Visual Hendra
Bunyi alarm di kamarnya tidak membuat Farah terbangun, dia benar-benar masih sangat mengantuk karena tidak bisa tidur tadi malam. Farah kembali menarik selimutnya setelah berhasil mematikan Alarm ponselnya.
Ibu Mirna kaget mendapati Farah yang masih tidur meringkuk sambil memeluk gulingnya.
"Farahh...Farahhh..." seru ibu Mirna sambil menggoyang-goyang tubuh Farah.
Farah hanya menggeliat sebentar kemudian tertidur lagi. Ibu Mirna sangat kewalahan membangunkan Farah sampai akhirnya muncul ide ibu Mirna agar membuat Farah terbangun.
"Ehh..kucing..kucing...siapa itu naik ke kasur" teriak ibu Mirna
Mendengar kata Kucing Farah langsung terbangun dan berlari keluar dari kamarnya.
Ibu Mirna tertawa geli melihat kelakuan anak gadisnya ini.
"Mama...." teriak Farah yang sadar sedang di kerjai mamanya sendiri.
"Ini sudah siang Farah kamu bisa terlambat" jelas ibu Mirna
Farah menatap jam dinding kemudian berlari menuju kamar mandi.
Farah berlari kecil menuju lift, hari ini dia telat bangun karna semalam tidak bisa tidur, masih terngiang diingatannya kalau minggu ini pak Devan mengajaknya kerumah keluarganya. Belum lagi dia harus berbohong sama keluarga Devan tentang hubungannya sama Ceonya itu.
Brraakkk.....
Aaawww maff???
File-file yang ditangan Farah jatuh tercecer dilantai, Farah langsung berjongkok mengambil satu-satu filenya dan merapikannya kembali, belum sempat dia berdiri tiba-tiba orang yang dia tabrak mengenali namanya.
"Heiii...Farahh kamu kerja disini " tanya pria itu dengan ekspresi kagetnya, melihat siapa yang menabraknya tadi.
Sontak membuat farah mendongakkan wajahnya keatas, dan betapa kagetnya dia setelah mengetahui siapa pria yang ditabraknya tadi.
"Hendraa ...kamuuu????"
Terlihat farah masih tertegun memandang, Hendra adalah teman kuliah Farah tapi beda jurusan, walaupun tidak kenal dekat tapi Farah tau persis dia adalah cowok yang paling tampan dikampusnya. Sikap Hendra yang baik pada semua temannya tanpa memikirkan status sosial mereka, membuat Farah sangat kagum padanya, apalagi dia dulu sering tanpa sengaja bertemu dengan Hendra diperpustakaan.
"Kamu kerja disini Farahh???" Hendra mengulangi pertanyaannya
"Iyyaa... aku kerja jadi asisten Ceo, baru tiga hari yang lalu aku di terima disini"
"Ohhh...kita bakal sering ketemu dong???" terang Hendra
"Maaff Hen aku duluan ya, sudah terlambat soalnya" jawab Farah sambil pergi mendahului Hendra .
Sampai dilantai 11 Farah buru-buru masuk keruangannya tanpa memperdulikan Rena yang kelihatan ingin menyapanya.
Tokk to..tok...
Cekrekkk...
Perlahan farah membuka pintu , pandangannya tertuju pada meja CEOnya , Farah kaget tanpa dia sadar dia mundur satu langkah kebelakang.
"Jam berapa ini kamu baru datang???" suara Devan memecah keheningan ruangan.
"Maaf pak saya terlambat" jawab Farah.
"Jangan sampe terulang lagi kalau gak mau gaji kamu aku potong" seru Devan..
"Baaiikk paakk"
Farah bergegas berjalan menuju meja kerjanya, menaruh file-file yang dia bawa ke meja kerjanya, dia memulai pekerjaannya.
Devan melirik kearah Farah dan kembali menatap komputer di depannya, dia mulai berfikir kenapa dia dulu memilih Farah sebagai istri kontraknya, dengan posisinya sekarang sangat banyak wanita di luar sana yang lebih dari Farah mengantri ingin bersamanya.
Kemudian dia sadar, memang yang dia butuhkan adalah istri yang polos dan penurut, dia takut kalau dia pilih yang cantik dan pintar nanti bakalan tambah mempersulit dirinya.
Sejenak suasana menjadi hening, mereka berdua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sampai terdengar ketukan pintu.
Tok..to..tokk...
Maaf pak ada bu Vivi ingin menghadap, suara Rena dari balik pintu.
"Masukk..." jawab Devan...
