Rahasia Di Antara Kita

Rahasia Di Antara Kita

Sepasang Muda Mudi

Seorang lelaki membopong tubuh seorang wanita, berjalan begitu cepat menuju puskesmas di desa itu. Ia menuju ke tempat dokter dan perawat yg masih berjaga.

" Tolong istri saya dokter...." kata lelaki itu kemudian membaringkan dalam ranjang yg ada di dalam ruangan.

Sementara tubuh lelaki itu bergetar , ia juga mengalami luka. Karena sebuah kecelakaan yg terjadi. Ia dan istrinya mengalami kecelakaan tunggal karena hujan di malam itu. Sehingga mereka terperosok ketika mengendarai motornya.

Lelaki berpostur tinggi, kira kira 182 cm. Berwajah tampan dan kulit putih berusia sekitar 20 tahun, rambut sedikit bergelombang dan gondrong. Dadanya tegap dibalut oleh kaos putih tipis, karena jaket yg dikenakan dipakai untuk istrinya agar tidak terkena hujan dan dalam keadaan pingsan.

" Baik , atas nama siapa ya mas...?" tanya dokter tersebut, setelah beberapa saat membantu pertolongan pertama kepada istri pemuda yg masih pingsan itu dan memberinya infus.

" Saya Angga dok , istri saya namanya Safira..." jawab lelaki itu kepada dokter yg menanyakan.

" Ada identitas...?" tanya dokter.

Lelaki yg bernama Angga pun mengeluarkan dompet dan memberikan identitasnya kepada Dokter.

" Anggara Wicaksono , dan Safira Anggraeni. Disini masih status lajang...!?" kata dokter.

" Kami belum lama menikah dok, dan belum merubah identitas..." Kata Angga kepada dokter itu.

Dokter itu mengangguk dan kemudian mencatat beberapa keperluan dan resep untuk pasien yg bernama Safira. Seorang gadis cantik, tampak sedang pingsan. Kulit yg putih mulus dibalut jaket hitam. Hidung sedikit mungil namun tidaklah pesek. Di pipinya terdapat lesung pipi yg sedikit tampak berbaur dengan kecantikan gadis itu. Gadis berusia sekitar 22 tahun dan sudah menjadi istri dari Angga dihadapan dokter itu. Kemudian dokter memberikan catatan itu kepada perawat untuk mengambil beberapa obat dan diberikan kepada Safira ketika sadar nanti.

" Sepertinya anda juga harus segera diobati ?. Apalagi pakaian anda basah. Apakah anda membawa pakaian ganti...?" tanya dokter kepada Angga dan dijawab gelengan kepala.

" Kendaraan dan tas masih di tempat kejadian dok , saya ijin terlebih dahulu mengambilnya. Saya titip istri saya terlebih dahulu..." kata Angga kemudian bangkit dari duduknya dan segera keluar dari ruangan itu, setelah mendapat persetujuan dari dokter jaga itu. kemudian Angga berlalu pergi mengambil barang barang yg tertinggal di jalanan tadi.

" Tampaknya laki laki itu sangat menghawatirkan istrinya, sehingga hanya istrinya saja yg dibawa ke sini sus..." kata dokter kepada perawat disampingnya yg memberikan beberapa obat kepada dokter.

" Tapi dalam pancaran matanya itu, tampak ia sangat mencintai istrinya dok, selain khawatir ia tidak memperdulikan keadaan dirinya yg terluka.." jawab perawat wanita yg masih berdiri dan bersedekap itu.

" Cuaca sedang seperti ini mau kemana mereka?. Padahal mereka dari kota Jakarta dan sangat jauh dari tempat ini. Apalagi malam malam seperti ini...?" kata dokter lagi sambil melihat kembali identitas dari keduanya.

" Pulang kampung mungkin dok...?" kata perawat disampingnya.

" Semoga tidak terjadi apa apa dengan wanita itu. Sepertinya hanya kelelahan dan tubuhnya sepertinya sangat lemah.." kata dokter, tadi sempat memeriksa wanita yg bernama Safira tersebut.

" Iya dok , kasihan mereka malam malam begini.." jawab suster perawat itu kemudian melangkah menuju pasien yg masih terbaring.

" Kalau nanti masnya datang diganti dulu pakaiannya ya sus, takut kedinginan dan jadi masuk angin..." kata dokter dijawab anggukan oleh suster perawat itu.

Tak berselang lama Angga yg mengambil kendaraan dan tas yg tertinggal pun sampai. Angga memberikan pakaian ganti untuk Safira kepada suster perawat itu. Sementara Angga sendiri ganti pakaian di kamar mandi. Kemudian setelah selesai, Angga diperiksa bagian kaki dan tangan yg terluka oleh dokter.

Angga menghela nafas karena kejadian ini. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena sifat egoisnya itu. Sehingga membuat Safira terkena imbas dari semua tingkah lakunya. Ia memaksa Safira mengikuti kemanapun Angga pergi. Dan hanya menggunakan motornya saja. Bahkan ia tidak tahu berada dimana saat ini.

