CHAPTER 16– [ Tanaka Utsuki ]

Seingat Dylan kemarin, ia diculik oleh beberapa orang yang tak dikenal saat pulang sekolah. Saat ia tersadar, ia melihat dirinya telah berada di dalam ruangan yang gelap.

Dengan rencananya, Dylan akhirnya bisa keluar dari ruangan gelap itu. Tapi tetap saja, ia ketahuan saat mencoba untuk melarikan diri. Para penjahat itu mengejarnya.

Sampai akhirnya, ia mulai terpojok. Di sana, kebetulan ia menemukan sebuah ruangan lain. Ia memasuki ruangan itu.

Di dalam sana, ia melihat beberapa foto manusia yang terpapar di dinding. Salah satu dari foto itu tertera wajah kedua orang yang ia kenal. Lalu ia juga bertemu dengan orang lain yang sedang dalam keadaan tidak baik.

Seketika, beberapa pertanyaan muncul di benaknya. “Kenapa Takana dan Irvan berada di dalam foto itu? Dan sekarang, siapa laki-laki ini?”

Laki-laki itu meminta bantuan Dylan. Dengan baik hati, Dylan pun membantu menyelamatkannya. Tapi setelah ia bebaskan ikatannya, lelaki itu malah menahannya dengan beberapa tentakel hitam yang keluar dari punggung. Seketika Dylan tidak bisa merasakan tubuhnya lagi.

Lalu saat terbangun kembali, Dylan akhirnya bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Betapa terkejutnya ia saat melihat kakaknya sudah berada di hadapannya. Lalu si anak baru dan Bell si anak pelupa itu juga ada di dekatnya.

“Mereka sedang apa? Takana juga sedang bersama dengan laki-laki yang ku selamatkan tadi. Sebenarnya, siapa laki-laki itu?”

Kakaknya bilang kalau ia akan menjelaskan semua kejadian ini pada Dylan saat sampai di rumah nanti. Tapi ternyata saat sampai di rumah, Fely selalu mengubah topik pembicaraannya saat Dylan bertanya tentang kejadian yang menimpanya.

Hingga sampai esok hari pun, Fely masih belum memberitahu. Saat ini, laki-laki yang baru ia temui itu tinggal di rumahnya. Sebenarnya siapa dia?

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Chapter 16: [ Tanaka Utsuki. ]

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Hari ini hari Minggu. Dylan akan bangun lebih lama lagi. Saat ini, waktu menunjukkan pukul 7 pagi. Jam alarmnya sempat terjatuh ke atas kepalanya dan membangunkannya. Dylan memang sedikit terbangun, tapi ia pun kembali tertidur lagi sampai siang.

Namun saat ingin tidur lagi, tiba-tiba saja ia merasa ingin buang air kecil. Pagi ini dingin sekali. Dylan pun mematikan AC di kamar dan langsung turun dari tempat tidur.

“Aw!”

Dylan menginjak seseorang yang ada di bawah tempat tidurnya. Saat ia melirik ke bawah, ia pun terkejut. Ternyata, orang yang diinjak itu adalah si Laki-laki kembaran Takana.

Dylan langsung mengangkat kakinya kembali ke atas tempat tidur. Lalu dengan cepat, Laki-laki itu pun bangun dan langsung menatap matanya.

“Sorry.” ucap Dylan pelan.

“Ah, tidak apa-apa. Lain kali, lebih berhati-hati lagi, ya?”

Setelah dia mengatakan itu, si kembaran Takana itu pun kembali tidur. Dylan menelengkan kepala. Saat si kembaran Takana mengatakan itu, wajahnya terlihat datar, tapi mulutnya tersenyum sedikit. Mata kanan yang bolong itu, ia tutupi dengan rambut putihnya.

“Hah, sudahlah. Aku sudah tidak tahan! Aku ingin buang air!”

Dylan pun berlari ke kamar mandi. Sangking kebeletnya, ia sampai lupa menutup pintu kamar. Tapi si kembaran Takana itu menutup pintu kamar saat Dylan sudah pergi. Ia menutup pintu dengan tentakel hitamnya.

“Huh, leganya ....” Dylan bergumam saat keluar dari kamar mandi. Lalu setelah itu, ia akan kembali memasuki kamarnya untuk tidur.

