#04

" Apa jadwal ku hari ini " Tanya Raynad ke Bian asistennya

" Hari ini jam 2 ada klien luar kota,ini bertemu dengan anda Tuan " Ucap Bian

" Atur semuanya,dan mana berkah yang aku minta " Ucai Raynad tanpa melihat ke arah Bian karena ia masih fokus ke layar laptopnya

" Ini Guan,berkas yang anda inginkan " Ucap Bian meletakan berkas itu di ata meja Raynad

" Hem " Ucap Raynad

Setelah memberikan berkas yang diinginkan Raynad,Bian pun keluar dari ruangan Raynad dan kembali ke ruangannya.

Tak lama kemudian ada wanita sangat cantik yang datang ke perusahaan R.A group,semua orang yang ada di perusahan itu sudah cukup kenal dengan wanita tersebut.

Dari gosip yang beredar kalau wanita itu merupakan pacar dari CEO perusahaan yang tak lain yaitu Raynad,itu cuma gosip tidak tau kebenarannya seperti apa.

Tapi wanita itu sering sekali dapat ke perusahaan hanya ingin bertemu dengan Raynad,dan pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

" Selamat siang Nona April " Ucap Sekertaris Raynad tapi ia diacuhkan begitu saja,April tidak pernah membalas sapa dari Ana sekertaris Raynad

Ana juga tidak suka dengan April yang terlalu sombong dan angkuh,apalagi dengan penampilan April yang terlalu terbuka seakan sakan ia ingin menggoda Raynad.

Sebenarnya di antara Rehan dan April tidak memiliki hubungan sama sekali, Raynad hanya mengagap April sebagai teman tidak lebih.Berbeda dengan April ia menganggap kalau Rehan adalah pacarannya,karena Raynad sangat perhatian dengannya.

Bukan tanpa alasan Raynad perhatian dengan April,April anak dari Pak Riko temen bisnis ayahnya jadi karena itu Raynad perhatian dengan April.Raynad menghargai pertemanan Pak Riko dengan ayahnya ia tidak mau menimbulkan masalah.

" Hay,,,Ray " Ucap April saat ia membuka pintu dan menghampiri Raynad yang sedang fokus dengan beberapa dokumen

" yah,ada apa kamu kesini " Tanya Raynad tanpa memalingkan wajahnya ke arah April

" Makan siang bareng yuk,pasti kamu belom makan siang kan " April mengajak Raynad untuk makan siang ia tau betul kalau Raynad sangat gila kerja bahkan sering melewatkan jam makan siang

" Hem " Jawab Raynad dengan deheman

Raynad membawa April ke sebuah restoran yang tak jauh dari perusahan dimana yang sering ia kunjungi,April sangat senang karena Raynad belom pernah menolaknya untuk makan siap ataupun pergi bersama.

Maka dari itu April merasa kalau Raynad menyukainya karena perilaku Raynad kepadanya sangat baik,yah semkipun cuek.

" Pesan apa yang kamu mau " Ucap Raynad

" Iya,kamu mau makan apa " Tanya April dengan senyuman manis yang mengembang di wajahnya

" Terserah kau saja " Ucap Raynad

" Baiklah,kalau gitu saya pesan ini mbak " Ucap April ke pelayan

Tak butuh waktu lama makanan pesanan mereka pun datang dan mereke langsung menimati hidangan tersebut,tanpa ada obrolan diantara mereka berdua.

Raynad memang cuek dengan April,ia hanya mengeluarkan suara seperlunya selebinya diam saja.Karena Raynad sama sekali tidak tertarik dengan April

Entah ada apa dengan Raynad kenapa sama sekali tidak tertarik dengan April,kalau dibilang April itu wanita yang cukup cantik elegan dan mempunyai pesona yang bisa meluluhkan kaum pria yang melihatnya.Tapi tidak dengan Raynad,sungguh Raynad sama sekali tidak memiliki perasaan apapun kecuali sebagai teman tidak lebih.

