Bab 02 : Sebuah Mimpi

Terlarut dalam fikirannya Louise beranjak pergi ke kamarnya untuk beristirahat sejenak, namun ternyata ia tidak di pedulikan yang hanya sibuk dalam perayaan untuk dirinya. Setelah beberapa saat ketika ia sedang berbaring di kasurnya cermin itu tepat berada di sampingnya.

"Kenapa cermin sialan ini bisa ada di sini? Bahkan ketika aku telah membuangnya." dengan perlahan Louise melemparkan cermin itu ke tempat jauh. "apakah Haruki yang membawanya ke sini?"

Namun tanpa di sadari ternyata Louise telah melewati satu malam dan malah tidak tidur sama sekali, ia pun segera memejamkan matanya untuk melanjutkan tidur meski hanya beberapa saat sementara cermin itu tengah berada di lantai

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari luar pintu, namun karena masih tidur Louise pun tidak menjawabnya, hingga akhirnya ia tersadar bahwa akan ada acara untuk dirinya, ia pun mengusap mata dan berjalan ke arah pintu dengan wajah muram

"Selamat Pagi, tuan putri Louise. Sepertinya tidurmu nyenyak semalam." sapa Haruki dengan nada sopan. "jika kau berkenan maukah ikut denganku mengunjungi taman kerajaan?"

'Sebenanya aku baru saja tidur selama 30 menit loh.' batin Louise. 'jika saja bukan karena cermin bodoh tak berguna itu.'

Melihat bahwa tirai di kamar tuannya belum terbuka, Haruki pun membukakannya sehingga cahaya mentari mulai menyinari kamar Louise, dan membuat ia secara spontan menutup wajahnya karena silau.

"Kenapa aku harus ikut denganmu? Aku sekarang lagi malas gerak." ucap Louise tanpa semangat. "mungkin nanti siang saja atau mungkin besok atau besoknya lagi. Kamu bisa mencari orang lain untuk menemanimu."

"Maaf, tapi acara ini untuk memperingati keberhasilan anda menjadi seorang ratu." ucap Haruki dengan wajah berbinar binar. "tuan putri Louise maaf jika aku bertindak tidak sopan, tapi kau harus bangun segera atau ayahmu akan marah."

"Meski aku baru saja tidur selama beberapa menit?" ucap Louise seraya mengusap matanya. "aku yakin ayah akan mengerti dengan keadaanku."

"Kalau begitu aku akan memberikan hadiah jika putri mau bersiap pergi ke pesta." ucap Haruki.

"Aku bahkan bukan seorang putri, kenapa harus bertingkah seperti putri? Bukankah itu hanya buang waktu saja?" ucap Louise seraya berjalan kembali ke kasurnya dan menatap ke arah selimut. "aku mau melanjutkan kegiatan tidurku jadi sebaiknya kau pergi saja sebelum aku mengubahmu menjadi katak atau mungkin seekor kucing."

"Lucu sekali." Haruki tidak sengaja mengatakan apa yang ia pikirkan.

"Apa yang lucu? Maksudmu aku ini seperti seekor kucing atau anjing yang berjalan-jalan sambil mengibaskan ekornya?" Louise duduk di samping kasur dengan raut wajah sedikit kesal. "bilang saja sama ayahku kalau saat ini aku sedang sakit."

Namun ketika memejamkan matanya Louise mendapati dirinya berada di tempat berbeda, hal itu membuatnya panik tapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa karena bahkan suaranya tudak bisa keluar sama sekali.

"Tempat apa ini? Sepertinya terlihat tidak asing, tapi dimana?" Louise melihat sekeliling dengan seksama dengan panik. "kenapa bisa aku berada di sini, apakah ini ulah dari penyihir 'Shapeshifter' itu?"

Tiba-tiba seperti ada seseorang yang lewat serta hampir menabrak dirinya, ia pun memejamkan matanya dengan spontan karena entah kenapa refleks tubuhnya sulit di gerakkan, tapi tampaknya mereka hanya melewatinya begitu saja seperti ia hanya bayangan. Karena panik ia berlari dari kumpulan orang tersebut, dan secara tidak sengaja masuk ke dalam sebuah ruangan.

"Yang mulia Ratu, selamat karena memiliki anak kembar." ucap salah seorang tetua di sana.