Keadaan di dalam rumah masih sangat sepi. Sepertinya, semuanya masih tertidur di kamar mereka.

“Dylan? Apa kau sudah bangun?”

Sepertinya salah satu dari penghuni rumah itu sudah ada yang bangun. Itu suara kakaknya Dylan yang berasal dari dapur. Dylan pun berjalan ke arah dapur sambil menyahut perkataan kakaknya tadi.

“Kau mau ngapain sekarang?” tanya Fely. Dia sedang duduk di atas kursi di depan kulkas. Sambil meminum susu dingin.

“Mau tidur lagi. Kakak sendiri sedang apa?” tanya Dylan balik.

Fely sedikit menyesap susunya, lalu ia menjawab, “Sedang minum susu sambil ngadem di depan kulkas.”

Dylan mengerutkan kening. “Kenapa harus di depan kulkas? Memangnya, AC di kamar kakak kenapa?”

“Rusak. Hehe .... Gara-gara ... entahlah. Intinya di kamar kakak panas banget.”

“Ya, dugaanku, kalau di kamar kakak panas, itu berarti banyak makhluk aneh yang menetap di sana. Aduuh....”

“Hei! Kenapa bengong? Katanya mau tidur lagi.”

Dylan tersentak. “Eh! Oh iya. Ah, sudahlah!” Ia berbalik badan, lalu berjalan menuju ke kamarnya lagi.

Saat ia sampai di depan pintu kamar, ia pun langsung membuka pintunya. Pintunya sedikit macet. Karena saat didorong, pintunya itu keras sekali. Seperti ada yang mengganjal di bawahnya.

Dylan memasukkan kepalanya ke celah pintu yang sedikit terbuka. Ia pun melirik ke bawah. Ternyata yang mengganjal pintu itu adalah tentakel hitam dari si laki-laki itu.

“Menyebalkan! Eh, ngomong-ngomong, kakak sudah tahu belum, ya? Kalau si laki-laki ini memiliki kekuatan aneh. Oh iya! Aku langsung adukan saja!”

Perlahan Dylan kembali menutup pintu. Lalu setelah itu, berjalan cepat tanpa suara hentakan kaki. Ia kembali ke dapur.

Saat di dapur, dia melihat Fely masih dengan posisi yang sama seperti tadi. Ia mencondongkan kepalanya ke depan freezer kulkas sambil meminum susu.

Dylan pun memanggil namanya dengan nada pelan. “Kak Fely.”

Fely menengok. “Dylan? Ada apa lagi?”

Dylan tidak bersuara. Ia mengibaskan tangan. Dengan isyarat kalau wanita itu harus menghampirinya. “Sini, sini.” Dylan berbisik.

Fely menelengkan kepalanya. Ia pun beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah Dylan. “Kenapa?”

“Ikut aku sebentar. Ada yang ingin aku beritahu!”

Dylan kembali berjalan pelan ke arah kamarnya. Fely mengikutinya dari belakang. Mereka mengendap-endap dengan hati-hati menuju ke kamar.

Saat di depan pintu kamar, Dylan membuka kembali pintu kamar secara perlahan. Ia mengisyaratkan Fely untuk tidak berisik. Setelah dibuka pintu itu sedikit, Dylan langsung menunjuk ke arah dalamnya.

Fely pun memasukkan kepalanya ke celah pintu itu. Ia melirik ke sekitar. Fely mengerutkan keningnya. Ia kebingungan. Lalu tak lama, Fely kembali mengeluarkan kepalanya.

“Ada apa memangnya di dalam kamarmu?” tanya Kak Fely sambil berbisik.

“Di dalam sana, laki-laki yang tidur itu mempunyai tentakel hitam seperti gurita.” Jawab Dylan pelan. “Dia menggunakan tentakel itu untuk mengganjal pintu ini.”

Fely menelengkan kepalanya lagi. “Ha? Tentakel? Hitam? Tapi tidak ada loh!”

“Eh?”

Dylan terkejut. “Tidak mungkin tentakel itu menghilang, kan?" Dylan kembali mendorong pintu. Ternyata pintunya bisa dibuka sepenuhnya tanpa ada ganjalan apapun.

