TEMAN BARU

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Hinata "Aaaaaaa!!!!! " teriak Hinata karena terkejut kemudian menoleh.

Ternyata Tenten. "Kau kenapa Hinata? Maaf aku mengejutkanmu ya? " tanya Tenten.

"Emm, itu aku hanya takut sendirian malam-malam" jawab Hinata kemudian tertunduk.

"Kau menunggu siapa? " tanya Tenten.

"Bus" jawab Hinata.

"Kenapa kau menunduk seperti itu. Kau kan cantik tidak perlu malu" kata Tenten.

Hinata menoleh kepada Tenten. "Aku merasa tidak pantas saja menjadi sekretaris padahal ada kau yang lebih cerdas dariku. " kata Hinata.

"Jangan seperti itu, yang memilihmu para karyawan perusahaan ini. Selain itu, Tn Toneri menyukaimu" kata Tenten.

Serta merta Hinata menatap Tenten.

"Meskipun temanmu tidak membantumu, mereka akan tetap memilihmu Hinata. Mereka melihat kemampuanmu saat berbicara"  kata Tenten.

Hinata mengerutkan dahinya "temanku? " tanya Hinata.

"Aku yakin kau mengerti maksudku" kata Tenten sambil menepuk bahu Hinata kemudian berlalu.

"Temanku? Apa maksudnya Miana? " gumam Hinata, dia mengingat kejadian waktu diruangan Toneri, saat Miana berdiri dibelakang Ino, Ino terlihat merinding, sedangkan Tenten santai saja.

Hinata menoleh lagi pada Tenten yang sudah jauh.

"Tunggu!!! " Hinata berlari mengejar Tenten.

Tenten menghentikan langkahnya kemudian menoleh.

"Kau melihatnya? " tanya Hinata.

"Melihat apa? "

"Aku yakin kau mengerti maksudku"

Tenten memiringkan wajahnya ke samping.

"Kau juga indigo? "

Tenten tersenyum.

"Tidak, aku hanya bisa melihat mereka karena ayahku adalah seorang indigo jadi dia membuka mata batinku dari aku kecil"

"Kau mau melakukannya? " tanya Hinata.

"Iya, karena aku ingin berbagi rasanya ketakutan dengan ayahku"

"Apa kau takut? "

"Tentu saja Hinata, tapi aku sudah terbiasa. Aku bahkan punya banyak teman" jawab Tenten.

Hinata merinding mendengar jawaban Tenten.

Tiba-tiba, sesuatu yang kecil melesat didepan Hinata kemudian terdengar tawa yang mengerikan.

Hinata memegang lengan Tenten.

"Lala, berhenti menakuti temanku" kata Tenten.

Anak kecil berbaju lusuh berwarna putih kotor dan rambut acak-acakan menatap Hinata dengan tajam.

Hinata terlihat ketakutan. "Lala" kata Tenten memperingatkan Lala.

Hantu kecil yang bernama Lala itu mengulurkan tangannya pada Hinata.

Hinata melirik Tenten. Tenten menganggukkan kepalanya tanda Hinata boleh menjabat tangan Lala.

Perlahan tangan Hinata yang gemetar terulur dan akhirnya mereka berjabat tangan.

Tiba-tiba Hinata merasa tersedot ke alam lain.

Hinata terkejut mengetahui dirinya berada di sebuah tempat yang tidak dikenalinya.

Dia mengingat kejadian sebelumnya. Dia ingat, tadi dia bersalaman dengan Lala.

Hinata berjalan menyusuri pelataran sebuah rumah besar dan mewah.

Kini Hinata berdiri didepan pintu rumah itu.

Tangannya bergerak mengetuk pintu rumah tersebut, tapi tangannya tembus.

"Hhhhh" Hinata terkejut dan melihat tangannya yang terlihat transparan.

"Apa aku sudah mati? Kenapa tubuhku transparan begini? Aku jadi seperti Miana? " gumam Hinata.

Hinata pun memasuki rumah itu tanpa membuka pintu. Dia masuk dengan menembus pintu tersebut.

Dekorasi ruangan itu terlihat mewah. Samar-samar Hinata mendengar suara tangisan anak kecil dari lantai dua.

Perlahan Hinata berjalan menaiki tangga dan berdiri didepan pintu yang merupakan sumber suara tangisan.

Hinata menembus pintu itu dan melihat seorang gadis kecil menangis sambil memeluk lututnya. Kepalanya tertunduk begitu dalam.

Hinata menghampirinya.

"Kkau kenapa? " tanya Hinata sambil mengulurkan tangannya memegang bahu anak itu.

Tapi tangannya tembus.

"Anak kecil!! Kau dimana!! " teriak seseorang dari lantai bawah.

Gadis kecil itu mengangkat kepalanya dan menoleh kearah pintu kamar.

Hinata terkejut melihat wajah anak itu. Dia Lala, Hinata sadar. Mungkin ini flashbacknya Lala.

Lala segera berlari dan bersembunyi di bawah ranjang tidurnya.

Hinata menoleh kearah pintu saat mendengar langkah kaki mendekat.

Ckreeeek

Pintu kamar tersebut dibuka dan nampaklah seorang wanita paruh baya memasuki kamar.

