My Beloved Uncle ( Baskerville #1)
Tokyo
Hari itu langit kota Tokyo begitu kelabu dan rintik-rintik hujan mulai turun. Payung yang beraneka warna mulai menghiasi jalanan kota Tokyo. Seorang gadis tengah berlari sambil memegangi payung warna merahnya. Berkali-kali ia melihat jam tangannya, menuruni dua anak tangga sekaligus menuju stasiun kereta bawah tanah.''Tungguuuu!''teriaknya ketika pintu kereta api akan tertutup secara otomatis.
Gadis itu mendesah lega ketika ia berhasil masuk disaat-saat terakhir dan mengambil tempat duduk. Di dalam kereta tidak begitu banyak penumpang. Ia duduk disamping seorang nenek yang sedang tertidur. Gadis itu bernama Miya keturunan Jepang-Inggris berumur 18 tahun. Ia baru saja lulus SMU. Hari ini ia berencana menonton film bersama seorang temannya yang sedang berkunjung ke Tokyo.
Awalnya Miya berencana untuk menonton bersama dengan kekasihnya Ryusuke, tapi kekasihnya itu tidak bisa ikut menonton bersamanya. Alasannya kekasihnya itu sedang tidak enak badan. Miya pun menghubungi temannya yang berasal dari Indonesia yang sedang berkunjung ke Tokyo untuk urusan pekerjaannya. Dia teman yang sangat baik. Ia datang untuk mengajar bahasa Jerman untuk SMU dan mahasiswa Jepang selama dua bulan. Namanya Dessy Ismaria usianya lebih tua sepuluh tahun dari Miya. Kadang-kadang Miya belajar bahasa Jerman darinya.
Kereta berhenti di stasiun berikutnya, Miya pun turun. Di luar masih turun hujan meskipun tidak besar. Miya tersenyum ketika ia melihat temannya sedang menunggu di depan gedung bioskop.''Selamat siang!" sapa Miya.
''Siang!''sapanya dengan senyuman ramahnya.
''Maaf sudah membuatmu menunggu."
''Tidak apa-apa. Aku baru saja datang,''jawab Dessy.
''Ayo kita masuk! ''
Mereka berdua mengantri tiket dalam antrian yang cukup panjang.
''Miya, selamat atas kelulusanmu ya!''
''Terima kasih. Bagaimana pekerjaanmu di sini? Apa semuanya berjalan lancar?''
''Semuanya berjalan lancar , walaupun aku mengalami kesulitan dalam mengajar murid-murid disini karena sebagian besar dari mereka tidak mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar yang aku gunakan. Tapi mereka sangat antusias belajar bahasa Jerman dariku''.
''Itu permulaan yang sangat bagus. Aku senang bisa belajar bahasa Jerman darimu''. Miya tersenyum kepada temannya sekaligus memberikannya semangat.
Dua jam telah berlalu, film telah selesai diputar, mereka keluar dari gedung bioskop. Miya merasa perutnya sudah lapar dan mereka berdua pergi kesebuah restoran yang tidak jauh dari gedung bioskop.''Miya, nanti kamu akan kuliah di mana?''tanya Dessy setelah memesan makanan.
''Aku akan kuliah di Amerika. Sebenarnya aku ingin kuliah di Jepang saja bersama dengan teman-temanku yang lainnya, tapi ayah dan ibuku menyarankan aku kuliah di Amerika. Aku tidak tahu kenapa mereka bersikeras memasukkan aku ke salah satu universitas di sana."
''Mungkin mereka menginginkan yang terbaik untukmu. Biasanya setiap orang tua selalu seperti itu ingin selalu yang terbaik untuk anaknya. Kapan kamu akan pergi ke sana?''
''Minggu depan."
''Wah cepat sekali."
''Iya . Sebelumnya saya akan pergi dulu ke Los Angeles untuk menemui salah satu kerabat ibuku yang sedang sakit. Tapi....''
''Tapi kenapa? Apa ada masalah?''
''Aku sedih jika harus meninggalkan kekasihku di sini."
''Jadi itu masalahnya. Kalian kan bisa saling mengirim pesan atau menelpon atau chatting dengannya."
''Aku tahu itu dan aku pasti akan sangat merindukannya."
''Atau kamu takut , jika kekasihmu selingkuh dengan wanita lain selama kamu pergi."
''Itu juga salah satunya, tapi aku percaya Ryusuke tidak akan melakukan itu. Dia adalah pria yang baik."
''Di Amerika kamu tinggal dengan siapa?"