“Ternyata benar! Tentakel itu sudah tidak ada. Ish! Cowok itu pasti menyembunyikannya lagi agar tidak terlihat oleh kakakku. Payah!”

“Apanya sih, Dylan? Ah, sudahlah!” gerutu kakaknya. Wanita itu pun kembali berjalan ke dapur.

“Apa dia kesal padaku? Entahlah. Tapi saat ini, aku juga merasa kesal pada laki-laki itu!” batin Dylan.

Dengan perasaan kesal, Dylan pun kembali masuk ke kamarnya dan tidur sampe siang.

****************

“Dylan! Waktunya makan siang! Banguuun!”

“Ng?”

Dylan mendengar suara teriakkan Kakaknya. Ia pun membuka mata dan membalikkan tubuhnya. Ia bangun dari tempat tidur. Sebelum pergi meninggalkan kamar, ia melihat jam dulu.

Waktu menunjukkan pukul 11. Sudah hampir tengah hari. “Lama juga aku tidur. Ah, sudahlah,” Dylan langsung saja keluar kamar. Di kasur kecil itu juga sudah tidak ada si laki-laki bertentakel.

Lagi-lagi Dylan dibuat geram. Laki-laki itu tidak seperti Takana yang rajin. Ia tidak merapihkan kasurnya. Selimut yang berantakan dan kasur itu belum diletakkan ke tempatnya. Terpaksa Dylan pun melipat kembali selimut itu dan kasurnya dimasukkan ke dalam kolong tempat tidur.

“Dylan! Cepat bangun! Ayo makan dulu!”

Kakaknya teriak lagi.

“Iya! Iyaaaa!” Dylan menyahutnya dengan kesal.

Setelah merapihkan selimut dan kasur itu, Ia pun langsung berjalan keluar kamar.

Dylan berjalan ke dapur. Ternyata di meja makan sudah ada Takana dengan kakaknya. Dylan pun memasang wajah dinginnya.

Sebelum ikut bergabung dengan mereka untuk makan bersama, ia akan ke kamar mandi dulu untuk mencuci muka. Setelah itu, ia baru duduk di tempatnya.

Makanan sudah tersedia di atas meja. Setelah berdoa bersama, mereka baru memakan makanan itu bersama. Kakak memasak makanan kesukaan Dylan hari ini. Udang saus tiram. “Tumben banget dia baik padaku hari ini, kesambet apa, sih?”

“Oh, ya, jadi ... bagaimana rasa masakannya?” tanya Fely.

Dylan tidak tahu si Fely bertanya ke siapa. Ia melirik ke matanya. Mata Fely ternyata menatap si kembaran Takana itu.

Laki-laki itu menjawab. “Ini enak sekali. Aku udah lama gak makan masakan seenak ini. Hebat banget kau masak.” Lelaki itu tersenyum pada Fely, membuatnya tersipu malu. Seketika wajah Fely langsung memerah.

Lalu Takana pun menengok ke arah kembarannya. “Oh ya, kakak sudah merasa baikan?”

“Eh? Kakak?” Dylan tersentak.

Laki-laki itu mengangguk sambil tersenyum. “Iya! Sangat baik.” Lalu ia melirik ke arah Dylan. “Terima kasih, ya!”

Dylan kembali tersentak. Lalu ia hanya mengangguk untuk menjawab ucapannya itu. Padahal ia sendiri tak mengerti maksudnya.

Dylan kembali terdiam. Tapi ia masih penasaran. Siapa sebenarnya si Laki-laki itu? Ia tidak suka kalau keadaannya sedang diserang oleh rasa keingintahuan. “Kalau begitu, sekarang juga, aku akan memberanikan diri untuk mencoba bertanya.”

“Anu ... kau ini siapa, ya?” Dylan mulai melemparkan pertanyaannya pada si kembaran Takana yang ada di hadapannya itu.

“Oh iya. Aku belum memperkenalkan diri, ya?” Ia tersenyum pada Dylan. “Namaku Tanaka Utsuki! Aku kakaknya Takana. Sebelumnya, makasih juga udah menjaga adikku."

Dylan terkejut. “Dia bilang apa? ‘Kakak’? Dugaanku selama ini benar! Laki-laki itu adalah saudara Takana! Tapi entah kenapa, aku gak bisa membedakan mereka. Bukan karena wajah dan bentuk mereka. Tapi namanya.