Selama ini Raynad tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun kecuali dengan April,menurut Raynad menjalin hubungan dengan wanita itu sangat merepotkan maka dari itu sampai sekarang Raynad belom juga memiliki pasangan.

Umur Raynad 24th yah masih dibilang sangat muda ditampah ketampanan Raynad yang tidak ada duanya,banyak kaum hawa yang tergila gila ingin memilikinya bahkan ada yang ingin menyerahkan tubuhnya untuk Raynad.

" Aku antar pulang " Ucap Raynad cuek tanpa melihat ke arah April

 " Ko pulang,aku masih ingin bersamamu" Ucap April dengan nada manjanya

" Jam 2 aku akan bertemu klien " Ucap Raynad jujur

" Kalau itu aku ikut " Ucap April antusias

 " Tidak bisa, terserah kau mau pulang atau tidak " Ucap Raynad bangkit dari duduknya dan ia meninggalkan April di ruangan VIP

Yah Raynad memesan ruangan VIP karena ia tidak suka saat sedang makan banyak yang melihatnya,bahkan ada yang minta foto bareng.

" Ray,,,, " Teriak April saat Raynad mulai menjauh

" Ray,,,tunggu " Ucap April dengan nafas tak teratur karena tadi ia sedikit lari untuk mengejar Raynad

" Baiklah aku pulang " Ucap April pasrah karena itu tidak mau membuat Raynad marah dan akan menjauhinya

Raynad pun mengantar April ke mansion setelah mengantar April Raynad langsung menuju ke tempat dimana ia akan bertemu dengan klien, Raynad sempat mengabari Bian kalau ia akan sedikit terlambat.

Bian juga tau kenapa bosnya itu bisa terlambat menemui klien,dan akhirnya Bian lah yang menyambut kalian tersebut dan membahas pekerja.

...****************...

" Laura,,,". Terian Susi

" Iya Bu,ada apa " Ucap Laura saat berada di depan Bu Susi

Yah Bu Susi itu bos tempat Laura kerja

" Kau antar pesanan ini,dan ingat jangan sampai ada kesalahan " Ucap Bu Susi memeringatkan Laura

" Iya Bu siap,kali ini nggak akan ada kesalahan sedikit pun " Ucap Laura dengan serius

" Iya,dah sana pergi " Ucap Bu Susi

" Ia Bu,kalau gitu aku pergi dulu " Ucap Laura

" Yah,hati-hati " Ucap Bu Susi

Laura menata pesanan kedalam box dengan rapi dan jangan sampai tumpah,Laura mengantar pesanan itu menggunakan sepeda motor yang disediakan Bu Susi.

Laura melajukan motornya dengan kecepatan sedang menebus kemacetan yang ada di ibu kota,jarak yang Laura tempuh cukum jauh karena memakan waktu satu jam.

Tapi itu tidak membuat semangat Laura pudar ataupun mengeluh,Laura sangat senang menjalani pekerjaan yang sekarang.

Apa lagi hidup Laura lebih baik dari sebelumnya,kini Laura merasa bebas untuk melakukan apa saya yang ia mau dibandingkan dengan kehidupannya dulu saat masih berada di rumah ayahnya.

Dulu saat Laura ingin melakukan sesuatu yang ia suka selalu saja tidak diperbolehkan ayahnya ataupun ibu tirinya itu,Laura juga terkadang diminta melakukan pekerjaan rumah padahal dirumah itu ada seorang pembantu.

Ibu tiri Laura memperlakukannya cukup buruk dan sesekali Laura kena pukulan,tetapi Laura tidak bisa melawan karena ayah Laura sudah dibutakan oleh nya.Bahkan saat Laura menceritakan tentang prilaku ibu tirinya ke Raka ( Ayah), bagaimana mana ia diperlakukan Raka sama sekali tidak percaya.

Saat itu Laura sangat kecewa dengan sikap ayahnya karena ia tidak mempercaya apa yang ia ceritakan ,bahkan lebih percaya dengan ibu tirinya dibandingkan dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!