Mendengar hal itu membuat sang Ratu hanya terdiam sambil terlihat memikirkan cara, entah kenapa ia tampak begitu sedih apalagi saat itu ia sedang memeluk dua anak kembar, dan sebelum mengetahui tentang apa yang tengah terjadi Louise terlempar ke tempat ia berada sebelumnya.

"Apa hubungannya denganku ya? Jika memang ini ingatan masa laluku kenapa tidak mirip denganku?" Louise mengernyitkan keningnya seraya menghela nafas panjang.

Karena bingung Louise melihat dirinya sedang memegang cermin usang itu, sementara ia melihat sekeliling semuanya telah kembali normal, tapi ia tidak merasa risih setelah mendapati cermin di tangannya tidak merefleksikan wajahnya.

"Tuan putri Louise apa kau sudah siap untuk pergi ke pesta?" tanya Haruki. "karena pegawalmu yang luar biasa hebat ini telah menyiapkan sebuah gaun terbaik di seluruh negeri."

'Seluruh negeri? Bukankah kau hanya membelinya di toko? Meski aku tidak tahu kapan kau mendapatkan gaun itu?' batin Louise. 'dan lagi apa kau tidak tahu jika aku lebih suka kegiatan menyendiri tanpa gangguan orang lain?'

Dengan perasaan bangga Haruki menyerahkan sebuah gaun kepada Louise lalu beranjak pergi dari sana, sementara di sisi lain ia yang mengambil gaun tersebut menjadi kebingungan karena selama ini ia jarang mengenakan pakaian perempuan, walaupun ia sendiri tidak tahu dari mana informasi itu berasal.

Setelah selesai mengenakan gaun tersebut akhirnya Louise keluar dari kamarnya."Haruki ayo pergi ke pesta apa pula itu, meski aku sangat membencinya."

"Apa yang membuat tuan putri Louise berubah pikiran?" tanya Haruki penasaran. "apakah ada kejadian tak terduga?"

Namun saat mereka keluar ternyata tidak ada siapapun di sana hanya seorang pelayan yang tampaknya baru saja bekerja di rumah Louise, meski begitu ia tampak begitu cekatan dengan pekerjaannya, bahkan membuat siapapun melihatnya menjadi terkesima.

"Siapa itu—" sebelum Louise melanjutkan perkataannya ia teringat akan sesorang yang ia temui di taman kemarin. "apakah mereka orang sama, tapi—"

"Putri apa kau baik saja? Karena wajahmu terlihat begitu pucat seperti kertas." ucap Haruki seraya memperhatikan keadaan dari Louise.

Tapi tampaknya Louise tidak mendengarkan perkataan dari Haruki, ia mendekat ke arah dari pelayan tersebut namun entah kenapa ia seperti tidak ingin membuat masalah, jadi ia pun berbaik dan mengurungkan niatnya.

"Acaranya akan di adakan malam nanti, karena sedang terdesak jadi aku di pekerjakan mulai hari ini." jelas dari pelayan tersebut. "salam kenal namaku Poppy."

'Aku akan menemukan identitas aslimu, dasar penipu.' batin Louise.

Namun Louise hanya membalas perkataannya dengan sebuah senyuman dan melanjutkan langkahnya menuju keluar dari kediaman keluarganya.

"Haruki, bisakah kau menemaniku ke taman?" pinta Louise.

"Tentu saja, karena itu adalah tugasku." jawab Haruki dengan wajah ramah

Mereka lalu berjalan hingga ke taman milik dari keluarga Louise, di sana banyak sekali bunga dan ikan sama seperti taman pada umumnya, hingga beberapa saat ia merasa bosan walau aslinya ia hanya ingin mencoba kekuatannya saja.

Dengan memfokuskan fikirannya Louise menggunakan sihir pemanggilan dan seketika muncul sebuah lingkaran sihir "Summoning : Phoenix" tentu saja ia merasa bangga akan pencapaian dirinya.

"Hmm.. siapa phoenix cantik kecil ini? Tentu saja kau, lucu sekali seperti bayi." ucap Louise dengan wajah berseri seri. "nama apa yang akan aku berikan padamu, bagaimana jika Leo atau mungkin—"

Sepertinya Phoenix kecilnya suka dengan nama itu, Louise ingin memeluk Leo tapi nanti malah tangannya terluka jadi ia mengurungkan niat tersebut.

