Setelah berpikir panjang Louise akhirnya memutuskan untuk membantu orang tersebut ia lalu menggunakan sihir miliknya yang luar biasa yaitu "Heavenly Water : Healing" meski sebenarnya ia juga bingung apakah sihirnya akan berhasil karena sebelum ini ia merasa belum pernah merapalkan mantra, namun ternyata orang itu seketika menjadi sembuh sembu, bahkan tidak ada tanda tanda bahwa ia pernah terkena racun atau semacamnya.
Tapi bukannya ucapan terima kasih yang Louise terima malah justru orang itu berdiri seraya mengacungkan senjatanya. "Kau ke sini untuk merampok rumahku kan? Apa yang kau inginkan dariku? Jawab pertanyaanku."
"Tuan putri mundur saja, biar aku jelaskan—"
"Tidak perlu menjelaskan apapun kepada orang yang tidak tahu berterima kasih ini, lebih baik kita pergi dari sini." Louise berbalik dan bejalan meninggalkan rumah itu.
"Tunggu... aku tidak tahu kalau kau yang telah menyembuhkan aku." ucap orang tersebut. "aku berfikir bahwa kau mungkin berniat membunuhku lagi."
"Apa ada orang yang menyembuhkan seseorang hanya untuk di bunuh lagi?" ketika berada di depan cermin itu Louise menghentikan langkahnya. "jika memang itu tujuanku maka akan lebih baik aku langsung mengirimmu ke dunia lain."
"Itu terdengar cukup masuk akal, kalau begitu biar aku berikan cermin ini kepadamu." orang itu menyentuh cermin dan seketika berubah menjadi lebih kecil. "aku tidak tahu apa hubungannya dengan kunci ini, tapi sepertinya mereka sepasang."
Sekilas Louise melihat cermin pemberian dari orang itu, dan ketika ia menyentuhnya cermin yang awalnya berkarat kini berubah seakan di lapisi oleh emas di sekelilingnya, hal itu membuat mereka menjadi terkejut. Namun di sisi lain kuncinya menghilang entah kemana.
"Apa yang baru saja ter—" ketika bayangan wajah Louise hampir dipantulkan oleh cermin ia melemparkan cermin tersebut. "aku benci cermin"
"Putri, tenangkan dirimu." ucap Haruki dengan nada lembut. "bagiku kau adalah orang yang luar biasa—"
Tanpa peduli dengan sekitarnya Louise berlari meninggalkan tempat itu, begitu juga dengan cermin tersebut, setelah lama ia pun mulai berjalan akhirnya ia tiba di sebuah taman dekat sana, ia lalu menghentikan langkahnya dan memasuki taman itu.
Di sana Louise duduk dengan santai seraya melupakan hal-hal yang telah terjadi sebelumnya, tiba-tiba ada seseorang berdiri di depannya, sehingga menutupi separuh dari sinar matahari, karena merasa terusik ia membuka mata dan di depannya berdiri seorang anak kecil berambut jingga.
"Apa yang kau lihat? Apakah ini pertama kalinya kau melihat manusia?" ucap Louise dengan nada datar. "sebaiknya kau pergi dari hadapanku karena aku tidak tertarik berbicara denganmu."
"Kau tampak sedang sendirian, jadi kurasa akan lebih baik jika kita berteman." ucap anak itu seraya tersenyum. "ngomong-ngomong namaku adalah Fransisca Kirana Amelia, dan kau?"
"Apa aku harus memperkenalkan namaku? Karena bagiku itu buang waktu saja." jawab Louise.
"Hmm, jika begitu maka aku akan mencaritahu sendiri namamu itu." Sisca menjentikkan jarinya dan seketika ia seperti mendapatkan sebuah informasi. "maaf telah mengakses pikiranmu tapi senang bertemu denganmu Putri Louise Romanov."
"Ternyata kau adalah tipe orang menyebalkan ya." setelah mengatakan hal itu Louise melanjutkan kegiatan bersantainya
"Apa kau tahu sinar matahari jika di atas jam 10 akan berbahaya bagi tubuh." tapi entah kenapa Sisca malah menarik tangan Louise ke bawah pohon yang ada di pintu gerbang taman. "kecuali jika kau menggunakan tabir surya atau krim semacam itu."
"Tch, kayak aku peduli aja." ketus Louise. "sebenarnya aku tidak suka jika ada orang yang seenaknya menyentuh tanganku, tapi kali ini aku akan membiarkanmu begitu saja."
"Ngomong-ngomong apa boleh aku mampir ke rumahmu?" Sisca menatap dengan wajah berbinar binar. "selain karena kita sepertinya seumuran tapi tampaknya ada begitu banyak persamaan di antara kita."
'Entah kenapa tapi aku merasa ada hal yang mengganjal di fikiranku.' batin Louise. 'apa orang ini benar-benar bisa dipercaya? Karena ia tampak begitu mencurigakan, apalagi kekuatannya itu.'
"Louise apa kau baru saja menghayal?" Sisca melambaikan tangannya di depan wajah Louise.
"Maaf tapi aku lebih baik pulang sendiri, lagi pula aku masih mengingat semua jalan menuju ke rumahku." ucap Louise seraya melanjutkan langkahnya. "lebih baik kau pulang ke rumahmu saja."
