Pemandangan Malam

 Malam-malam, karena tidak bisa tidur dan merasa bosan, Luo Feiyu bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar untuk mencari angin.

 Tak lama setelah Luo Feiyu berjalan, Luo Feiyu berhenti sejenak.

 Tatapan mata Luo Feiyu tertuju kepada seorang wanita yang sedang berdiri di dalam sebuah bangunan yang terdiri dari 4 tiang putih, satu atap tanpa dinding, hanya ada pagar berlubang yang tingginya sepinggang untuk memabatasi agar tidak terjatuh ke danau.

 Wanita itu memakai pakaian berwarna merah muda, badannya langsing dan wajahnya tertutupi oleh cadar berwarna merah muda yang membuatnya serasi dengan warna pakaian yang ia pakai.

 Tetua Mei Gongsu mengangkat tanghulu yang ia pegang menggunakan tangan kanannya lalu memakan tanghulu itu dengan perlahan.

 Di depan tetua Mei Gongsu terdapat sebuah danau biru yang memantulkan sinar bulan.

 Luo Feiyu yang melihat tetua Mei Gongsu itu tersenyum, lalu lanjut berjalan mendekatinya sambil sedikit melepaskan hawa kehadirannya.

 Setelah Luo Feiyu berjalan beberapa langkah, tetua Mei Gongsu menyadari keberadaan Luo Feiyu.

 Tetua Mei sedikit menoleh kebelakang untuk sesaat.

 "Siapa!!" Ujar tetua Mei Gongsu dengan waspada.

 Kemudian tetua Mei Gongsu tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri.

 Luo Feiyu masih lanjut berjalan mendekati tetua Mei Gongsu sambil menjawab pertanyaannya.

 "Ini aku, murid Luo Feiyu!!" Sahut Luo Feiyu.

 Di sela-sela perkataan Luo Feiyu, tetua Mei Gongsu muncul tepat di hadapan Luo Feiyu sambil menodongkan tanghulu yang ia pegang ke arah Luo Feiyu.   

 Swooossshhh!!!!

 Terlihat aura berwarna merah muda mengelilingi tetua Mei Gongsu.

 Luo Feiyu yang sedang di todong menggunakan tanghulu oleh tetua Mei Gongsu tersenyum pahit.

 "Luo Feiyu, apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya tetua Mei Gongsu sambil menatap mata Luo Feiyu.

 Luo Feiyu menggaruk pipinya yang tidak gatal.

 "Master, bisakah master menurunkan tanghulu itu terlebih dahulu?" Minta Luo Feiyu sambil tersenyum pahit.

 Tetua Mei Gongsu menarik kembali tanghulu dan aura Qi berwarna merah muda miliknya itu, kemudian tetua Mei Gongsu berbalik untuk menyembunyikan wajahnya yang merah karena malu telah menondong Luo Feiyu menggunakan tanghulu.

 Kemudian Luo Feiyu berjalan untuk memperpendek antara dirinya dengan tetua Mei Gongsu.

 "Master, apa master sangat suka dengan tanghulu?" Tanya Luo Feiyu sambil tersenyum.

 Senyuman Luo Feiyu membuat wajahnya yang tampan menjadi jauh lebih tampan lagi, tetua Mei Gongsu pun sempat meliriknya sesaat.

 "Hmph!!" 

 "Kau jangan mengalihkan pertanyaanku, apa yang kau lakukan disini?" Tanya tetua Mei Gongsu sambil berjalan kembali ke bangunan tempat meneduh sebelumnya.

 Luo Feiyu berjalan mengikutinya dari belakang sambil tidak bisa berhenti tersenyum.

 Tetua Mei Gongsu yang menyadari hal itu merasa heran, sesaat mereka berdua sampai di bangunan yang ada di dekat danau, tetua Mei Gongsu bertanya kepada Luo Feiyu tentang dirinya yang sedari tadi tidak bisa berhenti tersenyum.

 "Luo Feiyu!!" Panggil tetua Mei Gongsu.

 Luo Feiyu dengan sigap langsung menjawabnya.

 "Ada apa master?" Tanya Luo Feiyu sambil tersenyum manis.

 "Kenapa kau sedari tadi senyum terus?" Tanya tetua Mei Gongsu yang merasa penasaran.

 Luo Feiyu berjalan kesamping tetua Mei Gongsu, lalu ia menaruh kedua tangannya di atas pagar yang membatasi tempat itu dan danau.

 "Master, aku merasa sangat damai dan tenang saat ini!!" Jawab Luo Feiyu sambil menatap kearah pantulan sinar bulan yang ada di danau di depannya.

 "Apa yang membuatmu merasa tenang?" Tanya tetua Mei Gongsu.

 Luo Feiyu mengangkat kepalanya lalu menatap ke langit malam yang dihiasi oleh bintang-bintang dan bulan.

