Stun 4 : Sedikit Tertarik

Perasaan ini sudah sangat lama tidak Yale rasakan. Rasa hangat mulai membaluti jiwa Yale. Bagaimana tidak, seorang yang sudah mengetahui rahasianya biasanya akan langsung pergi meninggalkannya atau lebih buruknya menjelek-jelekan diri Yale. Tapi tidak dengan gadis berambut merah panjang, dengan pupil mata merah kelam di sampingnya ini. Dialah Rena ... gadis yang baru bertemu dengannya, namun menerima semua kekurangan dirinya. Rena pun mengajak Yale berbicara,

"Yale, apakah kamu mau melihat klub?" ajak Rena. Yale sedikit bingung, apakah klub akan berguna atau tidak jika dia ikut andil di dalamnya. Lantas Yale pun bertanya,

"Rena ...." Rena pun menoleh kearah Yale, "aku mau bertanya sedikit, apakah klub sangat penting di sekolah ini? Apakah tidak apa untuk tidak mengikutinya?"

"Klub tidak wajib sih, hanya saja ini bisa kamu manfaatkan untuk mengisi kekurangan kamu sekarang. Apa benar kamu tidak bisa menggunakan kekuatan petir mu?" tanya Rena kembali.

"Iya, aku tidak bisa menggunakannya sama sekali, aku hanya manusia biasa sekarang," jawab Yale agak lesu dan tidak bersemangat. Entah kenapa? Untuk menjawab pertanyaan dari Rena yang berkaitan dengan kekuatan petir nya, Yale tidak ragu sedikitpun. Malahan Yale menjawab secara spontanitas tanpa berpikir terlebih dahulu, tidak seperti yang sudah ia lakukan selama ini.

Lantas Rena pun menjawab. "Nah ... Dengan mengikuti klub kamu bisa mengasah kemampuan lain, soalnya di sekolah ini akan ada ujian untuk menguji kekuatan. Bisa gawat kalau kamu tidak memiliki satu pun keahlian." Mendengar perkataan dari Rena, Yale pun menjadi mulai terbebani kembali. Dia berpikir dengan bersekolah hanya akan belajar mata pelajaran umum tidak dengan mengadu kekuatan. Itulah pikirannya sejak awal ... tapi ternyata tidak begitu, di sini adalah sekolah manusia super, jadi bukan suatu yang aneh jika terdapat ujian kekuatan.

"Biarkan aku untuk bertanya sekali lagi, apakah di sekolah ini juga ada sistem peringkat?" tanya Yale.

"Tentu ada, biasa akan diadakan turnamen bertarung satu lawan satu di arena sekolah ini," jelas Rena.

"Jadi begitu." Yale mulai berpikir dan mendapati dia dalam kondisi yang tidak baik-baik saja di sekolah ini. Mau tidak mau dia harus mencoba untuk mengikuti klub agar memiliki kemampuan lain untuk pertarungan.

"Begini, Rena. Aku tidak tahu sama sekali tentang klub di sekolah ini. Apakah kamu bisa memberikan saran untuk klub yang cocok dengan orang sepertiku?"

"Aku pikir, klub senjata petir sangat cocok denganmu. Kalau kamu mau kita bisa langsung berkunjung ke ruang klubnya."

"Senjata petir ya? Baiklah bawa aku ke sana, Rena." Yale menjadi sedikit penasaran.

"Siap, Yale!" Rena selalu tampak bersemangat. Kembali dia menarik tangan Yale dan mulai berlari lagi. Seakan tidak pernah lelah, Rena seperti mempunyai stamina yang lebih dari manusia biasa.

Mereka berdua pun segera menuju ke ruang klub senjata petir. Waktu yang mereka tempuh cukup panjang karena ruang klub senjata petir memiliki tempat sendiri yang terpisah dari gedung sekolah. Membutuhkan waktu sekitar 20 menitan untuk mereka sampai ke ruang klub itu. Lalu sampailah mereka ke gedung yang bisa dibilang cukup lusuh dan tidak terawat itu. Ketika tiba tidak lupa Rena menyapa dengan mengatakan "permisi".

"Permisi, ada orang di dalam tidak ya?" sapa Rena. Tidak lama setelah itu ada seorang cowok yang keluar dari bangunan yang lusuh itu, Yale bertanya-tanya ada apa dengan klub ini? Mereka seperti klub yang diasingkan dan tidak diberi dana oleh sekolah. cowok itu keluar dengan pakaian yang berantakan, seperti orang yang belum mandi beberapa hari. Rambutnya sangat tidak beraturan serta menggunakan kacamata. Hampir terlihat seperti seorang ilmuwan, dan tentu saja menggunakan jas laboratorium berwarna putih yang sudah berubah warna menjadi kekuningan.