''Aku akan tinggal bersama salah satu kerabat keluargaku di sana, meskipun aku tidak mengenalnya dan sama sekali belum pernah bertemu dengannya. Kau tahu, anggota keluargaku itu sangat banyak terutama dari pihak ibu, bahkan keluarga ibuku sampai membuat daftar anggota keluarganya dalam satu buku yang sangat tebal seperti kamus. Tiap hari ibu menyuruhku untuk menghafalnya, tapi tetap saja aku tidak bisa menghafalnya, selain namanya yang sulit diingat, kami juga tidak pernah bertemu."
''Kamu memiliki keluarga yang menarik."
''Menurutku tidak. Keluargaku tidak menarik."Ia melahap makanan yang ada di depannya sampai habis. Dessy hanya tersenyum.
Miya sangat menyukai Dessy. Baginya, Dessy adalah teman yang sangat mengasyikan untuk diajak berbicara dan membuatnya merasa nyaman. Setelah mereka berbicara panjang lebar Miya mulai mengantuk dan berkali-kali ia menguap. Ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 8 malam. ''Sebaiknya aku segera pulang. Ini sudah malam dan aku sudah mengantuk."
''Aku juga harus pulang . Besok pagi aku akan mengajar les tambahan pada murid-muridku." Setelah Miya menghabiskan minumannya yang tersisa, mereka berdua keluar dari restoran dan pisah jalan.''Aku lewat jalan sini. Sampai jumpa lagi! Dan selamat malam ! Terima kasih sudah mau menemaniku hari ini,''kata Miya dengan senyuman tulus dan Dessy membalas senyumannya.
''Sampai jumpa lagi!Bye!"
Miya berjalan sendirian malam itu. Kota Tokyo di malam hari terlihat begitu gemerlap. Jalanan basah dan banyak genangan air dimana-mana. Tanpa sengaja kaki Miya masuk ke genangan air .''Sial!''rutuknya. Sepatunya yang basah membuat tubuhnya mulai kedinginan. Ia memutuskan untuk mengganti sepatunya di apartemen kekasihnya yang terletak tidak jauh dari sini, karena ia teringat pernah menyimpan salah sepatunya di sana. Setelah menyebrangi jembatan penyebrangan, apartemen Ryusuke sudah terlihat.''Apa dia sudah tidur ya?''tanyanya dalam hati.
Miya mengobrak-abrik tasnya dan akhirnya ia menemukan kunci apartemen kekasihnya. Apartemennya gelap dan sangat sunyi dan Miya berpikir Ryusuke sudah tidur. Ia berjalan dengan sangat hati-hati takut membangunkannya. Miya melihat cahaya dari dalam kamarnya dan samar-samar ia mendengar sesuatu seperti suara desahan , karena penasaran ia pun mendekati kamarnya perlahan-lahan. Pintu kamar sedikit terbuka dan Miya begitu terkejut ketika dilihatnya Ryusuke sedang bercinta dengan wanita lain. Ia sedih sekaligus marah.
Miya merasa di bohongi dan dikhianati oleh kekasihnya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Ryusuke akan tega melakukan ini kepadanya. Padahal ia mencintainya dan selalu memberikan apa pun yang dia mau dan selalu menuruti apa yang dia katakan dan diinginkannya. Sekarang ia sudah melihat dengan jelas bukti pengkhianatannya.
Miya tidak dapat menahan kesedihannya dan ia pun mulai menangis dalam diam. Ia merasakan sakit di dadanya seolah-olah ada ribuan jarum menusuknya. Ia marah dan benci dan merasa jijik apa yang dilihatnya sekarang. Miya mendorong pintu dengan keras membuat Ryusuke dan selingkuhannya terkejut. Sinar matanya penuh kebencian memandang ke arah dua sejoli yang sedang bercinta. Nafasnya memburu karena amarah. ''Miya...''kata Ryusuke dengan wajah terkejut.
Perlahan-lahan Miya mendekati Ryuusuke dan menampar wajahnya dengan penuh kemarahan dan ia juga memandang benci ke arah wanita selingkuhan kekasihnya. Air mata kembali membasahi wajahnya.''KAU PENGKHIANAT! '' teriaknya sambil memukul-mukul dada Ryusuke dengan bantal. ''Aku tidak percaya kamu akan melakukan semua ini padaku. Aku kira kau mencintaiku, tapi ternyata tidak. Sekarang aku mengerti kenapa kamu tidak mau ikut nonton bersamaku tadi, rupanya kamu sudah ada janji dengan wanita ini untuk bercinta di sini,''katanya dengan penuh kemarahan.