"Haruskah aku kembali ke kota ?. Saat ini mereka pun tidak tahu jika aku telah menikah !. Bahkan aku belum tahu siapa istriku sebenarnya. Dia lebih tua dariku, akankah ia menerimaku ?, jika tahu aku lebih muda darinya ?". Aku lihat dia hanyalah orang biasa. Aku pun tidak memungkiri jika beberapa hari ini selalu bersamanya, membuatku selalu merasa nyaman diperhatikan dan aku menyukainya.." kata Angga dalam diam. Ia merenungi apa yg telah terjadi selama ia kabur dari rumahnya.

Angga terpaksa pergi dari rumah. Ia dipaksa oleh ayahnya untuk meneruskan studinya ke luar negeri. Sebagai penunjang perusahaan papanya. Sementara kakak perempuannya saat ini juga sibuk di perusahaan membantu papanya. Kakaknya yg bekerja dan bukan pada bidangnya pun sering mengeluh dan menyarankan Angga untuk meneruskannya. Karena Kakaknya yg bernama Anggita Wicaksono lebih menyukai sebagai perancang busana. Anggi mengembangkannya menjadi butik di kota Jakarta. Karena itu Angga pergi meninggalkan rumahnya. Untuk menenangkan dirinya. Karena keinginan dari kakaknya serta papanya yg tidak sesuai dengan cita citanya saat ini. Angga berkeinginan untuk menjadi dokter seperti kakek neneknya dahulu. Kakek dan neneknya adalah orang tua dari mamanya. Bahkan kakek dan neneknya mempunyai rumah sakit dibeberapa kota. Namun cita citanya ini ditentang oleh papanya. Karena nantinya tidak akan ada yg meneruskan perusahaan yg papanya rintis itu.

Angga masih menunggu Safira yg masih tertidur saat ini. Obat yg diberikan dokter sudah Safira minum sebelumnya. Beberapa saat yg lalu Safira sadar dan sudah berganti pakaian. Ia hanya diam tidak menanggapi perkataan Angga. Bahkan permintaan maaf Angga enggan Safira jawab. Safira masih menutup diri tentang kejadian ini. Bahkan ketika menikah dengan Angga. Ia enggan untuk memberitahukan kepada keluarga orang tuanya yg berada di luar negeri. Diusianya yg ke 22 saat ini ia sudah lulus kuliah. Tadinya berencana untuk berlibur terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman kerja dan meneruskan perusahaan milik ibunya. Saat ini perusahaan di kelola oleh kakak sepupunya. Ia mendatangi paman dan bibinya yg berada di kampung. Paman dan bibinya lah yg merawatnya selama ini. Safira juga dirawat oleh kakak sepupunya dan keluarga besarnya. Namun naas, ia terjebak berdua bersama Angga dalam sebuah kamar. Yang dikira Angga adalah penginapan milik sahabatnya. Sahabatnya sendiri sedang menemui kakaknya yg sedang tugas ke desa sebelah.

Safira saat ini tertidur dan memunggungi Angga. Ia enggan untuk berbicara kepada Angga. Sebelum memutuskan pergi, setelah acara akad nikah kemarin. Safira mencari tahu siapa Angga Wicaksono sebenarnya. Dan kini ia tahu siapa Angga sebenarnya. Dan kini Safira menunggu kejujuran dari Angga sendiri. Dan mau dibawa kemana pernikahan ini. Dalam relung hati yg dalam Safira berfikir keras untuk menata hati dan pikirannya. Karena rencana semula menjadi berantakan saat ini. Namun karena kecerdasan yg diwariskan oleh keluarga besarnya, menjadikan dia tangguh dalam segala hal. Bahkan ilmu bela diri yg di ajarkan kakek kakeknya serta kakak sepupunya mampu untuk menjadikan dirinya kuat saat ini.

Akhirnya Safira pun tertidur setelah melewati hari hari yg sangat amburadul saat ini. Safira kini ingin fokus terhadap dirinya sendiri. Sementara untuk lelaki yg sudah menjadi suaminya itu, Safira menyerahkan semuanya kepada sang pemberi hidup.

Angga yg menunggui Safira perlahan lahan pun memejamkan matanya disamping ranjang tempat Safira terbaring. Seperti biasa ia hanya diam karena memang Angga seorang yg pendiam. Ia tidak mampu berucap ketika sudah ada dihadapan Safira. Entah, itu yg ada dalam pikiran Angga saat ini. Namun kehadiran Safira menjadikan dirinya menyadari satu hal. Terutama tentang tanggung jawab dan langkah selanjutnya yg harus ia ambil. Angga kembali mengingat ketika berada di tempat bibi dan paman dari Safira. Kehidupan sederhana mereka menjadikan kebahagiaan sendiri. Angga rindu kebersamaan itu jika dirumahnya. Papa mamanya mempunyai kesibukan sendiri sendiri. Sementara kakak perempuannya lebih mengurus butik dan perusahaan papanya. Dan semua itu mengganggu dalam alam bawah sadarnya ketika bermimpi.

Terpopuler

Comments

Ling Kun menghilang

Ling Kun menghilang

kira kira yang dilakukan oleh Angga apa yah?