“Takana dengan Tanaka? Hmm ... sepertinya hanya dibalik huruf ‘N’ dengan ‘K’ saja, ya? Mungkin saja begitu.”

“Aku gak tahu kalau Takana punya Kakak. Kau gak pernah bilang sebelumnya.” Dylan mengakhiri pemikirannya dalam hati. Lalu matanya melirik ke Takana.

Takana tersenyum padanya sambil menutup matanya. Ia tertawa kecil. “Ya ... karena aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya. Lama sekali!”

“Memangnya, ke mana perginya kakakmu sampai kau tidak pernah bertemu dengannya?” tanya Dylan lagi. Ia sangat penasaran.

“Hmm ... karena dia ... entahlah! Dia bilang ingin pergi. Tapi dia tidak pernah kembali. Saat kami bertemu kembali, keadaannya sangat kacau. Dia terluka parah. Katanya, Dylan lah yang sudah menyelamatkannya! Makasih, ya??” Jelas Takana.

Lalu ia pun menyesap air di gelasnya. Setelah itu, Takana kembali membuka mulutnya. “Ah, iya, Dylan? Memangnya, di mana Dylan bisa menemukan kakakku?”

Dylan menggeleng pelan. “Entahlah. Aku melihat dirinya berada di dalam ruangan tertutup di dalam rumah besar yang kemarin itu. Di sana, tubuh kakakmu seperti tertempel di tembok. Tubuhnya ditahan oleh tali-tali yang mengikat tubuhnya.

“Tapi tidak hanya itu yang kulihat, saat di dalam ruangan itu ... Aku juga melihat ada fotomu Takana. Juga ada foto si anak baru yang bernama Irvan itu. Tidak hanya kalian, tapi ada foto yang lainnya juga. Semua orang yang tertera di foto itu memilik mata berwarna biru. Tapi aku tak mengenal mereka.”

Sepertinya Dylan terlalu banyak menjelaskan. Mulutnya mulai lelah berbicara terus. Ia pun kembali melirik ke Takana. Ia terkejut. Semuanya menatap tajam padanya. Mereka mengekspresikan wajah tegang dan terlihat kaget.

“A–ada ap–“

BRUAK!

“AKH!”

Takana mendorong tubuh Dylan sampai lelaki itu terjatuh dari atas kursi. Lalu tentakel hitam dari Tanaka menjulur ke arahnya dan langsung mengikat tubuhnya. Lalu Kakaknya sendiri menahan kakinya di lantai.

“A–ada apa?!"

“Beritahu kami. Di mana ruangan yang tertera banyak foto itu?!” tanya mereka bertiga bersamaan.

“Hah?!"

