Farah sudah tak bisa berkata-kata, dia masih binggung dengan sikap Ceo barunya ini, baru kemaren dia memaksannya untuk menikah, sekarang memaksanya untuk pergi makan siang bersamanya.
Sejenak Farah berfikir bagaimana nanti nasibnya menjadi istri Ceonya itu yang seakan selalu saja memaksakan kehendaknya sendiri. Seharusnya hari ini dia bisa makan siang bersama Rena karena memang dia yang memintanya tadi.
Devan keluar dari ruangannya dengan Farah yang mengekor dibelakangnya, saat melewati meja Rena terlihat Rena memandang kearah Farah sambil mengerutkan keningnya.
Banyak pertanyaan di fikiran Rena, kenapa Ceonya itu mengajak Farah makan siang bersama, setau Rena Ceonya itu termasuk pemilih apalagi masalah teman makan, karena semenjak dia bekerja disana Ceonya itu hanya biasa makan siang bersama Mike temannya, bahkan sebelum Farah datang, Ceonya itu tidak pernah mempunyai asisten.
Devan dan Farah sudah sampai diparkiran khusus CEO, disana ada dua mobil yang sama-sama mewahnya , satu lamb****ini dan yg satu Fe***ri, kali ini Devan memilih Lamb****ini merahnya.
"Ayo masuk...kamu mau berdiri disitu aja" tanya Devan.
"Ohh..iya baik pak"
Dimobil Devan dan Farah terdiam tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut mereka sampai devan menghentikan mobilnya disebuah Resto mewah langganannya.
Amantia Bistro restoran Prancis yang paling mahal dikota ini, terlihat Farah memandang takjub , penataan serta sentuhan arsitektur gaya prancis melekat direstoran ini.
Devan membooking meja diarea Privat room karena memang dia tidak biasa makan dengan ada banyak orang disekelilingnya.
"Selamat siang Tuan Devan, ini daftar menu nya" ucap salah satu pelayan.
Terlihat Farah kebinggungan memilih menu makanannya, dia terus membolak balik buku menu, tidak ada menu yang dia kenali, Devan seakan faham dengan kebinggungan Farah langsung mengabil alih buku menu.
"Pesan dua beef burguignon untuk menu utamanya, menu penutupnya satu Creme Brulee satu lagi lemon tart, minumnya dua lemon tea".
"Baik tuan..mohon ditunggu " jawab pelayan resto.
Setelah makanan mereka tersaji, lagi- lagi Farah merasa binggung, dia sama sekali tidak pernah makan makanan Prancis, Farah menelan ludah kasarnya.
Devan melirik Farah sambil tersenyum geli, terlihat raut kebinggungan di wajah Farah, sejenak Devan sadar harusnya dia tidak membawa Farah ke Restoran Prancis, dan membuat Farah kebinggungan dengan menu makanannya.
"Kenapa gak di makan???"
"Hhmmmm saya gak biasa makan makanan seperti ini" jawab Farah polos
"Coba saja dulu" perintah Devan
Dengan ragu Farah mulai mengambil sendok dan mulai mencicipi makanannya, sedikit dia masukkan kemulutnya dan mencoba rasanya.
"Ini kayak semur daging" celetuk Farah setelah mengunyah makanannya
"Semur daging"
Devan tertawa geli mendengar perkataan Farah.
"Tapi rasanya agak aneh, tidak seperti semur yang biasa aku makan" terang Farah lagi
Dan kali ini Devan tidak bisa menahan tawanya, mendengar penuturan lugu dari Farah.
Selesai dengan menu utama, pelayan datang kembali menyanjikan menu penutup untuk mereka, lagi-lagi Farah mulai dengan kekonyolannya.
Devan mengambilkan Creme brulee untuk Farah, lagi-lagi Farah keheranan dengan makanan kecil itu, seperti kue tapi kok gosong di atasnya,Farah mulai bergidik dan menelan ludahnya kembali.
"Ini apa lagi???" tanya Farah polos
"Coba saja itu enak" jelas Devan
"Nggak ahh ...ini gosong, aku mau yang itu saja" jawab Farah sambil menunjuk lemon tart yang ada didepan Devan.
Lagi-lagi Devan tertawa dengan tingkah polos Farah.Devan tidak ingin berdebat dengan Farah, dia langsung menggeser tart miliknya dan dia berikan ke Farah.
