Si Culun Kesayangan Preman Kampus! Morning.

Morning.

Ilona belum juga membuka matanya, bahkan ketika Ivan sudah siap di meja makan dengan sarapannya.

Tak lama, Ilona mulai membuka matanya dan bangkit dari kasur untuk berjalan ke luar kamar. Ia berjalan sempoyoan menuju dapur, matanya pun baru setengah terbuka sekarang.

Ilona Jeevikan Ghalian

Ivan...

Mata Ilona langsung terbuka lebar ketika melihat Ivan sedang menyeduh teh dengan telanjang dada.

Ilona Jeevikan Ghalian

AAAAAAAAAAAAAA!!!!

Ilona langsung berbalik badan dan menutupi wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya.

Ilona Jeevikan Ghalian

Kenapa lo gak pake baju sih gilaa!!!!

Ivandra Ganeswara

M-maaf, aku lupa kalo ada kamu di sini.

Ivan langsung berjalan menuju kamarnya untuk mengambil baju, sedangkan Ilona masih sibuk dengan debaran jantungnya yang sudah tak terkendali.

Ilona Jeevikan Ghalian

(Pemandangan apa tadi?! Stres gue lama-lama!!)

Ilona berjalan ke meja makan lalu duduk sembari termenung.

Ivandra Ganeswara

Ilona.

Ilona langsung menoleh ketika mendengar suara itu, dan kini Ivan kembali ke setelan mahasiswa kupu-kupu yang Ilona kenal.

Hoodie warna netral, kacamata, dan celana hitam yang selalu ia pakai.

Ilona Jeevikan Ghalian

Lo ada kelas pagi?

Ivandra Ganeswara

Gak ada, cuma aku kebiasaan bangun pagi aja.

Ilona Jeevikan Ghalian

Apa itu?

Ilona menunjuk ke setumpuk plastik yang tak Ilona ketahui apa isinya.

Ivandra Ganeswara

Itu pesanan kookies orang-orang, mau di antar hari ini jadi aku siap-siap duluan.

Ilona Jeevikan Ghalian

Ohh, mau gue bantu gak?

Ivandra Ganeswara

Huh?

Ilona Jeevikan Ghalian

Lo biasanya ngantar pakai apa?

Ivandra Ganeswara

Jalan, beberapa pesanan gak terlalu jauh. Soalnya aku jual di sekitar komplek aja.

Ilona Jeevikan Ghalian

Yaudah, ayo gue antar pakai motor.

Ivandra Ganeswara

Gapapa?

Ilona Jeevikan Ghalian

Aman, ayo.

Ilona bangkit dari duduknya lalu langsung ingin beranjak pergi dari sana, namun tangannya di tahan oleh Ivan dari belakang.

Ivandra Ganeswara

Pakai sweater atau hoodie dulu.

Ilona tak sadar kini ia hanya mengenakan tank top dan celana jeans semalam, namun ia tak menyangka Ivan perduli dengan apa yang Ilona pakai.

Ilona Jeevikan Ghalian

Kenapa emang kalo gue keluar begini doang?

Ivandra Ganeswara

Nanti banyak fitnah dari tetangga tentang aku.

Ilona Jeevikan Ghalian

Gue keluar dari rumah berdua sama lo aja udah bisa jadi fitnah, mau gimana lagi?

Ivandra Ganeswara

Setidaknya kita gak terang-terangan.

Ilona Jeevikan Ghalian

Maksudnya terang-terangan apa? Emang kita ngapain?

Ivan langsung memalingkan wajahnya ketika sadar Ilona sedang menggodanya, sedangkan sangat empu kini hanya terkekeh melihat Ivan yang sedang tersipu.

Ivandra Ganeswara

C-cepet pakai hoodie kamu.

Ilona Jeevikan Ghalian

Iya baby, iyaa

Ilona pergi begitu saja ketika berhasil membuat jantung Ivan berdetak dengan luar biasa, Ivan langsung memijat pelipisnya lalu menetralisir detak jantungnya terlebih dahulu.

Ivandra Ganeswara

(Lo cewek paling gila yang pernah gue kenal Ilona, tapi gue yakin lo gak serius soal perasaan lo itu.)

Ilona Jeevikan Ghalian

Ivan! Ayoo!!

Ivan tersenyum mendengar setelah mendengar suara itu, seakan ia ingin terus mendengar suara yang sama setiap pagi.

Namun apakah mungkin dengan keadaannya yang sepertinya ini?

– Bersambung –