"Ini benar, kan? Dengan Klub senjata sihir?" tanya Rena untuk pembenaran.

"Benar sekali, ini adalah klub senjata sihir. Kira-kira kalian ada keperluan apa, ya?" Sesaat setelah cowok itu selesai untuk berbicara, terdengarlah suara, suara apa? Suara ini ...

BOOOM!

Suara ledakan tiba-tiba terjadi dan bersumber dari dalam gedung klub itu. Seketika ekspresi Yale dan Rena kaget, tidak heran klub ini berada jauh dari gedung sekolah. Lantas Yale pun bertanya untuk mengetahui keadaan.

"Permisi? apakah di dalam baik-baik saja?"

"A-ah haha." Cowo itu tertawa untuk menutupi namun sangat terlihat tidak bisa untuk ditutupi, dia pun berkata dengan jujur. "Ya, kalian tahu ... hal ini sudah menjadi biasa di tempat ini, jadi jangan kaget ya, hehe," ucapnya sambil terkekeh. Dan ekspresi Yale dan Rena menjadi semakin konyol dan tidak yakin.

"Oh iya lupakan tentang itu, pertama biarkan aku untuk memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Aku Natan Felix, murid tahun ketiga di sekolah ini serta ketua dari klub ini, jangan lupa untuk memanggilku senior ya," ucap Natan memperkenalkan diri.

"Salam kenal senior Natan." Yale langsung memanggilnya senior, Natan pun terlihat sangat menikmatinya, "maksud kedatanganku ke sini adalah ingin mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh klub ini dan kalau diizinkan aku ingin melihat ke dalam, apakah diperbolehkan?" Yale berucap dengan tangan yang maju dan dikepal dari bawah, sambil tertunduk. Walau tadi ada sedikit kehebohan di klub ini, tapi bagi Yale hanya ini satu-satunya harapan untuk dia tetap berada di sekolah ini. Apakah dengan ini dia bisa lepas dari kata pecundang atau tidak? Jawabannya ada pada kemauan dan usaha keras.

"Tentu, tentu sangat diperbolehkan, jadi aku bisa sambil menjelaskan juga hal yang ingin kamu ketahui. Ayo masuk saja," ajak Natan. tidak berlama-lama Yale dan Rena pun segera masuk ke dalam. Dan betapa kaget dan kagumnya Yale melihat alat-alat besi yang sebelumnya tidak pernah Yale lihat.

"Jadi aku akan memberikan gambaran umum tentang klub ini dulu." Natan mulai berbicara, "klub senjata petir adalah sebuah klub yang dibentuk oleh salah seorang ilmuwan yang pernah bekerja dengan Hiden, kalian berdua tahu Hiden, kan?" tanya Natan dan dibalas dengan anggukan oleh keduanya--Yale dan Rena. "Aku lanjutkan, jadi bisa dibilang klub ini adalah kelanjutan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Hiden dan diambil alih ke sini. Tapi beberapa tahun terakhir ini kami fokus untuk mengembangkan senjata-senjata, yang kami sebut dengan senjata petir." Yale mulai mendapatkan garis besarnya.

"Senjata petir ini juga dibagi lagi menjadi dua kategori senjata petir. Pertama adalah Storage Weapon. Kemampuan senjata ini untuk menampung daya petir, lalu daya petir itu bisa dikeluarkan ketika dibutuhkan, tentu saja untuk tingkat kekuatannya bervariasi tergantung seberapa bagusnya senjata itu diciptakan. Lalu yang kedua ada Removal Weapon. Senjata ini memiliki kemampuan untuk menangkal sekaligus menghapus kekuatan petir. Kedua senjata ini sangat berguna untuk di pertarungan. Jadi bagaimana dengan penjelasanku ini?" tanya Natan meminta tanggapan.

Namun, Yale sudah sangat terkagum-kagum akan penjelasan dari Natan, dia terlihat sangat senang. Harapan yang dia cari akhirnya tepat berada di depan matanya. Sekaligus dia juga merasa lega dan beban pikirannya sedikit bisa dia ringankan. Namun ini hanyalah awal dari perjalanan Yale. Rintangan yang menyulitkan jalannya pasti akan terus berdatangan. Fokus nya sekarang yaitu membangun kekuatan. Menjadi pemenang atau pecundang seumur hidup itulah yang harus ditentukan dan dibuktikan oleh dirinya.

...To be continued...

...Karya ini merupakan karya jalur kreatif...

Terpopuler

Comments

apaaja

apaaja

tiba2 udah selese aja bacanya, huaa next thor!!

2024-01-07

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!