*

*

*

To be Continued-

Terpopuler

Comments

piyo lika pelicia

piyo lika pelicia

tu rambut tak buat juling ke 🤔

2024-05-14

1

Darjeeling

Darjeeling

bau bau simp baru

2024-04-27

1

anonim

anonim

lanjut Thor

2024-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1– [ Seseorang ]
2 CHAPTER 2– [ Takana Utsuki ]
3 CHAPTER 3– [ Pulang Sekolah ]
4 CHAPTER 4– [ Takana di Rumah Dylan ]
5 CHAPTER 5– [ Cerita Takana ]
6 CHAPTER 6– [ Pacar?! ]
7 CHAPTER 7– [ Serangan Oni ]
8 CHAPTER 8– [ Pemikiran Dylan ]
9 CHAPTER 9– [ Firasat Buruk ]
10 CHAPTER 10– [ Janji Kei ]
11 CHAPTER 11– [ Takana yang Sebenarnya ]
12 CHAPTER 12– [ Bahaya yang Mengintai ]
13 CHAPTER 13– [ Aichii ]
14 CHAPTER 14– [ Jalan Keluar ]
15 CHAPTER 15– [ Pulang ]
16 CHAPTER 16– [ Tanaka Utsuki ]
17 CHAPTER 17– [ Aichii Takana ]
18 CHAPTER 18– [ Aichii Takana, part 2 ]
19 CHAPTER 19– [ Study Tour ]
20 CHAPTER 20– [ Study Tour, part 2 ]
21 CHAPTER 21– [ Study Tour, part 3 ]
22 CHAPTER 22– [ Seseorang yang Kuat ]
23 CHAPTER 23– [ Serpihan Kenangan ]
24 CHAPTER 24– [ Sekumpulan Oni ]
25 CHAPTER 25– [ Takana VS Aprilia-Sensei ]
26 CHAPTER 26– Takana VS Aprilia-Sensei, part 2 ]
27 CHAPTER 27– [ Telur Oni ]
28 CHAPTER 28– [ Perasaan Dylan ]
29 CHAPTER 29– [ Senyuman dan Masa Lalu ]
30 CHAPTER 30– [ Sakit ]
31 CHAPTER 31– [ Cerita Fely ]
32 CHAPTER 32– [ Oni di Kamar ]
33 CHAPTER 33– [ Pink ]
34 CHAPTER 34– [ Kucing Hitam ]
35 CHAPTER 35– [ Kucing Hitam, part 2 ]
36 CHAPTER 36– [ Takana dan Tanaka ]
37 CHAPTER 37– [ Pacar Kei ]
38 CHAPTER 38– [ Pasangan Untuk Fely ]
39 CHAPTER 39– [ Teman Masa Kecil ]
40 CHAPTER 40– [ Dua Saudara yang Dapat Diandalkan ]
41 CHAPTER 41– [ Maaf ]
42 CHAPTER 42– [ Elthan Syahputra ]
43 CHAPTER 43– [ Elthan Syahputra, part 2 ]
44 CHAPTER 44– [ Elthan Syahputra, part 3 ]
45 CHAPTER 45– [ Fely dan Elthan ]
46 CHAPTER 46– [ Toko Buku ]
47 CHAPTER 47– [ Jarum Mematikan ]
48 CHAPTER 48– [ Siapakah Onirida itu? ]
49 CHAPTER 49– [ Sel Siluman ]
50 CHAPTER 50– [ Menghilang ]
51 CHAPTER 51– [ Kembali ke Sekolah ]
52 CHAPTER 52– [ Pertarungan Irvan ]
53 CHAPTER 53– [ Element ]
54 CHAPTER 54– [ Pertempuran Dimulai ]
55 CHAPTER 55– [ Oni di Sekolah ]
56 CHAPTER 56– [ Lawan yang Kuat ]
57 CHAPTER 57– [ Lucid & Lucia ]
58 CHAPTER 58– [ Teman-teman Baru ]
59 CHAPTER 59– [ Teman-teman Baru, part 2 ]
60 CHAPTER 60– [ Teknik Penggabungan ]
61 CHAPTER 61– [ Oni di Kota ]
62 CHAPTER 62– [ Oni di Kota, part 2 ]
63 CHAPTER 63– [ Gadis yang Sendirian ]
64 CHAPTER 64– [ Setelah Insiden Sore Hari ]
65 CHAPTER 65– [ Asuka & Elthan ]
66 CHAPTER 66– [ Pagi Hari ]
67 CHAPTER 67– [ Supermarket ]
68 CHAPTER 68– [ Supermarket, part 2 ]
