Kehilangan Cinta Ayah

Kehilangan Cinta Ayah

Part 1 : Prolog

Pov : Aletha Xeenia

Hai kenalin namaku Aletha Xeenia akrab di sapa dengan julukan Xeexe sih gadis modern usiaku 18 tahun. Saat ini aku tengah duduk di bangku kelas tiga SMA.Yap,benar sekali ini tahun terakhirku di bangku sekolah menengah atas ini.

Hari ini aku akan menceritakan perjalanan hidupku yang penuh lika-liku. Lika-liku memperjuangkan nyawa dan masa depanku seorang diri. Sementara ayahku asyik dengan dunianya sendiri,entah pergi kemana. Sedang kan ibuku asyik memperjuangkan perusahaannya yang diujung tanduk seorang diri.

 Hari-hari ku jalani dengan penuh semangat walaupun aku telah jenuh dengan semua ini . Setiap hari ku jalani dengan pergi ke sekolah menggunakan sepeda karena jarak rumah dan sekolah ku berdekatan. Setelah sekolah usai ku lanjutkan dengan membuat konten menarik yang akan ku upload di berbagai platform media sosial. Yap,tepat sekali . Lagi -lagi kalian menebaknya dengan tepat aku bekerja sebagai konten kreator.

 Namun akhir-akhir ini aku sedikit malas membuat video baru. Sehingga sedikit demi sedikit penggemar ku mulai berpaling ke konten kreator lain yang lebih kreatif dan rajin upload konten baru setiap harinya.

Sebenarnya aku terlahir dari keluarga yang cukup berada dan kaya raya di Cileungsi, Bogor,Jawa Barat. Sehingga aku tidak perlu repot-repot membuat konten untuk mencari sesuap nasi saja.

Namun malang seperti kata pepatah anak dalam buaian di lepaskan,srigala di hutan dianggap anak. Begitu lah nasib buruk menimpah diriku yang malang ini .

****************

 Hari ini adalah hari dimana usiaku tepat menginjak usia 12 tahun. Hari ini adalah hari ulang tahunku 29 Februari 2016 ,ulang tahun yang hanya dirayakan setiap empat tahun sekali, sangat istimewa bukan.

 Empat tahun yang lalu ayah telah berjanji kepadaku jika aku ulang tahun yang ke 12 ,ia akan merayakan nya bersamaku di sebuah hotel mewah. Aku bahagia bukan karena akan merayakan ulang tahun di hotel mewah. Aku bahagia karena ayah akan menemani ku di acara ulang tahunku untuk pertama kalinya . Selama ini ayah tidak pernah hadir di acara ulang tahunku karena kesibukannya dalam bekerja.

Jujur saja aku sangat bahagia mendengar janjinya empat tahun yang lalu. Bahkan hingga sekarang pun ketika aku mengingat kalimat janji yang ia ucapkan itu aku akan merasa sangat bahagia. Putri mana yang tidak akan bahagia jika ayahnya hadir dalam acara ulang tahunnya?Pasti tidak adakan?!

Dengan langkah lebar nan bersemangat dan bibir tersungging bahagia. Ku langkah kan kakiku menuju kantor ayahku yang berada di Jl. M.H. Thamrin No.Kav. 28-30, RT.9/RW.5, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350.

 Setibanya di lobby kantor langsung ku tanyakan dimana keberadaan ayahku kepada seorang resepsionis yang ada disana. Tanpa banyak basa-basi resepsionis itu mengarah kan diriku keruangan ayah. Tidak sampai di sana wanita muda itu juga mengantarkan ku sampai ke depan ruangan ayah di lantai paling atas. Setelahnya wanita muda itu langsung kembali ke tempatnya karena takut dimarahi oleh atasannya.

Ku ketuk pintu ruangan bertuliskan direktur dengan perlahan dan hati-hati. Agar suara yang dihasilkan tidak berisik namun dapat di dengar jelas oleh orang yang berada didalam nya. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah ku Tuan Aksa Mahendra. Sebenarnya ada lonceng otomatis disana tapi aku sengaja tidak mau menekannya agar kedatanganku terasa lebih spesial. Setelah beberapa kali mengetuk pintu akhirnya ayahku mempersilah kan diriku untuk masuk kedalam ruangannya.

"Masuk " Ku dengar ia berucap dengan nada yang sangat renyah dan garing di telinga. Seolah-olah ia sangat bahagia menunggu kedatangan putri semata wayangnya.

Ceklekkkk........

 Ku buka pintu ruangannya dan mengintip sejenak. Setelah itu baru aku berlari menuju kepelukan hangatnya. Rasanya saat itu hatiku sangat bahagia. Seakan tidak percaya jika hari ini akan terjadi juga. Setelah bertahun- tahun lamanya menanti impianku tercapai juga.

" Siapa yang menyuruhmu datang kesini ?!"

Kalimat pedas yang keluar dari bibir ayahku itu seakan langsung menyambar hatiku dan mengoyaknya hingga berkeping-keping. Haruskah aku meminta izin terlebih dahulu untuk datang ke kantor ayahku sendiri? Seburuk inikah aku dihadapan ayah biologis ku sendiri? Sehingga aku harus meminta izin terlebih dahulu ketika ingin menemui nya?

"Tidak ada " Ku gelengkan kepalaku pelan sambil tersenyum menyunggingkan senyuman kecil di sudut bibirku.Ku harap ayah salah lihat dan menyadari jika yang datang adalah putri kecilnya sendiri.

"Lalu ada apa kamu kemari ? Dimana ibumu ? " Jawab ayah dengan cueknya.

Mendengar jawabannya membuat keyakinan ku berubah seketika itu juga. Namun walau begitu aku tetap berusaha menyimpan semua kepedihan yang kualami di dalam hatiku. Dengan secerca harapan dan impian ,ku coba sekali lagi untuk mendapatkan perhatian dari ayahku.

"Hari ini 29 Februari"

Hanya kata-kata singkat itu yang mampu keluar dari bibir mungilku saat itu. Selain rasa sakit yang selalu mengikutiku, kepolosan dan kenaifan pun mengikutiku.Membuat gadis kecil berusia 12 tahun ini pasrah dengan keadaan. Sembari mencoba melakukan perbuatan yang tidak berguna sama sekali.

"Aku sangat sibuk akhir-akhir ini.Ada banyak proyek yang harus di kerjakan " Ucapnya dengan santai.

Sebuah kalimat yang seharusnya sudah cukup untuk membuat gadis seusiaku pergi meninggalkan ayahnya seorang diri. Namun tidak dengan diriku hari ini .Aku tetap berdiri disana menatap manik mata ayah dengan manik mata yang berkaca-kaca.Ku harap ia akan berubah pikiran setelah melihat putri kecilnya berkaca-kaca.

"Pergilah" Melanjutkan pekerjaan nya.

"Ayah telah berjanji " Akhirnya air mata di pelupuk mataku pun terjatuh membasahi pipiku.

"SUDAHHH.....AYAHHH...KATAKANNN....AYAH SIBUK HARI INI!! TIDAK BISAKAH KAMU MENGERTI SEKALI SAJA!! ADA BANYAK PROYEK YANG HARUS AYAH SELESAIKAN!!! PERGILAH BERSAMA IBUMUUU.... YANG KAMPUNGAN ITU!!!" Bentak ayah padaku.

"Aku mohon.... pergilah bersamaku sekali saja untuk pertama dan terakhir kalinya . Aku tidak akan pernah meminta ayah pergi bersamaku lagi setelah ini. Walaupun hari itu adalah 29 Februari aku tidak akan pernah meminta nya lagi " Ucap ku dengan berat hati.

Walaupun setelah nya aku tidak akan pernah bisa merasakan kebahagiaan 29 Februari berikutnya bersama ayah lagi.Namun setidak nya aku sudah pernah merasakan kebahagia an 29 Februari bersama ayah sekali seumur hidupku .Pikirku dengan polosnya berharap ayah akan berubah pikiran setelah mendengar permintaan putrinya.

Ya....ayah memang benar-benar berubah pikiran setelah mendengarnya. Dengan nada yang sangat mengancam dan lantang ayah mengusir putrinya sendiri untuk yang kesekian kalinya. Bahkan ia tidak akan segan- segan memanggil satpam kantor untuk mengusir aku putrinya sendiri.Sejak saat itu lah aku mulai berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak meminta bantuan apapun lagi dari Ayah. Karena ia bukanlah ayahku melainkan ayahnya

Terpopuler

Comments

Anggi Safitri

Anggi Safitri

Semangat ya kak
belajar lebih giat lagi

2024-05-22

1

Moh Rifti

Moh Rifti

/Whimper//Whimper/

2024-03-06

2

Menarik

2024-02-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!