I AM INDIGO
Disebuah kamar dengan penerangan temaram, Terlihat seorang gadis kecil yang usianya sekitar lima tahun tengah tertidur pulas. Tiba-tiba, selimutnya tertarik begitu saja. Padahal, jelas tidak ada siapapun yang menarik selimut tersebut.
Gadis itu menarik selimutnya lagi. Beberapa saat kemudian, selimut itu tersingkap.
Gadis berambut indigo itu perlahan membuka matanya kemudian menarik selimutnya. Mata lavendernya melihat sosok tinggi melesat didekat pintu.
Raut ketakutan terpancar diwajahnya. "Si.. Siapa itu..??" kalian gadis itu pelan. Tiba-tiba, sosok itu berada dihadapannya dan "aaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!! "
12 tahun kemudian
Gadis cantik berambut indigo dan bermata lavender memasuki kelasnya.
Dari tadi kepalanya tertunduk. Dia pun duduk dibangkunya dengan kepala tetap tertunduk.
Semua orang menatapnya heran. "Hinata "
"Hh" gadis yang ternyata bernama Hinata tersentak kemudian menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.
"Na.. Naruto-kun" gumam Hinata.
Pipi Hinata merona. Naruto adalah pria yang sangat disukai Hinata sejak lama.
"Kau kenapa menunduk seperti itu? Bagaimana jika tengkukmu patah? " tanya Naruto.
Hinata mengalihkan pandangannya menyembunyikan pipinya yang merona.
"Ah? Kau marah Hinata -chan? " tanya Naruto.
"Ti.. Tidak Na.. Naruto -kun" jawab Hinata tergagap.
♡♥♡♥♡♥♡
Hinata pulang ke rumahnya setelah pelajaran selesai.
Hinata tinggal sendiri dirumah itu. Dia hidup sebatang kara sejak usia lima tahun. Kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan mobil.
Saat memasuki kamarnya, tiba-tiba lampu mati dikamar itu.
"Jangan main-main" kata Hinata. Dengan siapa dia bicara?
Terdengar suara tawa yang mengerikan dikamarnya.
Hinata membuka lemari untuk menyimpan pakaiannya.
Tiba-tiba makhluk tinggi besar muncul dan menggeram pada Hinata.
Rambut Hinata sampai bergerak karena geraman makhluk itu, tapi Hinata sama sekali tidak merasa takut.
"Kau tidak takut? " tanya makhluk yang tak lain adalah hantu dengan suara mengerikan.
"Ayolah Miana, aku sudah bosan dengan ulahmu yang menakutiku terus menerus setiap hari " kata Hinata.
Miana nama hantu itu. "Jadi kau sudah tidak takut padaku? " tanya Miana dengan wajah bertanya.
Jika bukan Hinata, mungkin orang lain akan takut melihat wajah Miana yang berkelupas dan dipenuhi darah yang sudah kering. Apalagi lensa matanya hanya berbentuk titik hitam.
"Iya, selama 12 tahun kau menakutiku tiap pulang sekolah" kata Hinata.
"Apa kau pernah melihat hantu lain selain diriku? " tanya Miana.
"Sering, bahkan setiap hari. Disekolah, dijalan dan dirumah tetangga" jawab Hinata.
"Enak ya kau bisa melihatku, padahal orang lain tidak bisa melihatku" kata Miana.
"Itulah yang tidak aku inginkan. Aku tidak mau berbeda dengan orang lain. Kenapa harus aku yang seperti ini " kata Hinata sambil menunduk.
"Mungkin tuhan berkehendak lain. Daripada seperti aku" kata Miana.
"Seperti dirimu pun aku tidak mau " gerutu Hinata.
"Apa kau takut melihat hantu? " tanya Miana.
Hinata pun duduk ke tepi ranjangnya kemudian melepas kaos kakinya.
"Tergantung. Jika hantunya menakutkan, mungkin aku takut" jawab Hinata.
"Ah, yang kau jawab selalu kemungkinan. Lalu aku menakutkan tidak? " tanya Miana.
Hinata menatap wajah Miana yang sebenarnya sangat menakutkan.
"Kau tidak menakutkan, hanya lebih kepada menjijikan" kata Hinata kemudian tertawa.
Miana terlihat kesal.
Tanpa Hinata sadari, seorang wanita paruh baya mengintip dari jendela kamar. Wanita itu bergidig takut.
"Kasihan Hinata, ditinggal kedua orang tuanya kini dia jadi gila. Bicara sendiri dan tertawa sendiri " gumam wanita itu kemudian berlalu.
"Kau bilang aku tidak menakutkan. Lalu waktu itu kenapa kau berteriak ketakutan saat melihatku? " gerutu Miana.
