Bab.12 Perbincangan ini sungguh berat

" Terimakasih sudah menghadiri pertemuan kali ini, saya harap kedepannya semua akan hadir tanpa ada yang mewakilkan lagi" ucap liona dengan senyuman ramahnya.

Namun seseorang yang mendengar perkataan itu sudah tersenyum kecut dengan begitu banyak umpatan didalam pikiran nya.

Sindiran itu tertuju pada Reina yang selalu menggunakan Rey sebagai perwakilan atas ketidak hadiran nya saat pertemuan ini di adakan.

'CK, wanita ini benar-benar' decak kesal Reina dalam hati karena tidak memungkinkan dirinya untuk menunjukkan suasana hati nya secara langsung.

" Seperti yang Kelian ketahui, pertemuan ini tidak akan di adakan jika bukan sesuatu yang mendesak, namun masalah kali ini benar-benar membuat kami kesulitan untuk membereskan nya sendiri"

Liona melirik kearah kelfis sembari mengangguk kecil memberi isyarat untuk segera menyalakan monitor di sampingnya.

Kelfis yang paham dengan isyarat itu pun langsung saja melaksanakan tugasnya, tiga detik kemudian layar monitor sudah menunjukan layarnya kearah papan putih yang dikhususkan untuk rapat darurat.

" Kami menempatkan beberapa agen kami untuk menyelidiki kasus perdagangan organ sekala besar di kota A, sayang nya kami hanya mendapatkan titik letak terakhir para agen berada."

Layar monitor menunjukan sebuah titik merah besar yang terletak di antara gambar denah sebuah perkampungan, namun bisa di lihat dengan jelas tempat yang terlihat dilayar itu merupakan permukiman yang tidak layak huni, karena tempatnya terletak di zona merah gunung merapi.

Banyak dari masyarakat kampung yang berada di situ sudah meninggalkan tempat mereka karena takut gunung merapi kembali aktif lagi.

" Apa mereka mati?" tanya silfiana memecah keheningan di antara orang-orang yang sedang terhanyut kedalam pikirannya masing-masing.

" Tidak, mereka belum mati, sepertinya mereka terjebak ditempat yang tidak seharusnya mereka datangi" sahut Rafael membenarkan.

" Apa maksud anda?" tanya wiliam sambil menegangkan tubuhnya mendekati meja.

" Seharusnya anda paham tuan Wiliam, mereka melakukan perdagangan gelap dengan sekala besar, dalam artian jika mereka melakukan pedagang sekala besar seperti itu, mereka akan lebih memperhatikan pengunjung yang datang" ucap Rafael menatap datar kearah Wiliam.

" Memeriksa identitas setiap pendatang dengan ketat adalah salah satu kegiatan utama mereka sebelum memasuki wilayah persembunyian tempat mereka berada "

" Alat penyadap bukankah salah satu prioritas utama" lanjut Rafael dengan datar.

Itu benar, ini adalah perdagangan gelap yang tidak seharusnya di masuki oleh sembarang orang, bisa saja anggota yang di utus oleh assassin spy secara tidak langsung tertangkap atau memang benar-benar terjebak didalam sana.

Mereka tidak mungkin sebodoh itu masuk dengan alat penyadap yang bisa saja di ketahui oleh organisasi gelap seperti mereka.

Jika diperhatikan, peradangan gelap yang mereka lakukan bukan hanya sekali karena kali ini mereka melelang secara besar-besaran.

Dalam arti ini sudah kesekian kali nya mereka melakukan perdagangan organ secara tersembunyi namun baru di ketahui keberadaan nya saat ini.

" Tuan Rafael, apa anda yakin keselamatan mereka?" tanya liona mulai masuk kedalam perbincangan.

" Kecil kemungkinan mereka hidup ataupun mati adalah lima puluh persen" ucap Rafael dengan datar.

Liona menghembus nafas pajak, ia juga berpikir demi kian, karena takut keberadaan anggota yang dia kirimkan di ketahui oleh musuh-musuhnya.

" Apa yang selanjutnya kita lakukan, mereka tidak mungkin berada di lokasi yang sama untuk melakukan perdagangan gelap" ucap linon yang mulai penasaran dengan taktik penyelidik yang di lakukan Rafael.

" Mereka memang tidak mungkin melakukan perdagangan gelap di tempat yang sama tuan linon, namun bukan berarti bukti jejak yang mereka tinggalkan tidak berarti untuk kita" sahut Reina membuka pemikirannya.

" Anda benar nona Reina, bukti yang tertinggal bisa menjadi petunjuk tempat perdagangan gelap yang akan dilakukan selanjutnya" sahut Rafael dengan anggukan kecil.

Rafael yang sempat melirik kearah Reina sekilas kembali menghadap kearah depan menyatukan semua pandangan mata dari semua orang yang berada di ruangan itu.