Setelah mengatakan hal itu Louise berjalan keluar dari taman tersebut, namun ketika ia berbalik ternyata tidak ada tanda-tanda bahwa di sana ada sebuah taman, ia pun menjadi kebingungan seraya menatap sekeliling, sementara di sisi lain Haruki seperti sedang kerepotan mencari dirinya.
"Putri Louise, kau tidak apa-apa." Haruki berlari menghampiri. "kufikir kau telah pulang lebih dahulu."
"Tadi aku baru saja berada di sebuah taman, namun—" karena kebingungan Louise merasa kepalanya sedikit terasa sakit. "tapi di sini tidak ada—"
"Bagaimana kalau kita pulang saja?" Haruki mengulurkan tangannya.
"Tapi aku capek." Louise duduk di salah satu bangku di sana, entah muncul dari mana.
"Apa kau mau aku gendong?" ejek Haruki.
"Gak usah deng, mending jalan kaki aja." setelah mengatakan itu Louise berdiri dan melanjutkan langkahnya.
Setelah lama berjalan akhirnya mereka tiba juga di rumah, karena Louise sering berhenti di tengah jalan dengan alasan kecapean, padahal selama ini ia juga sering beristirahat. Sesampainya di rumah ia melihat ada seseorang yang tengah duduk di sofa seraya bersantai dan minum kopi hangat.
"Darimana saja kau? Jangan bilang kau hanya berleha leha saja selama ini?" Tanya Kyle yang terlihat sangat marah. "hanya karena kau adalah seorang putri bukan berarti bisa melakukan semua hal semena-mena."
"Sebenarnya tadi—"
"Diam Haruki, orang yang sedang aku tanyakan adalah anakku." ucap Kyle dengan raut wajah marah.
Sambil menundukkan kepala Louise berpikir bahwa Kyle akan marah jika tahu bahwa ia hampir melukai seseorang, ia duduk di lantai dan berniat untuk meminta maaf serta bersiap mendapatkan hukuman.
"Sebenarnya tadi aku sedang tersesat di sebuah taman, dan di sana aku bertemu dengan orang aneh." ucap Louise sambil menundukkan kepalanya.
"Sebaiknya kau tidak pernah berbicara dengan orang asing." jelas Kyle. "apalagi di kerajaan kita tengah beredar rumor tentang seseorang dengan kemampuan Shapeshifter."
"Apa hal berbahaya tentang hal itu." karena baru pertama kali mendengarnya Louise merasa kebingungan. "apa mereka jahat."
"Dari informasi yang aku terima mereka bisa meniru sampai kekuatan bahkan ingatan dari orang lain." jelas Haruki. "bahkan banyak kerajaan berperang karena ulah dari mereka."
"Apa mereka sangat hebat bahkan tidak punya kekurangan sama sekali?" tanya Louise penasaran.
"Sebenarnya aku bingung mendeskripsikan apakah ini kelemahan atau kelebihan." Haruki mengeluarkan sebuah kertas dan menggambar sesuatu. "jika orang yang ia tiru meninggal ia bisa mendapatkan kekuatan orang itu sepenuhnya tanpa batas waktu."
"Tapi jangan khawatir ada hal mencolok dari mereka, yaitu warna mata mereka berbeda entah satunya biru dan yang satu merah atau semacamnya." jelas Kyle.
'Berbeda warna mata.' seketika Louise menjadi terdiam dan menjadi pucat. 'jangan-jangan Icha adalah seorang 'Shapeshifter' dan aku baru saja—'
"Louise, apa kau baik? Kenapa wajahmu terlihat pucat?" tanya Kyle penasaran.
"Aku hanya lapar saja." Louise menggaruk kepala seraya menutupi perasaannya.
Mendengar hal itu Kyle hanya mengangguk pelan, beberapa saat kemudian ia menyuruh pelayan membawa makanan untuk Louise karena sepertinya anaknya itu sangat kelaparan.
Beberapa saat kemudian dari kepala Louise seperti bercahaya menyilaukan, dan ternyata ada sebuah tanda misterius muncul di atas kepalanya.
"Tuan putri Louise, selamat.. kau telah dipilih menjadi ratu negeri" dengan semangat Haruki memegang tangan Louise dengan lembut. "itulah alasan putri bisa menggunakan sihir tipe 'Pure, Sacred dan Heavenly' meski belum sempurna."
Melihat hal itu membuat Kyle menjadi sangat bahagia dan mengumumkan untuk membuat pesta yang sangat meriah untuk memperingati terpilihnya Louise oleh sang dewa agung Anastasia.
Namun ternyata Louise bahkan tidak mempedulikan tentang lambang di dahinya, ia merasa bahwa mungkin saja orang yang baru di temuinya beberapa saat lalu akan menggunakan wajahnya untuk kepentingan diri sendiri atau kemungkinan terburuk adalah menimbulkan perang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Angel Beats
aman gak tu mentalnya
2024-03-05
1
koran di jaman kerajaan gak tuh.
2024-02-07
1
Cleopatra Karinda
😁😁😁luuumayan juga
2023-12-18
0