Namun saat Louise ingin bersantai bersama Haruki, pandangannya tiba-tiba terhenti karena ia melihat ada orang lain sedang duduk di bangku yang berada di tengah kolam, ia pun segera menghampiri orang tersebut.

"Apa kau tahu sedang berada di mana?" tanya Louise

"Sebuah taman, kan? Tentu saja aku tahu." jawab orang itu

"Kalau itu aku juga tidak perlu mengatakannya." Louise menatap orang itu dengan wajah tidak senang. "ini adalah taman milik ayahku, dan kau siapa berani masuk ke sini? Apa sebenarnya kau itu penyusup?"

"Namaku adalah Altair Al-Rifai, senang bertemu denganmu, putri—" ucapnya. "dan aku yakin ayahmu sudah memberitahu alasanku ke sini."

"Namaku Louise Romanov, dan ini adalah pengawalku Haruki." ucap Louise. "tujuanku datang ke sini untuk bersantai bukan berbicara omong kosong denganmu."

"Ternyata kau adalah orang baik, dan tidak seperti apa yang tengah di rumorkan orang orang." ucap Altair tanpa mengubah posisi duduknya. "jika mau kau bisa duduk di sampingku."

"Duduk di sampingmu?" Louise tertawa mendengar perkataan dari Altair karena di anggap tidak masuk akal. "ini tamanku dan aku berhak untuk duduk di manapun yang aku inginkan."