" Apa Kelian masih ingat tentang kasus satu tahun yang lalu mengenai hilangnya beberapa siswa di desa C dan E. Walaupun pemukiman kota juga mendapat dampak yang sama, tapi kasus ini yang lebih berdampak adalah desa C dan E." ucap Rafael sembari menatap lekat mata setiap orang yang masih fokus dengan perbincangan yang ada.

" Mengapa anda mengungkit kasus yang tidak terpecahkan" ucap Wiliam dengan dahi yang mengerut.

" Apa dua kasus ini saling berkaitan tuan Rafael" ucap linon dengan wajah yang serius.

" Benar" sahut Rafael dengan datar.

Reina mengedip kedip kan matanya sesaat, seakan otak nya mulai merangsang dengan percakapan yang ada.

" Apa mungkin_ semua siswa yang hilang dijadikan sumber penghasilan untuk mereka" ucap Reina dari jedaan nya sesaat.

" Benar. Mereka melakukan penculikan dan menjadikan organ hasil tangkapan mereka sebagai penghasilan" Rafael menghela nafas panjang, rasanya perbincangan ini sungguh berat.

BRAKK..

semua orang tersentak karena terkejut dengan linon yang tiba-tiba menggebrak mejanya dengan kuat.

" Apa yang ada katakan ini tuan Rafael, anda bahkan belum menyelidiki apapun dan sudah membuat kesimpulan seperti itu! apa anda tidak takut jika saya membawa anda kerana hukum!" teriak linon dengan beranjak berdiri dari duduknya.

Rafael dengan wajah yang sama datar nya tidak memperdulikan kemarahan tuan linon yang seakan bisa mencekiknya kapanpun ia mau.

" Tuan linon, apa anda lupa jika saya yang menyelidiki kasus setahun yang lalu mengenai hilangnya para siswa." ucap Rafael dengan tenang.

" Bukan kah anda yang mengatakan jika kasus saat itu tidak bisa diselidiki lebih lanjut karena kurang nya bukti kuat!" sahut tuan linon dengan leher yang mengeras.

" Saya memang mengatakan hal itu karena benar-benar tidak memiliki bukti kuat untuk membawa kasus itu dipersidangan. Tetapi_"

" Bukan berarti saya tidak memiliki bukti apapun yang akan menyatukan kedua kasus ini secara bersamaan " lanjut Rafael dengan tatapan yang dingin.

" Tuan linon, apa anda tidak berpikir, dari mana semua organ yang mereka dapatkan itu selain dari manusia."

" Apa ada manusia yang merelakan organ pentingnya untuk mendapatkan uang banyak?"

" Tidak!"

" Apakah ada sebuah rumah sakit yang memperdagangkan semua organ pasien nya. Tidak!"

" Kita bahkan membutuhkan pendonor terlebih dahulu sebelum melakukan operasi dari salah satu organ yang kita miliki."

" Lalu apa artian dari penculikan semua siswa itu selain menangkap dan menjadikan semua organnya sebagai penghasilan terbesar mereka" lanjut Rafael dengan menangkup kedua jarinya diatas meja.

Semua orang memandang kearah Rafael dengan wajah kesalnya, bukan karena marah terhadap Rafael, namun karena semua pernyataan yang diberikan oleh Rafael semua benar adanya.

Suasana kembali hening, tidak ada dari sekian banyak orang yang berada diruangan itu kembali membuka suara, semua masuk kedalam pikirannya masing-masing.

Tuan linon yang sempat berdiri karena amarahnya kembali duduk dengan tangan yang mengepal, ia sebenarnya tidak ingin mengelak dari semua pernyataan itu, namun yang membuat dirinya kesal adalah.

Bagaimana bisa ada manusia yang tidak memiliki pemikiran selayaknya manusia pada umumnya, ia lebih keji dari sebuah binatang sekalipun.