69 CHAPTER 69– [ Jebakan ]
70 CHAPTER 70– [ Misi Penyelamatan ]
71 CHAPTER 71– [ Musuh Baru ]
72 CHAPTER 72– [ Shikoo ]
73 CHAPTER 73– [ Kabur dari Bahaya ]
74 CHAPTER 74 – [ Anak Kambing ]
75 CHAPTER 75– [ Perbekalan ]
76 CHAPTER 76– [ Veron & Dhoni ]
77 CHAPTER 77– [ Kelinci ]
78 CHAPTER 78– [ Kelinci, part 2 ]
79 CHAPTER 79– [ Ingatan ]
80 CHAPTER 80– [ Kucing Berapi ]
81 CHAPTER 81– [ Kemampuan Spesial ]
82 CHAPTER 82– [ Kemampuan Spesial, part 2 ]
83 CHAPTER 83– [ Kemampuan Spesial, part 3 ]
84 CHAPTER 84– [ Orang Tersayang ]
85 CHAPTER 85– [ Benua ]
86 CHAPTER 86– [ Tak Terkendali ]
87 CHAPTER 87– [ Sebenarnya .... ]
88 CHAPTER 88– [ Roh ]
89 CHAPTER 89– [ Serangan Mendadak ]
90 CHAPTER 90– [ Rekaman ]
91 CHAPTER 91– [ Kembali ke Rumah ]
92 CHAPTER 92– [ Kembali ke Rumah, pt 2 ]
93 CHAPTER 93– [ Dylan & Dhira ]
94 CHAPTER 94– [ Kubus Kenangan ]
95 CHAPTER 95– [ Tujuan ]
96 CHAPTER 96– [ The Eye ]
97 CHAPTER 97– [ Meninggalkan Kekacauan ]
98 CHAPTER 98– [ Kengerian yang Membingungkan ]
99 CHAPTER 99– [ Bukan Manusia ]
100 CHAPTER 100– [ Kebebasan ]
101 CHAPTER 101– [ Para Mentor ]
102 CHAPTER 102– [ Teringat Kembali ]
103 CHAPTER 103– [ Janji ]
104 CHAPTER 104– [ Nyawa Cadangan ]
105 CHAPTER 105– [ Latihan Pertama ]
106 CHAPTER 106– [ Wanita Misterius ] +18!!
107 CHAPTER 107– [ Laboratorium ]
108 CHAPTER 108– [ Perkenalan ]
109 CHAPTER 109– [ Perkenalan, Pt 2 ]
110 CHAPTER 110– [ Ruang Guru ]
111 CHAPTER 111– [ Petak Umpet ]
112 CHAPTER 112– [ Petak Umpet, pt 2 ]
113 CHAPTER 113– [ Dylan VS Alena ]
114 CHAPTER 114– [ Fisik Baru ]
115 CHAPTER 115– [ Pesta Malam ]
116 CHAPTER 116– [ Edvance City ]
117 CHAPTER 117– [ Domain Predator ]
118 CHAPTER 118– [ Domain Predator, Pt 2 ]
119 CHAPTER 119– [ End City ]
120 CHAPTER 120– [ Kelas ]
121 CHAPTER 121– [ Manusia Tanpa Hati ]
122 CHAPTER 122– [ Liver ]
123 CHAPTER 123– [ Wyrm ]
124 CHAPTER 124– [ Kenangan dalam Mimpi ]
125 CHAPTER 125– [ Interogasi ]
126 CHAPTER 126– [ Virtual Reality ]
127 CHAPTER 127– [ Awal Tugas ]
128 CHAPTER 128– [ Menuju Human World ]
129 CHAPTER 129– [ 3 Kakak Perempuan ]
130 CHAPTER 130– [ Arzachel ]
131 CHAPTER 131– [ Markas Nanteroshi ]
132 CHAPTER 132– [ Kei Sebastian ]
133 CHAPTER 133– [ Ledakan ]
134 CHAPTER 134– [ Kembali ]
135 CHAPTER 135– [ Dylan dan Fely ]
136 CHAPTER 136– [ Wyrm itu lagi .... ]
137 CHAPTER 137– [ Evelyn Areesha ]
138 CHAPTER 138– [ Evelyn Areesha, pt 2 ]
139 CHAPTER 139– [ Evelyn Areesha, pt 3 ]
140 CHAPTER 140– [ Rencana ]
141 CHAPTER 141– [ Penyusup ]
142 CHAPTER 142– [ Vann Hezkiel ]
143 CHAPTER 143– [ Vann Hezkiel, pt 2 ]
144 CHAPTER 144– [ Vann Hezkiel, pt 3 ]
145 CHAPTER 145– [ Bukti ]
Episodes

