chapter 19. ajakan

Setiap orang memiliki tujuan, setiap manusia memiliki goalnya masing-masing. Sama seperti halnya axel sebelum ia putus dengan amalia ia memiliki tujuan untuk sukses. Ia mengincar untuk menjadi pegawai negeri karena gaji yang di dapat stabil, tidak seperti pengusaha yang pendapatannya bisa berubah-ubah setiap waktu. Axel memilih itu lalu belajar dengan giat karena tau bahwa seleksi untuk lolos sangat kecil.

Tetapi semua itu sekarang tidak ada gunanya. Alasan untuk mencapai tujuan itu hilang saat amalia memutuskannya. Axel benar-benar masa depannya bersama amalia, ia memperhitungkan bebagai hal agar nanti bisa hidup bahagia dengan gadis itu.

Axel sekarang telah kehilangan tujuan tersebut bisa di bilang ia kembali ke titik 0. saat ini ia hanya mencoba untuk menjadi bahagia, berbeda dengan dulu hanya dengan memandangi foto amalia ia akan di penuhi dengan kebahagiaan.

Sekarang ia kebingungan, mencoba berbagai cara tetapi ia sendiri lupa apa bahagia itu sendiri. Saat ini ia tetap fokus belajar karena sudah tugas bagi pelajar tentunya. Lalu ia setiap hari berolahraga di silver Knight Gym. Dia juga mulai memasak berbagai makanan karena rekomendasi dari nabila.

Dulu dia senang saat membaca komik atau novel, tetapi saat ini ia benar-benar merasa ada  sesuatu yang hilang.

“Bahagia itu apa ya!”

Axel sedang beristirahat setelah ia selesai mengerjakan tugas sekolah. Dia sudah menyelesaikan semuanya jadi ia sekarang bisa berfokus untuk berlatih di gym. Terlebih lagi hari ini ia di ajari boxing oleh adrian. Dia benar-benar tertarik untuk mempelajarinya. Tapi axel tidak tahu apakah itu membuatnya bahagia atau tidak jadi dia hanya mencoba menekuni sesuatu.

Setiap hari jadwalnya padat, bangun pagi ia langsung berolahraga sampai sore, berlatih memasak malam hari. Lalu ia akan mengerjakan tugas sekolah sampai larut malam.

Mungkin jauh di lubuk hatinya axel takut kalau ia tidak melakukan apapun ia akan merasa gelisah.

“hari ini tidak sempat ke supermarket untuk beli bahan makanan!”

Ia mengela nafas lalu berdiri dari tempat duduk menggeser meja dekat kasurnya ke pinggir agar kamar axel lebih luas.

“Beginikan ?”

Saat ini ia mengingat pelajaran dari adrian. Dia memperagakan beberapa gerakan boxing.

“ngomong-ngomong ada apa dengan kak salsabila!”

Sembari terus melakukan gerakan boxing ia berbicara seorang diri.

Ekspresinya terlihat berbeda dari biasanya. Biasanya gadis itu selalu tersenyum dan tertawa tetapi kali ini terlihat sangat murung.

Awalnya axel ingin meminta salsabila untuk berhenti di supermarket tetapi ia tidak jadi setelah melihat ekspresinya semakin parah saat membawa mobil. Oleh karena itu malam ini axel hanya memakan mie cup yang ia simpan di lemari.

“mungkin karena kerjaanya.”

Swoosh.. swoosh..

Saat ia melakukan pukulan dapat terdengar suara. Itu membuktikan kecepatan dari pukulan axel.

“pertandingan MMA yang di ikutin oleh murid master juga sebentar lagi kan!”

Swoosh.. swoosh..

Swoosh.. swoosh..

Axel melakukan gerakan boxing seolah ia sedang menari.

.

.

.

Setelah 10 menit ia terus melakukan gerakan boxing. Axel berhenti sampai ia mendengar handphone miliknya berbunyi.

Saat ia melihat layar, terlihat nabila melakukan panggilan.

“Halo kak, !”

.

.

.

Tidak terdengar jawaban.

“halo!”

[a…. axel maaf kepencet!]

“Tidak apa-apa kok kak!”

[a…. apa kamu sudah tidur ?]

