INDIGO

4 tahun kemudian

Hari ini Hinata akan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan bernama Tensei Property

Hinata memasuki ruangan testing. Ternyata Hinata diterima.

"Silakan anda memasuki ruangan direktur utama. Pemilik perusahaan ini sendiri yang akan memutuskan siapa yang akan menjadi sekretarisnya" kata karyawati yang menerima testing.

Hinata mengangguk kemudian berlalu setelah berpamitan akan pergi ke ruangan yang ditunjukkan.

Sesaat Hinata berdiri mematung didepan pintu berwarna biru tua itu.

Tangannya bergerak mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok tok

Setelah beberapa saat, terdengar jawaban.

"Silakan masuk" suara bariton itu menjawab dari dalam ruangan.

Hinata menarik knop pintu kemudian memasuki ruangan tersebut.

Terlihat seorang pria tampan bermata bulan dengan rambut putih berantakan tapi terlihat sexy.

Ada juga dua orang wanita yang duduk berhadapan dengannya.

Mereka adalah peserta testing sama seperti Hinata.

Hinata menoleh pada pria yang tak lain pemilik perusahaan tersebut.

Pandangan mereka bertemu.

"Silakan duduk " kata pria itu.

Hinata duduk disamping wanita yang terlihat ramah. Berbeda dengan wanita yang satunya lagi terlihat angkuh dan sepertinya tidak mau tersaingi.

"Baiklah, apa tidak akan ada lagi yang masuk?" tanya pria itu pada Hinata.

"Emm tidak Tn. Sepertinya saya yang terakhir" jawab Hinata agak ragu.

"Jangan menunduk. Sebaiknya menatapku jika sedang bicara denganku" kata pria itu.

Hinata mengangkat wajahnya. "Lebih bagus" kata pria itu lagi.

"Baiklah. Namaku Toneri.. Jangan tanya nama belakangku. Jika kalian mau memanggilku, panggil saja Tn. Toneri..." kata pria itu.

"...selanjutnya, aku membutuhkan sekretaris yang handal dan pintar... Bukan kecantikan yang kubutuhkan... Aku juga harus memilih diantara kalian.. Sekarang perkenalkan nama kalian satu persatu" lanjut Toneri.

"Namaku Yamanaka Ino, aku lulusan S1 University Of Konoha" kata gadis yang terlihat angkuh dan sedari tadi tidak tidak pernah tersenyum sama sekali.

Toneri menghela napas melihat Ino yang sama sekali tidak tersenyum meski sedikit.

"Apa kau tidak bisa tersenyum Nn? Kau cantik, tapi jika seperti itu terus kau bisa membuat klienku jenuh" kata Toneri.

"Saya bukanlah orang yang suka membuang waktu apalagi hanya untuk tersenyum sedikit" kata Ino.

Toneri tampak berfikir. "Ya ampun jika dia menjadi sekretarisku, bisa-bisa aku dijajah dia terlalu disiplin meski dia lulusan S1" batin Toneri.

"Hmm.. Lalu anda? " tanya Toneri pada wanita disamping Ino.

"Saya Tenten, saya lulusan S3, University Of Konoha ,senang bisa bertemu dengan anda Tn. Toneri " kata Tenten dengan senyuman manisnya.

"Emmm... Jujur saja Nn. Tenten, senyumanmu manis sekali, hanya saja, kau bisa memikat klienku jika kau terlalu sering tersenyum seperti itu" kata Toneri.

"Ya ampun, bukan hanya klienku, bisa saja aku juga terpesona, aahh apa yang kupikirkan" batin Toneri.

"Maaf Tn. Soalnya saya diajari orang tua saya untuk selalu tersenyum pada orang lain" kata Tenten.

Toneri tersenyum mendengar perkataan Tenten yang terdengar polos.

"Dan anda? " Toneri bertanya pada Hinata.

"Emmm, saya Hyuuga Hinata. Saya lulusan Senior High School Of Konoha, mohon bantuannya" kata Hinata.

Tenten dan Ino menatap Hinata beberapa pertanyaan berkecamuk dipikiran mereka.

"Emm, kenapa kau sering menunduk seperti itu Nn? Kau takut padaku? " tanya Toneri.

"Bu.. Bukan begitu, hanya saja aku tidak berani menatap seseorang saat bicara" kata Hinata gugup.

"Hmm, kalau begitu biasakan kau menatapku saat bicara karena aku tidak suka jika ada seseorang yang sedang bicara denganku menunduk seperti itu " kata Toneri.

Hinata mengangkat wajahnya dan menatap Toneri.

"Hmm kau cantik, aku tidak mengerti kenapa kau selalu tertunduk seperti itu, seandainya kau seperti Nn. Tenten mungkin kau terlihat manis" kata Toneri.

Pipi Hinata blushing mendengar itu kemudian mengalihkan pandangannya.

Tiba-tiba sosok makhluk mengerikan berdiri dibelakang Hinata.

"Dia menyukaimu" kata makhluk itu yang tak lain adalah Miana.

Hinata terhenyak. Toneri, Tenten dan Ino menatap Hinata dengan aneh.

"Kau kenapa Nn? " tanya Toneri.

"Tidak aku hanya... Tidak enak badan" jawab Hinata.

"Kupikir kau gadis indigo" kata Toneri.

Hinata terkejut mendengar ucapan Toneri serta merta Hinata menatap Toneri.

