Thunder Is Our Life
Kota Elektron adalah kota yang terus menerima bencana alam. Bencana alam apa? Ya, itu adalah bencana alam dari petir. Hampir setiap harinya kota itu terus tersambar petir. Sehingga membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah, apalagi menjelang malam hari, karena peningkatan intensitas sambaran petir terjadi pada malam hari. Tidak sedikit orang yang mengabaikan hal itu dan akhirnya tersambar oleh petir. lantas apa yang terjadi kepada orang yang tersambar petir? Jawabannya hanya satu. yaitu, Kematian ....
Bukan hanya bencana petir, tetapi tenaga seperti angin, api, air dan juga nuklir tidak bisa digunakan karena dampak dari bencana petir yang terus terjadi. Hingga tiba waktunya saat ilmuwan bernama Hiden yang merupakan ilmuwan yang besar di kota tersebut--Elektron. Dia menemukan cara untuk menggunakan petir sebagai tenaga untuk membangkitkan elemen yang lainnya, penemuannya itu dia beri nama "Thunder Heart". Penemuan itu memberi dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat kota dan ketakutan akan petir yang menyambar pun kian hilang, karena banyaknya penangkal petir yang sudah diciptakan oleh Hiden sebagai upaya dia menampung petir dalam pengembangan "Thunder Heart".
Namun setahun setelahnya, setelah ilmuwan Hiden menciptakan penemuan yang luar biasa itu, dia pun menghilang tanpa kabar. Entah apa yang menjadi alasan dia meninggalkan kota yang menjadi tempat kelahirannya itu? Sepuluh tahun setelahnya para orang tua dari anak-anak di kota Elektron menyambut kelahiran baru.
"Oek! Oek!"
Suara bayi telah menguasai seluruh penjuru kota, tanda awal kelahiran generasi baru. Kota yang dikenal dengan nama Elektron itu akhirnya mempunyai banyak generasi di era baru mereka. Namun, anak-anak yang telah lahir memiliki tanda yang tidak biasa setelah persalinan mereka. mereka--bayi itu terasa menyengat ketika dipegang. Tapi tanda itu tidak dihiraukan oleh orang tua serta keluarga mereka. Justru seluruh warga kota menyambut hal itu sebagai anak ajaib yang hanya lahir selama seribu tahun sekali.
warga kota kemudian membangun lembaga pendidikan sebagai tanda syukur mereka. Lembaga pendidikan itu lalu diberi nama, "Thunder School". Saat semua anak mereka memasuki usia 6 tahun, anak-anak mulai bisa mengeluarkan petir dari bagian tubuh atau bahkan seluruh bagian tubuh mereka secara alami dan tidak masuk akal. Setelah itu mereka semua dimasukan ke sekolah yaitu lembaga pendidikan tadi. Maksud pembangunan lembaga itu yaitu untuk membuat anak-anak dengan kekuatan super dapat mempelajari cara mengendalikan kekuatan mereka, yaitu kekuatan petir yang sangat beragam.
puluhan tahun kian berlalu, dan kota itu menjadi kota dengan orang-orang super. Generasi orang-orang super pertama akan segera berakhir dan tanda kehidupan baru akan segera hadir. Generasi kedua yang ditunggu akhirnya akan dilahirkan ke muka bumi tepatnya di kota Elektron. Namun, semua itu tidak sesuai dengan harapan seluruh orang tua super. Generasi kedua adalah generasi yang buruk menurut mereka. pasalnya ada sebagian kecil bayi yang tidak memiliki tanda menyengat, apa maksudnya? maksudnya tidak lain tidak bukan adalah mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan petir yang menjadi icon kota "petir" ini.
Lalu mereka menetapkan aturan anak-anak yang nanti sudah berusia 6 tahun dan tidak bisa mengendalikan petir, maka mereka tidak akan mendapatkan pendidikan di lembaga. Walaupun bisa masuk, itu juga dengan kekuatan finansial orang tua mereka.
Yale Tesla ... seorang anak yang lahir pada generasi kedua yang dikatakan sebagai generasi yang buruk menurut orang-orang dari kota Elektron. Yale Tesla sendiri merupakan satu dari sedikit anak yang tidak mempunyai tanda lahir menyengat, padahal kedua orang tuanya adalah dua manusia super yang terkemuka di tempatnya. Walaupun begitu, kedua orang tuanya tidak mempersalahkan anaknya yang lahir dengan kelainan tersebut, mereka tetap menyayanginya seperti anak sendiri.
Yale Tesla terus tumbuh dan tumbuh, hingga pada waktunya dia akan memulai apa yang dikatakan sebagai hubungan pertemanan. Pada awalnya Yale mampu berbaur dengan teman-temannya. Namun, semua kian memburuk dan tidak berjalan sebagaimana semestinya. Ketika ingin menunjukkan kekuatan petir mereka masing-masing, hanya Yale saja yang tidak bisa untuk menunjukkan alias tidak ada yang terjadi ketika dia melakukan prosedur yang sama dengan teman-temannya.
Dan itulah awalnya keadaan memburuk bagi Yale Tesla. Semua temannya perlahan berubah menjadi tukang bully. Akan tetapi Yale tetap pergi bermain bersama mereka, walaupun dia tidak diajak sama sekali dan bahkan tidak dipedulikan. Yale mampu bertahan, namun sampai kapan dia akan bertahan? Hingga 3 bulan lamanya dia menahan hal itu dan akhirnya Yale memutuskan untuk pergi dari kelompok yang disebut-sebut sebagai tempat berteman itu.