"Lala!! Kau dimana!! " teriak wanita itu.

Hinata menautkan alisnya. "Dia pasti ibunya Lala. Tampaknya dia bukan orang baik" gumam Hinata.

Wanita itu berjalan menembus Hinata kemudian mencari Lala di setiap inci ruangan itu.

Saat wanita itu akan melihat ke bawah ranjang, Hinata terlihat panik kemudian melempar vas kaca ke lantai.

Wanita itu terkejut dan menoleh karena mendengar suara kaca pecah.

"Siapa yang memecahkan vas ini? " gumam wanita itu kemudian melihat vas yang sudah berserakan di lantai.

"Aaaaaaa!!!! " tiba-tiba terdengar suara jeritan Lala dari bawah ranjang.

Lala keluar dari tempat persembunyiannya. Wanita itu menatap tajam pada Lala.

Hinata terkejut. "Kenapa dia berteriak? " gumam Hinata.

Wanita itu menarik tangan Lala dengan kasar.

"Kau kan yang memasukkan garam kedalam jus jeruk milik kekasihku! " bentak wanita itu.

Lala menangis. "Jangan manja! Katakan! Dia itu kekasihku! Calon ayahmu! " bentak wanita itu.

"Dia bukan ayahku " bentak Lala.

"Jadi kau berani membentakku! Aku sangat mencintainya!! " bentak wanita itu.

"Apa ibu lebih mencintainya dibandingkan aku" tanya Lala pelan dengan suara bergetar.

"Ya!! Tentu saja! Aku lebih mencintainya daripada kau!! Dia bisa memberikanku segalanya dan kau hanya memberikan penderitaan padaku!! " bentak wanita itu.

Lala menangis makin kencang. "Diam!!! " wanita itu menyiksa Lala dengan kejam didepan mata Hinata.

Hinata terbelalak dengan air mata bercucuran. "Hentikan!!!! " teriak Hinata.

Tapi tentu saja mereka tidak melihat keberadaannya.

Wanita itu akan memukul Lala dengan kursi kayu. Dengan cepat Hinata berlari menghalangi tubuh Lala.

Braaaaakkkkk

Hinata tidak merasakan apapun. Dia membalikkan badannya dan melihat Lala terkapar dengan darah dimana-mana.

"Hhhhhhh.... Lala" gumam Hinata. Lututnya terasa lemas dan Hinata pun terduduk dilantai.

Wanita kejam itu terlihat panik kemudian mengecek detak jantung Lala.

Wanita itu makin terlihat panik. Dia pun menyeret badan Lala yang sudah mati itu ke gudang dan menguburnya dibawah lantai gudang.

Wanita itu terlihat menyesal. "Bagaimana ini" gumam wanita itu.

Hinata menautkan alisnya dia akan menyiramkan air ke wajahnya tapi tiba-tiba dia merasa tersedot.

"Hhhh" Hinata terpundur tapi seseorang menahannya. Hinata menoleh ternyata Tenten.

"Kau baik-baik saja? " tanya Tenten. Hinata menatap Lala yang juga menatapnya dengan tatapan sedih.

"Hinata? " tanya Tenten.

"Permisi. Aku harus pulang dan menjernihkan pikiranku" kata Hinata kemudian berlalu.

Tenten menoleh pada Lala setelah Hinata menghilang dari hadapannya.

"Apa yang kau lakukan padanya? " tanya Tenten.

"Dia orang yang baik" kata Lala yang bukanlah jawaban untuk pertanyaan Tenten.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Hinata memasuki kamarnya. "Lama sekali kau! " bentak Miana.

"Aaaa!!!! " teriak Hinata terkejut.

"Kau kenapa? Biasanya kan tidak takut kalau melihat ku" kata Miana.

"Aku bukan takut. Aku hanya terkejut " kata Hinata.

"Memangnya apa yang terjadi? Kau terlihat panik" kata Miana.

"Aku... Aah tidak penting" jawab Hinata.

Miana melirik kearah pintu kamar Hinata.

"Apa karena dia? " tanya Miana.

Hinata menatap mata Miana yang tertuju kearah pintu kamarnya.

Hinata menoleh kearah tersebut dan dia melihat sosok itu.

"Aaaa!! " Hinata berlari kebelakang Miana.

"Percuma kau bersembunyi kebelakangku. Aku kan transparan" gerutu Miana.

Hinata masih takut melihat anak kecil itu dia memutuskan tetap berada dibelakang Miana.

"Maaf sepertinya Hinata tidak mau kedatangan tamu, anak manis. Mungkin juga kan kau salah alamat" kata Miana.

"Terimakasih kau sudah simpati padaku" kata Lala, kemudian menghilang dari pandangan.

"Dia sudah pergi Hinata " kata Miana.

Hinata melirik kearah pintu. "Hhhh, syukurlah" kata Hinata.

"Memangnya dia siapa? " tanya Miana.

"Dia... Ahh lupakan. Aku masih takut" jawab Hinata. Miana hanya mengangkat kedua bahunya.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

By Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Yuli Herawati

Yuli Herawati

good job thorr....sukaaaaaaa.....

2020-09-03

1

Erlangga

Erlangga

Jelas nama karakter nya ngambil dari anime inimah

2019-11-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!