#15

" Ah aku minta ganti aja,ini kan uang ku jadi aku nggak salah dong " Ucap Laura

Laura pun memesan makanan yang menurut nya enak dan yang pasti uang 50rb harus cukup, setalah selesai memesan Laura kembali ke ruangan Raynad menggunakan lift karyawan.

Makanan yang di pesan oleh Laura berisi capcay dan udang balado tidak lupa dengan nasi,dan dua minum untuk dirinya dan Raynad karena tenggorokan Laura sangat kering.

Tok,,tok,,tok

" Masuk " Ucap Raynad

Laura pun masuk ke dalam dengan membawa sekotak makanan,dan dua minuman.

" Ini Tuan makanan " Ucap Laura meletakan kotak makan di meja yang ada diruangan Raynad

Setelah itu Laura akan keluar,baru saja meletakkan tangan di gagang pintu.Suara bariton Raynad menghilangkan niat Luara membuka pintu.

" Siapa yang menyuruhmu pergi " Ucap Raynad

" Tidak ada " Ucap Laura

" Kemari lah " Ucap Raynad menepuk sofa disebelahnya mengisyaratkan agar Laura duduk di sebelahnya

" Ah tidak Tuan,saya berdiri saja.Tuan silakan menikmati makan siangnya " Ucap Laura berusaha tersenyum ramah

" Jangan membantah " Ucap Raynad dengan penuh penekanan

Seketika nyali Laura menciut,Laura menghampiri Raynad dan duduk di sebelah Raynad tapi ia menjaga jarak cukup jauh.

" Mendekatlah " Ucap Raynad

" Tapi..." Belum sempat menyelesaikan ucapannya

Tangan Laura langsung ditarik oleh Raynad,alhasil wajah Laura menabrak dada bidang Raynad.

Tiba tiba Laura merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya,apalagi dengan bau tubuh maskulin Raynad yang membuat dirinya nyaman.

Ada kehangatan yang timbul saat tubuh Laura menempel dengan tubunya,Laura larut dengan pikirannya.Tanpa sadar tangan nakal Laura meraba dada bidang Raynad,membuat sang pemilik merasakan sensasi yang tidak bisa ia ungkapkan.

Kenapa dada ini sangat keras,dan rasanya sangat nyaman.Bagaimana dengan bentuk perutnya,apa disana ada roti sobek " Batin Laura

 Arghh,rasanya ingin menyentuhnya" Batin Laura

" Ehm " Dehem Raynad untuk menghilangkan rasa gugupnya karena ulah Laura

" Apa aku sangat menikmatinya" Ucap Raynad membuat lamunan dan gerakan tangan Laura terhenti ia baru sadar dengan apa yang ia lakukan

" Ma,,maaf Tuan,saya tidak sengaja " Ucap Laura gelagapan karena malu kepergok

" Lagian,kau main tarik aja " Ucap Laura berusaha bersikap biasa saja

" Kau menyalahkan ku " Ucap Raynad memajukan wajahnya tepat di depan wajah Laura

" I,,iya ini salah kau " Ucap Laura

" Oh yah,tapi kenapa barusan kau sangat menikmatinya bahkan kamu menyentuh dada ku " Ucap Raynad mencoba menggoda Laura

" Ituu,,,itu tidak sengaja " Ucap Laura memalingkan wajahnya karena merasa malu yang jelas wajah Laura sudah berubah seperti tomat

" Oh yah,tapi kenapa wajah mu merah apa kamu sakit " Tanya Raynad menagkup wajah Laura dengan kedua tangannya

" Tidak " Ucap Laura berusaha biasa saja

" Kalau sakit bilang,aku tidak kalau kau pingsan itu sangat merepotkan " Ucap Raynad

Laura kesal dengan ucapan Raynad ia pun mepis tangan Raynad dari wajahnya,ia hendak berdiri tapi tangannya ditarik lagi oleh Raynad.

" Apa lagi " Ucap Laura dengan wajah kesalnya

Raynad tidak menjawab pertanyaan Laura, justru ia langsung mencium bibir Laura dengan lembut.Ciuman tersebut berlangsung tidak lama Sanya beberapa menit saja.

Laura terpukau dengan tindakan Raynad,yang tiba tiba menciumnya.Yah memang itu bukan pertama kali mereka berciuman,tapi tetap saja Laura tidak siap.

" Kau mencium ku " Ucap Laura geram

" Diam,aku mau makan " Ucap Raynad

Bisa bisanya setelah menciumiku langsung makan,apa pria mesum ini sudah terbiasa berciuman " Batin Laura

Raynad sangat menikmati makanan yang dibelikan Laura,ia sudah menyadari kalau indra perasanya akan timbul saat ia berciuman dengan Laura.

