Waktu sudah menunjukan pukul 2 siang.
Saat ini axel sedang melakukan chest machine, dari sudut pandang orang lain ia benar-benar seperti maniak olahraga. Istirahat yang ia lakukan hanyalah minum serta makan.
Setelah sampai di gym hal pertama yang axel dapat adalah pukul di kepalanya oleh salsabila.
“kamu tau, seseorang yang setiap hari jam 8 udah datang tapi tiba-tiba telat. Tentu saja semua orang akan menanyakan hal itu!”
Dapat di lihat ada kemarahan dari matanya. Tetapi itu bukan hanya amarah ia melakukan itu karena peduli dengan axel.
Aku tidak menyangka akan di marahi seperti itu, memang benar kalau orang yang biasanya datang di pagi hari tiba-tiba menghilang. Terlebih lagi kak salsabila tau tentang situasiku. Dia mungkin berpikir aku mengalami sesuatu.
Axel mengingat beberapa percakapannya dengan salsabila saat pertama kali ia menceritakan kisah tentang keluarganya.
“kamu tau.. di umur segitu kamu sudah mengalami banyak hal, yah untungnya kamu tidak mengambil jalan terburuk. Pokoknya jangan sampai pernah mencoba untuk bunuh diri. Jika sesuatu terjadi beritahu aku atau paman!”
Lagi pula aku bahkan tidak pernah mencoba untuk melakukan sesuatu yang bodoh seperti itu. Masih banyak hal yang ingin aku lihat di dunia ini. Film, komik, anime masih banyak yang belum tamat.
Meski dari dulu pikiranku hanya ada amalia tapi aku juga punya hobiku sendiri.
Tapi kalau tidak salah dulu pernah ada percakapan kalau aku mungkin akan mati kalau tidak bersama amalia.
Setelah melakukan 30 set axel berhenti lalu meminum air dari botol di sebelahnya.
“selamat siang!”
“Siang!”
Beberapa orang selalu menyapa axel, awalnya ia mengira respon dari tidak sopan tetapi salsabila bilang kalau ada alasan. Setelah beberapa waktu akhirnya mereka terbiasa dan tau kalau axel bukanlah orang yang buruk.
“Sudah selesai xel ?”
Salsabila dari kejauhan berjalan menghampirinya. Gadis itu tidak selalu bersama axel karena ia juga menjadi instruktur di gym. kali ini ia memimpin gerakan yoga untuk para wanita. Terkadang axel juga ikut dengannya.
“kalau gitu ikut denganku, paman mencarimu!”
Dengan senyum tipis salsabila memandanginya
Axel terdiam untuk sesaat ketika melihat gadis di depannya.
“.….”
Dia menyadari betapa cantiknya Salsabila, ketika dia tersenyum. Berbeda dengan pagi hari ketika memarahinya.
“Xel?
Karena tidak bergerak akhirnya salsabila bertanya.
“...ya!”
*****
“Yo axel!”
Salsabila membawa axel menuju adrian yang berada di area martial art. Banyak sekali ruangan dan berbagai orang terlihat. Tetapi di ruangan yang masukin axel dan salsabila hanya ada mereka bertiga.
“Mulai dari sekarang aku akan mengajarimu martial arts!”
.
.
.
“ya ?”
“sampai liburan selesai aku akan terus melatihmu, meski tidak setiap hari pokoknya ayo!”
“Tunggu.. bukannya aku hanya member untuk free weight saja ?”
Axel bingung karena ajakan yang tiba-tiba. Tentu saja ia beberapa kali melihat latihan martial art yang berada di gym ini. Terkadang ia tertarik dan mencoba untuk menirunya saat di rumah.
“kenapa tidak tertarik ?”
“tidak…”
.
.
.
“hanya aku merasa selalu merepotkan paman!”
“sudah tidak usah berpikir seperti itu, lagi pula kamu pikir aku kekurangan uang?”
Memang benar orang seperti paman yang memiliki seluruh aset silver knight gym yang tersebar di seluruh dunia tidak mungkin kekurangan uang. Tapi kenapa tiba-tiba ingin melatihku.
“Jika kamu menanyakan alasan!”
”…..”
”Kamu sudah menjadi salah satu muridku!”
Adrian benar-benar tidak menyukai basabasi jadi ia langsung kepada tujuanya.
“Aku tidak ingin melihat muridku di intimidasi oleh orang lain!”
.
.
.
“Aku mendengar dari salsabila soal video yang sedang viral!”