Terpopuler

Comments

Cleopatra Karinda

Cleopatra Karinda

bguus juga

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 01 : Tanda
3 Bab 02 : Sebuah Mimpi
4 Bab 03 : Taman
5 Bab 04 : Latihan Sparring
6 Bab 05 : Mimpi Atau Ingatan
7 Bab 06 : Kedatangan Peran Utama
8 Bab 07 : Acara Pesta
9 Bab 08 : Berkunjung ke Kerajaan Celestia
10 Bab 09 : Kesendirian di Malam Hari
11 Bab 10 : Pertukaran Takdir
12 Bab 11 : Rahasia Master Hailey
13 Bab 12 : Ujian Bergabung Serikat Penyihir
14 Bab 13 : Penyihir Terhebat
15 Bab 14 : Persiapan Acara Ulang Tahun
16 Bab 15 : Tersesat dan Rencana yang Gagal
17 Bab 16 : Kembali ke Kerajaan Aldiora
18 Bab 17 : Mendaftar Akademi Sihir
19 Chapter 18 : Kejutan
20 Chapter 19 : Perpustakaan
21 Chapter 20 : Perpustakaan (02)
22 Chapter 21 : Gulungan Sihir Murni
23 Chapter 22 : Pantulan Cermin
24 Chapter 23 : Menerima Diri
25 Chapter 24 : Amarah yang Meledak
26 Chapter 25 : Pengakuan dan Kesalahpahaman
27 Chapter 26 : Kekuatan Pilihan
28 Chapter 27 : Mengungkapkan Keinginan
29 Chapter 28 : Seorang Pendamping Misterius
30 Chapter 29 : Penyusup
31 Chapter 30 : Benturan Kekuasaan
32 Chapter 31 : Melepaskan Kekuatan Tersembunyi
33 Chapter 32 : Membangkitkan Kekuatan
34 Chapter 33 : Lamunan
35 Chapter 34 : Keajaiban Malam
36 Chapter 35 : Pengkhianatan
37 Chapter 36 : Pertemuan Misterius
38 Chapter 37 : Konsekuensi Tak Terduga
39 Chapter 38 : Kekuatan Dalam Diri
40 Chapter 39 : Kemenangan dari Usaha
41 Chapter 40 : Kejutan di dalam Dungeon
42 Chapter 41 : Pertarungan di Dalam Gua
43 Chapter 42 : Pertarungan yang Menentukan
44 Chapter 43 : Di Antara Kenyataan dan Ilusi
45 Chapter 44 : Keberanian dan Pengampunan
46 Chapter 45 : Ujian Pertama
47 Chapter 46 : Tantangan Baru
48 Chapter 47 : Pemburuan Pedang Legendaris
49 Chapter 48 : Gua Tersembunyi.
50 Chapter 49 : Jebakan dalam Gua
51 Chapter 50 : Ujian Kedua
52 Chapter 51 : Ikatan Persahabatan
53 Chapter 52 : Harta Karun Tersembunyi
54 Chapter 53 : Beristirahat Sejenak.
55 Chapter 54 : Keberadaan yang Hilang
56 Chapter 55 : Mencari Jalan Keluar
57 Chapter 56 : Mencari Kyle
58 Chapter 57 : Rahasia dan Ilusi
59 Chapter 58 : Cinta
60 Chapter 59 : Pengkhianatan dan Pengampunan
61 Chapter 60 : Kebenaran yang Tersembunyi
62 Chapter 61 : Bantuan
63 Chapter 62 : Takdir yang tak Terduga
64 Chapter 63 : Mencari Cahaya
65 Chapter 64 : Kejutan Ulang Tahun
66 Chapter 65 : Kembali ke Kerajaan Aldiora
67 Chapter 66 : Niat Balas Dendam
68 Chapter 67 : Perang
69 Chapter 68 : Terperangkap dalam Kegelapan
70 Chapter 69 : Terjebak Dimensi Lain
71 Chapter 70 : Ujian Akademi Sihir
72 Spesial 01 : Hailey dan Merry
73 Spesial 02 : Mencari Jalan Pulang
74 Spesial 03 : Festival
75 Spesial 04 : Mencari Cinta
76 Spesial 05 : Drama Cinta
77 Spesial 06 : Keputusan yang Menentukan
78 Spesial 07 : Kesalahan dan Penyesalan
79 Spesial 08 : Drama dan Kebahagiaan
80 Chapter 71 : Bayangan
81 Chapter 72 : Petualangan yang Terpisah
82 Chapter 73 : Percaya atau Tidak, Itu Pilihanmu
83 Chapter 74 : Ujian dan Kekuatan Kegelapan
84 Chapter 75 : Kejar-kejaran dengan Waktu
85 Chapter 76 : Kalung Penetralisir Sihir
86 Chapter 77 : Roxanne yang Bersinar
87 Chapter 78 : Kemampuan Altair
88 Chapter 79 : Mimpi dalam Mimpi
89 Chapter 80 : Mantra Penetralisir
90 Chapter 81 : Roxanne sebagai Peran Utama
91 Chapter 82 : Kekuatan Roxanne.
92 Chapter 83 : Keinginan untuk Membantu
93 Chapter 84 : Terjebak Lingkaran Sihir
94 Chapter 85 : Kemampuan Louise
95 Chapter 86 : Kebaikan Louise.
96 Chapter 87 : Latihan Sparring yang Gagal
97 Chapter 88 : Pertarungan Perdana
98 Chapter 89 : Latihan
99 Chapter 90 : Kejutan Ulang Tahun
100 Chapter 91 : Louise Mengamuk
101 Chapter 92 : Kedatangan Bagian Masa Lalu
102 Chapter 93 : Perpisahan
103 Chapter 94 : Pernikahan Mendadak
