BAB 3

Selain terkenal popular disekolah, Lingga juga anak yang terbiang pekerja keras. Dia tidak malu mencari pundi-pundi rupiah untuk keluarganya. Sepulang sekolah Lingga bekerja part time disebuah cafe dekat sekolahnya.

" Selamat datang " Ucap Lingga sembari membersihkan meja.

" Bro ini kita " Jawab Alvin.

" CK, ngapain lo kesini ? "

" Gw punya info buat Lo "

" Apaan ? Eh bentar, kalian pesen minuman dulu, enak aja kesini gak pesan apa-apa "

" Ish yah udah gw pesen Jus Jeruk sama makanan ringan " Jawab Alvin.

" Gw samain aja Ama pesenan Alvin " 

" Kalian tunggu diujung sana, nanti gw samperin "

Alvin dan Ikbal mengangguk lalu mereka pun duduk di tempat suruhan Lingga. Beberapa menit kemudian pesanan mereka berdua sudah jadi dan Lingga sendiri yang mengantarkannya.

" Ini pesanan kalian berdua, gw cuman punya waktu 10 menit doang untuk ngobrol "

" Gini, nanti malam bakal ada balap motor ditempat biasa, lo mau ikut gak ? " Tanya Alvin.

" Berapaan  ? "

" Dapet 20 juta kalau Menang " Jawab Ikbal.

Lingga berpikir panjang, dia memang sedang membutuhkan uang untuk keperluan sekolah dan kehidupannya.

" Gw akan ikut, habis dari cafe gw langsung ke tempat balap, kaliam tunggu gw disana "

Alvin dan Ikbal saling pandang lalu menatap Lingga kembali dengan senyuman lebar mereka.

" Yaudah sana kerja lagi " Usir Alvin.

" Ngusir Lo ? "

" Hehehe bercanda kali " Jawab Alvin.

Lingga pun berdiri dan melanjutkan pekerjaannya. Pembeli banyak berdatangan membuat Lingga sangat sibuk, kebanyakan pembeli datang yaitu dari pekerja kantoran dan anak kuliahan.

Waktu terus berputar, karena terlalu sibuk Lingga tak sadar bahwa cafe akan segera tutup dijam 9 malam, karena produk makanan sudah habis, jadinya tutup lebih awal.

" Kak Lingga duluan yah " Pamit Lingga kepada seniornya.

" Ohhh ia Ling hati-hati udah malam soalnya " Ucap Kak Dirga.

Lingga mengangguk sembari memberikan jempol kepada Kak Dirga, dia pun bergegas menuju sirkuit dimana dia akan balap motor. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit, Lingga sudah sampai ditempat tujuan. Memarkirkan motornya lalu mencari kedua temannya.

" Lingg kita disini !! " Alvin melambaikan tangan kearah Lingga.

Lingga mengangguk lalu menghampiri Alvin dan Ikbal, mereka saling bertos ala pria.

" Gimana udah mau mulai ? " Tanya Lingga.

" Belum mereka masih siap-siap " Jawab Alvin.

" Lo nggak mau siap-siap juga Ling ? " Tanya Ikbal.

" Siap-siap untuk apa ? Mandi, makan ? Gw maunya cepet beres " Jawab Lingga.

" Santai aja bro, tuh infonya lima menit lagi " Alfin berdecak.

Lingga hanya memanfaatkan waktu 5 menitnya untuk sekedar minum dan mengecek ban motornya.

" Baik kita akan mulai balap motor ini, untuk para pemain harus berada pada garis start sekarang juga! " Teriak pemandu acara.

Lingga dan pembalap lainnya sudah berada digaris start, mereka saling menggas motornya dan suara renyah dari motor balap tersebut terdengar begitu nyaring dan membuat malam itu semakin ricuh.

Lingga bersiap-siap sembari menutup kaca helmnya dan hitungan mundur sudah terdengar, merekapun langsung menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi. Saling menyalip satu sama lain, dan bersaing secara sportif.

Beberapa putaran mereka lalui dan akhirnya Lingga lah si raja jalanan yang memenangkan balapan tersebut. Tepuk tangan terdengar, Lingga membuka helm dan tersenyum lebar karna malam itu dia memenangkannya dan mendapatkan uang.

" Selamat bro, gw suka permainan Lo " Ucap lawannya dan berjabat tangan Lingga.

" Thanks " Lingga mengangguk sembari membalas jabat tangan tersebut.

Lawannya pun pergi dimana tempat teman-temannya berada. Alvin dan Ikbal bertos dengan Lingga dan mengucapkan selamat kepada Lingga.

" Lo emang keren, tak tertandingi " Ucap Alvin dengan bangga.

" Lingga Alexa Maheswara gituu " Lingga mengangguk sembari menepuk dadanya.

" Lingg, duitnya bagi dong. Yah minimal traktir kita lah " Ujar Ikbal.

" Iyaa beliin Boba kek atau apalah itu udah serek nih tenggorokan habis nyemangati lo " Sahut Alvin.

" Besok aja, soalnya nyokap gw sendirian di rumah "

" Oke deh bro, Kami tunggu dikantin besok " Jawab Alvin sembari penupuk pundak Lingga.

Lingga mengangguk sembari memberikan dua jempol pada Alvin dan Ikbal, mereka berdua pun pergi dari tempat tersebut menuju rumah masing-masing.

Lingga membawa motor dengan santai, hari ini dia ingin menikmati angin malam yang menerpa tubuhnya. Tak sengaja ia melewati halte yang dimana ada seorang gadis sedang duduk dan memainkan ponselnya seorang diri. Lingga mendekat dan ternyata gadis itu adalah Keyla, dia malas untuk menyapanya jadi dia memutuskan untuk melewati halte itu. Tak lama kemudian datanglah segerombolan geng motor menghampiri Keyla.