Updated 145 Episodes

1
CHAPTER 1– [ Seseorang ]
2
CHAPTER 2– [ Takana Utsuki ]
3
CHAPTER 3– [ Pulang Sekolah ]
4
CHAPTER 4– [ Takana di Rumah Dylan ]
5
CHAPTER 5– [ Cerita Takana ]
6
CHAPTER 6– [ Pacar?! ]
7
CHAPTER 7– [ Serangan Oni ]
8
CHAPTER 8– [ Pemikiran Dylan ]
9
CHAPTER 9– [ Firasat Buruk ]
10
CHAPTER 10– [ Janji Kei ]
11
CHAPTER 11– [ Takana yang Sebenarnya ]
12
CHAPTER 12– [ Bahaya yang Mengintai ]
13
CHAPTER 13– [ Aichii ]
14
CHAPTER 14– [ Jalan Keluar ]
15
CHAPTER 15– [ Pulang ]
16
CHAPTER 16– [ Tanaka Utsuki ]
17
CHAPTER 17– [ Aichii Takana ]
18
CHAPTER 18– [ Aichii Takana, part 2 ]
19
CHAPTER 19– [ Study Tour ]
20
CHAPTER 20– [ Study Tour, part 2 ]
21
CHAPTER 21– [ Study Tour, part 3 ]
22
CHAPTER 22– [ Seseorang yang Kuat ]
23
CHAPTER 23– [ Serpihan Kenangan ]
24
CHAPTER 24– [ Sekumpulan Oni ]
25
CHAPTER 25– [ Takana VS Aprilia-Sensei ]
26
CHAPTER 26– Takana VS Aprilia-Sensei, part 2 ]
27
CHAPTER 27– [ Telur Oni ]
28
CHAPTER 28– [ Perasaan Dylan ]
29
CHAPTER 29– [ Senyuman dan Masa Lalu ]
30
CHAPTER 30– [ Sakit ]
31
CHAPTER 31– [ Cerita Fely ]
32
CHAPTER 32– [ Oni di Kamar ]
33
CHAPTER 33– [ Pink ]
34
CHAPTER 34– [ Kucing Hitam ]
35
CHAPTER 35– [ Kucing Hitam, part 2 ]
36
CHAPTER 36– [ Takana dan Tanaka ]
37
CHAPTER 37– [ Pacar Kei ]
38
CHAPTER 38– [ Pasangan Untuk Fely ]
39
CHAPTER 39– [ Teman Masa Kecil ]
40
CHAPTER 40– [ Dua Saudara yang Dapat Diandalkan ]
41
CHAPTER 41– [ Maaf ]
42
CHAPTER 42– [ Elthan Syahputra ]
43
CHAPTER 43– [ Elthan Syahputra, part 2 ]
44
CHAPTER 44– [ Elthan Syahputra, part 3 ]
45
CHAPTER 45– [ Fely dan Elthan ]
46
CHAPTER 46– [ Toko Buku ]
47
CHAPTER 47– [ Jarum Mematikan ]
48
CHAPTER 48– [ Siapakah Onirida itu? ]
49
CHAPTER 49– [ Sel Siluman ]
50
CHAPTER 50– [ Menghilang ]
51
CHAPTER 51– [ Kembali ke Sekolah ]
52
CHAPTER 52– [ Pertarungan Irvan ]
53
CHAPTER 53– [ Element ]
54
CHAPTER 54– [ Pertempuran Dimulai ]
55
CHAPTER 55– [ Oni di Sekolah ]
56
CHAPTER 56– [ Lawan yang Kuat ]
57
CHAPTER 57– [ Lucid & Lucia ]
58
CHAPTER 58– [ Teman-teman Baru ]
59
CHAPTER 59– [ Teman-teman Baru, part 2 ]
60
CHAPTER 60– [ Teknik Penggabungan ]
61
CHAPTER 61– [ Oni di Kota ]
62
CHAPTER 62– [ Oni di Kota, part 2 ]
63
CHAPTER 63– [ Gadis yang Sendirian ]
64
CHAPTER 64– [ Setelah Insiden Sore Hari ]
65
CHAPTER 65– [ Asuka & Elthan ]
66
CHAPTER 66– [ Pagi Hari ]
67
CHAPTER 67– [ Supermarket ]
68
CHAPTER 68– [ Supermarket, part 2 ]
69
CHAPTER 69– [ Jebakan ]
70
CHAPTER 70– [ Misi Penyelamatan ]
71
CHAPTER 71– [ Musuh Baru ]
72
CHAPTER 72– [ Shikoo ]
73
CHAPTER 73– [ Kabur dari Bahaya ]
