chapter 2. masalalu

Bahkan sampai detik ini momen saat orang tuaku tertabrak oleh mobil masih sangat membekas di benakku.

Keluargaku adalah keluarga biasa saja, kita hidup harmonis serta saling menyayangi satu sama lain.

hari itu adalah hari ulang tahunku, dengan sangat egois aku menginginkan sebuah mainan robot yang sedang populer di siaran TV.

Ayahku bilang kalau saat ini dia sedang tidak memiliki uang dan akan membelikannya nanti, tetapi aku merengek menangis lalu berlari keluar dan berbicara kejam kepada orang tuaku.

“AKU BENCI KALIAN!”

Sampai detik ini aku sangat menyesali tindakan kekanak-kanakan yang ku lakukan saat kecil, dan selalu berdoa kalau itu hanya mimpi.

Axel yang masih sekolah dasar pergi ke taman karena tidak tau tempat lain untuk melarikan diri.

Disana terlihat ada banyak sekali anak-anak serta orang tua mereka yang bermain bersama.

Dengan iri dia memandangi mereka.

Langit perlahan mulai gelap, tetapi aku sangat tidak ingin kembali karena sangat marah kepada ayahku yang tidak ingin membelikan mainan itu.

Axel duduk di ayunan sambil menahan tangis, melihat Orang-orang di taman mulai kembali ke rumah mereka, perlahan-lahan menjadi sepi hanya menyisakan dirinya sendiri.

langit semakin gelap, aku pun menjadi takut lalu perlahan bangkit dan berjalan keluar dari taman. Karena tidak tahu harus kemana, akhirnya ku putuskan untuk kembali ke rumah.

Saat mau menyebrang jalan tiba-tiba dari kejauhan terlihat 2 sosok siluet hitam yang berlari mendekat kearahku.

“AXEL!”

“AKHIRNYA KETEMU!”

Itu adalah orang tua axel, mereka terlihat sangat lelah, seluruh tubuhnya di penuhi dengan keringat. Mereka berhenti di tengah jalan, terlihat ekspresi lega di wajah mereka.

Melihat itu aku juga tahu kalau kedua orang tuaku sangat menyayangiku, seketika aku berpikir untuk meminta maaf, dan menyesali semua hal yang aku lakukan tadi. Aku berlari kearah keduanya ingin memeluk mereka dengan erat.

ayah serta ibuku juga membukukan tubuh mereka, dengan wajah tersenyum, seolah-olah mereka sangat merasa lega karena sudah menemukanku.

BRAAAAKKKKKK…..

Sebelum axel menyentuh mereka, tepat di depan kedua matanya dia melihat kedua orang tuanya tertabrak oleh truk yang melewat.

Mendengar suara yang sangat keras, orang orang di sekitar taman mulai menoleh, mencari tahu apa yang terjadi.

Orang tuaku sudah tidak berada di depanku.

Aku menoleh ke kanan dan melihat ibu serta ayahku tergeletak di jalanan.

“I..ibu”

Aku berjalan mendekati keduanya.

“AYAH!”

Darah keluar dari tubuh mereka

keringat dingin mulai keluar dari seluruh tubuhnya, dia berlari kearah keduanya sambil menangis.

“AYAH .. IBU”

Axel terus menerus memanggil keduanya tetapi tidak ada tanggapan.

Saat dia sedang menggoyangkan tubuh ibunya dari belakang seseorang datang menangkapnya menutupi mata .

“APA YANG KAU LAKUKAN LEPASKAN!”

Dengan sekuat tenaga aku memberontak tetapi tidak terjadi sesuatu yang berarti.

“Hentikan nak jangan lihat!”

aku tidak dapat melihat apapun, hanya terdengar beberapa percakapan orang-orang disekitar.

“Maaf tapi lebih baik untuk tidak melihat ini!”

“Seseorang cepat panggil ambulan!”

“Huaaaaa!”

Dengan keras dia menangis, memberontak sekuat tenaga.

“Apa ini anak dari kedua orang itu!”

Perlahan-lahan tubuhku mulai terasa lemas, aku tidak mampu bergerak lagi lalu menutup mataku.

Hanya sampai di situlah semua hal yang aku ingat.

Hal yang terjadi berikutnya aku berdiri melihat kedua orang tuaku sedang di makamkan. Semua orang yang hadir menggunakan pakaian hitam.