 "Aku merasa senang dan damai di situasi sekarang ini, malam dengan langit cerah yang berbintang, tempat yang memiliki pemandangan yang sangat indah, dan yang palin penting, ada master cantik yang sedang menemaiku!!" Jelas Luo Feiyu lalu tersenyum kepada tetua Mei Gongsu.

 Entah kenapa, tetua Mei Gongsu yang terkenal sangat dingin terhadap laki-laki secara tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, wajahnya memerah, tetua Mei Gongsu melipat kedua tangannya di atas dadanya yang besar (tau kali apanya yang besar), lalu tetua Mei Gongsu memalingkan wajahnya yang memerah untuk menyembunyikan ekspresinya, meskipun wajahnya sudah tertutupi oleh cadar. Dia menjadi malu saat di bilang cantik sambil di tatap oleh Luo Feiyu dengan tatapan yang lembut.

 "Apa kau mencoba menggoda mastermu ini!!" Ujar tetua Mei Gongsu yang merasa senang di dalam hatinya.

 Kemudian tetua Mei Gongsu lanjut memakan tanghulu yang ada di tangannya.

 "Jadi, kenapa kau kesini?" Tanya tetua Mei Gongsu kepada Luo Feiyu.

 "Aku tidak bisa tidur, karena merasa bosan, aku ingin jalan-jalan, dan sampailah aku kesini!!" Jawab Luo Feiyu.

 Tanpa sadar, tetua Mei Gongsu mengangkat tusukan tanghulu yang tanghulunya sudah habis, saat hampir sampai kemulut, tetua Mei Gongsu sadar bahwa tanghulunya sudah habis, jadi dia melempar tusukan yang ia pegang itu.

 Luo Feiyu yang melihatnya langsung tertawa kecil karena merasa tetua Mei Gongsu terlihat sangat imut.

 "Puffftt!!"

 Tetua Mei Gongsu yang mendengar tawa Luo Feiyu langsung menatap Luo Feiyu.

 "Apakah kau menertawaiku?" Ujar tetua Mei Gongsu.

 Tiba-tiba suasana di sana menjadi tegang.

 Luo Feiyu langsung berpura-pura batuk.

 "Ehem!! Ehem!!"

 "Siapa yang menertawakan master?" Jawab Luo Feiyu sambil mengalihkan pandangannya ke danau.

 Tanpa basa-basi, tetua Mei Gongsu langsung melempar Luo Feiyu kedanau yang ada di depannya.

 Syuuuuttt!!!!

 "Master, maafkan aku!!" Teriak Luo Feiyu saat ia melayang di udara karena di lempar oleh tetua Mei Gongsu.

 Jubaaaarrr!!!!

 Luo Feiyu terjatuh di danau, lalu tetua Mei Gongsu langsung pergi meninggalkan Luo Feiyu yang masih berada di danau.

 Tak lama kemudian, Luo Feiyu meranjak keluar dari danau, dengan pakaiannya yang basah, dia duduk di pinggir danau sambil menatap ke langit.

 "Mei er!! Mei er!! Kau tidak berubah!!" Ujar Luo Feiyu.

 Esok harinya...

 Luo Feiyu bangun dari tidurnya di tempat tidur, dan seperti biasa, dia langsung di sambut oleh dua gadis cantik yang sedang tidur di kedua sisi sampingnya.

 "Ah!!! Sekarang aku sudah terbiasa dengan ini!!" Gumam Luo Feiyu.

 Chu Qingfei dan Gong Suyun pun ikut terbangun duduk lalu mengucek ngucek mata mereka.

 "Emmm!!! Selamat pagi kakak Fei!!" Ucap Gong Suyun.

 "Emm!!! Kasur disini jauh lebih kecil dibanding sebelumnya, aku merasa cukup sulit tidur disini!!" Ucap Chu Qingfei yang belum sepenuhnya sadar.

 Ekspresi Luo Feiyu saat itu sulit untuk di gambarkan, dia merasa cukup geram mendengar perkataan Chu Qingfei.

 "Kalau begitu tidurlah di kamarmu sendiri!!" Ucap Luo Feiyu sambil menahan rasa geramnya.

 "Kakak Fei? Bagaimana bisa kakak Fei masuk ke dalam kamarku!?" Ucap Chu Qingfei dengan polosnya sambil menutupi belahan dadanya.

 Luo Feiyu bertambah kesal, tapi ia masih menahannya.

 "Tidak, gadis ini sudah benar-benar tertular oleh adik Shu!!"

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

what? MC udh knl lama? pantas aja

2024-02-04

0

Nathaniel

Nathaniel

Tetua Mei lope lope ama Luo Feiyu

2023-12-17

1

real-reader

real-reader

sudah kuduga ada hubungan masa lalu

2023-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!