Nada gadis itu terdengar ragu saat berbicara.

“tidak aku baru saja selesai mengerjakan tugas!”

[sungguh maaf karena sudah mengganggu mu!]

“tak apa kok kak!”

[.….]

“kalau gitu selamat malam kak!”

[Tunggu..]

[Tunggu sebentar xel]

Saat ia hendak memantikan panggilan nabila berbicara dengan tergesa-gesa.

*****

Aira nabila saat ini sedang mengalami masalah, ia sangat gelisah. Dia terlihat seperti gadis remaja yang pertama kali mengalami yang namanya jatuh cinta. Tentu saja ini bukan pertama kalinya ia mengalami hal ini, dulu ia sempat menjalin asmara dengan beberapa pria lalu akhirnya putus karena pendapat mereka berbeda.

‘Dulu aku juga sempat berpacaran beberapa kali, tetapi baru kali ini aku mengalami yang seperti ini.’

Wajahnya sangat merah.

Setelah pulang dari tempat kerja ia mandi lalu makan setelah itu ia berbaring di tempat tidur memikirkan hal yang terjadi pagi hari.

Ia benar-benar terkejut dengan kedatangan axel. Terlebih lagi ia membawakan bekal untuk makan siang.

“Makanan yang axel buat sungguh enak!”

Nabila sangat ingin segera memakan bekal itu, tetapi karena axel memberikan sandwich jadi ia memakan itu terlebih dahulu bersama temannya.

“Suci juga bilang makanan axel enak, ia bahkan meminta bekal itu pas siang!”

Temannya yang berkerja di shift yang sama bilang kalau memonopoli makanan enak itu licik, lalu dia terus mengolok-ngoloknya sepanjang waktu. Jadi mau tidak mau nabila memberikan sedikit kepadanya.

Tentu saja dia sangat ingin memakan semua itu sendirian.

“di liat berapa kali pun axel pasti membuatnya dengan hati-hati dan teliti!”

Dia saat ini sedang melihat foto bekal yang abadikan, awalnya setelah membuka ia dirinya terkejut melihat kerapihan serta keindahan dari bekal itu.

Itu sangat mirip dengan bento yang biasa di jual atau dibuat oleh para chef profesional. Sampai dimana ia sangat ragu untuk memakannya.

“memang benar melihat foto-foto axel selalu membuatku lapar, tapi tiba-tiba dibuatkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, anak itu benar-benar curang!”

Wajahnya sangat merah.  ia melihat line dengan axel.

Ia mengirimkan foto bekal itu lalu berterima kasih kepadanya.

“Axel saat ini sedang mengerjakan tugas”

.

.

.

“Atau mungkin ia sudah tidur!”

Nabila sangat ingin berterima kasih kepada axel, ia berpikir untuk mengajaknya makan malam sebagai rasa terima kasihnya. Tentu saja dia sudah memikirkan itu jauh-jauh hari lalu kesempatan datang kepadanya sekarang ini.

“Tapi aku sangat malu harus mengajaknya terlebih dahulu!”

Akhirnya ia melemparkan handphone itu kesamping. Saat melakukan itu jarinya secara tidak sengajak menyentuh tombol panggilan kepada axel.

“tanggal 20 adalah hari ulang tahun axel kan. Gimana kalau kita ajak dia makan hari itu!”

Dia mengetahui ulang tahun axel dari profil line miliknya.

Saat gadis itu sedang memikirkan berbagai cara tiba-tiba tedengar suara pria sangat pelan.

Ia mencari sumber dari suara itu. Ia melihat handphone miliknya sudah tersambung dengan panggilan dengan axel.

‘aaaa.. kenapa ini bis terjadi!’

Dia langsung minta maaf. Lalu saat axel hendak menutup telepon nabila berbicara.

“Tunggu sebentar xel.”

[Ya?]

‘tidak ini kesempatan yang di berikan tuhan. Mungkin lain kali aku akan ragu lalu bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa’

“Apa tanggal 20 kamu sibuk ?”

[di bilang sibuk mungkin ia, karena mulai hari ini aku akan di ajari ilmu beladiri oleh master!]

‘ahhhhhh’

Untuk sesaat ia mengalami kekecewaan yang sangat besar. Dapat terlihat dari raut wajahnya yang tiba-tiba menjadi gelap.