Suasana sangat sepi, hanya terdengar tangisan beberapa orang.

Aku dapat melihat kakek serta nenek dari pihak ibu menangis di dekat ibuku.

aku hanya diam berdiri melihat ke sana tanpa bergerak sama sekali.

****

Sudah hampir 4 bulan berlalu sejak kedua orang tuaku meninggal, aku tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibu, sikap nenek kepadaku sangat baik dan perhatian dia selalu menanyakan apa yang aku inginkan, berbeda dengan kakek yang selalu marah tanpa alasan saat menatap wajahku.

Sejak saat itu axel menjadi pendiam, dia jarang sekali berbicara.

Saat malam hari dia sering menangis di kamar saat memikirkan kejadian itu.

Awalnya teman-teman di sekolah berusaha menghibur, tetapi axel diam tidak menjawab sama sekali, mereka yang mendapatkan mencoba menghibur tetapi mendapatkan respown negatif darinya menyerah dan perlahan mulai menjauh.

Dalam sekejap dia menjadi sendirian, tidak ada yang peduli lagi.

Saat istirahat sekolah axel hanya melihat teman-temannya yang berbincang satu sama lain.

Brak!..

Tiba-tiba seorang gadis memukul meja tempatnya duduk.

“Axel sampai kapan kamu akan terus seperti ini ?”

Gadis itu adalah amalia, orang tuang mereka sangat dekat, mereka bilang sudah kenal sejak lama, oleh karena itu keduanya juga sudah menjadi kenalan.

“.……”

“Hei!”

Amalia terlihat kesal dan memukul bahu axel dengan tangan kanannya.

“Sudah ku bilang sampai kapan kamu akan seperti ini ?”

Teman-teman sekelas mulai memperhatikan kami, mereka saling berbisik satu sama lain.

“aku tau kamu bersedih, tapi apakah orang tua mu ingin melihatmu sedih seperti ini ?”

Gadis itu terus mengoceh, mendengarnya aku semakin kesal. Tau apa anak ini ? dia bahkan tidak merasakan sedih yang aku rasakan.

“Dari pada terus bersedih ayo kita bermain!”

Dengan senyuman di wajahnya sambil menjulurkan tangan kanan ke arah axel.

Melihat itu entah kenapa tiba-tiba aku merasa kesal lalu berdiri dan mendorongnya dengan keras hingga terjatuh.

“KAMU TAU APA ?”

Aku tau dia tidak bermaksud buruk, dan berusaha menghiburku seperti teman-teman lainnya. Tetapi entah kenapa aku sangat kesal.

“Sialan…. kamu malah mendorongku!”

Amalia yang terjatuh merasakan sakit di lengannya, dengan wajah sangat kesal dia berdiri lalu menjambak rambutku.

Aku yang kesal juga mulai melakukan hal yang sama.

“Hey!”

“yang di belakang hentikan!”

“Seseorang panggilkan guru!”

Beberapa murid berlari ke arah keduanya mulai memisahkan mereka. Ketua kelas berlari ke ruang guru.

“KAMU.. KAMU BAHKAN SAMPAI SEKARANG MASIH BISA BERCANDA TAWA DENGAN KELUARGAMU. BISA-BISANYA!”

2 orang menahanku dari belakang tetapi aku yang sangat kesal berteriak kearah amalia.

“KAU BAHKAN TIDAK MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN, JADI DIAM SAJA!”

Dengan teriakanku sekitar menjadi hening.

“LEPASKAN!”

Hanya amalia dengan wajah penuh amarah berusaha melepaskan genggaman teman-temannya.

“AKU TIDAK AKAN TAHU KALAU KAMU TIDAK MEMBERITAHUKU!”

Dia berhasil melepaskan genggaman temannya lalu berlari sekuat tenaga ke arah Axel.

Mereka terjatuh bersama, termasuk kedua orang yang memegangi tubuh axel.

Amalia tanpa ampun langsung memukuli tubuhnya dengan kedua tangan.

“BUKAN KAH KITA BERTEMAN, OLEH KARENA ITU BERITAHU AKU!”

Saat dia berbicara terdengar suaranya seakan-akan dia akan menangis.