Axel menoleh kearah salsabila yang berdiri di sampingnya. Gadis itu memalingkan wajahnya lalu bersiul-siul tidak jelas.
Cepat atau lambat paman juga pasti tau, lagian aku tidak berniat menyembunyikan sesuatu.
“Tapi mast-”
“Apa kamu tidak tertarik dengan martial art?”
”…..”
“nak tidak bisa membohongiku tau, setiap kali menonton bersama bila kamu selalu melihatnya dengan serius!”
Apakah paman esper. Bagaimana dia tahu kalau aku tertarik meski hanya melihat dari jauh.
Axel hanya menundukan kepalanya.
”pokoknya keputusanku sudah bulat.”
Adrian berjalan kearah axel. Ia mengangkat kepalanya lalu menatap matanya.
“aku akan melatihmu dengan keras.”
“baiklah!”
Axel pasrah akhirnya menjawab.
“Tapi aku ingin kamu ingat satu hal!”
wajahnya kali ini sangat serius.
“Aku mengajakmu ilmu beladiri bukan untuk pamer!”
“.…”
“Kamu tidak boleh menjadi sombong dan so jago karena belajar martial art!”
“Ya!”
“TAPI!”
“.…”
“DI SAAT ORANG LAIN MENYERANG, MEMUKULMU TERLEBIH DAHULU, HAJAR DIA TANPA AMPUN. SISANYA JIGA TERLIBAT HAL-HAL MEREPOTKAN DENGAN POLISI BIAR AKU YANG URUS!”
Axel dan salsabila memperhatikan ekspresi menakutkan dari adrian. Tidak salah orang itu menjadi salahsatu legenda di dunia martial art. Auranya benar-benar mengintimidasi keduanya.
“Asalkan kamu tidak salah, aku akan terus menjadi pendukungmu nak!”
.
.
.
“JAWABAN!”
Karena tidak ada jawaban adrian meneriaki axel dengan keras.
“Ya master!”
”Bagus kalau gitu kita mulai berlati dasar-dasar.
Adrian berjalan mendekat kearah samsak tinju.
“Aku akan mengajarkan beberapa martial art kepadamu!”
Axel mengikutinya.
“jadi bersiaplah!”
Pria itu menyeringai saat melihat axel berjalan kedekatnya.
*****
“haaaa….”
Salsabila menghela nafas melihat axel yang sedang melihat pamannya menjelaskan beberapa gerakan boxing sambil memukul samsak.
Aku memang menyerahkan cara membujuk axel ke paman, tapi bukan kah itu terlalu memaksa. Memang benar kalau axel terlihat tertarik mempelajari ilmu beladiri.
Axel saat ini sedang dalam masa mencari jati dirinya. Setelah mengalami beberapa hal,ia benar benar terluka hingga mencapai batasnya. bahkan mungkin hatinya mati sehingga tidak dapat memperlihatkan ekspresi serta perasaan sebenarnya yang ia rasakan .
Hari ini dia tidak memiliki kerjaan lain. Personal training juga dilakukan di pagi hari. Gym pada musim panas tiba-tiba menjadi penuh dengan orang-orang yang berdatangan.
Biasanya yang ia lakukan saat ini adalah memberi arahan ke axel atau berolahraga bersamanya.
Tanpa ia sadari gadis itu memandang adrian dengan mata menyimpit dia memancarkan aura permusuhan kepada pamannya sendiri. Dia benar-benar tidak menyadari kalau dirinya sedang merasa cemburu.setelah melihat lebih dari 30 menit ia tiba-tiba merasa bosan.
Karena merasakan adanya tatapan seseorang ia menoleh kearah pintu. Dapat terlihat kalau pintu itu terbuka sedikit lalu ada seseorang yang mengintip kearanya.
“Siapa itu ?”
Karena penasaran ia berjalan mendekat kesana.
Tetapi orang yang mengintip tiba-tiba berlari, dapat terdengar dari suara yang perlahan menjauh.
Salsabila mendekati pintu tidak melihat seseorangpun disana.
“Siapa sih ?”
.
.
.
“Lagian kenapa harus kabur!”
Ia menoleh ke kanan da ke kiri tidak melihat orang yang tadi mengintip mereka.
Karena axel akan sibuk dengan paman gimana kalau kita masuk sauna. Aku juga ingin merilekskan diri.
Ia menoleh ke arah axel sebelum menutup pintu dan pergi menuju ruang sauna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments