Pov Author
Enam tahun telah berlalu kini Aletha Xeenia telah tumbuh menjadi gadis cantik nan rupawan yang berbakat. Di usianya yang sangat mudah Aletha sudah bisa menghasil kan uang nya sendiri. Sehingga membuat ia tidak perlu repot lagi mengemis kepada ayah biadabnya , hanya sekedar untuk bertahan hidup dan bersekolah. Uang yang Aletha hasil kan sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bahkan kini Aletha telah membeli sebuah rumah di salah satu kompleks perumahan kelas menengah di Cileungsi,Bogor ,Jawa Barat. Aletha membeli rumahnya dua tahun yang lalu tepat dihari dimana ia berulang tahun setiap empat tahun sekali.Ia membeli rumah itu sebagai hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri.
Menyedihkan bukan? Seorang gadis muda seumuran Aletha membeli hadiah ulang tahunnya sendiri nya. Bukankah seharusnya orang terdekatnya lah yang membelikan hadiah istimewa untuk dirinya. Namun apa daya Aletha hanya dapat berkhayal saja . Barang secuil pun ia belum pernah merasa kan kebahagiaan seorang putri yang menerima kado ulang tahun dari ayahnya
"Darrrr.......... " Seorang gadis manis bermanik mata abu-abu mengejutkan Aletha.
Gadis itu tidak lain adalah sahabat sekaligus teman sekolah Aletha. Gadis itu bernama Stella Edward. Putri tunggal dari keluarga Edward Companion. Sebuah keluarga kecil di Amerika yang sangat kaya raya. Edward Companion telah mengembangkan bisnis dan membesar kan putri mereka di Indonesia sejak 10 tahun silam.
Sepuluh tahun yang lalu Peter Edward sebagai ketua dari Edward Companion melihat perkembangan pasar Indonesia yang sangat menguntungkan. Sehingga ia memutuskan untuk membuka cabang perusahaan nya di Indonesia. Sedangkan Alina Edward yang merasa resah dengan pergaulan bebas antar remaja di Amerika. Mengikuti jejak suaminya ke Indonesia namun tujuan nya berbeda. Tujuan Alina adalah membesarkan putri kecilnya dengan baik dan tanpa pencemaran. Seperti yang kita lihat saat ini pergaulan bebas di kalangan remaja Amerika sedang marak terjadi. Pergaulan bebas ini menyebabkan berbagai dampak negatif yang dapat merugikan remaja itu sendiri atau bahkan merugikan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Alina Edward yang tidak ingin putrinya tercemar pergaulan bebas pun memutuskan untuk pindah ke Indonesia setelah melakukan berbagai penelitian dan riset.
"Heiii........ Apa yang kamu lakukan disini Xee .......? "
Sebuah pertanyaan keluar dari mulut gadis berkebangsaan Amerika itu. Ia tahu jika sahabatnya itu sedang mengalami rasa cemburu yang sangat besar. Bukan hanya itu saja ia tahu jika sahabatnya memendam rasa iri dan dendam di hatinya. Ia juga tahu jika rasa yang buruk itu bukanlah kesalahan sahabatnya. Tapi kesalahan sesosok ayah yang egois dan berdosa.
"Tidak ada " Jawab Aletha dingin.
Perasaannya sangat kacau hari ini seseorang yang harus nya menjadi support sistem terpenting dalam hidupnya malah menjadi bumerang dalam hidupnya. Seseorang yang harusnya bisa ia miliki sepenuhnya malah tak bisa ia gapai sama sekali. Bahkan hanya untuk melihatnya saja bagai melakukan dosa besar.
Pria yang seharusnya selalu ada untuk nya malah tak pernah hadir dalam hidupnya. Pria itu hanya hadir untuk formalitas publik saja. Untuk melindungi dirinya dari hujatan publik dan dunia bisnis yang kejam. Dunia bisnis menginginkan kesempurnaan setiap anggotanya. Seperti itulah dunia bisnis para orang kaya. Mereka tidak ingin rekan bisnis mereka melakukan kesalahan baik dalam dunia kerja atau kehidupan pribadinya. Karena satu kesalahan saja mereka lakukan dapat menghancurkan bisnis mereka. Dan itu akan berpengaruh kepada rekan bisnis mereka.