“KITA BAHKAN SUDAH KENAL SEJAK KITA MASIH BAYI”

Pukulannya perlahan mulai melambat, dapat di lihat kedua matanya mengeluarkan air mata.

“AKU SUDAH BERUSAHA MENGHIBURMU TAPI KAU SELALU MENJAUH SEOLAH TIDAK PEDULI.”

Mendengar keributan orang-orang mulai berkumpul.

Amalia berhenti memukul, dia berbicara dengan wajah penuh dengan air mata.

“BUKAN HANYA AKU, TAPI HAMPIR SELURUH ORANG DI KELAS KITA BERUSAHA MENGHIBURMU, TAPI BERTINDAK SEOLAH TIDAK TERJADI APA-APA , HANYA DIAM TANPA MEMPERDULIKAN KAMI!”

“KEMBALIKAN!”

Gadis itu mulai memukul kearah wajahku kembali, aku yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah, tubuhku sudah sangat lemas bahkan tidak mampu membalas.

“KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN KEMBALIKAN “

Beberapa orang berusaha menghentikan Amalia yang sedang mengamuk tetapi percuma saja.

“KEMBALIKAN  AXEL YANG SELALU TERSENYUM KEPADAKU!”

Mendengar itu entah kenapa hatiku terasa sakit, air mata perlahan mulai mengalir tanpa ku sadari.

Bahkan saat orangtuaku di makamkan, aku tidak meneteskan air mata sama sekali. Tetapi melihat amalia entah kenapa sesuatu di dalam diriku mulai merasakan sesuatu.

“KEMBALIKAN TEMANKU AXEL YANG SELALU BERCANDA BERSAMA KAMI!”

Semua orang hanya diam menatap ke arah amalia, gadis itu berhenti memukul lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangan lalu mulai menangis.

Melihat itu aku juga mulai menangis dengan keras.

Terlihat teman-teman dari kelas kami bingung harus berbuat apa.

Amalia yang melihat Axel menangis lalu memeluknya.

Dari arah pintu guru berlari dengan panik ke arah mereka lalu memisahkan keduanya yang sedang menangis.

****

Beberapa teman yang memisahkan mereka menjelaskan kepada guru apa yang terjadi, saat ini hanya Axel yang berbaring di ruang UKS sendirian menatap atap tanpa memikirkan apapun.

Aku mendengar percakapan yang mereka lakukan di ruangan sebelah meski samar, tapi aku tidak memperdulikan itu.

Mengingat kembali wajah amalia yang menangis, aku tahu dia menangis untukku.

perlahan Axel menutup matanya dan tertidur.

****

Sepulang sekolah Axel masih berbaring di UKS, guru datang menanyakan bagaimana keadaannya.

“Aku baik-baik saja!”

“Aku senang mendengarnya!”

dari arah pintu dia dapat melihat beberapa orang berdiri di sana, diantara mereka terdapat amalia yang wajahnya sangat merah, dapat di lihat bahwa dia masih menangis.

“Hey, kalian cepat masuk kesini!”

Mereka datang masuk perlahan-lahan.

“MAAFKAN KAMI!”

setelah masuk ke dalam guru melototi mereka, lalu entah kenapa mereka malah meminta maaf kepadanya, dapat di lihat kalau Axel tidak mengeri sama sekali.

“Axel mohon maafkan mereka, terutama amalia, mereka hanya ingin kembali bermain bersamamu!”

Aku tidak tahu kenapa teman-teman yang lain meminta maaf, tetapi melihat suasananya, sepertinya mereka tidak ingin amalia melakukan itu sendirian jadi semua orang datang bersama-sama.

“Tidak apa-apa, sebaiknya aku yang meminta maaf!”

Axel bangkit dari tempat tidur lalu membungkukan kepala.

Setelah itu guru menyuruh kami bersalaman satu sama lain, dan mulai kembali menjadi teman, sejak saat itu keberadaan amalia di haku menjadi sangat besar, bahkan aku sendiri tidak dapat menyadari nya.

