini.
Madara terpaku dan entah apa yang harus dia lakukan yang pasti perasaannya campur aduk.
"Ini idenya Hinata " kata Rin membuyarkan lamunan Madara.
Menikah denganmu membuatku berubah
aku tidak pernah berfikir menikah dengan
gadis kecil sepertimu
yang pasti aku ingin membalaskan dendamku
pada orang tuamu lewat dirimu
Uchiha Madara
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Anna K2
ini yang namanya cinta datang tanpa diduga eyakkk
2020-05-11
1
Amelisa cherry Salsabila
cinta datang bisa dengan tiba2
2019-07-13
1
Virgo's
googs👍👍
2019-06-13
1