Nafasnya tersengal-sengal dan tubuhnya gemetar, lalu Miya keluar dari kamar sambil menangis. ''Miya, tunggu!''panggil Ryusuke.''Kau harus mendengar penjelasanku dulu''. Miya tidak memperdulikannya dan tetap pergi, tapi tangan besarnya berhasil meraih lengannya.''Jangan pergi dulu.Kumohon!Biarkan aku menjelaskan semuanya padamu,''pintanya.
Miya menatap penuh amarah pada Ryusuke dan pria itu dapat melihat sinar kebencian di mata gadis itu.''Tidak ada yang perlu kau jelaskan lagi, semuanya sudah jelas. Mulai sekarang kita putus. Kamu boleh melakukan apa pun dengan wanita itu, sekarang lepaskan tanganku!''. Mereka berdua diam sesaat, akhirnya Ryuusuke melepaskan lengannya. Miya membanting pintu dengan keras.
''Sial!'' teriak Ryusuke. Ia menghempaskan dirinya di sofa, sama sekali tidak menyangka kalau Miya akan memergokinya sedang bercinta dengan wanita lain.''Ryusuke ,kau bodoh.... bodoh....bodoh,"katanya sambil memukuli kepalanya. Ia sudah begitu ceroboh membiarkan Miya melihat semuanya.
Sesampainya di rumah, Miya langsung masuk ke kamarnya dan mengurung diri di sana. Ia menangis dengan wajah di tutupi bantal.''Ryusuke, kau pengkhianat,''katanya disela-sela isak tangisnya. Malam itu Miya menghabiskan malam dengan menangis.
Pagi harinya ketika ia bangun , matanya terlihat sembab dan ia tidak berani turun. Pasti orang tuanya akan menanyakan kenapa matanya sembab. Miya lebih memilih untuk berdiam diri di kamarnya. Ia ingin melupakan kekasihnya yang selama ini sudah mengisi hatinya sejak 2 tahun yang lalu, kemudian ia teringat kembali akan kenangan manis yang di laluinya bersama Ryusuke, tapi sejak malam itu kehidupan cintanya telah hancur.
Miya merasa sakit hati dengan pengkhianatan yang dilakukan kekasihnya. Ia pun bertekad akan menutup pintu hatinya untuk pria lain dan akan melupakan Ryusuke untuk selamanya, membuangnya jauh-jauh dari hatinya.
Miya menerima keputusan orang tuanya untuk menguliahkannya di Amerika dan dengan begitu ia bisa pergi jauh dari Jepang juga jauh dari Ryusuke. Ia akan memulai lembaran hidup baru di sana. Ia berharap kepergiaannya ke Amerika akan dapat melupakan Ryusuke selamanya.
Hari keberangkatan ke Amerika pun tiba. Miya telah rapi berpakaian ketika ibunya masuk ke kamarnya.''Pagi, Miya?''
''Pagi, ibu!''
''Kau sudah siap untuk pergi?''
Miya tersenyum tipis. "Aku sudah siap."
Tiba-tiba ibunya memeluknya dengan erat.''Ibu dan ayah pasti akan sangat merindukanmu''. Lalu ditatapnya mata putrinya dengan lembut. ''Kamu pasti akan senang tinggal di sana. Salah satu kerabat ibu di sana yang akan menjagamu selama kau tinggal di sana. Ibu sudah memberitahunya tentang kedatanganmu . Jangan cemas, semuanya akan baik-baik saja. Kamu bisa menghubungi kami kapan saja."
''Baik bu. Aku akan menjaga diriku dengan baik." Sesosok mungil muncul dari arah pintu. Miya tersenyum ketika melihat adik kecilnya datang, lalu berjongkok dan mengusap-usap kepalanya.'' Selama kakak pergi, kamu jangan nakal ya."
''Jadi kak Miya akan pergi jauh ya?''
''Iya, tapi kakak tidak akan pergi lama. Kakak pasti kembali dan bermain lagi dengan Hiro."Hiroshi adalah satu-satunya adik Miya yang masih berusia enam tahun dan Miya sangat menyayangi adiknya itu.
''Kakak janji?''tanyanya sambil mengulurkan jari kelingkingnya.
''Kakak janji."Mereka berdua saling mengaitkan jari kelingking. Hiroshi memeluk Miya dan menangis di bahunya.
''Sebaiknya kamu cepat pergi, nanti kamu akan ketinggalan pesawat."