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Bab 01 : Tanda
3
Bab 02 : Sebuah Mimpi
4
Bab 03 : Taman
5
Bab 04 : Latihan Sparring
6
Bab 05 : Mimpi Atau Ingatan
7
Bab 06 : Kedatangan Peran Utama
8
Bab 07 : Acara Pesta
9
Bab 08 : Berkunjung ke Kerajaan Celestia
10
Bab 09 : Kesendirian di Malam Hari
11
Bab 10 : Pertukaran Takdir
12
Bab 11 : Rahasia Master Hailey
13
Bab 12 : Ujian Bergabung Serikat Penyihir
14
Bab 13 : Penyihir Terhebat
15
Bab 14 : Persiapan Acara Ulang Tahun
16
Bab 15 : Tersesat dan Rencana yang Gagal
17
Bab 16 : Kembali ke Kerajaan Aldiora
18
Bab 17 : Mendaftar Akademi Sihir
19
Chapter 18 : Kejutan
20
Chapter 19 : Perpustakaan
21
Chapter 20 : Perpustakaan (02)
22
Chapter 21 : Gulungan Sihir Murni
23
Chapter 22 : Pantulan Cermin
24
Chapter 23 : Menerima Diri
25
Chapter 24 : Amarah yang Meledak
26
Chapter 25 : Pengakuan dan Kesalahpahaman
27
Chapter 26 : Kekuatan Pilihan
28
Chapter 27 : Mengungkapkan Keinginan
29
Chapter 28 : Seorang Pendamping Misterius
30
Chapter 29 : Penyusup
31
Chapter 30 : Benturan Kekuasaan
32
Chapter 31 : Melepaskan Kekuatan Tersembunyi
33
Chapter 32 : Membangkitkan Kekuatan
34
Chapter 33 : Lamunan
35
Chapter 34 : Keajaiban Malam
36
Chapter 35 : Pengkhianatan
37
Chapter 36 : Pertemuan Misterius
38
Chapter 37 : Konsekuensi Tak Terduga
39
Chapter 38 : Kekuatan Dalam Diri
40
Chapter 39 : Kemenangan dari Usaha
41
Chapter 40 : Kejutan di dalam Dungeon
42
Chapter 41 : Pertarungan di Dalam Gua
43
Chapter 42 : Pertarungan yang Menentukan
44
Chapter 43 : Di Antara Kenyataan dan Ilusi
45
Chapter 44 : Keberanian dan Pengampunan
46
Chapter 45 : Ujian Pertama
47
Chapter 46 : Tantangan Baru
48
Chapter 47 : Pemburuan Pedang Legendaris
49
Chapter 48 : Gua Tersembunyi.
50
Chapter 49 : Jebakan dalam Gua
51
Chapter 50 : Ujian Kedua
52
Chapter 51 : Ikatan Persahabatan
53
Chapter 52 : Harta Karun Tersembunyi
54
Chapter 53 : Beristirahat Sejenak.
55
Chapter 54 : Keberadaan yang Hilang
56
Chapter 55 : Mencari Jalan Keluar
57
Chapter 56 : Mencari Kyle
58
Chapter 57 : Rahasia dan Ilusi
59
Chapter 58 : Cinta
60
Chapter 59 : Pengkhianatan dan Pengampunan
61
Chapter 60 : Kebenaran yang Tersembunyi
62
Chapter 61 : Bantuan
63
Chapter 62 : Takdir yang tak Terduga
64
Chapter 63 : Mencari Cahaya
65
Chapter 64 : Kejutan Ulang Tahun
66
Chapter 65 : Kembali ke Kerajaan Aldiora
67
Chapter 66 : Niat Balas Dendam
68
Chapter 67 : Perang
69
Chapter 68 : Terperangkap dalam Kegelapan
70
Chapter 69 : Terjebak Dimensi Lain
71
Chapter 70 : Ujian Akademi Sihir
72
Spesial 01 : Hailey dan Merry
73
Spesial 02 : Mencari Jalan Pulang
74
Spesial 03 : Festival
75
Spesial 04 : Mencari Cinta
76
Spesial 05 : Drama Cinta
77
Spesial 06 : Keputusan yang Menentukan
78
Spesial 07 : Kesalahan dan Penyesalan
79
Spesial 08 : Drama dan Kebahagiaan
80
Chapter 71 : Bayangan
81
Chapter 72 : Petualangan yang Terpisah
82
Chapter 73 : Percaya atau Tidak, Itu Pilihanmu
83
Chapter 74 : Ujian dan Kekuatan Kegelapan
84
Chapter 75 : Kejar-kejaran dengan Waktu
85
Chapter 76 : Kalung Penetralisir Sihir
86
Chapter 77 : Roxanne yang Bersinar
87
Chapter 78 : Kemampuan Altair
88
Chapter 79 : Mimpi dalam Mimpi
89
Chapter 80 : Mantra Penetralisir
90
Chapter 81 : Roxanne sebagai Peran Utama
91
Chapter 82 : Kekuatan Roxanne.
92
Chapter 83 : Keinginan untuk Membantu
93
Chapter 84 : Terjebak Lingkaran Sihir
94
Chapter 85 : Kemampuan Louise
95
Chapter 86 : Kebaikan Louise.
96
Chapter 87 : Latihan Sparring yang Gagal
97
Chapter 88 : Pertarungan Perdana
98
Chapter 89 : Latihan
99
Chapter 90 : Kejutan Ulang Tahun
100
Chapter 91 : Louise Mengamuk
101
Chapter 92 : Kedatangan Bagian Masa Lalu
102
Chapter 93 : Perpisahan
103
Chapter 94 : Pernikahan Mendadak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!