Bab 18 Berjalan menyebrang sungai.

Reina mengerutkan keningnya bingung ia merasa ada yang salah dengan jawaban yang di lontarkan oleh Vian dirinya bahkan tidak menemukan jalan yang sesuai untuk dilewati oleh dirinya dan juga para bawahannya.

Vian tersenyum kecil melihat raut wajah Reina yang terbilang imut dan sangat lucu.

" Lihat lah disana" ujar Vian sembari menunjuk kearah jembatan yang semakin membuat Reina merasa bingung.

" CK, katakan lebih jelas" decak Reina yang sudah menahan kesal karena Vian terus membuat kepalanya terasa pusing.

" Air sungainya tidak dalam, kita bisa melewati sungai dengan berjalan kaki hanya saja kendaraan kita tidak, karena kedalaman airnya mencapai pinggang orang dewasa " ucap Vian menjelaskan.

Reina mengangguk-anggukan kepalanya memahami apa yang Vian jelaskan, sepertinya mereka tidak perlu mencari jalan memutar lagi untuk bisa sampai ke sebrang sungai.

Reina berbalik menghadap para anggota slayer guild, mereka yang sedang berdiri sembari memperhatikan sekeliling tidak menyadari tatapan tajam yang tehunus pada setiap orangnya.

" SLAYER GUILD!" teriak Reina dengan suara yang keras dan tegas.

Semua para anggota slayer yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing tersentak kaget mendengar suara teriakan yang menggema di pendengaran.

Dengan sekejap semua para anggota berlarian menghadap tepat didepan Reina seraya membuat barisan dengan lima barisan kebelakang.

"SIAP!" sahut semua para anggota dengan pandangan yang sudah beralih menatap Reina.

Reina diam dengan berjalan di setiap barisan dengan wajah yang datar dan tegas, bahkan auranya sudah memancarkan sosok kepemimpinannya.

Berhenti ditengah-tengah barisan dengan tubuh yang tegap Reina memasang wajah serius pada setiap orang yang menatapnya dengan fokus.

" Seperti yang Kelian lihat, kita tidak memiliki jalur berkendara selain melewati jembatan besar yang berada dihadapan kita"

" Karena hari sudah sore tidak memungkinkan bagi kita untuk kembali. oleh sebab itu kita akan tinggal malam ini dengan melakukan pengintaian"

" Hanya satu jalur yang dapat kita lewati saat ini adalah melakukan penyebrangan melalui jalur air, sungai yang ada didepan Kelian tidak dalam tetapi tidak bisa dilewati menggunakan kendaraan"

" Apa ada pendapat?" tanya Reina setelah selesai menjelaskan.

" Siap tidak!" sahut para slayer guild bersamaan.

" Sembunyikan kendaraan kita terlebih dahulu, agar tidak ada yang mengetahui keberadaan kita disini dan hilangkan jejak kendaraan yang membekas disekitar sini" ujar Reina melanjutkan.

Reina tidak ingin jika keberadaannya beserta para anggota diketahui oleh seseorang yang bisa saja membahayakan jalan nya misi.

" Baik!" ucap para slayer guild bersamaan.

" Laksanakan" ujar Reina dengan datar seraya menatap setiap orang yang mulai mengangguk patuh.

Semua yang berbaris seketika menyebar menuju motornya masing-masing tidak terkecuali Vian yang sempat berdiri dibelakang Reina.

Semua orang menjalankan tugas yang di perintahkan oleh Reina dengan cepat dan bersih hingga lima menit terlewat semua orang kembali berkumpul dan berbaris setelah pekerjaan yang diperintahkan oleh Reina telah selesai.

" Ayo" ujar Reina melangkah terlebih dahulu berniat untuk memimpin perjalanan menyebrang sungai.

Namun belum sempat menyentuh air Langkah Reina terhenti ketika merasa ada yang sedang memegang lengannya.

Reina menengok kearah samping yang terdapat seorang pria dengan wajah datar namun dengan senyuman kecut yang tidak enak di pandang.

" Apa?" ucap Reina dengan datar melihat wajah tak bersahabat Rey yang terbilang jelek.

" Biar aku yang menggendong mu" ucap Rey yang masih memasang wajah datar namun berbeda dengan ucapan dan tingkah lakunya yang terbilang bersahabat.

" Ha? Kau Sakit?" ucap Reina dengan alis terangkat sebelah.

Apa dia gila? disaat seperti ini mana mungkin ia melakukan hal konyol seperti itu, sosok nya sebagai seorang pemimpin akan merosot karena perilakunya yang terbilang sombong dan angkuh.

" Tidak terimakasih aku akan menyebrang seperti yang lain" ujar Reina dengan datar sembari mengalihkan pandangannya kembali menuju sungai.