Miya berdiri sambil membawa kopernya. Sebelum menutup pintu kamarnya, ia memandang kamarnya sesaat. Ia akan merindukan kamarnya batinnya. Sebuah mobil telah siap di depan rumah . ''Ayah, ibu aku pergi dulu ya."
Ayahnya memeluk Miya. ''Hati-hati di jalan! Setibanya di sana, kamu harus segera menghubungi kami."
''Baik." Miya masuk ke dalam mobil kemudian melaju meninggalkan rumahnya yang bergaya tradisional Jepang. Di dalam Mobil, Miya mengeluarkan ponselnya dan menelepon temannya yang bernama Dessy. Miya mengatakan kepadanya kalau hari ini ia akan pergi ke Amerika dan ia juga mengatakan kepadanya kalau ia telah putus dengan Ryusuke satu minggu yang lalu. Setelah berpamitan Miya menutup ponselnya. Ia menatap ke arah luar jendela dengan mata yang sudah memerah.''Selamat tinggal Ryusuke!''gumamnya.
Sementara itu Dessy yang kesal segera mendatangi apartemen Ryusuke. Ia tidak menyangka temannya itu akan tega menyakiti hati sahabatnya, Miya. Dessy mengenal Ryusuke sejak satu tahun yang lalu diperkenalkan oleh Miya di Kupang . Ketika itu Miya sedang berlibur ke Indonesia bersama Ryusuke dan disanalah Miya memperkenalkan kekasihnya. Dessy yang sudah dikuasai oleh amarah menggedor-gedor pintu apartemen Ryusuke. Pintu apartemen terbuka dan muncullah Ryusuke di ambang pintu masih dalam keadaan mengantuk.''Siapa?''
''Halo Ryusuke!''sapa Dessy dengan kesal.
''Bukankah kamu Dessy? Sejak kapan kamu berada di sini?''
Tanpa basa-basi lagi Dessy langsung mendorong Ryusuke ke dalam dan mencengkeram kausnya.''Pria kurang ajar."
''Hei, tunggu! Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba kamu marah padaku?''
''Dasar pria tidak punya perasaan,''teriak Dessy, lalu menampar wajahnya.''Berani sekali kau mengkhianati Miya. Miya sudah menceritakannya padaku tadi pagi sebelum pergi ke Amerika."
''Amerika?''tanya Ryusuke terkejut.
''Apa kamu tidak tahu. Hari ini Miya pergi ke Amerika?''
''Benarkah? Miya tidak mengatakan apa pun soal kepergiannya ke Amerika hari ini."
''Mungkin dia tidak ingin memberitahumu. Kamu memang pria kurang ajar." Dessy kembali memukuli Ryusuke dengan tangannya dan juga bantal kursi tanpa ampun.
''Kau harus minta maaf kepadanya sebelum pesawatnya pergi mungkin masih terkejar kalau kamu pergi sekarang." Tanpa buang waktu lagi Ryusuke segera berpakaian dan pergi ke bandara dengan Dessy. Ryusuke dengan wajah panik mencari-cari Miya dan ia melihatnya ketika sedang mengantri pemeriksaan tiket. ''Miyaaa...''teriaknya.
Miya menoleh, lalu dia membuang wajahnya. Ia sudah merasa kesal dan jijik melihat wajahnya. Ryusuke menarik Miya dari antrian.''Apa sih maumu? Lepaskan tanganmu!''
''Aku mohon maafkan aku. Aku mengaku salah. Waktu itu aku khilaf."
Miya memejamkan matanya, lalu menghembuskan nafas panjang. ''Aku memaafkanmu." Wajah Ryusuke berbinar senang. ''Tapi...''
''Tapi apa Miya?''
''Mulai sekarang di antara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Cintaku untukmu semuanya sudah sirna, jadi kamu jangan menganggu hidupku lagi. Mengerti! Sekarang pergilah!''
Miya kemudian pergi setelah mengucapkan selamat tinggal sekali lagi pada temannya Dessy. Ryusuke terlihat sangat kecewa. Dessy melihat pemuda itu duduk dengan kepala tertunduk lemas. ''Kamu harus menerima semua ini karena ini gara-gara kesalahanmu sendiri. Miya mencintaimu, tapi kamu malah mengkhianatinya dengan wanita lain." Dessy pun pergi meninggalkan Ryusuke sendirian [ ].
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
JandaQueen
mulai baca... mudah2 seru ceritanya...
2023-02-25
0
Dewi Dewi Ahmat
lgi nyimk ni kak,,ak pndtang baru ni...slmt,,💪💪💪🌺🌺🌺
2021-06-06
0
Susilawati Dewi
lanjut
2021-04-25
0