Chapter 15. martial art

Waktu sudah menunjukan pukul 2 siang.

Saat ini axel sedang melakukan chest machine, dari sudut pandang orang lain ia benar-benar seperti maniak olahraga. Istirahat yang ia lakukan hanyalah minum serta makan.

Setelah sampai di gym hal pertama yang axel dapat adalah pukul di kepalanya oleh salsabila.

“kamu tau, seseorang yang setiap hari jam 8 udah datang tapi tiba-tiba telat. Tentu saja semua orang akan menanyakan hal itu!”

Dapat di lihat ada kemarahan dari matanya. Tetapi itu bukan hanya amarah ia melakukan itu karena peduli dengan axel.

Aku tidak menyangka akan di marahi seperti itu, memang benar kalau orang yang biasanya datang di pagi hari tiba-tiba menghilang. Terlebih lagi kak salsabila tau tentang situasiku. Dia mungkin berpikir aku mengalami sesuatu.

Axel mengingat beberapa percakapannya dengan salsabila saat pertama kali ia menceritakan kisah tentang keluarganya.

“kamu tau.. di umur segitu kamu sudah mengalami  banyak hal, yah untungnya kamu tidak mengambil jalan terburuk. Pokoknya jangan sampai pernah mencoba untuk bunuh diri. Jika sesuatu terjadi beritahu aku atau paman!”

Lagi pula aku bahkan tidak pernah mencoba untuk melakukan sesuatu yang bodoh seperti itu. Masih banyak hal yang ingin  aku lihat di dunia ini. Film, komik, anime masih banyak yang belum tamat.

Meski dari dulu pikiranku hanya ada amalia tapi aku juga punya hobiku sendiri.

Tapi kalau tidak salah dulu pernah ada percakapan kalau aku mungkin akan mati kalau tidak bersama amalia.

Setelah melakukan 30 set axel berhenti lalu meminum air dari botol di sebelahnya.

“selamat siang!”

“Siang!”

Beberapa orang selalu menyapa axel, awalnya ia mengira respon dari tidak sopan tetapi salsabila bilang kalau ada alasan. Setelah beberapa waktu akhirnya mereka terbiasa dan tau kalau axel bukanlah orang yang buruk.

“Sudah selesai xel ?”

Salsabila dari kejauhan berjalan menghampirinya. Gadis itu tidak selalu bersama axel karena ia juga menjadi instruktur di gym. kali ini ia memimpin gerakan yoga untuk para wanita. Terkadang axel juga ikut dengannya.

“kalau gitu ikut denganku, paman mencarimu!”

Dengan senyum tipis salsabila memandanginya

Axel terdiam untuk sesaat ketika melihat gadis di depannya.

“.….”

Dia menyadari betapa cantiknya Salsabila, ketika dia tersenyum. Berbeda dengan pagi hari ketika memarahinya.

“Xel?

Karena tidak bergerak akhirnya salsabila bertanya.

“...ya!”

*****

“Yo axel!”

Salsabila membawa axel menuju adrian yang berada di area martial art. Banyak sekali ruangan dan berbagai orang terlihat. Tetapi di ruangan yang masukin axel dan salsabila hanya ada mereka bertiga.

“Mulai dari sekarang aku akan mengajarimu martial arts!”

.

.

.

“ya ?”

“sampai liburan selesai aku akan terus melatihmu, meski tidak setiap hari pokoknya ayo!”

“Tunggu.. bukannya aku hanya member untuk free weight saja ?”

Axel bingung karena ajakan yang tiba-tiba. Tentu saja ia beberapa kali melihat latihan martial art yang berada di gym ini. Terkadang ia tertarik dan mencoba untuk menirunya saat di rumah.

“kenapa tidak tertarik ?”

“tidak…”

.

.

.

“hanya aku merasa selalu merepotkan paman!”

“sudah tidak usah berpikir seperti itu, lagi pula kamu pikir aku kekurangan uang?”

Memang benar orang seperti paman yang memiliki seluruh aset silver knight gym yang tersebar di seluruh dunia tidak mungkin kekurangan uang. Tapi kenapa tiba-tiba ingin melatihku.

