#12

Tak menunggu lama Laura langsung memilih snack dan minuman yang menurutnya enak,Laura tidak sadar kau ia sudah memasukan snack dan minuman terlalu banyak sampai berjatuhan dari keranjang belanja.

" Kau mau jualan " Ucap Bian

" Astaga maaf om ,habisnya yang ada disini kesukaan ku semua,jadi aku ambil semua deh" Ucap Laura dengan senyum kudanya

" Dasar bocah " Ucap Bian

" Aku bukan bocah om " Ucap Laura ia tidak terima jika dipanggil bocah karena menurutnya ia sudah dewasa buktinya dia bisa hidup mandiri tanpa bantuan dari ayahnya.

" Umur mu berapa " Tanya Bian melihat Laura dengan intens

" 19th tapi dua bulan lagi 20 " Ucap Laura

" Emang masih bocah " Ucap Bian meninggalkan Laura

" Heee om aku bukan bocah yah " Teriak Laura mengejar Bian

Bian tidak mau berdebat lagi dengan Laura jadi ia memutuskan untuk ke kasir,karena sudah cukup lama Bian di dalam.

" Bian ngapain didalam,kenapa lama banget sih " Ucap Raynad di dalam mobil

Raynad sudah bosan karena sudah menunggu Bian 20 menit,jadi ia memutuskan untuk menghampiri Bian ke dalam minimarket.

Saat Raynad hendak membukan pintu,ia melihat sosok yang ia kenal ya itu Laura di samping Bian.

Laura melirik ke arah pintu,saat ada seseorang yang akan masuk betapa terkejutnya Laura melihat sosok yang sedang ia hindari justru menghampiri nya.

Laura pun langsung bersembunyi di balik punggung Bian,agar tidak terlihat oleh Raynad. Tubuh Laura terhalang oleh tubuh Bian yang besar, karena tubuh Laura tidak terlalu tinggi dan ramping.

Raynad mengerut keningnya saat melihat Laura bersembunyi di balik punggung Bian, Raynad pura pura tidak tau saja.

" Tuan " Ucap Bian saat melihat Raynad menghampiri dirinya

" Kenapa lama sekali " Tanya Raynad

" Maaf Tuan,tadi saya binggung memilih snack dan minuman yang enak.Soalanya saya tidak pernah beli makanan seperti ini " Ucap Bian

" Hem " Dehem Raynad sebagai jawaban

" Om jangan bilang,kalau aku sedang bersembunyi yah " Bisik Laura ke Bian dengan suara sangat kecil,tapi Raynad masih bisa mendengarnya karena indra pendengaran Raynad sangat tajam

" Totalnya 400rb Tuan " Ucap kasir

Bian pun mengeluarkan empat lembaran pecahan seratus ribuan dan memberikan ke kasir,setalah itu ia mengambil belanjaan.

Laura sangat panik saat Bian akan pergi,ia takut ketahuan Raynad kalau ia sedang bersembunyi untuk menghindari dirinya.

" Mau sampai kapan kau bersembunyi" Ucap Raynad

Laura yang mendengar ucapan Raynad wajahnya menjadi pucat dan berkeringat,karena ketakutan padahal Laura sedang di dalam minimarket otomatis suhu didalam ingin.Tapi tidak berpengaruh bagi Laura.

" Om,,,kenapa ngasih tau kalau aku disini " Ucap Laura yang masih berada di belakang punggung Bian

" Aku tidak mengatakannya " Ucap Bian dengan santai dan menggeser tubuhnya dan memperlihatkan Laura sedang menunduk dan meremas tangan karena merasa takut

Tak menunggu lama Raynad langsung menarik tangan Laura untuk menuju ke mobil,dan menyuruh Laura untuk masuk.

" Aku mau dibawa kemana " Ucap Laura berusaha melepaskan cengkraman Raynad

Tapi Raynad tidak menjawab pertanyaan Laura,ia terus melangkah.

" Om tolong aku " Ucap Laura ke Bian untuk minta bantuan

" Maaf Nona,saya tidak bisa " Ucai Bian

" Om jahat " Ucap Laura kesal dan mengerucutkan bibirnya ke depan

" Masuk " Ucap Raynad

" Tidak mau,kau mau menculik ku " Ucap Laura menatap tajam ke arah Raynad

" Masuk,atau aku paksa dengan cara lain " Ucap Raynad mendekatkan wajahnya ke wajah Laura

Laura langsung menutup bibir nya dengan kedua tangan dan menggelengkan kelapanya.