[Tapi-]

[kalau sore habis dari gym kosong, tugas sekolah juga sudah selesai semua!]

Mendengar itu ekspresinya kembali ceria.

“Ka.. Kalau gitu!”

.

.

“Gimana kalau tanggal 20 kita makan bersama ke sebuah restoran ?”

Nada bicaranya benar-benar terdengar ragu, ia takut di tolak oleh axel.

“karena axel memberikan aku bekal, jadi biarkan aku mentraktirmu makan malam ya!”

.

.

.

Tidak ada jawaban dari pria itu, nabila semakin ragu. Ia bahkan takut untuk berbicara saat ini.

[Tentu kak]

[Setelah selesai latihan aku akan telepon kakak nanti]

Axel tidak langsung menjawab karena biasanya tanggal 20 di saat hari ulang tahunnya. itu adalah salah satu dari momen yang biasa ia tunggu. Ia terlambat menjawab karena ia teringat biasanya selalu menghabiskan waktu bersama amalia hari itu.

“Benar xel. Tidak bohongkan ?”

[ya tentu saja.]

‘Yaaaaaaaaaaaa… asikk’

Nabila ingin berteriak keras tetepi ia menahannya.

Episodes
1 Chapter 00
2 Chapter 1. awal mula
3 chapter 2. masalalu
4 chapter 3. rumor yang beredar
5 Chapter 4. cara menjadi bahagia
6 Chapter 5. video yang beredar
7 chapter 6. potong rambut
8 Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9 Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10 Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11 chapter 10. gelisah
12 Chapter 11. dibalik itu.
13 Chapter 12. amarah
14 Chapter 13. tekad
15 Chapter 14. bekal
16 Chapter 15. martial art
17 Chapter 16. siapa
18 Chapter 17. siapa
19 Chapter 18. luapan emosi
20 chapter 19. ajakan
21 Chapter 20. surprice
22 Chapter 21. makan
23 Chapter 22. makan 2
24 Chapter 23. makan 3
25 Chapter 24. ungkapan
26 Chapter 25. hadiah
27 Chapter 26. latihan.
28 chapter 27. pertemuan
29 CHapter 28. pertemuan 2
30 chapter 29. masuk sekolah
31 Chapter 30. masuk sekolah 2
32 Chapter 31. konflik
33 Chapter 32 konflik 2
34 Chapter 33 Penyesalan rafael
35 Chapter 34 setelah perkelahian.
36 Chapter 35 tuduhan palsu.
37 Chapter 36. tuduhan palsu 2
38 Chapter 37 Keributan.
39 Chapter 38 bukti.
40 Chapter 39. kebencian
41 Chapter 40. rencana
42 Chapter 41. awal dari penyesalan
43 Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44 Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45 Chapter 44. keributan
46 Chapter 45. konferensi pers
47 Chapter 46. konferensi pers 2
48 Chapter 47. pertemuan
49 Chapter 48. penangkapan.
50 Chapter 49. menginap
51 Chapter 50. menginap 2
52 Chapter 51. menginap 3
53 Chapter 52. menginap 4
54 Chapter 53. menginap 5
55 Chapter 54. hati seorang ibu
56 Chapter 55. hati seorang ibu 2
57 Chapter 56. mengingap 6
58 Chapter 57. pembalasan
59 Chapter 58. hari damai
60 Chapter 59. hari damai 2
61 Chapter 60. hari damai 3
62 Chapter 61. hari damai 4
63 Chapter 62 hari damai 5
64 Chapter 63. hari damai 6
65 Chapter 64 hadiah untuk mereka
66 Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67 Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68 Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69 Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70 Chapter 69. peringatan
71 Chapter 70. peringatan 2
72 Chapter 71. peringatan 3
73 chapter 72 peringatan 4
74 Chapter 73 peringatan 5
75 Chapter 74. peringatan 6
76 Chapter 75. peringatan 7
77 Chapter 76. peringatan 8
78 Chapter 77. ujian akhir semester
79 Chapter 78. ujian akhir semester 2
80 Chapter 79. ujian akhir semester 3
81 Chapter 80. Taman hiburan
82 Chapter 81. taman hiburan 2
83 Chapter 82. taman hiburan 3
84 Chapter 83. Taman hiburan 4
85 Chapter 84. Taman hiburan 5
86 Chapter 85. Isi hati
87 Chapter 86. isi hati 2
88 chapter 87. isi hati 3
89 Chapter 88. Tes maraton.
90 Chapter 89. Tes maraton 2
91 Chapter 90. tes maraton 3
92 Chapter 91. Tes maraton 4
93 Chapter 92. tes maraton 5
94 Chapter 93. tes maraton 6
95 Chapter 94. perasaan
96 Chapter 95. Intimidasi
97 Chapter 96. Intimidasi 2
98 Chapter 97. Intimidasi 3
99 Chapter 98. intimidasi 4