“Jika kamu menanyakan alasan!”

”…..”

”Kamu sudah menjadi salah satu muridku!”

Adrian benar-benar tidak menyukai basabasi jadi ia langsung kepada tujuanya.

“Aku tidak ingin melihat muridku di intimidasi oleh orang lain!”

.

.

.

“Aku mendengar dari salsabila soal video yang sedang viral!”

Axel menoleh kearah salsabila yang berdiri di sampingnya. Gadis itu  memalingkan wajahnya lalu bersiul-siul tidak jelas.

Cepat atau lambat paman juga pasti tau, lagian aku tidak berniat menyembunyikan sesuatu.

“Tapi mast-”

“Apa kamu tidak tertarik dengan martial art?”

”…..”

“nak tidak bisa membohongiku tau, setiap kali menonton bersama bila kamu selalu melihatnya dengan serius!”

Apakah paman esper. Bagaimana dia tahu kalau aku tertarik meski hanya melihat dari jauh.

Axel hanya menundukan kepalanya.

”pokoknya keputusanku sudah bulat.”

Adrian berjalan kearah axel. Ia mengangkat kepalanya lalu menatap matanya.

“aku akan melatihmu dengan keras.”

“baiklah!”

Axel pasrah akhirnya menjawab.

“Tapi aku ingin kamu ingat satu hal!”

wajahnya kali ini sangat serius.

“Aku mengajakmu ilmu beladiri bukan untuk pamer!”

“.…”

“Kamu tidak boleh menjadi sombong dan so jago karena belajar martial art!”

“Ya!”

“TAPI!”

“.…”

“DI SAAT ORANG LAIN MENYERANG, MEMUKULMU TERLEBIH DAHULU, HAJAR DIA TANPA AMPUN. SISANYA JIGA TERLIBAT HAL-HAL MEREPOTKAN DENGAN POLISI BIAR AKU YANG URUS!”

Axel dan salsabila memperhatikan ekspresi menakutkan dari adrian. Tidak salah orang itu menjadi salahsatu legenda di dunia martial art. Auranya benar-benar mengintimidasi keduanya.

“Asalkan kamu tidak salah, aku akan terus menjadi pendukungmu nak!”

.

.

.

“JAWABAN!”

Karena tidak ada jawaban adrian meneriaki axel dengan keras.

“Ya master!”

”Bagus kalau gitu kita mulai  berlati dasar-dasar.

Adrian berjalan mendekat kearah samsak tinju.

“Aku akan mengajarkan beberapa martial art kepadamu!”

Axel mengikutinya.

“jadi bersiaplah!”

Pria itu menyeringai saat melihat axel berjalan kedekatnya.

*****

“haaaa….”

Salsabila menghela nafas melihat axel yang sedang melihat pamannya menjelaskan beberapa gerakan boxing sambil memukul samsak.

Aku memang menyerahkan cara membujuk axel ke paman, tapi bukan kah itu terlalu memaksa. Memang benar kalau axel terlihat tertarik mempelajari ilmu beladiri.

Axel saat ini sedang dalam masa mencari jati dirinya. Setelah mengalami beberapa hal,ia benar benar terluka hingga mencapai batasnya. bahkan mungkin hatinya mati sehingga tidak dapat memperlihatkan ekspresi serta perasaan sebenarnya yang ia rasakan .

Hari ini dia tidak memiliki kerjaan lain. Personal training juga dilakukan di pagi hari. Gym pada musim panas tiba-tiba menjadi penuh dengan orang-orang yang berdatangan.

Biasanya yang ia lakukan saat ini adalah memberi arahan ke axel atau berolahraga bersamanya.

Tanpa ia sadari gadis itu memandang adrian dengan mata menyimpit dia memancarkan aura permusuhan kepada pamannya sendiri. Dia benar-benar tidak menyadari kalau dirinya sedang merasa cemburu.setelah melihat lebih dari 30 menit ia tiba-tiba merasa bosan.