Siang ini Devan benar-benar terhibur dengan tingkah konyol Farah, sampai dia bisa tertawa lepas, itu adalah tawa pertamanya setelah kepergian mantan tunangannya.
Selesai makan siang Devan dan Farah kembali kekantor , mereka langsung berjalan menuju lobby dan masuk ke lift tanpa menghiraukan tatapan mata para pegawai yang lain , Devan sudah terbiasa dengan itu dimana dia selalu jadi pusat perhatian para karyawan wanita dikantor nya.
Berbeda dengan Farah, dia berjalan sambil tertunduk malu, seolah mata mereka semua ingin menerkamnya, dia terus saja menunduk sampai..
Bruughhh...
Tubuh Farah menabrak punggung Devan,membuat Devan kaget dan membalikkan badannya.
"Maaff"
"Kamu gak liat jalan " tanya Devan.
Farah hanya terdiam kemudian ikut Ceonya masuk kedalam lift yang khusus buat Ceo.
"Lhoo..kok" Farah mulai tersadar itu bukan lift yang biasa dia pakai.
Devan mengabaikanya, membuat Farah tidak lagi banyak bertanya.
"Kenapa dia seperti bunglon, kenapa wajahnya berubah dingin berbeda sewaktu makan siang tadi" gumam Farah dalam hati.
Lift terbuka Devan berjalan mendahului Farah, Rena yang sudah ada di meja kerjanya memandang Farah dan mencoba bertanya kepadanya tapi Farah tidak menghiraukannya dan langsung masuk keruangannya.
Farah kembali sibuk dengan file-filenya , mencocokkan jadwal meeting Devan biar tidak ada yang bentrok, dan mereka tenggelam sibuk dengan pekerjaan masing-masing sampai sore.
Seperti biasa Farah pulang kerja mengendarai motor kesayangannya , terlihat diparkiran ada Rena dan dua orang wanita lagi. Dari pertama kali masuk Farah hanya kenal dengan ibu Vivi Hrd dan Rena.
"Farahh, hai kenalkan ini Sinta dan ini Desi mereka dari devisi Finance.." jelas Rena.
"Haiii aku Farah "
"Gimana makan siangmu tadi sama pak Devan ?? kalian makan dimana? trus makanannya enak nggaa??" celoteh Rena
"Hmmm , yang aku jawab yang mana dulu nih ???, banyak banget pertanyaanmu Ren, udah ahh aku pulang duluan ya bsk aja cerita nya takut kesore'an macet " jawab Farah .
"Byeee Rena..Sinta.. Desi" Farah berlalu sambil melambaikan tangannya.
"Okkee hati-hati dijalan" jawab mereka berbarengan.
Beebeda dengan Devan yang sedari tadi masih ada didalam ruangannya, masih ada satu proposal yang belum kelar dan harus banyak direvisi, proposal mengenai proyek pembangunan Real estat dikawasan Bandung.
Devan masih memutar otak karena masih ada sedikit masalah dengan proyek yang satu ini , Devan termasuk pengusaha muda tampan yang sangat sukses , Pt Aldikarya perusahaan dibidang kontruksi, perusahaan warisan dari keluarga Davidson ini tambah maju dan berkembang pesat dibawah kepemimpinan Devan.
Saat Devan sibuk memikirkan ide tentang pembangunan proyeknya tiba- tiba ponselnya menyala.
Drreeettttt...drreeettt..
Bunyi ponsel devan yang diubah menjadi mode getar saja.
"Hallo iyaa paa ada apa ??"
"Devan gimana kamu hari minggu ini jadi bawa calon istrimu kerumah ngga???" suara tuan Davidson
"Iyaa.. pa..iyaa..minggu Devan kerumah kenalin pacar Devan kepapa dan mama..udahh dulu ya pa devan lagi sibuk" jawab Devan sambari mematikan ponsel nya.
Devan kembali berkutat dengan komputer dan file-file didepannya,sejenak dia berfikir tentang rencana makan malam keluarganya, dia takut kekonyolan Farah membuatnya malu di depan orangtuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Hidayati Yuyun
Aku mampir kak, bantu like dan vote juga buat katya ku ya ka ada karma di dunia
2022-09-09
1
al - one ' 17
semur daging mah kalah ama semur jengkol 🤣 meski hargana selangit jg wkwkkwk
2021-12-06
0
Widya Iskandar
justru tu dgn kekonyolan bs menghibur asal nyaman ☺️☺️😊😊
2021-11-27
0