" Baiklah aku masuk,dasar pria mesum " Ucap Laura ia memilih untuk duduk di depan samping Bian

" Siapa yang nyuruh kamu duduk disitu " Ucap Raynad

" Tidak ada,aku hanya ingin duduk disini " Ucap Laura

" Pindah kebelakang " Ucap Raynad yang sudah duduk di kursi belakang

" Tidak mau,aku lebih suka di samping Om ini " Ucap Laura melirik ke arah Bian

" Astaga nona,kau membuatku dalam masalah " Batin Bian

" Lebih baik nona duduk dibelakang " Ucap Bian

" Tidak mau " Ucap Laura

" Mau duduk dibelakang atau aku cium " Ucap Raynad menekan nada bicaranya

Laura yang melihat wajah yang menyeramkan nyalinya pun cuit,ia langsung turun dan pindah ke belakang dan duduk di samping Raynad.

Tapi Laura menjaga jarak dengan Raynad ia duduk paling ujung bahkan badannya menempel di pintu,ia tidak jika Raynad akan mencari kesempatan.

Tiba tiba telefon Laura berdering,dan menampilkan gambar orang itu tandanya ada yang menelfon Laura.Laura pun mengangkat panggilan tersebut

" Lauraa,,,kamu dimana kenapa belom kembali " Teriak seseorang di ujung telfon seketika Laura menjauh Hp dari telinga

" Mati aku " Ucap Laura menepuk jidatnya

" Iya Bu,ini kalau lagi dijalan " Ucap Laura berbohong untuk tidak terkena amukan lagi siapa lagi kalau bukan Bu Susi

" Ini semua gara gara kau,pria mesum " Ucap Laura menujuk ke wajah Raynad

" Aku " Ucap Raynad

"Iya,gara gara kau aku dimarahin sama Bos ku.Sekarang antar aku ke tempat kerja " Ucap Laura mendengus kesal

" Aku bukan supir mu " Ucap Raynad menatap tajam ke arah Laura

" Kalau gitu turunin aku didepan " Ucap Laura memalingkan wajah ke arah Laura jendela

" Berhenti di depan " Ucap Raynad ke Bian

" Baik Tuan " Ucap Bian

Bian pun menghentikan laju mobil nya di tepi jalan,saat mobil sudah berhenti Laura segara membuka pintu dan akan keluar tapi tangan di cegah oleh Raynad.

" Lepaskan tangan ku " Ucap Laura menarik tangan dari tangan Raynad

Bukannya dilepas justru Raynad menarik tangan Laura, Raynad langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Laura dan ia menahan tengku leher Laura.

Tanpa menunggu lama Raynad langsung mencium bibir Laura dengan sangat lembut,Laura yang belom siap mendapatkan serang mendadak ia hanya bisa bengong dan membiarkan Raynad melakukan yang ia inginkan.

Beberapa menit kemudian Laura tersadar dan ia langsung mendorong tubuh Raynad untuk menjauh dan benar saja tubuh Raynad terdorong ke belakang.

" Dasar pria mesum, setidaknya kalau ingin mencium bilang dulu " Ucap Laura kesal dengan tindakan Raynad

" Baiklah,lain kali aku akan bilang dulu sebelum mencium mu " Ucap Raynad dengan wajah datarnya

" Arghh,,,kenapa aku harus bertemu dengan pria sepertimu " Ucap Laura frustasi akan keluar lagi lagi tangan Laura ditarik Raynad

" Apa lagi " Ucap Laura dengan wajah kesalnya

" Akan ku antar ke tempat kerja " Ucap Raynad

" Kalau gitu,buruan nanti aku kenama marah lagi " Ucap Laura

" Bian " Ucap Raynad

" Baik Tuan " Ucap Bian ia mengerti apa yang dimaksud oleh Raynad

Tak menunggu perintah kedua kali Bian langsung melajukan mobilnya ke tempat kerja Laura,sepanjang jalan Laura hanya diam dan melihat ke luar jendela ia malas jika harus berdebat lagi dengan Raynad.

Sedangkan Raynad ia masih fokus dengan benda pipihnya itu,ia sedang mengecek email yang masuk.

Isi email tersebut adalah tentang biodata dan informasi tentang Laura,ia mendapat dari anak buah Bian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!