Karena merasakan adanya tatapan seseorang ia menoleh kearah pintu. Dapat terlihat kalau pintu itu terbuka sedikit lalu ada seseorang yang mengintip kearanya.

“Siapa itu ?”

Karena penasaran ia berjalan mendekat kesana.

Tetapi orang yang mengintip tiba-tiba berlari, dapat terdengar dari suara yang perlahan menjauh.

Salsabila mendekati pintu tidak melihat seseorangpun disana.

“Siapa sih ?”

.

.

.

“Lagian kenapa harus kabur!”

Ia menoleh ke kanan da ke kiri tidak melihat orang yang tadi mengintip mereka.

Karena axel akan sibuk dengan paman gimana kalau kita masuk sauna. Aku juga ingin merilekskan diri.

Ia menoleh ke arah axel sebelum menutup pintu dan pergi menuju ruang sauna.

Episodes
1 Chapter 00
2 Chapter 1. awal mula
3 chapter 2. masalalu
4 chapter 3. rumor yang beredar
5 Chapter 4. cara menjadi bahagia
6 Chapter 5. video yang beredar
7 chapter 6. potong rambut
8 Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9 Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10 Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11 chapter 10. gelisah
12 Chapter 11. dibalik itu.
13 Chapter 12. amarah
14 Chapter 13. tekad
15 Chapter 14. bekal
16 Chapter 15. martial art
17 Chapter 16. siapa
18 Chapter 17. siapa
19 Chapter 18. luapan emosi
20 chapter 19. ajakan
21 Chapter 20. surprice
22 Chapter 21. makan
23 Chapter 22. makan 2
24 Chapter 23. makan 3
25 Chapter 24. ungkapan
26 Chapter 25. hadiah
27 Chapter 26. latihan.
28 chapter 27. pertemuan
29 CHapter 28. pertemuan 2
30 chapter 29. masuk sekolah
31 Chapter 30. masuk sekolah 2
32 Chapter 31. konflik
33 Chapter 32 konflik 2
34 Chapter 33 Penyesalan rafael
35 Chapter 34 setelah perkelahian.
36 Chapter 35 tuduhan palsu.
37 Chapter 36. tuduhan palsu 2
38 Chapter 37 Keributan.
39 Chapter 38 bukti.
40 Chapter 39. kebencian
41 Chapter 40. rencana
42 Chapter 41. awal dari penyesalan
43 Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44 Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45 Chapter 44. keributan
46 Chapter 45. konferensi pers
47 Chapter 46. konferensi pers 2
48 Chapter 47. pertemuan
49 Chapter 48. penangkapan.
50 Chapter 49. menginap
51 Chapter 50. menginap 2
52 Chapter 51. menginap 3
53 Chapter 52. menginap 4
54 Chapter 53. menginap 5
55 Chapter 54. hati seorang ibu
56 Chapter 55. hati seorang ibu 2
57 Chapter 56. mengingap 6
58 Chapter 57. pembalasan
59 Chapter 58. hari damai
60 Chapter 59. hari damai 2
61 Chapter 60. hari damai 3
62 Chapter 61. hari damai 4
63 Chapter 62 hari damai 5
64 Chapter 63. hari damai 6
65 Chapter 64 hadiah untuk mereka
66 Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67 Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68 Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69 Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70 Chapter 69. peringatan
71 Chapter 70. peringatan 2
72 Chapter 71. peringatan 3
73 chapter 72 peringatan 4
74 Chapter 73 peringatan 5
75 Chapter 74. peringatan 6
76 Chapter 75. peringatan 7
77 Chapter 76. peringatan 8
78 Chapter 77. ujian akhir semester
79 Chapter 78. ujian akhir semester 2
80 Chapter 79. ujian akhir semester 3
81 Chapter 80. Taman hiburan
82 Chapter 81. taman hiburan 2
83 Chapter 82. taman hiburan 3
84 Chapter 83. Taman hiburan 4
85 Chapter 84. Taman hiburan 5
86 Chapter 85. Isi hati
87 Chapter 86. isi hati 2
88 chapter 87. isi hati 3
89 Chapter 88. Tes maraton.
90 Chapter 89. Tes maraton 2
91 Chapter 90. tes maraton 3
92 Chapter 91. Tes maraton 4
93 Chapter 92. tes maraton 5
94 Chapter 93. tes maraton 6
95 Chapter 94. perasaan
96 Chapter 95. Intimidasi
97 Chapter 96. Intimidasi 2
98 Chapter 97. Intimidasi 3
99 Chapter 98. intimidasi 4
100 Chapter 99. intimidasi 5
101 Chapter 100. Intimidasi 6
102 Chapter 101. intimidasi 7
103 Chapter 102. Intimidasi 8
104 Chapter 103. Intimidasi 9