Terpopuler

Comments

Hikari Kei

Hikari Kei

jujur, saya pas ngetik nyesek. ga tega nulis masalalu memyedihkan. T.T
makasih sudah membaca, semoga karya saya bisa di nikmati

2024-03-11

4

Rohad™

Rohad™

Nyesek sad, gak bisa membayangkan kejadiannya. 🤦‍♂️😥

2024-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 00
2 Chapter 1. awal mula
3 chapter 2. masalalu
4 chapter 3. rumor yang beredar
5 Chapter 4. cara menjadi bahagia
6 Chapter 5. video yang beredar
7 chapter 6. potong rambut
8 Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9 Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10 Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11 chapter 10. gelisah
12 Chapter 11. dibalik itu.
13 Chapter 12. amarah
14 Chapter 13. tekad
15 Chapter 14. bekal
16 Chapter 15. martial art
17 Chapter 16. siapa
18 Chapter 17. siapa
19 Chapter 18. luapan emosi
20 chapter 19. ajakan
21 Chapter 20. surprice
22 Chapter 21. makan
23 Chapter 22. makan 2
24 Chapter 23. makan 3
25 Chapter 24. ungkapan
26 Chapter 25. hadiah
27 Chapter 26. latihan.
28 chapter 27. pertemuan
29 CHapter 28. pertemuan 2
30 chapter 29. masuk sekolah
31 Chapter 30. masuk sekolah 2
32 Chapter 31. konflik
33 Chapter 32 konflik 2
34 Chapter 33 Penyesalan rafael
35 Chapter 34 setelah perkelahian.
36 Chapter 35 tuduhan palsu.
37 Chapter 36. tuduhan palsu 2
38 Chapter 37 Keributan.
39 Chapter 38 bukti.
40 Chapter 39. kebencian
41 Chapter 40. rencana
42 Chapter 41. awal dari penyesalan
43 Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44 Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45 Chapter 44. keributan
46 Chapter 45. konferensi pers
47 Chapter 46. konferensi pers 2
48 Chapter 47. pertemuan
49 Chapter 48. penangkapan.
50 Chapter 49. menginap
51 Chapter 50. menginap 2
52 Chapter 51. menginap 3
53 Chapter 52. menginap 4
54 Chapter 53. menginap 5
55 Chapter 54. hati seorang ibu
56 Chapter 55. hati seorang ibu 2
57 Chapter 56. mengingap 6
58 Chapter 57. pembalasan
59 Chapter 58. hari damai
60 Chapter 59. hari damai 2
61 Chapter 60. hari damai 3
62 Chapter 61. hari damai 4
63 Chapter 62 hari damai 5
64 Chapter 63. hari damai 6
65 Chapter 64 hadiah untuk mereka
66 Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67 Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68 Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69 Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70 Chapter 69. peringatan
71 Chapter 70. peringatan 2
72 Chapter 71. peringatan 3
73 chapter 72 peringatan 4
74 Chapter 73 peringatan 5
75 Chapter 74. peringatan 6
76 Chapter 75. peringatan 7
77 Chapter 76. peringatan 8
78 Chapter 77. ujian akhir semester
79 Chapter 78. ujian akhir semester 2
80 Chapter 79. ujian akhir semester 3
81 Chapter 80. Taman hiburan
82 Chapter 81. taman hiburan 2
83 Chapter 82. taman hiburan 3
84 Chapter 83. Taman hiburan 4
85 Chapter 84. Taman hiburan 5
86 Chapter 85. Isi hati
87 Chapter 86. isi hati 2
88 chapter 87. isi hati 3
89 Chapter 88. Tes maraton.
90 Chapter 89. Tes maraton 2
91 Chapter 90. tes maraton 3
92 Chapter 91. Tes maraton 4
93 Chapter 92. tes maraton 5
94 Chapter 93. tes maraton 6
95 Chapter 94. perasaan
96 Chapter 95. Intimidasi
97 Chapter 96. Intimidasi 2
98 Chapter 97. Intimidasi 3
99 Chapter 98. intimidasi 4
100 Chapter 99. intimidasi 5
101 Chapter 100. Intimidasi 6
102 Chapter 101. intimidasi 7
103 Chapter 102. Intimidasi 8
104 Chapter 103. Intimidasi 9
105 Chapter 104. Intimidasi 10.
106 Chapter 105. pelaku
107 Chapter 106. Pelaku 2
108 Chapter 107 pelaku 3
109 Chapter 108. pelaku 4
110 CHapter 109. pelaku 5
