RUANG ILUSI .

Sedangkan di tempat lain, terlihat Jin Kai sedang bersama nyonya Ang Ji. Setelah makan Jin Kai melihat nyonya Ang Ji berwajah pucat.

"Ibu...kalau ibu mau muntah jangan di tahan... Muntahkan saja..." kata Jin Kai lembut . Benar saja , beberapa saat kemudian, tiba- tiba nyonya Ang Ji memuntahkan darah hitam bercampur makanan yang baru saja dia telan tadi. Dua kali dia memuntahkan darah segar. Membuat Ding Yu khawatir.

""Jangan takut Yu.. dia memuntahkan racunnya..." ucap Jin Kai.

" Ibu...maaf..aku akan mengeluarkan racun yang ada di darah ibu. Sekarang ibu duduk dengan tenang ..." ucap Jin Kai lembut.

"Baik..."jawab Nyonya Ang Ji.

Jin Kai Meminta mankok pada Dong Yu. Walaupun tidak tahu untuk apa, Dong Yu tetap mengambilkan . Tak lama Jin Kai mulai mengalirkan kekuatannya ke dalam tubuh nyonya Ang Ji. Terlihat tangan kanan nyonya Ang Ji membiru kehitaman . Dengan cepat Jin Kai menusuk kelima jari tangan kanan nyonya Ang Ji . Tak lama darah hitam terlihat mengalir dari setiap jemari tangan Nyonya Ang Ji. Setelah darah yang keluar berwarna merah cerah, Jin Kai mulai mrnghentikan kekuatannya. Dia segera membalut jemari tangan yang terluka .

"Selesai...racun di dalam tubuh ibu sudah hilang, sekarang ibu munum pil ini dulu , lalu tidur...Tenang saja saat ibu bangun, kesehatan ibu akan pulih kembali..." ucap Jin Kai sambil tersenyum. Melihat sang Ibu sudah tidur, Dong Yu mematap teman barunya dengan wajah haru.

"Kai... Boleh aku menganggap dirimu saudaraku...?" ucap Dong Yu dengan Wajah masih terharu .

"Hey... Kau seorang pria...jangan cengeng seperti itu. Iya aku mau jadi saudaramu asal kau tidak cengeng seperti itu. Dan mulai besok kau harus mulai berlatih..." Ucap Jin Kai sambil memukul oelan Kepala Dong Yu yang menatap wajahnya sedemikian dekat . hingga membuat wajah Shan Yue memerah .

" Baik aku tidak akan Cengeng lagi..." serunya gembira.

"Kau sebagai kakak , harus berfikit lenih fewasa, dan hari ini aku ingin melihat keadaan tanah ini , ayo temani aku..." ucap Jin Kai.

Tentu saja Dong Yu gembira mendengar ucapan orang yang mulai dia hormati dan dia kagumi itu. Tak lama terlihat keduanya keluar dari rumah sederhana itu. Shan Yue mulai melihat tanah yang dia beli. Ternyata tempat ini sangat luas, tapi memang rumah - rumah di sekitar mereka berjauhan dan tanah yang mereka miliki luas semua. Namun yang Shan Yue sadari kalau tempat milik Dong Yu terbilang yang paling indah. Tanah mereka di lalui sebuah sungai yang tidak terlalu lebar. Tapi jika di gunakan irigasi atau pengairan untuk tanaman sangatlah baik. Dan air di sungai itu sangat jernih.

"Yu...kenapa mereka tidak mencoba menanam padi atau tanaman pangan ...?" tanya Shan Yue masih melihat keindahan di depannya .

"Mereka memilih menekuni perdagangan Kai..." jawab Dong Yu.

"Tanahmu sangat luas Yu. "" kata Shan Yue .

"'Ralat..tanah ini bukan lago milikku, tapi milikmu..." ucap Dong Yu.

"Milik kita Yu... Bukankah kau sudah menganggap diriku saudara .."kata Jin Kai sambil melangkah ke arah sungai yang jernih. Sungai mengalir dari arah hutan kecil di belakang pemukiman langsung melewati sebagian tanah milik mereka lalu keluar kearah bukit jadas , seyelahnya entah kemana aliran selanjutnya .

"Yu...apakah penduduk di sini malas atau rajin...?" kata Jin Kai lagi .

"Kebanyakan mereka rajin Sich. Hanya saja mereka memilih bekerja di kota. Dan Dinkota mereka jarang Mendapatkan pekerjaan. Karena itu banyak yang hidup serba kekurangan .Lagian tanah di sini kebanyakan milik keluarga Kaya . apalagi para preman itu , yang seperti lintah meminta jatah uang keamanan pada kami .."ucap Dong Yu .

" Ada preman..? Lalu bagaimana tanggapan para petugas keamanan ..apakah kalian tidak melaporkan itu...?" tanya Jin Kai.

"Kami tidak berani. Dulu pernah ada yang melapor, tapi keesokan harinya mereka melihat pria itu mati di gantung di jalan masuk desa. sejak itu mereka ketakutan untuk melapor. Sepertinya para preman itu memiliki pendukung yang kuat..." ucap Dong Yu dengan nada sedih .

"Benarkah... ?Lalu di mana markas mereka..?" tanya Jin Kai lagi.

"Di bagian luar desa. Tepatnya di desa sebelah..." jawab Dong Yu.

"Apakah memang jarak rumah antar warga berjarak sejauh ini....?" tanya Jin Kai lagi .

"Tidak juga.di bagian dalam agak padat penduduknya.. " Jawab Dong Yu .

