Si Culun Kesayangan Preman Kampus! siapa dia?

siapa dia?

Ilona lagi-lagi telat di kelasnya, seperti biasa ia tak perduli karna ia memang tak benar-benar serius kuliah.

Namun ia masih berharap lulus walau dengan nilai yang tidak cukup sempurna, walau sering telat. Ilona cukup baik kalau soal nilai, ia juga aktif di dua organisasi.

Namun kali ini ketika Ilona sedang fokus mencari tempat duduk, ia menyadari sesuatu. Di matkul ini ia sekelas lagi dengan orang yang ia hindari.

Ivan, ia duduk di pojok nomor dua paling belakang. Dan sialnya hanya di samping pria itu bangku yang kosong.

Mau tidak mau Ilona harus duduk di sebelah laki-laki itu lagi.

Ivandra Ganeswara

Kenapa kamu selalu telat?

Ilona Jeevikan Ghalian

Males aja.

Ivandra Ganeswara

Kurang-kurangin telat, biaya kuliah gak murah.

Degh.

Ilona menoleh kearah Ivan, dan ternyata pria itu tengah sibuk memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan materi di depan kelas.

Ilona Jeevikan Ghalian

Gue baru tau ada orang yang niat kuliah kaya gini. (Batin Ilona)

Beberapa jam kemudian kelas selesai, semua orang perlahan mulai meninggalkan kelas begitu juga dengan Ilona dan Ivan.

Ilona Jeevikan Ghalian

Ivan!

Ilona berlari kecil agar ia bisa menyamakan langkahnya dengan Ivan.

Ivandra Ganeswara

Kenapa?

Ilona Jeevikan Ghalian

Lo masih ada kelas gak habis ini?

Ivandra Ganeswara

Siang ini, kenapa?

Ilona Jeevikan Ghalian

Gak, gue cuma ma-

—

Woyy! Boss gue, astaga lama gak ketemu!

Langkah Ilona dan Ivan terhenti ketika mendengar sapaan itu tertuju pada Ilona, melihat siapa yang menyapa Ilona cukup kaget. Dan Ivan hanya bisa kebingungan melihat pria itu datang lalu menepuk bahu Yuna.

Ilona Jeevikan Ghalian

Vero?! Kok lo bisa ada di sini?

Savero pamungkas

Ya bisa aja lah boss

Ilona Jeevikan Ghalian

Ck, apa tujuan lo ke sini?!

Savero pamungkas

Gak ada sih, gue cuma nyapa doang. Katanya Elisha sama Rayan di sini juga? Mana mereka?

Savero pamungkas

Kok... Bos malah sama si culun ini? Korban baru ya?

Savero sedikit berbisik di kalimat terkahir, hal itu langsung membuat Ilona sedikit emosi dan menampar wajahnya Vero.

Ilona Jeevikan Ghalian

Gausah sok tau lo anjing! Van, ayo.

Ilona menarik tangan Ivan menjauh dari sana, sedangkan Ivan hanya bisa kebingungan sembari bertanya-tanya apa maksud orang tadi.

Dan kenapa Ilona sangat marah setelahnya? Sungguh, kejadian ini berhasil membuat Ivan kebingungan karnanya.

Ivandra Ganeswara

Ilona, stop.

Mereka berhenti di sebuah lorong kosong yang jarang sekali orang lewat, dengan segala keberaniannya Ivan menghadap pada Ilona dan menatap mata gadis itu.

Ivandra Ganeswara

Apa maksud orang tadi? Kenapa dia bilang korban...?

Ilona Jeevikan Ghalian

Gausah di pikirin.

Ivandra Ganeswara

Aku bertanya, jadi kamu harus jawab.

Ilona Jeevikan Ghalian

Kita gak deket, lo gak perlu tau tentang gue

Ivandra Ganeswara

Aku teman kamu sekarang, jadi aku harus tau.

Ilona Jeevikan Ghalian

Kita gak sedekat itu Ivan, jangan bikin gue risi sama lo.