105 Chapter 104. Intimidasi 10.
106 Chapter 105. pelaku
107 Chapter 106. Pelaku 2
108 Chapter 107 pelaku 3
109 Chapter 108. pelaku 4
110 CHapter 109. pelaku 5
111 Chapter 110. pelaku 6
112 Chapter 111. perlawanan
113 Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114 Chapter 113. Rumah sakit
115 Chapter 114. rumah sakit 2
116 Chapter 115. Rumah sakit 3
117 Chapter 116. rumah sakit 4
118 Chapter 117. rumah sakit 5
119 Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120 Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121 Chapter 120. nadia terlihat murung.
122 Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123 Chapter 122. restoran cepat saji.
124 Chapter 123. bahagia
125 Chapter 124. semangat
126 Chapter 125. tantangan
127 Chapter 126. Orange Sport Center
128 Chapter 127. Orange Sport Center 2
129 Chapter 128. Liburan
130 Chapter 129. Liburan 2
131 Chapter 130 liburan 3
132 Chapter 131. liburan 4
133 Chapter 132. liburan 5
134 Chapter 133. liburan 6.
135 Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136 Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137 Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138 Chapter 137. pesta tahun baru,
139 Chapter 138. pesta tahun baru 2
140 Chapter 139. pesta tahun baru 3
141 CHapter 140. hal-hal baru
142 Chapter 141. kedekatan.
143 Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144 Chapter 143. permintaan
145 Chapter 144. permintaan 2
146 Chapter 145. ungkapan
147 Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148 Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149 Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150 Chapter 150. SIAL
151 Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152 Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153 Chapter 153. keren
154 Chapter 154. Munafik
155 Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156 Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157 Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158 Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159 Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160 Chapter 160. Kencan
161 chapter 161. Kencan 2
162 Chapter 162. mayat tidak bisa bicara
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Chapter 00
2
Chapter 1. awal mula
3
chapter 2. masalalu
4
chapter 3. rumor yang beredar
5
Chapter 4. cara menjadi bahagia
6
Chapter 5. video yang beredar
7
chapter 6. potong rambut
8
Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9
Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10
Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11
chapter 10. gelisah
12
Chapter 11. dibalik itu.
13
Chapter 12. amarah
14
Chapter 13. tekad
15
Chapter 14. bekal
16
Chapter 15. martial art
17
Chapter 16. siapa
18
Chapter 17. siapa
19
Chapter 18. luapan emosi
20
chapter 19. ajakan
21
Chapter 20. surprice
22
Chapter 21. makan
23
Chapter 22. makan 2
24
Chapter 23. makan 3
25
Chapter 24. ungkapan
26
Chapter 25. hadiah
27
Chapter 26. latihan.
28
chapter 27. pertemuan
29
CHapter 28. pertemuan 2
30
chapter 29. masuk sekolah
31
Chapter 30. masuk sekolah 2
32
Chapter 31. konflik
33
Chapter 32 konflik 2
34
Chapter 33 Penyesalan rafael
35
Chapter 34 setelah perkelahian.
36
Chapter 35 tuduhan palsu.
37
Chapter 36. tuduhan palsu 2
38
Chapter 37 Keributan.
39
Chapter 38 bukti.
40
Chapter 39. kebencian
41
Chapter 40. rencana
42
Chapter 41. awal dari penyesalan
43
Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44
Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45
Chapter 44. keributan
46
Chapter 45. konferensi pers
47
Chapter 46. konferensi pers 2
48
Chapter 47. pertemuan
49
Chapter 48. penangkapan.
50
Chapter 49. menginap
51
Chapter 50. menginap 2
52
Chapter 51. menginap 3
53
Chapter 52. menginap 4
54
Chapter 53. menginap 5
55