111 Chapter 110. pelaku 6
112 Chapter 111. perlawanan
113 Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114 Chapter 113. Rumah sakit
115 Chapter 114. rumah sakit 2
116 Chapter 115. Rumah sakit 3
117 Chapter 116. rumah sakit 4
118 Chapter 117. rumah sakit 5
119 Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120 Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121 Chapter 120. nadia terlihat murung.
122 Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123 Chapter 122. restoran cepat saji.
124 Chapter 123. bahagia
125 Chapter 124. semangat
126 Chapter 125. tantangan
127 Chapter 126. Orange Sport Center
128 Chapter 127. Orange Sport Center 2
129 Chapter 128. Liburan
130 Chapter 129. Liburan 2
131 Chapter 130 liburan 3
132 Chapter 131. liburan 4
133 Chapter 132. liburan 5
134 Chapter 133. liburan 6.
135 Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136 Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137 Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138 Chapter 137. pesta tahun baru,
139 Chapter 138. pesta tahun baru 2
140 Chapter 139. pesta tahun baru 3
141 CHapter 140. hal-hal baru
142 Chapter 141. kedekatan.
143 Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144 Chapter 143. permintaan
145 Chapter 144. permintaan 2
146 Chapter 145. ungkapan
147 Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148 Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149 Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150 Chapter 150. SIAL
151 Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152 Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153 Chapter 153. keren
154 Chapter 154. Munafik
155 Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156 Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157 Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158 Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159 Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160 Chapter 160. Kencan
161 chapter 161. Kencan 2
162 Chapter 162. mayat tidak bisa bicara
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Chapter 00
2
Chapter 1. awal mula
3
chapter 2. masalalu
4
chapter 3. rumor yang beredar
5
Chapter 4. cara menjadi bahagia
6
Chapter 5. video yang beredar
7
chapter 6. potong rambut
8
Chapter 7. Silver Knight Gym 1
9
Chapter 8. Silver Knight Gym 2
10
Chapter 9. Silver Knight Gym 3
11
chapter 10. gelisah
12
Chapter 11. dibalik itu.
13
Chapter 12. amarah
14
Chapter 13. tekad
15
Chapter 14. bekal
16
Chapter 15. martial art
17
Chapter 16. siapa
18
Chapter 17. siapa
19
Chapter 18. luapan emosi
20
chapter 19. ajakan
21
Chapter 20. surprice
22
Chapter 21. makan
23
Chapter 22. makan 2
24
Chapter 23. makan 3
25
Chapter 24. ungkapan
26
Chapter 25. hadiah
27
Chapter 26. latihan.
28
chapter 27. pertemuan
29
CHapter 28. pertemuan 2
30
chapter 29. masuk sekolah
31
Chapter 30. masuk sekolah 2
32
Chapter 31. konflik
33
Chapter 32 konflik 2
34
Chapter 33 Penyesalan rafael
35
Chapter 34 setelah perkelahian.
36
Chapter 35 tuduhan palsu.
37
Chapter 36. tuduhan palsu 2
38
Chapter 37 Keributan.
39
Chapter 38 bukti.
40
Chapter 39. kebencian
41
Chapter 40. rencana
42
Chapter 41. awal dari penyesalan
43
Chapter 42. Demonstrasi SMA Bintang
44
Chapter 43. Demonstrasi SMA Bintang 2
45
Chapter 44. keributan
46
Chapter 45. konferensi pers
47
Chapter 46. konferensi pers 2
48
Chapter 47. pertemuan
49
Chapter 48. penangkapan.
50
Chapter 49. menginap
51
Chapter 50. menginap 2
52
Chapter 51. menginap 3
53
Chapter 52. menginap 4
54
Chapter 53. menginap 5
55
Chapter 54. hati seorang ibu
56