Setelah pintu terbuka terlihat ibu Vivi kepala Hrd datang dengan seorang pria dibelakangnya, bola mata Farah membulat seketika menatap siapa yang datang dengan ibu Vivi.
"Selamat pagi Pak Devan, perkenalkan ini Manager Accounting baru pindahan dari cabang Bandung" jelas Vivi.
"Selamat pagi Bapak Devan, saya Hendra Pratama"
"Ohh kamu pindahan dari cabang kita dibandung??, oke semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" jawab Devan
Setelah bu Vivi dan Hendra keluar dari ruangan, Farah masih terdiam bengong sendiri, antara binggung dan tidak menyangka sama sekali kalau dia bisa bertemu lagi dengan hendra, apalagi satu kantor dengannya, Tidak dapat dipungkiri bahwa sampe saat ini Farah masih menyimpan rasa untuk pria yang satu ini, walaupun Farah tidak pernah berani mengakui perasaannya sendiri karena faktor keadaan.
Prioritas nya saat itu hanyalah belajar dan belajar, biar bisa lulus dan dapat nilai bagus agar tetap bisa mendapatkan beasiswa.
"Kenapa kamu diem bengong begitu, apa pekerjaanmu kurang, mau ditambahin lagi !!!" seru Devan keheranan.
"Ngaakk pak maaf".
♡♡♡
Disisi lain diruang Accounting Hendra memperkenalkan dirinya pada semua staff didivisi itu.
Sinta dan Desi mulai berbisik-bisik, mereka takjub dengan ketampanan Hendra, mereka memandang Hendra dan melemparkan senyum maut mereka. Sinta seakan tidak percaya bagaimana bisa ada pangeran ganteng kedua di kantor mereka dan dia adalah Manager Accounting yang baru.
Selesai dengan sesi perkenalan Hendra pun masuk kedalam ruangannya, merapikan mejanya dan memeriksa berkas-berkas yang ada di mejanya.
Sinta menghampiri Desi dan mereka mulai berbincang.
"Des..liat gak itu pangeran ganteng banget ya, seperti aktor korea???"
"Iyaa Sin...persis pemain utama drakor yang aku tonton kemarin" jawa Desi
"Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama Des" Sinta mulai merancau.
Desi menatap sinta geli, dan berjalan meninggalkannya yang masih melamun.
Hendra kembali menginggat masa kuliahnya dulu saat dia pertama kali bertemu dengan Farah di perpustakaan kampus, wajah manis Farah menghiasi pikiran Hendra sejak pertemuan pertama mereka.
Semenjak itu Hendra setiap hari selalu menyempatkan diri datang ke perpustakaan kampusnya hanya untuk melihat Farah, tapi selama tiga hari itu dia tidak menemukan Farah di perpustakaan.
Sampai suatu hari Hendra kembali ke perpustakaan dan menemukan sosok Farah disana, dia berjalan menghampiri Farah dan mulai menyapanya.
Farah kaget dengan kehadiran Hendra karena memang dia juga sudah lama menaruh hati pada pria tampan itu,tapi tida pernah berani menggungkapkan nya.
Dan sekarang Hendra pun merasa senang karena bisa bertemu dengan Farah lagi setelah sekian lama. Ternyata Hendra juga menyimpan rasa ketertarikannya pada Farah semenjak dia sering berinteraksi dengan Farah diperpustakaan kampusnya.
Lamunan Hendra mulai berselancar jauh membuat dia semakin larut di dalamnya sampai ada suara ketukan pintu yang mengagetkannya.
Tookkk...tokk...tokk..
"Masuk"
Setelah mendapat jawaban Sinta pun masuk ke ruangan Hendra dengan membawa secangkir kopi di tangannya.
"Maaf pak ini kopinya"
"Hhmmm saya tidak memesan kopi" jelas Hendra.
"Ini inisiatif dari saya, bapakkan baru mulai bekerja jadi saya mencoba sedikit membatu, apa ada yang bisa saya bantu pak???" celoteh Sinta
"Gak usah, terima kasih untuk kopinya ya " jawab Hendra
Sinta berlalu meninggalkan ruangan Hendra dengan terseyum geli, baru saja dia menggoda Managernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Herlina Susanti
baru bacaaa...
OMG itu jhi chank wook😍😍😍😍😍
thooor harusnya pemeran utamanya ituuu sedikit ga rela😥😥😥😥😥
2023-04-17
1
Finanda Putri
Hendra lebih ganteng dari devan
2022-10-28
0
Ki Aann
keren Thor suka
2021-11-29
0