74
CHAPTER 74 – [ Anak Kambing ]
75
CHAPTER 75– [ Perbekalan ]
76
CHAPTER 76– [ Veron & Dhoni ]
77
CHAPTER 77– [ Kelinci ]
78
CHAPTER 78– [ Kelinci, part 2 ]
79
CHAPTER 79– [ Ingatan ]
80
CHAPTER 80– [ Kucing Berapi ]
81
CHAPTER 81– [ Kemampuan Spesial ]
82
CHAPTER 82– [ Kemampuan Spesial, part 2 ]
83
CHAPTER 83– [ Kemampuan Spesial, part 3 ]
84
CHAPTER 84– [ Orang Tersayang ]
85
CHAPTER 85– [ Benua ]
86
CHAPTER 86– [ Tak Terkendali ]
87
CHAPTER 87– [ Sebenarnya .... ]
88
CHAPTER 88– [ Roh ]
89
CHAPTER 89– [ Serangan Mendadak ]
90
CHAPTER 90– [ Rekaman ]
91
CHAPTER 91– [ Kembali ke Rumah ]
92
CHAPTER 92– [ Kembali ke Rumah, pt 2 ]
93
CHAPTER 93– [ Dylan & Dhira ]
94
CHAPTER 94– [ Kubus Kenangan ]
95
CHAPTER 95– [ Tujuan ]
96
CHAPTER 96– [ The Eye ]
97
CHAPTER 97– [ Meninggalkan Kekacauan ]
98
CHAPTER 98– [ Kengerian yang Membingungkan ]
99
CHAPTER 99– [ Bukan Manusia ]
100
CHAPTER 100– [ Kebebasan ]
101
CHAPTER 101– [ Para Mentor ]
102
CHAPTER 102– [ Teringat Kembali ]
103
CHAPTER 103– [ Janji ]
104
CHAPTER 104– [ Nyawa Cadangan ]
105
CHAPTER 105– [ Latihan Pertama ]
106
CHAPTER 106– [ Wanita Misterius ] +18!!
107
CHAPTER 107– [ Laboratorium ]
108
CHAPTER 108– [ Perkenalan ]
109
CHAPTER 109– [ Perkenalan, Pt 2 ]
110
CHAPTER 110– [ Ruang Guru ]
111
CHAPTER 111– [ Petak Umpet ]
112
CHAPTER 112– [ Petak Umpet, pt 2 ]
113
CHAPTER 113– [ Dylan VS Alena ]
114
CHAPTER 114– [ Fisik Baru ]
115
CHAPTER 115– [ Pesta Malam ]
116
CHAPTER 116– [ Edvance City ]
117
CHAPTER 117– [ Domain Predator ]
118
CHAPTER 118– [ Domain Predator, Pt 2 ]
119
CHAPTER 119– [ End City ]
120
CHAPTER 120– [ Kelas ]
121
CHAPTER 121– [ Manusia Tanpa Hati ]
122
CHAPTER 122– [ Liver ]
123
CHAPTER 123– [ Wyrm ]
124
CHAPTER 124– [ Kenangan dalam Mimpi ]
125
CHAPTER 125– [ Interogasi ]
126
CHAPTER 126– [ Virtual Reality ]
127
CHAPTER 127– [ Awal Tugas ]
128
CHAPTER 128– [ Menuju Human World ]
129
CHAPTER 129– [ 3 Kakak Perempuan ]
130
CHAPTER 130– [ Arzachel ]
131
CHAPTER 131– [ Markas Nanteroshi ]
132
CHAPTER 132– [ Kei Sebastian ]
133
CHAPTER 133– [ Ledakan ]
134
CHAPTER 134– [ Kembali ]
135
CHAPTER 135– [ Dylan dan Fely ]
136
CHAPTER 136– [ Wyrm itu lagi .... ]
137
CHAPTER 137– [ Evelyn Areesha ]
138
CHAPTER 138– [ Evelyn Areesha, pt 2 ]
139
CHAPTER 139– [ Evelyn Areesha, pt 3 ]
140
CHAPTER 140– [ Rencana ]
141
CHAPTER 141– [ Penyusup ]
142
CHAPTER 142– [ Vann Hezkiel ]
143
CHAPTER 143– [ Vann Hezkiel, pt 2 ]
144
CHAPTER 144– [ Vann Hezkiel, pt 3 ]
145
CHAPTER 145– [ Bukti ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!