100 Chapter 99. intimidasi 5
101 Chapter 100. Intimidasi 6
102 Chapter 101. intimidasi 7
103 Chapter 102. Intimidasi 8
104 Chapter 103. Intimidasi 9
105 Chapter 104. Intimidasi 10.
106 Chapter 105. pelaku
107 Chapter 106. Pelaku 2
108 Chapter 107 pelaku 3
109 Chapter 108. pelaku 4
110 CHapter 109. pelaku 5
111 Chapter 110. pelaku 6
112 Chapter 111. perlawanan
113 Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114 Chapter 113. Rumah sakit
115 Chapter 114. rumah sakit 2
116 Chapter 115. Rumah sakit 3
117 Chapter 116. rumah sakit 4
118 Chapter 117. rumah sakit 5
119 Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120 Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121 Chapter 120. nadia terlihat murung.
122 Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123 Chapter 122. restoran cepat saji.
124 Chapter 123. bahagia
125 Chapter 124. semangat
126 Chapter 125. tantangan
127 Chapter 126. Orange Sport Center
128 Chapter 127. Orange Sport Center 2
129 Chapter 128. Liburan
130 Chapter 129. Liburan 2
131 Chapter 130 liburan 3
132 Chapter 131. liburan 4
133 Chapter 132. liburan 5
134 Chapter 133. liburan 6.
135 Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136 Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137 Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138 Chapter 137. pesta tahun baru,
139 Chapter 138. pesta tahun baru 2
140 Chapter 139. pesta tahun baru 3
141 CHapter 140. hal-hal baru
142 Chapter 141. kedekatan.
143 Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144 Chapter 143. permintaan
145 Chapter 144. permintaan 2
146 Chapter 145. ungkapan
147 Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148 Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149 Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150 Chapter 150. SIAL
151 Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152 Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153 Chapter 153. keren
154 Chapter 154. Munafik
155 Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156 Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157 Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158 Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159 Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160 Chapter 160. Kencan
161 chapter 161. Kencan 2
162 Chapter 162. mayat tidak bisa bicara
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Chapter 00
2
Chapter 1. awal mula
3
chapter 2. masalalu
4
chapter 3. rumor yang beredar
5
Chapter 4. cara menjadi bahagia
6
Chapter 5. video yang beredar
7
chapter 6. potong rambut
8
Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9
Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10
Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11
chapter 10. gelisah
12
Chapter 11. dibalik itu.
13
Chapter 12. amarah
14
Chapter 13. tekad
15
Chapter 14. bekal
16
Chapter 15. martial art
17
Chapter 16. siapa
18
Chapter 17. siapa
19
Chapter 18. luapan emosi
20
chapter 19. ajakan
21
Chapter 20. surprice
22
Chapter 21. makan
23
Chapter 22. makan 2
24
Chapter 23. makan 3
25
Chapter 24. ungkapan
26
Chapter 25. hadiah
27
Chapter 26. latihan.
28
chapter 27. pertemuan
29
CHapter 28. pertemuan 2
30
chapter 29. masuk sekolah
31
Chapter 30. masuk sekolah 2
32
Chapter 31. konflik
33
Chapter 32 konflik 2
34
Chapter 33 Penyesalan rafael
35
Chapter 34 setelah perkelahian.
36
Chapter 35 tuduhan palsu.
37
Chapter 36. tuduhan palsu 2
38
Chapter 37 Keributan.
39
Chapter 38 bukti.
40
Chapter 39. kebencian
41
Chapter 40. rencana
42
Chapter 41. awal dari penyesalan
43
Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44
Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45
Chapter 44. keributan
46
Chapter 45. konferensi pers
47
Chapter 46. konferensi pers 2
48
Chapter 47. pertemuan
49
Chapter 48. penangkapan.
50
Chapter 49. menginap
51
Chapter 50. menginap 2
52