"Anda tahu sesuatu tentang anak indigo? Apa anda juga anak indigo? Apa anda tahu bagaimana cara menghilangkan kemampuan seorang indigo? Kenapa ada anak indigo?" tanya Hinata dengan cepat dan diakhiri napas terengah karena saat bertanya seperti barusan, dia nyaris tidak bernapas.

"Wow wow, kau cepat sekali bicaranya. Hmm aku tidak percaya jika kau lulusan Senior High School, awal yang bagus Nn. Hyuuga " kata Toneri.

Hinata tertunduk lagi. Miana memegang bahu Hinata.

"Jangan sedih, jika kau mau, akan kukerjai pria menyebalkan itu " kata Miana sambil melayang dan berdiri dibelakang Toneri.

Hinata menatap Miana.

"Maaf jika aku membuatmu tersinggung. Tapi aku tidak bermaksud mengejekmu. Aku hanya bercanda. Aku tidak tahu soal anak indigo" kata Toneri yang membuat pandangan Hinata teralihkan padanya.

Miana terlihat marah pada Toneri dan memperlihatkan wajah mengerikannya.

Hinata kembali menatap Miana yang sedang mengambil ancang-ancang.

"Aku bukan anak indigo, selain itu aku tidak percaya adanya anak indigo. Anak indigo hanya cerita bualan di film horor. Maaf ya aku bercanda" kata Toneri.

Miana akan mencakar pundak Toneri. "Tidak! " kata Hinata.

Miana tidak jadi mencakar Toneri. Toneri merasa bulu kuduknya berdiri.

Perlahan Toneri memegang tengkuknya. Dia merasa merinding.

"Kau kenapa? " tanya Toneri pada Hinata.

"Emm maksud saya tidak... Tidak perlu meminta maaf" kata Hinata.

Miana menautkan alisnya dan menatap Hinata dengan tajam.

Hinata menggeleng pada Miana tanda bahwa Miana jangan melakukan itu.

"Hmm.. Iya, baiklah.. Sepertinya aku bingung harus memilih yang mana, bagaimana kalau aku memberikan tantangan pada kalian? Siapa yang bisa menyelesaikan tantanganku, maka dialah yang akan menjadi sekretarisku" kata Toneri.

Miana melayang dan berdiri dibelakang Ino dan Tenten.

Ino memegang tengkuknya yang merinding. Sedangkan Tenten biasa saja.

Setelah itu, Toneri memberikan tantangan berupa bicara didepan semua karyawan. Semuanya bisa melakukan itu.

"Penilaian tergantung pada karyawanku" kata Toneri.

Jadi Toneri mengambil pilihan atas keinginan para karyawannya.

Miana tersenyum kemudian melakukan siasat untuk mempengaruhi para karyawan agar memilih Hinata.

Hinata menggeleng pada Miana tanda agar Miana tidak berbuat curang.

Tapi Miana tidak peduli. Dia tetap melakukannya.

Hinata mendengus kesal karena tidak bisa menahan Miana. Jika dia bicara, bisa-bisa orang kebingungan melihatnya seolah bicara sendirian.

Akhirnya, perhitungan suara dimulai. Tentu saja Hinata pemenangnya.

"Aku tidak mengerti kenapa dia yang menang? Dia kan cuma lulusan SHS, aku S1" kata Ino pada Toneri.

"Entahlah, yang pasti para karyawanku yang memilihnya. Kau tidak bisa mengubah keputusan" kata Toneri.

Tenten menjabat tangan Hinata. "Selamat ya" kata Tenten.

"Te.. Terimakasih" kata Hinata.

"Baiklah, selamat Nn. Hyuuga, anda diterima menjadi sekretarisku. Untuk Nn. Tenten dan Nn. Yamanaka, kalian akan menjadi salah satu karyawanku" kata Toneri.

♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Setelah semuanya selesai, Hinata memutuskan pulang. Dia celingukan mencari keberadaan Miana.

"Dimana hantu menyebalkan itu, pasti dia sudah pulang duluan" batin Hinata.

Saat dia menoleh ke belakang, dia terkejut. "Tn. Toneri, kau mengagetkanku" kata Hinata.

Toneri tersenyum tampan. "Maaf, kau pulang dengan siapa? " tanya Toneri.

"Menunggu bus" jawab Hinata kemudian menduduk.

"Hmm aku heran padamu kenapa kau sering menunduk? Aku tidak akan memakanmu apabila kau memakai pakaian" kata Toneri yang membuat Hinata makin takut.

"Dia mesum sekali, jika dia bukan atasanku kutendang wajahnya, biar saja dia kehilangan ketampanannya" batin Hinata.

"Ya sudah aku duluan ya" kata Toneri kemudian berlalu.

Hinata mendengus. Dia celingukan banyak makhluk yang tak kasat mata lewat, tapi Hinata pura-pura tidak melihat. Mereka tahu Hinata bisa melihat mereka. Mereka mengabaikan Hinata, ada juga yang mencoba mengganggu Hinata, tapi Hinata mengabaikannya.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Hinata. "Aaaa!!!!" teriak Hinata.

♡♥♡♥♡♥♡

By

Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Rika Fransika

Rika Fransika

waw ada desa Konoha, sakura Ama Sasuke nya mana nih?:v

2020-03-22

1

Sabil Cayangmama

Sabil Cayangmama

nama pemeranya Dari kartun naruto

2019-11-20

1

onalia Sukatendel

onalia Sukatendel

Dikasih anugerah untuk dapat melihat sesuatu yg TDK dapat dilihat ko tidak disyukuri aneh tuh hinata

2019-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!