" Haii cantikk, sedang apa sendirian malam-malam begini ? " Tanya seorang pria tak dikenal.

" Siapa kalian ? Pergi ! " Usir Keyla.

" Kenapa ngusir kita ? Ayolah kenalan dulu, siapa tau kita jodoh dan bisa main bareng. Iya gak ?? "

" Kalian macem-macem gw bakalan teriak !! "

Mereka menertawakan Keyla, karena ditempat seperti itu mana ada orang yang lewat apa lagi sekarang sudah larut malam.

" Teriak aja silahkan, gak akan ada yang denger Lo, lagian ini tempat sepi "

Keyla menggelengkan kepalanya, sembari menutupi tubuhnya dengan tasnya, dia benar-benar ketakutan. Saat pria itu ingin memegang lengan Keyla, Lingga datang terlebih dahulu dan menendang mereka dengan kencang hingga pria yang menggoda Keyla terjatuh.

" Shitt !! " Hardik pria tersebut.

" Ngapain lo gangguin dia hah ? Tanya Lingga sembari menatap tajam.

" Gw gak ada urusan ama loo, jangan sok-sok jadi pahlawan deh "

" Mending kalian pergi atau gw bonyokin muka Lo !! "

Mereka hanya menertawakan Lingga dan memancing emosinya.

" Lingga, Lingga, Lo ngapain ngelindungi cewek itu. Dia yang salah sendirian disini, makanya kita godain "

Hampir habis kesabaran Lingga, hingga dia memukul wajah pria tersebut. Jika ia mau dia akan memukulnya sampai babak belur tapi dia sadar masih ada Keyla disana.

" Jaga mulut Lo !! "

" Kenapa sih Lo ? Emang dia siapa Lo, sampai Lo ngelindungi dia ? "  tunjuk pria itu ke Keyla.

Lingga tidak bisa berbuat apa-apa dan ini jalan satu-satunya supaya mereka tidak menggangu Keyla.

" Dia cewek gw !! Kalau Lo macem-macem ama dia mampus Lo ditangan gw !! "

Mereka terkejut Keyla yang tiba-tiba saja mendengar Lingga mengakuinya sebagai pacarnya. Keyla hanya terdiam membisu dia sulit mengeluarkan kalimat disaat situasi genting seperti itu.

" Dia ceweknya Lingga, mending kita cabut aja " Bisik temannya.

Pria itu menganggukkan kepalanya, dan tanpa mengatakan hal apapun mereka pergi meninggalkan mereka berdua dihalte tersebut.Susananya sudah aman dan tenang, kali ini Keyla sudah bisa berbicara kembali.

" Lo apa-apaan sih, malah ngaku-ngaku jadi pacar gw lagi. Lo sadar gak sih hal ini bisa fatal dan membuat orang bisa salah paham "

" Lo yah udah ditolongin juga bukannya terima kasih malah nyalain gw, kenapa sih setiap gw ngelakuin apapun pasti Lo terus nyalahin gw "

" Lo nya aja yang gak mikir, Kejadian tadi akan jadi gosip baru disekolah nantinya "

" Gw ngakuin Lo agar mereka gak gangguin Lo lagi, dan gak ada pilihan lain selain itu peaa !! Lagian mereka gak satu sekolah sama kita, santai aja kali. Emang lo segitu gak maunya Lo jadi bahan gosip ama gw ? "

" Yah gak mau lah, gw ogah digosipin pacaran ama Lo, bisa-bisa gw rugi gak ada faedahnya buat diri gw "

" Heh... Gini yah kapan lagi Lo bisa digosipin pacaran ama cowok tampan dan keren kayak gw, apalagi gw disukain cewek satu sekolah. Harusnya Lo bangga dong !! "

" Ish jijik bangett gw, mungkin bagi cewek lain itu kebanggan tapi kalau buat gw itu jadi musibah "

" Ck, serah Lo dah, ngomong-ngomong ngapain lo malam-malam ada disini ? Apa yang dikatakan mereka bener ? "

"Ishh... Lo mikir apaan? Yah...gw abis balik les, dan sekarang gw lagi nungguin bokap gw "

" Alah alasan Lo, bokap sugar Daddy kali " Ledek Lingga.

" Jangan asal ngomong Lo " Keyla memukul Lingga dengan tas mengenai punggungnya.

Tak lama suara mobil datang, dan dari balik mobil tersebut ada sosok lelaki paruh baya dan menghampiri Keyla.

" Keyla.... Maaf ayah telat jemput kamu, tadi ayah ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan "

" Gak papa kok yah "

Evan menatap Lingga dengan wajah terkejut.

" K-kamu Lingga ?? "

Keyla bingung dan meminta penjelasan dari Lingga, namun Lingga hanya tersenyum kearah Evan dengan sopan.

" Lingga, om seneng bisa bertemu denganmu lagi, kamu apa kabar nak ? " Tutur Evan sembari memeluk Lingga dengan erat.

" Baik om "

" Berarti bener Keyla adalah temen masa kecil gw " Batin Lingga.

" Kamu sudah besar dan tampan, on hampir tidak mengenalimu "  Ujarnya sambil melepas pelukannya.

" Om bisa aja "

" Ternyata Kalina berdua sudah bertemu, setelah sekian lama berpisah " Evan merangkul Keyla.

" M-maksud ayah apa ? "

" Kamu lupa ? Dia Lingga kecil kamu dulu, waktu itu kita pindah keluar kota dan kalian pun berpisah "

" Apa ??? Gak mungkin yah, masa dia orangnya "

" Lah emang bener dia Lingga Alexa Maheswara sayang "

Keyla terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa, sembari mengingat kejadian lampau.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!