"Benarkah? " Merangkul bahu Aletha perlahan
"Semuanya sudah terjadi tidak ada lagi yang perlu sesali " Tutur Aletha dengan tatapan kosong menatap parkiran mobil yang penuh sesak dengan mobil guru dan siswa.
"Yaaa.... Semua sudah terjadi dan tidak perlu kita sesali. Kita harus menyesal jika kita melewatkan opening launching Ai-Cha Ice Cream hari ini..... " Teriaknya heboh seakan tidak ada hal buruk yang pernah terjadi.
Gadis itu sadar jika ia mengikuti alur kegelapan yang di buat oleh sahabatnya itu. Maka alur itu tidak akan pernah berhenti dan akan terus berkembang menjadi lautan kegelapan hingga akhir.Tanpa peduli apa kata orang-orang disekitarnya ia meloncat kegirangan bagaikan balita yang mendapatkan permen lolipop untuk pertama kalinya.
"Huffff...... " Aletha menghembuskan nafasnya kasar.
"Ayo....... kita pergi ke metro hari ini " Ajaknya bersemangat.
" Untuk apa kita pergi kesana? " Cuek.
"Ai-Cha membuka kedai ice cream baru hari ini " Semangat empat lima.
"Terus"
"Ayo kita pergi ke peresmiannya hari ini " Puppy eyes.
"Tidak, aku tidak ingin pergi kemana pun " Dingin.
"Ayoooo.... ayooo.... kita pergi...setelah pulang sekolah.... itu tidak jauh dari sekolah kita..... " Menarik lengan Aletha penuh semangat.
" Stella " Ketus.
"Hiksss....... sahabatku ayo kita pergi kesana hari ini.... " Berpura-pura menangis.
"Berhentilah menangis... cengeng..! Aku tidak suka mendengar nya " Menarik hidung Stella lalu pergi menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 2.
"Jadi kita akan pergi?" Berlari mengikuti sahabatnya.
"Tidak........ "
****************
Kringggggg............. Kringggggg.................
Bell pulang SMA REGINA CAELI SCHOOL berbunyi. Lantas saja para siswa langsung mengemasi barang-barang mereka dan bersiap-siap untuk pulang. Beberapa dari mereka ada yang mengirimkan pesan singkat kepada orang tua mereka atau supir mereka. Atau tidak mencari tebengan teman sekelas yang rumahnya berdekatan atau juga memesan ojek online langganan mereka.
Tidak ada satu pun guru yang marah atau protes akan hal ini. Inilah kebebasan sekolah swasta para siswa dapat bertindak seenak nya saja bahkan tidak menghormati guru sama sekali. Tidak itu semua hanya lah kekeliruan dalam mengeluarkan opini publik yang timbul akibat ketidaktahuan dan simpang siur yang tidak jelas.
Di sekolah ini setiap guru mengizinkan para siswa nya untuk menghubungi keluarga mereka atau memesan kendaraan umum terlebih dahulu sebelum mereka keluar dari ruang kelas. Setelah nya baru mereka akan mengucapkan salam dan terima kasih kepada guru mereka lalu pulang ke rumahnya masing
-masing. Para guru tidak ingin jika ada salah satu siswa yang celaka seusai sekolah berlangsung. Mereka ingin memastikan setiap siswa pulang dengan aman dan selamat sampai ke rumahnya masing-masing.
" Thank you madam, See you tomorrow "
"See you"
Kalimat perpisahan sementara antara siswa dan guru itu terdengar sangat nyaring dan renyah. Tampak mereka sangat bahagia menyambut perpisahan sementara itu. Kata orang di balik pertemuan ada perpisahan, di balik perpisahan pula ada pertemuan. Seperti sekarang para guru dan siswa saling berpisah satu sama lain. Namun mereka akan bertemu keluarga mereka masing-masing setibanya di rumah.
"Heyyy...... kenapa melamun lagi " Stella mengagetkan Aletha yang sedang melamun di meja belajar nya sementara siswa lainnya sudah berjalan keluar sekolah.
"Tidak ada " Putus asa.
"Heummm...... Benarkah....? " Menggenggam tangan Aletha.
****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments