BAB 2

Seperti biasa Keyla berangkat diantar supir pribadinya ( Pak Tejo ), setelah selesai bersiap-siap dia pun masuk kedalam mobil. Dipertengahan jalan Pak Tejo merasa tiba-tiba mobil yang ia kendarai  oleng mengakibatkan Keyla khawatir, dan sang supir menghentikannya.

" Pak mobilnya kenapa ? " Tanya Keyla.

" Gak tau Non, bentar saya cek dulu" Ujar sang Pak Tejo.

Pak Tejo turun dari mobil dan mengecek mobilnya, ternyata mobil yang ia kendarai bannya bocor. Dia memerhatikan sekeliling namun tidak ada satupun bengkel disana. Keyla yang penasaran pun akhirnya turun.

" Ada apa pak ? " Tanya Keyla.

" Bannya bocor non, mana disekitar sini gak ada bengkel lagi, gimana ya ? "

" Yah gimana dong pak, apa kita telpon bengkel aja " Ujar Keyla sembari menatap jam ditangannya.

Pak Tejo menelpon bengkel langganan keluarga Keyla, menyuruh mereka untuk memperbaiki mobil tersebut.

"Maaf non, kayaknya mereka datang sekitaran jam 8, karna belum ada karyawan yang datang kalau jam segini"

" Ish.... Kenapa jadi gini sih "  Keyla Berdecak.

" Saya cariin taksi aja yah " Ujarnya.

Keyla kembali menatap jam ditangannya, lalu menatap jalan menuju sekolahnya yang masih ada beberapa kilometer lagi.

" Biar Keyla aja yang cari sendiri pak, bapak tunggu aja orang bengkelnya datang " Ujar Keyla.

" Baik non " mengangguk.

Keyla mengambil tasnya dimobil, lalu berjalan sebuah taksi atau kendaraan umum lainnya. Saat berjalan terdengar suara motor dari belakang Keyla. Keyla menatap sekejap kearah belakang, dia tidak mengenali suara motor itu dan dia pun terus melanjutkan perjalanannya.

Keyla tidak melihat bahwa didepannya ada genangan air kotor, hingga motor  tersebut menyipratkan air kotor ke arah Keyla. Kini setengah badan Keyla penuh dengan lumpur.

" Aisshhh !! woyyy, Lo kalau bawa motor pelan-pelan dong, seragam gw kotor nihh !! " Teriak Keyla agar pengendara tersebut mendengarnya.

Motor tersebut berhenti lalu membuka helm full facenya, Keyla langsung menghampirinya sembari memegang pinggangnya.

   

" Lingga ? " Keyla terkejut ternyata yang membuat seragamnya kotor adalah Lingga.

Lingga menatap Keyla dari atas sampai bawah, dan bener saja seragam Keyla penuh  dengan lumpur.

" Lo abis berenang dimana? Kok bisa basah dan kotor gitu " Tanyanya sambil menahan tawa.

" Heh sampah masyarakat !! Lo kalau bawa motor liat-liat dong, seragam gw kotor nih "

" Kenapa jadi salah gw ? Jelas-jelas Lo berdiri didepan genangan air, yah gw sebagai pengendara motor lewat tinggal lewat aja "

" Kurang asem bangett lo yah !! Pokoknya gw gak mau tau Lo harus tanggung jawab sama apa yang udah Lo perbuat "

" Tanggung jawab ? Emangnya gw udah  apain lo, sampai berani minta tanggung jawab "

Keyla gelagapan dengan pertanyaan aneh milik Lingga.

" M-maksud gw Lo tanggung jawab sama seragam gw, jangan mikir aneh-aneh deh "

" Siapa juga yang mikir aneh gw cuman nanya doang, Lo kali yang mikirnya kejauhan "

" Ihhh buruaann ini seragam gw basah " Ujar Keyla dengan mata berkaca

" Yh emangnya Lo mau pakai seragam gw ? "

" Gak mau lah ! Pasti seragam Lo bau dosa " Ujar Keyla sambil menghentakkan kakinya.

" Ngadi-ngadi lo kalau ngomong, seragam gw wangi, coba Lo cium, nih ciumm...... "

Seragam yang Lingga gunakan dia tarik kearah wajah Keyla, agar gadis itu tau bahwa seragam miliknya wangi.

" Apaansih, bau tau " Ujar Keyla sambil mendorong Lingga.

" Alah, bau bau. Dalem hati Lo berkata, wangi bangett seragam Lingga " Ujar Lingga

" Iya kan ngaku aja harum gini juga ? " Ujarnya lagi

" Enak aja emang bau dosa juga " sembari mengepalkan tangannya kehadapan Lingga.

Lingga memakai helmnya kembali, membuat Keyla membulatkan matanya.

" Heh.... Heh Lo mau kemana njirr ? " Tanya Keyla sembari menarik jaket  Lingga.

" Lepass !! " Lingga menyentil lengan Keyla.

" Gw mau kesekolah lah !! Kemana lagi " Jelasnya.

" Nggak, enak aja lo. Segampang itu mau lari dari tanggung jawab !! Ini seragam gw basah Lingga! "

" Kita selesaikan disekolah, bye.... " Menancapkan gasnya menuju sekolah meninggal Keyla dengan penuh amarah.

" LINGGA SIALAN LO !!! "

Sedangkan Lingga, kini sudah berada diparkiran sekolah, membuka helmnya lalu berjalan dengan wajah kesal menuju kelasnya. Dia melempar tasnya keatas meja dan membuat Alvin terkejut.