Episodes
1 Bab 1 Awal mula
2 Bab 2. misi yang akan datang
3 Bab:3 Berdebat
4 bab 4 Markas utama Assassin spy
5 Bab 5 Berdebat
6 bab 6 Berbaikan
7 bab 7 kembali ke markas persembunyian
8 Bab. 8 Apa anda menangis ?
9 Bab.9 Beristirahat dengan seluruh anggota
10 Bab.10 leadership meeting
11 Bab.11 pertemuan antara 5 agensi.
12 Bab.12 Perbincangan ini sungguh berat
13 Bab.13 perdagangan gelap.
14 Bab. 14 Tawaran kerja sama.
15 Bab.15 pertemuan Anggota slayer guild
16 Bab.16 Bergerak malam ini
17 Bab.17 sampai ketempat tujuan.
18 Bab 18 Berjalan menyebrang sungai.
19 Bab.19 Mendapatkan sesuatu
20 Bab.20 Duduk diatas api unggun.
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23 Menemukan sesuatu
24 Bab. 24 Logo BM
25 Bab.24 Darah siapa ini
26 Bab. 26 FLASH BACK ON
27 Bab. 27 cerita yang sebenarnya
28 Bab.28 Kembali ke markas
29 Bab.29 kondisi yang mendesak
30 Bab 30 pertemuan esok hari.
31 bab 31 Merasa iri.
32 Bab 32 keadaan Reina yang semakin memburuk
33 Bab. 33 Terkena demam
34 Bab 34 Melayani Reina.
35 Bab. 35 Terpesona.
36 Bab.36 Berjalan-jalan dimalam hari.
37 Bab.37 , Menemukan petunjuk.
38 Bab.38 Kedatangan sania
39 Bab.39 Pertengkaran Reina serta Rafael
40 Bab.40 Apa ini kesalahannya bukan Rafael.
41 Bab.41 Mengetahui satu hal.
42 Bab.42 Ponsel yang tertinggal
43 Bab.43 Mengubah penampilan.
44 Bab.44 Pertengkaran singkat yang terjadi didalam mobil.
45 Bab.45 Modus Rafael
46 Bab.46 Membeli barang pelelangan
47 Bab.47 ketertarikan tuan Rigel pada Reina.
48 Bab:48 Mengorek informasi
49 Bab.49 Perkelahian yang berakhir dengan tidur bersama.
50 Bab:50 keesokan paginya
51 Bab.51 pertengkaran Reina serta Rafael
52 Bab.52 ciuman pertama.
53 Bab.53 perpisahan.
54 Bab:54 Pertarungan.
55 Bab.55 Setibanya Reina dimarkas
56 Bab.56 luka tembak.
57 Bab.57 Siuman.
58 Bab.58 Hampir melanggar batasan.
59 Bab.59 Penyusup
60 Bab. 60 aku mengenalnya
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Awal mula
2
Bab 2. misi yang akan datang
3
Bab:3 Berdebat
4
bab 4 Markas utama Assassin spy
5
Bab 5 Berdebat
6
bab 6 Berbaikan
7
bab 7 kembali ke markas persembunyian
8
Bab. 8 Apa anda menangis ?
9
Bab.9 Beristirahat dengan seluruh anggota
10
Bab.10 leadership meeting
11
Bab.11 pertemuan antara 5 agensi.
12
Bab.12 Perbincangan ini sungguh berat
13
Bab.13 perdagangan gelap.
14
Bab. 14 Tawaran kerja sama.
15
Bab.15 pertemuan Anggota slayer guild
16
Bab.16 Bergerak malam ini
17
Bab.17 sampai ketempat tujuan.
18
Bab 18 Berjalan menyebrang sungai.
19
Bab.19 Mendapatkan sesuatu
20
Bab.20 Duduk diatas api unggun.
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23 Menemukan sesuatu
24
Bab. 24 Logo BM
25
Bab.24 Darah siapa ini
26
Bab. 26 FLASH BACK ON
27
Bab. 27 cerita yang sebenarnya
28
Bab.28 Kembali ke markas
29
Bab.29 kondisi yang mendesak
30
Bab 30 pertemuan esok hari.
31
bab 31 Merasa iri.
32
Bab 32 keadaan Reina yang semakin memburuk
33
Bab. 33 Terkena demam
34
Bab 34 Melayani Reina.
35
Bab. 35 Terpesona.
36
Bab.36 Berjalan-jalan dimalam hari.
37
Bab.37 , Menemukan petunjuk.
38
Bab.38 Kedatangan sania
39
Bab.39 Pertengkaran Reina serta Rafael
40
Bab.40 Apa ini kesalahannya bukan Rafael.
41
Bab.41 Mengetahui satu hal.
42
Bab.42 Ponsel yang tertinggal
43
Bab.43 Mengubah penampilan.
44
Bab.44 Pertengkaran singkat yang terjadi didalam mobil.
45
Bab.45 Modus Rafael
46
Bab.46 Membeli barang pelelangan
47
Bab.47 ketertarikan tuan Rigel pada Reina.
48
Bab:48 Mengorek informasi
49
Bab.49 Perkelahian yang berakhir dengan tidur bersama.
50
Bab:50 keesokan paginya
51
Bab.51 pertengkaran Reina serta Rafael
52
Bab.52 ciuman pertama.
53
Bab.53 perpisahan.
54
Bab:54 Pertarungan.
55
Bab.55 Setibanya Reina dimarkas
56
Bab.56 luka tembak.
57
Bab.57 Siuman.
58
Bab.58 Hampir melanggar batasan.
59
Bab.59 Penyusup
60
Bab. 60 aku mengenalnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!