Chapter 55. hati seorang ibu 2
57
Chapter 56. mengingap 6
58
Chapter 57. pembalasan
59
Chapter 58. hari damai
60
Chapter 59. hari damai 2
61
Chapter 60. hari damai 3
62
Chapter 61. hari damai 4
63
Chapter 62 hari damai 5
64
Chapter 63. hari damai 6
65
Chapter 64 hadiah untuk mereka
66
Chapter 65. sekolah kembali dibuka
67
Chapter 66. sekolah kembali dibuka 2
68
Chapter 67. sekolah kembali dibuka 3
69
Chapter 68. sekolah kembali dibuka 4
70
Chapter 69. peringatan
71
Chapter 70. peringatan 2
72
Chapter 71. peringatan 3
73
chapter 72 peringatan 4
74
Chapter 73 peringatan 5
75
Chapter 74. peringatan 6
76
Chapter 75. peringatan 7
77
Chapter 76. peringatan 8
78
Chapter 77. ujian akhir semester
79
Chapter 78. ujian akhir semester 2
80
Chapter 79. ujian akhir semester 3
81
Chapter 80. Taman hiburan
82
Chapter 81. taman hiburan 2
83
Chapter 82. taman hiburan 3
84
Chapter 83. Taman hiburan 4
85
Chapter 84. Taman hiburan 5
86
Chapter 85. Isi hati
87
Chapter 86. isi hati 2
88
chapter 87. isi hati 3
89
Chapter 88. Tes maraton.
90
Chapter 89. Tes maraton 2
91
Chapter 90. tes maraton 3
92
Chapter 91. Tes maraton 4
93
Chapter 92. tes maraton 5
94
Chapter 93. tes maraton 6
95
Chapter 94. perasaan
96
Chapter 95. Intimidasi
97
Chapter 96. Intimidasi 2
98
Chapter 97. Intimidasi 3
99
Chapter 98. intimidasi 4
100
Chapter 99. intimidasi 5
101
Chapter 100. Intimidasi 6
102
Chapter 101. intimidasi 7
103
Chapter 102. Intimidasi 8
104
Chapter 103. Intimidasi 9
105
Chapter 104. Intimidasi 10.
106
Chapter 105. pelaku
107
Chapter 106. Pelaku 2
108
Chapter 107 pelaku 3
109
Chapter 108. pelaku 4
110
CHapter 109. pelaku 5
111
Chapter 110. pelaku 6
112
Chapter 111. perlawanan
113
Chapter 112. perlawanan 2 dan amarah axel
114
Chapter 113. Rumah sakit
115
Chapter 114. rumah sakit 2
116
Chapter 115. Rumah sakit 3
117
Chapter 116. rumah sakit 4
118
Chapter 117. rumah sakit 5
119
Chapter 118. konferensi pers Amalia.
120
Chapter 119. Konferensi pers Amalia 2
121
Chapter 120. nadia terlihat murung.
122
Chapter 121. Banyak hal yang terjadi
123
Chapter 122. restoran cepat saji.
124
Chapter 123. bahagia
125
Chapter 124. semangat
126
Chapter 125. tantangan
127
Chapter 126. Orange Sport Center
128
Chapter 127. Orange Sport Center 2
129
Chapter 128. Liburan
130
Chapter 129. Liburan 2
131
Chapter 130 liburan 3
132
Chapter 131. liburan 4
133
Chapter 132. liburan 5
134
Chapter 133. liburan 6.
135
Chapter 134. Liburan dan pertanyaan axel 7
136
Chapter 135. liburan dan tujuan 8
137
Chapter 136. liburan dan bermain di sungai.
138
Chapter 137. pesta tahun baru,
139
Chapter 138. pesta tahun baru 2
140
Chapter 139. pesta tahun baru 3
141
CHapter 140. hal-hal baru
142
Chapter 141. kedekatan.
143
Chapter 142. kegelisahan yang tiada hentinya.
144
Chapter 143. permintaan
145
Chapter 144. permintaan 2
146
Chapter 145. ungkapan
147
Chapter 146. jadi sampai saat itu, aku tidak akan memaafkanmu
148
Chapter 147. apa yang sebenarnya terjadi
149
Chapter 148. bersikaplah seperti biasa.
150
Chapter 150. SIAL
151
Chapter 151. tidak, tidak apa-apa
152
Chapter 152. hubungan kami tidak sepeti itu
153
Chapter 153. keren
154
Chapter 154. Munafik
155
Chapter 155. aku akan membuat kalian menyesal.
156
Chapter 156. Ketika orang lain berbicara seperti itu, apakah kamu berhenti
157
Chapter 157. jangan simpan semuanya sendirian
158
Chapter 158. Tidak, kenapa aku harus menyelamatkan mereka
159
Chapter 159. aku terkadang bingung dengan isi perut nadia
160
Chapter 160. Kencan
161
chapter 161. Kencan 2
162
Chapter 162. mayat tidak bisa bicara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!