" Heh, pea Lo kenapa ? Datang-datang bikin orang kaget aja " Geram Alvin.

" Kesel gw ama cewek yang Lo bilang cantik itu " Lingga menyender dibangkunya.

" Lah kenapa " Herannya.

" Dia selalu nyalahin gw, padahal dia sendiri yang salah "

Alvin dan Ikbal mengerutkan keningnya.

" Maksud Lo apaan ? " Tanya Alvin sekali lagi.

" Tadi dia berdiri dipinggir jalan terus ada genangan air didepannya, gw gak sengaja cipratin air itu keseragamnya. Gw ngerasa udah hindarin tuh genangan tapi tetep aja kena, eh dia nyalahin gw minta tanggung jawab, apa-apa coba"

Alvin dan Ikbal sangat puas menertawakan kesialan Lingga, karena ini kali pertamanya melihat Lingga kesal seperti itu, biasanya dia akan acuh sama takkan peduli.

" Ohhh begitu, terus dia dimana sekarang  ? " Tanya Alvin.

"Mungkin masih dijalan kayak gembel " Ujar Lingga dengan senyum tipis.

" Lo nggak ajak dia buat kesekolah bareng ? " Tanya Ikbal

" Ngapain juga gw ajak dia, gw aja gak ngerasa bersalah"

" Lo cewek apa cowok sih ? Kasihan bebep gw dijalanan, mana seragamnya kotor lagi....... Parah loo "  Ujar Ikbal.

" Yah udah Lo susul aja sana "

" Hehehe udah bel masuk "

" Cih... Ngakunya bebep, disuruh susulin malah banyak alesan "

" Bukan alesan tapi ini kenyataan "

Alvin dan Lingga geleng-geleng melihat tingkah laku Ikbal, tak lama kemudian guru mapel pertama pun tiba.

     

...----------------...

Sementara itu Keyla berada dilapangan menerima hukuman dari ketua osis, karena dirinya terlambat dan mengenakan seragam kotor yang hampir saja kering karna teriknya matahari.

" Sialan Lo Lingga, dasar Lempeng nyebelin, arghhh !! Kenapa hari ini gw sial bangett sih " Gerutu Keyla didepan tiang bendera.

" Awas aja gw balas lo, baju gw kotor maka baju Lo harus kotor juga "

Dua jam lamanya, Keyla kini selesai dengan hukumannya dia duduk dipinggir lapangan sembari mengipaskan tangan ke arah wajahnya, teman-temannya keluar dari kelas sembari menghampiri Keyla yang telah berada dibawah pohon.

" Keyyy.... Lo kenapa bisa dihukum ? " Tanya Audy sembari memberikan tisu yang sering dia bawah disaku rok seragamnya kepada Keyla.

" Gw kena sial hari ini " Jawab Keyla dengan wajah kesal sembari mengambil tisu tersebut.

" Sial kenapa ? " Tanya Mikha.

" Ban mobil gw kempes, terus orang bengkel bisanya jam 8, gw gak bisa nunggu pastinya gw akan telat kan, Yah udah gw pergi cari taksi atau kendaraan umum, eh nggak nemu-nemu, tau taunya gw malah ketemu anak lempeng  dijalan, dia cipratin genangan air ke seragam gw, liat nih basah dan kotor "

" Ish, ish, ish kasihan " Jawab keempat teman Keyla menirukan gaya film anak kembar.

" Terus anak lempeng tuh siapa ? " Tanya Jessica penasaran.

" Lingga "

" Apa Lingga ? Gak mungkin Lingga lakuin itu, dia anak baik mana mungkin dia cipratin air ke seragam Lo " Ujar Jesicca tidak percaya.

" Ya emang itu kenyataanya, dia enggak mau tanggung jawab dia langsung pergi begitu saja dan ninggalin gw dipinggir jalan dalam keadaan basah. Sialan itu orang gak bisa gw diemin nih "

" Sabar yah, mending sekarang Lo beli seragam di koperasi terus kita kekantin isi perut, kayaknya sekarang Lo butuh makan dan minum " Giselle mengusap punggung Keyla.

Keyla membuang napasnya lalu mengangguk mereka menuju koperasi dan Keyla mengganti seragamnya dengan seragam baru. Selepas itu mereka pun berjalan menuju kantin sesampainya didepan pintu kantin Keyla menemukan Lingga bersama temannya sedang berbincang dan tertawa. Keyla memiliki ide untuk membalaskan dendamnya.

" Ayo cepetan kita beli makanan gw udah laper bangett " Ucap Keyla mengusap perutnya.

Mereka pun memesan makanan dan minuman, dan membawanya ke meja kosong yang melewati meja Lingga.

Keyla menarik sudut bibirnya keatas, dia berjalan dengan santai lalu dia menumpahkan minuman berwarna ke seragam Lingga, membuat Lingga terkejut dan kejadian tersebut menarik perhatian satu kantin.

" OPS " Keyla menutup mulutnya seakan terkejut.

" Sorry, gw gak sengaja" lanjutnya dengan nada bicara seakan pura-pura menyesal.

Lingga menatap tajam kearah Keyla, dan begitu pun Keyla tak kalah menatap tajam kearah Lingga,Seakan mereka akan beradu jotos saat itu. Dan pada saat itulah keduanya kini menjadi musuh, saling tidak terima jika disalahkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!