Maka dari itu Raynad memperkerjakan Laura,bahkan menyuruhnya untuk tinggal serumah .Agar setiap kali Raynad makan ia bisa merasakan makanan tersebut,yah bisa dibilang Raynad terus berciuman dengan Laura.

Laura tidak tau dengan hal itu,ia hanya berpikir kalau hanya berkerja dan tinggal bersama menjadi asisten pribadi Raynad.

Raynad telah selesai makan dan ia menyadarkan punggungnya ke sofa,dan memejamkan mata.

" Karena kau sudah selesai makan,jadi ganti uang ku " Ucap Laura

Raynad membuka matanya dan melirik ke arah Laura,yang sedang mengahdakan tangan ke arah Raynad.

" Maksudnya" Ucap Raynad memicingkan sebelah matanya

" Aku membeli makanan itu dengan uang ku,jadi sekarang ganti cuma 50rb.Itu hanya uang kecil bagimu bukan " Ucap Laura

" Cih, ternyata kau tidak beda dengan yang lainnya " Ucap Raynad meremehkan Laura

" Maksud mu apa,50rb sangat berharga bagi ku dan aku juga belom makan, aku akan beli makanan dari uang itu jadi sekarang kembalikan " Ucap Laura mendesak Laura

Tiba tiba

Suara perut Laura bunyi cukup keras, Raynad juga bisa mendengar nya.Laura langsung memegangi perutnya yang sudah merasa lapar,bahkan cacingnya sudah pada demo minta jatah.

Sial cacing tidak tau tempat,kenapa harus bunyi sekarang sih " Laura merutuki dirinya sendiri

Raynad tidak menanggapi ucapan Laura,ia merogok ponsel dan mengirimkan pesan ke seseorang di sebrang sana.

" Tunggu disini bentar lagi makanya datang " Ucap Raynad beralih meju ke kuris kebesarannya

" Makanan,apa dia memesan makanan untuk ku " Ucap Luar lirih

" Ternyata di balik sifat nya yang dingin dan menyebalkan,ada rasa pri kemanusiaan juga dia " Ucap Laura lirih

" Tidak usah membicarakan ku " Ucap Raynad yang sedang fokus ke layar laptop

Seketika Laura langsung menutupi mulutnya.

Kenapa dia bisa tau,kalau aku sedang membicarakan nya " Batin Laura

Apa dia mempunyai indra ke enam,iih serem aku harus hati hati kalau begini " Batin Laura

Benar saja tak lama kemudian,pintu terbuka menapakkan sosok yang tidak berdeda jauh dengan Raynad Yah itu adalah Bian.

Tadi Raynad mengirimkan pesan ke Bian untuk membelikan makanan untuk Laura,dan diantar ke ruangan nya.

" Permisi Tuan,ini makanya" Ucap Bian

" Barikan ke dia " Ucap Raynad tanpa melihat ke arah Bian

" Baik Tuan " Ucap Bian

Bian berjalan menuju ke sofa diaman Laura sedang duduk.

" Ini Nona makanannya " Ucap Bian memberikan kantong berisi makanan

" Ini yang pesan Siapa Om " Tanya Laura

" Tuan Raynad,tadi menyuruhku untuk membelikan makan untuk Nona Laura " Ucap Bian

" Oh,ya udah makasih yah Om " Ucap Laura tersenyum manis

" Sama sama Nona" Jawab Bian

" Om sudah makan " Tanya Laura ke Bian

" Belom Nona,nanti saya akan makan diruangan saya " Jawab Bian

Di ujung sana ada sepasang mata yang memperlihatkan mereka,siapa lagi kalau bukan Raynad.Sejak tadi Raynad memperhatikan interaksi antara Laura dana Bian.

Kenapa dia bicara sangat lembut saat dengan Bian,sedang denganku sangat kasar dasar wanita aneh " Batin Raynad

" Makan bareng saya aja Om,ini makanannya sangat banyak aku tidak akan bisa menghabiskannya " Ucap Laura

" Bian kalau tidak ada urusan lagi, pergilah ke ruangan mu " Ucap Raynad dengan nada menekan

" Baik Tuan,kalau gitu saya permisi dulu Nona " Ucap Bian menunduk

" Eh Om ko pergi sih,ini makanannya gimana " Teriak Laura saat melihat Bian pergi

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2024-03-23

0

Itha Fitra

Itha Fitra

bkn ny td laura psn mknn n minuman ny serba 2 porsi,kok bian msih psn mknn lg?

2024-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!