Yale mulai mengurung dirinya di dalam rumahnya itu. Orang tuanya mulai khawatir, tapi Yale tidak pernah mengutarakan apa yang menimpa pada dirinya. Pernah sekali ... Tidak, bukan sekali ... tapi sangat sering orang tuanya bertanya pada Yale, namun dia tetap dengan pendiriannya untuk menyimpan masalahnya tersebut. Hingga Yale pun perlahan menjadi anak yang anti akan sosial dan susah berbaur.
Tahun ke 83 dari kalender petir adalah tahun ajaran baru dari sekolah petir atau Thunder School akan dibuka. Para orang tua murid berbondong-bondong untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah paling bergengsi dan satu-satunya yang ada di kota Elektron. Hal itu juga berlaku kepada orang tua dari Yale Tesla. Tapi sekali lagi pendaftaran Yale Tesla tidak berjalan mulus, saat tes pertama yaitu dengan menggunakan alat deteksi kekuatan petir yang diberi nama "Dektron" itu, Yale sama sekali tidak memberikan reaksi petir yang menandakan tidak ada sama sekali kekuatan petir pada tubuhnya.
Hal itu membuat pihak penyelenggara tes tidak meluluskan Yale sehingga dia tidak bisa berada di sekolah petir tersebut. Namun, orang tua Yale bersikeras untuk mendaftarkan Yale di sekolah tersebut. Orang tua Yale adalah orang terkemuka sehingga dengan beberapa pertimbangan dan sedikit uang membuat Yale bisa lulus dengan cara yang berbeda. Tapi tentu saja itu menjadi rahasia dari pihak penyelenggara tanpa diketahui oleh murid lainnya.
Tepat hari ini, Yale mulai berangkat ke sekolah untuk memulai kehidupan barunya sebagai murid dari sekolah petir dengan rahasia dan beban yang sudah ditanggungnya dari awal masuk sekolah, entah sampai kapan rahasia tersebut bisa tetap terjaga. Yale melihat kerumunan, mungkin mereka sedang melihat daftar kelas murid baru. Yale pun mengikuti sembari mencari di kelas manakah dia berada. Sekitar 2 menit saja dia mencari dan mendapati dia berada di kelas 1-E yang merupakan kelas paling terbelakang berdasarkan hasil tes masuk. Untuk Yale yang tidak lulus tes dan masuk dengan cara lain tentu saja dia akan berada di kelas 1-E.
Setelah itu, Yale langsung beranjak menuju ke kelasnya berada, membutuhkan waktu 7 menit lamanya untuk dia sampai ke kelasnya, tapi untung saja Yale tidak tersesat. Dia pun melihat ke dalam dan mendapati ada beberapa orang yang sudah mengisi bangku yang ada. Karena Yale tidak mau mencolok, dia memilih bangku yang paling belakang agar rahasianya tidak terbongkar.
Dan tibalah saatnya untuk perkenalan pertama. Semua murid dipanggil ke depan mulai dari absen nomor 1. Dan buruknya saat perkenalan, murid harus mendemonstrasikan kekuatan mereka di depan semua teman kelas dan guru. Hal yang sangat tidak diinginkan Yale mulai terjadi, dia hanya bisa pasrah akan nasibnya di hari pertama sekolah. Keringat dingin terus bercucuran dari dirinya. Hingga kemudian namanya telah dipanggil.
"Yale Tesla," panggil Guru kepada Yale.
Langkah Yale sangat berat dan suaranya susah untuk keluar. Dia sudah tahu akan nasib buruknya itu. Tapi dia harus menjalaninya dan memberanikan diri untuk melakukan perkenalan.
"Sa-salam kenal semuanya, A-aku Yale Tesla." singkat saja dari Yale dan Guru mempersilakan dia untuk menunjukkan kekuatannya. Namun Yale tidak bisa karena dia tidak memilikinya. Tapi Yale adalah orang yang tidak mau berterus terang, dia mencoba untuk menggerakkan tangannya walaupun dia tahu tidak akan ada yang terjadi. Guru yang melihat Yale tidak bisa menunjukkan kekuatannya pun bertanya kepada Yale.
"Yale, kamu tidak punya kekuatan petir?" terlontar sudah pertanyaan yang sangat tidak diinginkan. Yale hanya tertunduk dan mengangguk pelan tanpa melihat ke depan. Semua teman sekelasnya langsung memandang rendah Yale.
"Apa-apaan itu?" bisik-bisik teman kelas di belakang.
"Dia tidak punya kekuatan petir?" datang lagi dari arah lain.
"Terus gimana dia bisa lulus tes sekolah ini?" suara gadis di barisan depan.
"Eh, namanya Yale Tesla, kan? Tesla itu keluarga manusia super terkenal kan?"
"Iya, kau benar! Pantas saja dia bisa lulus ke sekolah ini."
"Haha! Kekuatan orang tua ternyata." Semua gosip dan cemoohan yang awalnya berbisik kini semakin keras. Guru yang ingin meredam hal itu menyuruh Yale untuk duduk kembali. Walaupun begitu ejekan masih terlontar pada dirinya dan bahkan ada yang sampai melempar kertas kepada Yale. Yale hanya bisa diam membisu dan tidak bisa melawan, lebih tepatnya dia tidak mau melawan. Dia tidak ingin membuat masalah, karena itu akan mempengaruhi kedua orang tuanya. Sangat buruk itulah yang menimpa Yale saat ini. Hanya bisa pasrah dan menjalani kehidupan sekolah buruk yang baru dimulai ini.
...To be Continued...
...Karya ini merupakan karya jalur kreatif...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
apaaja
petir bukan sembarang petir
2024-01-07
6
Anonymous
Apa ini gak kasian kah?
2024-01-07
5
Ra Ok
Keren banget ceritanya
2024-01-07
5