Part 10 : Struk Belanja

Pov : Author

 "Yaa... ya... baiklah" Aletha memberikan struk pembelian nya sambil merengut dikarenakan ia harus mengobrak-abrik tasnya.

"Thank you Xee... xeee.... Bye....byee..aku akan bertemu dengan pangeranku terlebih dahulu baru setelah itu kita pulang" Stella tersenyum bahagia mendapatkan struk belanja itu.

"Yaa... yaaa... pergi sana!!! Lagi pula apa guna nya struk belanja itu!! " Ketus Aletha menanggapi sahabatnya.

"Hhhh.... lihat saja nanti " Kelit Stella yang sedang berbunga-bunga.

 Dengan senyum bahagia nya Stella berjalan menuju meja spesial sambil mengayun -ngayunkan kaki dan tangan nya. Bagaikan anak kecil yang baru saja mendapat lolipop impian mereka. Perlahan namun pasti Stella mendudukkan pantatnya di kursi yang berada tepat di hadapan Xavier dengan anggun dan hati-hati , untuk menukarkan struk belanja menjadi merchandise spesial. Merchandise dengan tanda tangan CEO di bagian depannya. Merchandise itu adalah sebuah tebang berbahan wool rajutan bergambar gerai Ai-cha dan penguin Ai. Wajah sok imut dan sok suci pun stella tunjukkan kepada Xavier, untuk mendapatkan perhatian nya.

 Sedangkan Xavier yang sudah terbiasa melihat Stella bertingkah bar-bar pun menahan tawanya dalam-dalam. Bagaimana bisa putri tunggal Edward itu langsung bertingkah manis di hadapan nya. Padahal Xavier telah melihat tingkah laku absurd nya hampir setiap hari. Apakah putri Edward itu tidak tahu jika dia bukanlah seorang perjaka melainkan seorang duda dengan satu orang putri. Bukankah itu mustahil? Keduanya sering bertemu secara tidak sengaja di Ivory. Bahkan putri Edward itu sering memberikan Evelyn brownies buatan nya. Tapi yah sudah lah selera anak-anak zaman sekarang memang berbeda dengan selera anak-anak zaman dahulu. Anak-anak zaman sekarang memang lebih suka daddy -daddy gila seperti nya dari pada pria yang seumuran dengan diri nya bukan. Pura-pura tidak kenal saja, urusan akan beres seketika. Lagi pula bukankah suatu keberuntungan bagi Xavier jika putri dari salah satu penguasa daratan Asia menyukai nya. Batin Xavier menahan tawanya agar tidak pecah seketika.

 "What's your name girls? "Basa-basi Xavier.

" Stella" Jawab Stella tanpa menyebutkan nama keluarga nya , dengan nada suara yang lembut dan halus.

"Stella Edward? " Xavier menyelidik.

"No" Stella menggelengkan kepalanya.

"Berbohong?Aku menemui Tuan Edward hari ini dan dia bilang dia punya putri yang sangat cantik dan lembut " Xavier memulai aksinya.

  " Stella , ayo kita pulang. Kita bisa membeli merchandise itu di online shop. Beberapa hari lagi pasti akan ada banyak orang menjualnya di online shop " Aletha menggandeng tangan sahabatnya dan menariknya untuk pulang.

****************

 Skip

 "Xeeee...... aku mau merchandise itu..... " Stella berpura-pura meringik kepada sahabat nya itu.

 Padahal sebenarnya Stella tidak mengingin kan totebag murahan itu sama sekali. Stella ingin ia berduaan dengan Xavier dalam waktu yang cukup lama. Dan Aletha mengerti keinginan sahabatnya itu. Namun karena Stella tidak bisa menjaga harga dirinya sendiri saat di tuduh berbohong maka Aletha tidak mengizinkan hal tersebut terjadi. Hal tersebut sama saja dengan menorehkan sebuah predikat pembohong kepada keluarga besar Edward sendiri.

Sepeleh memang, tapi hal -hal kecil seperti inilah yang dapat menjadi sumber kehancuran suatu company. Sebagai anggota dari sebuah keluarga sudah seharus nya kita menjaga nama baik keluarga kita. Terlebih lagi kita adalah seorang pewaris dari keluarga kita.Semua keburukan yang terjadi di masa sekarang dan masa depan akan menjadi tanggungan kita di masa depan nanti. Hal ini bisa menyulitkan perjalanan kita membawa marga kita di masa depan nanti.

Berbohong untuk melindungi keluarga kita atau nama keluarga kita bukan lah suatu perbuatan yang salah.Perbuatan kita menjadi salah ketika dusta itu sendiri di ketahui oleh orang lain. Namun, kebohongan tetap lah bukan pelindung terbaik bagi suatu company seperti Edward atau juga Calantha.

"Shutttt...... " Aletha mengacungkan jari telunjuknya di hadapan bibir sang sahabat.

"Hisssss....... " Desis Stella yang kesal.

"Shutttt........ diam lah stel.....atau aku akan memberi tahu papa Edward jika putri nya telah beranjak dewasa..... Hahahaha..... " Aletha berpura-pura menelpon Tuan Edward sembari mengemudikan mobil pajero nya.

"Xeeee..... xeeeee.... niaaaa.... jangan.... nanti papa marah padaku tahu...... Ayo kemari kan ponsel nya " Berusaha meraih handphone yang berada di genggaman Aletha.

"Tidak... tidak... ini ponselku tahu. Bagaimana bisa kamu mengambilnya dariku! " Aletha terus berusaha mempertahankan handphone nya.

 Membuat Stella semakin yakin untuk merebut handphone milik Aletha dari genggaman nya. Ia yakin jika Aletha benar- benar menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Dengan penuh perjuangan yang keduanya lakukan akhirnya......

"Berikan padaku..... ayo berikan padaku xeee...

xeee...... " Melepaskan safety belt nya merangkak ke arah Aletha.

"Tidak..... ini ponselku.... kamu tidak boleh melihat nya..... hahahaha...... " Aletha tertawa -tawa mempertahankan handphone nya

Terpopuler

Comments

Moh Rifti

Moh Rifti

up

2024-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!