Bab 3

Hingga saat Keenan membuka pintu kamarnya, dilihatnya istrinya itu sudah tergeletak di lantai dekat pintu kamar mandi. Dengan panik dan terus memanggil-manggil Jihan, Keenan dengan sekuat tenaga membopong tubuh istrinya menuju mobilnya. Ia lalu tancap gas menuju rumah sakit.

Setibanya di depan ruang IGD, petugas rumah sakit dengan sigap menjemput Jihan untuk dibawa ke dalam. Keenan diminta untuk menunggu di luar, karena dokter jaga akan segera melakukan pemeriksaan. Sementara di luar, Keenan hanya bisa berdoa, berharap tak terjadi apa-apa pada istrinya.

Hingga hampir 30 menit kemudian, dokter jaga ke luar ruangan menemui Keenan, dan memintanya masuk.

“Ibu Jihan pingsan karena dehidrasi dan kurangnya pasokan oksigen dalam tubuhnya. Apa ini sering terjadi selama masa kehamilan?” tanya dokter pada Keenan dan juga Jihan yang sudah sadar.

Seketika mereka berpandangan, berusaha mencerna maksud dari ucapan dokter.

“Hamil, dok?” tanya Keenan memastikan pendengarannya tak keliru.

Dokter mengangguk. “Ibu Jihan sedang hamil. Untuk memeriksakan kondisi kandungannya terkait dengan pingsan yang tiba-tiba, sudah kami konfirmasikan dengan dokter spesialis kandungan. Sebentar lagi beliau datang. Biar diperiksa dulu, takutnya ada masalah dengan janinnya.”

Seketika Jihan menangis. Di satu sisi ia begitu bahagia, tapi di sisi lain ia seakan tak siap dengan kehamilannya dalam situasi seperti ini. Meski sebenarnya, ia begitu menantikan kehadiran sang buah hati.

Begitu juga dengan Keenan, yang seakan bahagia mendengar kabar kehamilan istrinya. Meski hatinya juga hancur, karena tak akan selalu bisa menemaninya. Dipeluknya istrinya itu, lalu berbisik lirih. “Kamu hamil, kita akan punya anak.”

Hingga saat mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah Jihan selesai diperiksa dokter kandungan dan dibekali beberapa vitamin, Jihan maupun Keenan seakan sedang merasakan perasaan yang campur aduk. Jihan yang sedari tadi melamun, seolah bingung bagaimana seharusnya ia bersikap. Seharusnya ia bisa berbahagia, tapi ternyata tidak sepenuhnya merasakan hal itu. Begitu pun dengan Keenan, yang masih memikirkan kejadian semalam. Ia takut jika Jihan tahu akan hal ini, padahal ia sudah berjanji tak akan menyentuh Nayla.

“Semoga semalam tak membuat Nayla hamil,” batinnya penuh harap.

Berusaha menegarkan hati sang istri, Keenan melupakan sejenak permasalahannya. Digenggamnya tangan Jihan, seakan ingin memberikan kekuatan padanya. “Semua akan baik-baik saja, kita akan hidup bahagia,” ujarnya sembari mengelus perut istrinya itu, yang tengah mengandung 4 minggu.

Ya, berdasar pemeriksaan dokter, usia kandungan dihitung sejak hari pertama haid terakhir Jihan, yang menyebabkan meskipun usia pernikahannya belum ada 4 minggu, tapi usia janinnya sudah berusia 1 bulan.

Setibanya di rumah, Keenan segera bersiap menuju kantor, karena mendapat telepon dari asistennya. Tak hanya itu, Nayla juga menghubunginya agar ia segera kembali ke apartemennya sepulang kantor nanti, sesuai dengan perjanjian mereka. Selain itu, hari ini mereka akan kedatangan orang tua Nayla, jadi tak mungkin jika Keenan tak berada di sana.

“Ya sudah, nanti kamu langsung pulang saja ke apartemen Nayla. Aku sudah merasa lebih sehat kok,” tutur Jihan pelan.

“Aku akan mengirim asisten rumah tangga untuk menemanimu di sini, hari ini juga,” ucap Keenan, yang akhirnya ditolak oleh Jihan, karena ia lebih nyaman tanpa ditemani orang asing.

Merasa bersalah karena membawa Jihan berada di situasi sulit seperti ini, Keenan tak sanggup melihatnya. Dipeluknya lagi istri pertamanya itu begitu lama. Sedangkan Jihan pun hanya diam, memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong.

***

Saat malam harinya, Jihan hanya bisa merenungi kesepian dirinya, bersandarkan jendela kamar. Dipandanginya bintang-bintang di langit yang tampak indah, sambil sesekali mengusap lembut perutnya. Sesekali juga ingatannya pada sang suami yang entah sedang apa di sana, bersama istrinya yang lain.

“Terima kasih sudah hadir, Nak, meskipun di waktu yang kurang tepat. Tapi Mama yakin, kehadiranmu adalah anugerah terindah yang Dia berikan, sebagai pelepas kesedihan Mama,” ucapnya sembari kembali mengusap lembut perutnya, tentunya juga dengan tetesan air mata yang sering kali keluar.

Beberapa hari berlalu, hingga minggu demi minggu silih berganti, Keenan terbiasa membagi waktunya bersama Jihan dan Nayla secara bergantian. 3 hari tinggal bersama Jihan, 4 hari menginap di apartemen Nayla, dan sebaliknya. Jihan yang sudah terbiasa pasrah dan ikhlas pun hanya bisa menjalani hari-harinya dengan berbagi suami.

Bahkan, ketika ia sangat membutuhkan Keenan berada di sampingnya, tapi jika sedang bukan jadwalnya ia bersama sang suami, mau tak mau ia harus melapangkan hatinya.

Hingga pada suatu siang, Jihan yang sedang sibuk di dapur, mendengar suara seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia lalu bergegas berjalan untuk membukakan pintu. Dilihatnya seorang wanita yang cantik dan elegan berdiri di hadapannya.

“Halo, aku Nayla,” sapa Nayla, menyodorkan tangannya, untuk menjabat tangan Jihan.

Dengan senyum tipisnya, Jihan menjabat tangan Nayla. “Jihan.”

“Boleh saya masuk?” tanya Nayla begitu sopan.

Jihan mengangguk, lalu mempersilakan Nayla masuk dan duduk di ruang tamu.

“Jihan, maaf jika saya mengganggu waktu kamu. Saya hanya ingin menunjukkan ini kepadamu," ujar Nayla, sembari memberikan amplop putih untuk Jihan.

Dengan ragu, Jihan menerimanya, lalu membuka perlahan amplop itu. Di dalamnya berisikan sebuah surat dan sebuah benda berbentuk seperti stick, yang ia tahu betul benda apa itu. Betapa hancur hatinya, ketika ia membaca isi surat dalam amplop tersebut, juga saat mengamati tanda yang tertera pada benda kecil tersebut.

...****************...

Terpopuler

Comments

Siti Nur Janah

Siti Nur Janah

apa nayla jg hamil?

2025-02-04

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

mulai deh istri muda.beraksi tuk menguasai suaminya seutuhnya

2024-04-10

4

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

nayla ternyata wanita jahat & licik

2024-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!