2024-09-17

0

Ling Kun menghilang

Ling Kun menghilang

atas nama istrinya Safira

2024-09-17

0

Ling Kun menghilang

Ling Kun menghilang

segara berobat supaya ga bergetar klo masih bergetar nanti di getar hantu

2024-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Sepasang Muda Mudi
2 Safira dan Angga
3 Saling Menerima
4 Kembali Ke Jakarta
5 Pulang
6 Kuliah Ke Luar Negeri
7 Keluarga Hecker dan Protektif
8 Tragedi Kelahiran Safira
9 Identitas Yang Hilang
10 Ke Perusahaan
11 Rencana Melamar Kerja
12 Pencarian
13 Anggi Ke Apartemen Angga
14 Penasarannya Anggi
15 Interview
16 Mulai Bekerja
17 Oh, Ternyata
18 Perjanjian ?
19 Ketahuan
20 Mencoba Akrab
21 Anggita Yang Kepo
22 Harapan Anggita
23 Orang Suruhan
24 Wawan Rosadi ?
25 Rencana
26 Penculikan
27 Kepala Divisi Baru
28 Alergi
29 Cerita Bang Wandi
30 SELAMAT MENYAMBUT TAHUN 2024
31 Ke Makam Wawan
32 Nona Muda Anderson
33 Anak Yang Hilang
34 Tidak Ada Perjanjian
35 Kedatangan Claire Remedev
36 Hendra Mengundurkan Diri
37 Anggara Kembali
38 Pimpinan Baru
39 Mencari Informasi
40 Siska
41 Bertemu Safira
42 Adakah Rahasia Di Antara Kita ?
43 Sakit
44 Kedatangan Siska
45 Perkebunan Teh
46 Menyusul Safira
47 Perjodohan
48 Putri Wawan Rosadi
49 Bertemu Bang Rozak
50 Bertemu Bang Rojali
51 VS Barry Andalas
52 Mpok Ruri
53 Bersama
54 Mengundurkan Diri
55 Bertemu Mertua
56 Perusahaan Anderson
57 Perpisahan
58 Memimpin Perusahaan
59 Jujur
60 Ulang Tahun Nenek Naraya 1
61 Ulang Tahun Nenek Naraya 2
62 Cerita Anggita
63 Klinik Ganendra
64 Mama Nayla Pingsan
65 Nyonya Daniella
66 Rencana Daniella dan Bang Rojali
67 Kesepakatan
68 Rendy
69 Bertemu Bang Rojali
70 Menepati Janji
71 Surat Bang Wawan
72 Tugas Baru Untuk Anggara
73 Keponakan Fira Yang Iseng
74 Ke Perusahaan Wardoyo Pertambangan
75 Tekad Anggara
76 Warisan
77 Selesai
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Sepasang Muda Mudi
2
Safira dan Angga
3
Saling Menerima
4
Kembali Ke Jakarta
5
Pulang
6
Kuliah Ke Luar Negeri
7
Keluarga Hecker dan Protektif
8
Tragedi Kelahiran Safira
9
Identitas Yang Hilang
10
Ke Perusahaan
11
Rencana Melamar Kerja
12
Pencarian
13
Anggi Ke Apartemen Angga
14
Penasarannya Anggi
15
Interview
16
Mulai Bekerja
17
Oh, Ternyata
18
Perjanjian ?
19
Ketahuan
20
Mencoba Akrab
21
Anggita Yang Kepo
22
Harapan Anggita
23
Orang Suruhan
24
Wawan Rosadi ?
25
Rencana
26
Penculikan
27
Kepala Divisi Baru
28
Alergi
29
Cerita Bang Wandi
30
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN 2024
31
Ke Makam Wawan
32
Nona Muda Anderson
33
Anak Yang Hilang
34
Tidak Ada Perjanjian
35
Kedatangan Claire Remedev
36
Hendra Mengundurkan Diri
37
Anggara Kembali
38
Pimpinan Baru
39
Mencari Informasi
40
Siska
41
Bertemu Safira
42
Adakah Rahasia Di Antara Kita ?
43
Sakit
44
Kedatangan Siska
45
Perkebunan Teh
46
Menyusul Safira
47
Perjodohan
48
Putri Wawan Rosadi
49
Bertemu Bang Rozak
50
Bertemu Bang Rojali
51
VS Barry Andalas
52
Mpok Ruri
53
Bersama
54
Mengundurkan Diri
55
Bertemu Mertua
56
Perusahaan Anderson
57
Perpisahan
58
Memimpin Perusahaan
59
Jujur
60
Ulang Tahun Nenek Naraya 1
61
Ulang Tahun Nenek Naraya 2
62
Cerita Anggita
63
Klinik Ganendra
64
Mama Nayla Pingsan
65
Nyonya Daniella
66
Rencana Daniella dan Bang Rojali
67
Kesepakatan
68
Rendy
69
Bertemu Bang Rojali
70
Menepati Janji
71
Surat Bang Wawan
72
Tugas Baru Untuk Anggara
73
Keponakan Fira Yang Iseng
74
Ke Perusahaan Wardoyo Pertambangan
75
Tekad Anggara
76
Warisan
77
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!