Chapter 51. menginap 3
53
Chapter 52. menginap 4
54
Chapter 53. menginap 5
55
Chapter 54. hati seorang ibu
56
Chapter 55. hati seorang ibu 2
57
Chapter 56. mengingap 6
58
Chapter 57. pembalasan
59
Chapter 58. hari damai
60
Chapter 59. hari damai 2
61
Chapter 60. hari damai 3
62
Chapter 61. hari damai 4
63
Chapter 62 hari damai 5
64
Chapter 63. hari damai 6
65
Chapter 64 hadiah untuk mereka
66
Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67
Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68
Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69
Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70
Chapter 69. peringatan
71
Chapter 70. peringatan 2
72
Chapter 71. peringatan 3
73
chapter 72 peringatan 4
74
Chapter 73 peringatan 5
75
Chapter 74. peringatan 6
76
Chapter 75. peringatan 7
77
Chapter 76. peringatan 8
78
Chapter 77. ujian akhir semester
79
Chapter 78. ujian akhir semester 2
80
Chapter 79. ujian akhir semester 3
81
Chapter 80. Taman hiburan
82
Chapter 81. taman hiburan 2
83
Chapter 82. taman hiburan 3
84
Chapter 83. Taman hiburan 4
85
Chapter 84. Taman hiburan 5
86
Chapter 85. Isi hati
87
Chapter 86. isi hati 2
88
chapter 87. isi hati 3
89
Chapter 88. Tes maraton.
90
Chapter 89. Tes maraton 2
91
Chapter 90. tes maraton 3
92
Chapter 91. Tes maraton 4
93
Chapter 92. tes maraton 5
94
Chapter 93. tes maraton 6
95
Chapter 94. perasaan
96
Chapter 95. Intimidasi
97
Chapter 96. Intimidasi 2
98
Chapter 97. Intimidasi 3
99
Chapter 98. intimidasi 4
100
Chapter 99. intimidasi 5
101
Chapter 100. Intimidasi 6
102
Chapter 101. intimidasi 7
103
Chapter 102. Intimidasi 8
104
Chapter 103. Intimidasi 9
105
Chapter 104. Intimidasi 10.
106
Chapter 105. pelaku
107
Chapter 106. Pelaku 2
108
Chapter 107 pelaku 3
109
Chapter 108. pelaku 4
110
CHapter 109. pelaku 5
111
Chapter 110. pelaku 6
112
Chapter 111. perlawanan
113
Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114
Chapter 113. Rumah sakit
115
Chapter 114. rumah sakit 2
116
Chapter 115. Rumah sakit 3
117
Chapter 116. rumah sakit 4
118
Chapter 117. rumah sakit 5
119
Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120
Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121
Chapter 120. nadia terlihat murung.
122
Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123
Chapter 122. restoran cepat saji.
124
Chapter 123. bahagia
125
Chapter 124. semangat
126
Chapter 125. tantangan
127
Chapter 126. Orange Sport Center
128
Chapter 127. Orange Sport Center 2
129
Chapter 128. Liburan
130
Chapter 129. Liburan 2
131
Chapter 130 liburan 3
132
Chapter 131. liburan 4
133
Chapter 132. liburan 5
134
Chapter 133. liburan 6.
135
Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136
Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137
Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138
Chapter 137. pesta tahun baru,
139
Chapter 138. pesta tahun baru 2
140
Chapter 139. pesta tahun baru 3
141
CHapter 140. hal-hal baru
142
Chapter 141. kedekatan.
143
Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144
Chapter 143. permintaan
145
Chapter 144. permintaan 2
146
Chapter 145. ungkapan
147
Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148
Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149
Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150
Chapter 150. SIAL
151
Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152
Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153
Chapter 153. keren
154
Chapter 154. Munafik
155
Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156
Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157
Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158
Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159
Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160
Chapter 160. Kencan
161
chapter 161. Kencan 2
162
Chapter 162. mayat tidak bisa bicara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!