Rey hanya diam, tidak mengatakan apapun lagi selain menatap kepergian Reina yang sudah berada dekat dengan pinggiran sungai.

Reina yang sudah berada ditepi sungai berjongkok dengan tangan yang menyentuh air, baru sebentar menenggelamkan telapak tangannya Reina sudah langsung meraih tangan yang tersentuh air tersebut.

' Sialan dingin sekali' umpat Reina dalam hati merasa kesal dengan suhu air yang terbilang sangat dingin.

' CK' decak Reina saat melirik kearah Rey sekilas.

Rey tersenyum sembari bersedekap dada, ia sudah menyadari jika air sungai di sore hari akan sangat dingin, berbeda dengan waktu di pagi dan siang hari.

Rey menertawakan Reina dalam hatinya.

Rey menawarkan bantuan pada Reina karena ia tau jika Reina sangat tidak menyukai air yang bersuhu sangat dingin dan lebih menyukai berendam dengan air yang bersuhu hangat atau sedang.

' Kena kau' sinis Rey dengan senyuman lebar melihat keterdiaman Reina dipinggir sungai.

Rey berjalan menghampiri Reina yang masih membelakangi nya , dengan tepukan singkat pada bahunya Reina langsung menoleh kearah samping yang langsung bersitatap pada mata Rey.

" Tawaran ku masih berlaku loh" ucap Rey dengan senyuman mengejek.

" CK, dasar kalo bukan suhu airnya yang dingin aku tidak mungkin bersandar pada mu" ucap Reina dengan bersedekap dada dengan mata yang tehunus tajam kearah Rey.

Vian lelaki yang berdiri tak jauh dari Rey dan juga Reina hanya menatap interaksi keduanya dalam diam, begitu pun dengan para anggota lainnya.

" Ketua" panggil seseorang dari arah punggungnya.

Reina menoleh mendengar panggilan yang ia tau merupakan anggotanya.

" Hem" dehem reina sebagai balasan.

" Kami akan menyebrang terlebih dahulu, jika anda kesulitan kami akan menggendong anda sampai ke sebrang" ucap lelaki berbadan besar dengan kulit sawo matang dengan senyum lembut kearah Reina.

" Hem" dehem reina yang langsung berbalik menatap sungai.

Reina diam dengan wajah yang terbilang lebih datar dan dingin dari biasanya, dalam hatinya ia benar-benar tidak menyukai perilaku para anggota yang terbilang biasa saja.

Seakan tidak mempermasalahkan ketidak mampuan dan ketidak sukaan Reina dengan beberapa hal, seperti hal nya kali ini, ia tidak bisa menyebrang ke hulu sungai karena air yang terbilang dingin.

Dan yang membuat nya bingung, mengapa seluruh anggota slayer guild memahami kondisinya dan tidak memper masalahkan tindakannya itu.

Bukan kah seharusnya mereka menyingung dirinya karena bagaimana pun juga dia adalah kapten slayer guild yang harus bersikap sempurna dengan jiwa seorang kepemimpinan.

Satu persatu orang mulai melangkah menuju sungai, setiap orang melepaskan kedua sepatu yang dikenakan mereka agar tidak basah setelah melewati sungai.

Reina dengan malas juga membuka sepatu dan langsung memberikannya kepada Rey yang masih setia berdiri disampingnya.

" Ambil" ucap Reina sembari menyodorkan sepatunya.

Rey tidak menjawab dan langsung mengambil begitu saja sepatu but yang disodorkan oleh Reina.

Reina kembali menegaskan tubuhnya setelah usia melepaskan kedua sepatunya.

Melihat satu persatu orang yang sudah berada ditengah-tengah sungai Reina mengigit bibirnya kesal.

Ia masih mengingat dengan jelas betapa dinginnya air sungai itu.

' Ah dasar, jika bukan karena misi aku tidak mungkin berendam di air yang dingin' ujar Reina dalam hati menahan kekesalannya.

Episodes
1 Bab 1 Awal mula
2 Bab 2. misi yang akan datang
3 Bab:3 Berdebat
4 bab 4 Markas utama Assassin spy
5 Bab 5 Berdebat
6 bab 6 Berbaikan
7 bab 7 kembali ke markas persembunyian
8 Bab. 8 Apa anda menangis ?
9 Bab.9 Beristirahat dengan seluruh anggota
10 Bab.10 leadership meeting
11 Bab.11 pertemuan antara 5 agensi.
12 Bab.12 Perbincangan ini sungguh berat
13 Bab.13 perdagangan gelap.
14 Bab. 14 Tawaran kerja sama.
15 Bab.15 pertemuan Anggota slayer guild
16 Bab.16 Bergerak malam ini
17 Bab.17 sampai ketempat tujuan.
18 Bab 18 Berjalan menyebrang sungai.
19 Bab.19 Mendapatkan sesuatu
20 Bab.20 Duduk diatas api unggun.
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23 Menemukan sesuatu
24 Bab. 24 Logo BM
25 Bab.24 Darah siapa ini
26 Bab. 26 FLASH BACK ON
27 Bab. 27 cerita yang sebenarnya
28 Bab.28 Kembali ke markas
29 Bab.29 kondisi yang mendesak
30 Bab 30 pertemuan esok hari.
31 bab 31 Merasa iri.
32 Bab 32 keadaan Reina yang semakin memburuk
33 Bab. 33 Terkena demam
34 Bab 34 Melayani Reina.
35 Bab. 35 Terpesona.
36 Bab.36 Berjalan-jalan dimalam hari.
37 Bab.37 , Menemukan petunjuk.
38 Bab.38 Kedatangan sania
39 Bab.39 Pertengkaran Reina serta Rafael
40 Bab.40 Apa ini kesalahannya bukan Rafael.
41 Bab.41 Mengetahui satu hal.
42 Bab.42 Ponsel yang tertinggal
43 Bab.43 Mengubah penampilan.
44 Bab.44 Pertengkaran singkat yang terjadi didalam mobil.
45 Bab.45 Modus Rafael
46 Bab.46 Membeli barang pelelangan
47 Bab.47 ketertarikan tuan Rigel pada Reina.
48 Bab:48 Mengorek informasi
49 Bab.49 Perkelahian yang berakhir dengan tidur bersama.
50 Bab:50 keesokan paginya
51 Bab.51 pertengkaran Reina serta Rafael
52 Bab.52 ciuman pertama.
53 Bab.53 perpisahan.
54 Bab:54 Pertarungan.
55 Bab.55 Setibanya Reina dimarkas
56 Bab.56 luka tembak.
57 Bab.57 Siuman.
58 Bab.58 Hampir melanggar batasan.
59 Bab.59 Penyusup
60 Bab. 60 aku mengenalnya
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Awal mula
2
Bab 2. misi yang akan datang
3
Bab:3 Berdebat
4
bab 4 Markas utama Assassin spy
5
Bab 5 Berdebat
6
bab 6 Berbaikan
7
bab 7 kembali ke markas persembunyian
8
Bab. 8 Apa anda menangis ?
9
Bab.9 Beristirahat dengan seluruh anggota
10
Bab.10 leadership meeting
11
Bab.11 pertemuan antara 5 agensi.
12
Bab.12 Perbincangan ini sungguh berat
13
Bab.13 perdagangan gelap.
14
Bab. 14 Tawaran kerja sama.
15
Bab.15 pertemuan Anggota slayer guild
16
Bab.16 Bergerak malam ini
17
Bab.17 sampai ketempat tujuan.
18
Bab 18 Berjalan menyebrang sungai.
19
Bab.19 Mendapatkan sesuatu
20
Bab.20 Duduk diatas api unggun.
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23 Menemukan sesuatu
24
Bab. 24 Logo BM
25
Bab.24 Darah siapa ini
26
Bab. 26 FLASH BACK ON
27
Bab. 27 cerita yang sebenarnya
28
Bab.28 Kembali ke markas
29
Bab.29 kondisi yang mendesak
30
Bab 30 pertemuan esok hari.
31
bab 31 Merasa iri.
32
Bab 32 keadaan Reina yang semakin memburuk
33
Bab. 33 Terkena demam
34
Bab 34 Melayani Reina.
35
Bab. 35 Terpesona.
36
Bab.36 Berjalan-jalan dimalam hari.
37
Bab.37 , Menemukan petunjuk.
38
Bab.38 Kedatangan sania
39
Bab.39 Pertengkaran Reina serta Rafael
40
Bab.40 Apa ini kesalahannya bukan Rafael.
41
Bab.41 Mengetahui satu hal.
42
Bab.42 Ponsel yang tertinggal
43
Bab.43 Mengubah penampilan.
44
Bab.44 Pertengkaran singkat yang terjadi didalam mobil.
45
Bab.45 Modus Rafael
46
Bab.46 Membeli barang pelelangan
47
Bab.47 ketertarikan tuan Rigel pada Reina.
48
Bab:48 Mengorek informasi
49
Bab.49 Perkelahian yang berakhir dengan tidur bersama.
50
Bab:50 keesokan paginya
51
Bab.51 pertengkaran Reina serta Rafael
52
Bab.52 ciuman pertama.
53
Bab.53 perpisahan.
54
Bab:54 Pertarungan.
55
Bab.55 Setibanya Reina dimarkas
56
Bab.56 luka tembak.
57
Bab.57 Siuman.
58
Bab.58 Hampir melanggar batasan.
59
Bab.59 Penyusup
60
Bab. 60 aku mengenalnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!