"Kapan? " tanya Hinata sambil mengalihkan pandangannya.
Miana terlihat menerawang "Waktu.....
Flashback
Disebuah kamar dengan penerangan temaram, Terlihat seorang gadis kecil yang usianya sekitar lima tahun tengah tertidur pulas. Tiba-tiba, selimutnya tertarik begitu saja. Padahal, jelas tidak ada siapapun yang menarik selimut tersebut.
Hinata menarik selimutnya lagi. Beberapa saat kemudian, selimut itu tersingkap.
Gadis berambut indigo itu perlahan membuka matanya kemudian menarik selimutnya. Mata lavendernya melihat sosok tinggi melesat didekat pintu.
Raut ketakutan terpancar diwajahnya. "Si.. Siapa itu..??" kalian gadis itu pelan. Tiba-tiba, sosok itu berada dihadapannya dan "aaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!! " teriak gadis itu sambil menutup matanya dan kedua tangannya menutup kedua telinganya.
"Si..siapa kau!!! Ja..jangan ganggu aku!!!! " teriak gadis kecil itu yang tak lain adalah Hinata.
Makhluk mengerikan berambut panjang selutut dan berwajah menyeramkan kulitnya terkelupas dengan darah kering menghiasi wajahnya. Kemudian bagian matanya yang hitam hanya berupa titik itu menatap Hinata dengan tajam.
"Hahahaha aku suka melihat matamu yang berwarna biru itu. Ternyata kau melihatku ya hahaha!!! " tawa hantu itu tak lain dia adalah Miana.
"Mataku berwarna lavender! Dasar buta!! " gerutu Hinata diluar kendali karena saat ini dia ketakutan.
"Hahaha, aku suka melihat keberanianmu. Tapi asal kau tahu. Aku hidup disini lebih lama darimu, aku penunggu rumah ini haha" kata Miana diakhiri tawa yang mengerikan.
Perlahan Hinata membuka matanya dan melihat hantu yang menakutkan itu.
"Kenapa rumah ini kau tunggu? " tanya Hinata dengan polosnya.
Miana terlihat berfikir. "Kenapa ya? " dia meletakkan telunjuknya didagu.
"Kau digaji? " tanya Hinata.
"Tidak, aku juga tidak tahu kenapa aku jadi penunggu rumah ini" jawab Miana yang keterlaluan polosnya.
"Siapa namamu? " tanya Hinata.
"Namaku?? Oowwh baru kali ini ada orang yang mau bertanya namaku" kata Miana dengan lebay-nya.
"Ah? " Hinata terlihat heran.
"Namaku Yamamura Miana " jawab Miana sambil mengulurkan tangannya.
Kulit tangan yang terkelupas, ada darah keringnya dan penuh dengan belatung itu kini berada dihadapan Hinata.
Hinata merasa jijik dan ingin mual.
Hinata menerima uluran tangan Miana tapi untungnya tembus.
"Ah? " mereka keheranan. Hinata menarik kembali tangannya.
"Aku Hyuuga Hinata " kata Hinata sambil tersenyum manis.
End Flashback
...kau ingat sekarang? " tanya Miana.
"Aku sudah lupa" jawab Hinata.
"Ah kau pasti berbohong. Oh ya ada hantu macam apa disekolahmu? " tanya Miana.
"Gadis di wc sekolah, terus penunggu ruang komputer" jawab Hinata.
"Apa mereka tahu kau melihat mereka? " tanya Miana.
"Seperti nya begitu, karena mereka bisa melihat warna mataku yang berbeda dengan orang lain " jawab Hinata.
"Apa kau mendapat gangguan dari mereka? " tanya Miana.
"Awalnya iya, tapi lama-lama jadi akrab" jawab Hinata.
"Oh iya Miana, aku belum tahu kenapa kau mati? " tanya Hinata.
"Aku juga tidak ingat. Biasanya jika ada orang mati, tapi arwahnya masih disini berarti ada sesuatu yang belum diselesaikan. Tapi aku benar-benar tidak ingat. Seandainya aku ingat, maka aku akan segera menyelesaikan urusanku kemudian ke surga menemani orang tuaku" kata Miana.
Hinata terlihat sedih mendengar ucapan Miana.
"Kau pasti akan kesana menyusul mereka " kata Hinata.
Miana tersenyum bahagia. "Kau memang baik Hinata " kata Miana.
♡♥♡♥♡♥♡
By
Ucu Irna Marhamah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments
Hasnah Siti
awalan storynya bagusss..aku jd suka sama karya mu thor😍
2022-09-07
0
🎎 Lestari Handayani
suka
2022-04-07
0
Rizky Novryanita Putri
sukak biasa nya suka pake nama2 aktor koreaaaaa ,,,hehehe
2020-08-21
1