Chapter 54. hati seorang ibu
56
Chapter 55. hati seorang ibu 2
57
Chapter 56. mengingap 6
58
Chapter 57. pembalasan
59
Chapter 58. hari damai
60
Chapter 59. hari damai 2
61
Chapter 60. hari damai 3
62
Chapter 61. hari damai 4
63
Chapter 62 hari damai 5
64
Chapter 63. hari damai 6
65
Chapter 64 hadiah untuk mereka
66
Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67
Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68
Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69
Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70
Chapter 69. peringatan
71
Chapter 70. peringatan 2
72
Chapter 71. peringatan 3
73
chapter 72 peringatan 4
74
Chapter 73 peringatan 5
75
Chapter 74. peringatan 6
76
Chapter 75. peringatan 7
77
Chapter 76. peringatan 8
78
Chapter 77. ujian akhir semester
79
Chapter 78. ujian akhir semester 2
80
Chapter 79. ujian akhir semester 3
81
Chapter 80. Taman hiburan
82
Chapter 81. taman hiburan 2
83
Chapter 82. taman hiburan 3
84
Chapter 83. Taman hiburan 4
85
Chapter 84. Taman hiburan 5
86
Chapter 85. Isi hati
87
Chapter 86. isi hati 2
88
chapter 87. isi hati 3
89
Chapter 88. Tes maraton.
90
Chapter 89. Tes maraton 2
91
Chapter 90. tes maraton 3
92
Chapter 91. Tes maraton 4
93
Chapter 92. tes maraton 5
94
Chapter 93. tes maraton 6
95
Chapter 94. perasaan
96
Chapter 95. Intimidasi
97
Chapter 96. Intimidasi 2
98
Chapter 97. Intimidasi 3
99
Chapter 98. intimidasi 4
100
Chapter 99. intimidasi 5
101
Chapter 100. Intimidasi 6
102
Chapter 101. intimidasi 7
103
Chapter 102. Intimidasi 8
104
Chapter 103. Intimidasi 9
105
Chapter 104. Intimidasi 10.
106
Chapter 105. pelaku
107
Chapter 106. Pelaku 2
108
Chapter 107 pelaku 3
109
Chapter 108. pelaku 4
110
CHapter 109. pelaku 5
111
Chapter 110. pelaku 6
112
Chapter 111. perlawanan
113
Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114
Chapter 113. Rumah sakit
115
Chapter 114. rumah sakit 2
116
Chapter 115. Rumah sakit 3
117
Chapter 116. rumah sakit 4
118
Chapter 117. rumah sakit 5
119
Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120
Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121
Chapter 120. nadia terlihat murung.
122
Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123
Chapter 122. restoran cepat saji.
124
Chapter 123. bahagia
125
Chapter 124. semangat
126
Chapter 125. tantangan
127
Chapter 126. Orange Sport Center
128
Chapter 127. Orange Sport Center 2
129
Chapter 128. Liburan
130
Chapter 129. Liburan 2
131
Chapter 130 liburan 3
132
Chapter 131. liburan 4
133
Chapter 132. liburan 5
134
Chapter 133. liburan 6.
135
Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136
Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137
Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138
Chapter 137. pesta tahun baru,
139
Chapter 138. pesta tahun baru 2
140
Chapter 139. pesta tahun baru 3
141
CHapter 140. hal-hal baru
142
Chapter 141. kedekatan.
143
Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144
Chapter 143. permintaan
145
Chapter 144. permintaan 2
146
Chapter 145. ungkapan
147
Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148
Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149
Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150
Chapter 150. SIAL
151
Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152
Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153
Chapter 153. keren
154
Chapter 154. Munafik
155
Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156
Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157
Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158
Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159
Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160
Chapter 160. Kencan
161
chapter 161. Kencan 2
162
Chapter 162. mayat tidak bisa bicara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!