"Kalau kita membangun rumah kau bisa tidak mencari pekerjaan..?" tanya Jin Kai lagi.

"Tentu Kai... Pasti banyak yang mau bekerja untuk kita. Memangnya kau mau membuat rumah...?" tanya Dong Yu .

"Kalau ibu mau dan setuju, kita rombak rumah kita, kita buat agak besar untuk rumah kita. Dan kalau ibu juga setuju, kita akan membuat rumah untuk menampunh anak - anak kecil yang tidak memiliki orang tua. Bagai mana.. apakah ibu setuju Ya...?" kata Jin Kai namun matanya hanya sekilas menatap Dong Yu lalu menatap kembali kearah sungai Yang mengalir.

"Hey...tentu saja ibu setuju...ayo kita tanyakan pada ibu langsung ...! " seru Dong Yu gembira. Dia segera menarik Jin Kai untuk kembali kerumah. Desampainya do rumah, Dong Yu langsung membawa Jin Kai kekamar sang ibu. untung saka Nyonya Ang Ji sudah bangun.

"Ibu..apakah Jin Kai boleh memperbaiki rumah kita...?" tanya Dong Yu penuh antusias

"Kalian ini... Kalau ngomong dufuk Dulu... Lalu apa maksud memperbaiki..?" tanya nyonya Ang Ji tak mengerti. Dong Yu Segera duduk di dekat pembaringan . Sedangkan Shem Yue duduk di pembaringan nyonya Ang Ji. Dia memeriksa denyut nadi nyonya Ang Ji

"Begini bu...Jin Kai ingin memperbaiki rumah kita , Dan juga membangun rumah untuk anak- anak yang terlantar..." ucap Dong Yu tanpa henti. Dia seperti takut jika omongannya tidak di dengar sang Ibu.

"Nak...Bukankah rumah ini sekarang Rumah Jin Kai..tentu saja dia boleh memperbaikinya..." kata Nyonya Ang Ji. Namun hatinya menjadi terharu saat tahu niat Jin Kai.

"Tidak Bu..rumah ini rumah kita bersama, jadi aku juga harus ijin pada ibu..." ucap Jin Kai dengan wajah tersenyum.

"Anak baik....baiklah kau bisa membuat rumah itu. Jadi apa yang akan kau buat...." Ucap nyonya Ang Ji.

"Aku ingin membuat rumah ini menjadi rumah utama, dan aku juga akan membangun rumah untuk anak- anak yang kehilangan orang Tua..." ucap Jin Kai .

"Waa.. kalau itu ibu sangat setuju nak...biar nanti ibu yang mengurus mereka..." ucap Nyonya Ang Ji dengan wajah gembira.

"Baiklah kalau begitu kau mulai mencari orang untuk mengerjakan nya rumah itu Dong Yu...." ucap Jin Kai.

Merekapun membuat kesepakatan akan segera mengerjakannya. Dan satu minggu kemudian, terlihat beberapa orang sudah mulai membuat rumah. Banyak tenaga yang di gunakan dalam membuat rumah terdebut . Karena Jin Kai ingin rumah tersebut Cepat jadi dan segera membantu anak- anak memilih Rumah. Dengan cara seperti itu, Dia juga membuat lahan pekerjaan untuk para penduduk sekitarnya yang sulit mendapatkan pekerjaan .

Satu minggu berlalu dengan Cepat, Jin Kai memutuskan untuk kembali dulu ke rumah hutannya . Dia ingin melihat rumah yang sudah setahun menemaninya hidup . Dan dia ingin melihat Nenek dan Kakek Ci di Desa. Kalau mereka mau , dia ingin membawa mereka ke kota .

"Dong Yu , Ibu ...hari ini Kai akan pergi dulu... Kai ingin melihat rumah Kai yang di hutan,..." pamit Jin Kai pada Nyonya Ang Ji. Lagi pula nyonya Ang Ji sudah benar- benar sehat.

"Kau ingin pergi Kai...? Aku ikut.." ucap Dong Yu.

"Ck..kau ini...lalu siapa yang menjaga ibu, siapa yang akan mengawasi pembangunan rumah..." ucap Jin Kai .

Terlihat Dong Yu sedih mendengar ucapan Jin Kai ..

"Benar kata Jin Kai ... Kalau kau ikut Dia, siapa Yang akan mengawasi pembangunan rumahnya..." ucap Nyonya Ang Ji .

"Tapi kau tidak akan lama kan...?" ucap kembali Dong Yu.

"Tidak...kalau tidak ada masalah aku akan cepat kembali..." jawab Jin Kai.

"Ya sudah cepatlah kembali. Aku takut ada masalah di sini..." ucap Dong Yu.

" Iya...lagian tuan Gon Bi tidak akan membuat masalah kepada kalian, bukankah kita mendengar kalau beberapa hari Yang lalu hartanya di curi habis ..." ucap Jin Kai.

"Benar.. Semoga saja dia tidak membuat masalah. " ucap nyonya Ang Ji.

"Ya sudah aku sebentar siang akan pergi . dan ini ada uang jika ada kekurangan dalam pembuatam rumah..." ucap Jin Kai sambil memberikan kantung uang pada Dong Yu.

"Nak...bukankah uang ibu masih ada..." ucap Nyonya Ang Ji.

"Tidak Bu... Itu uang kalian , kelak Dong Yu pasti membutuhkan. Biar ibu simpan saja..Bukankah bisa untuk pernikahan Dong Yu..." Ucap Jin Kai.

"Cih... Siapa yang akan menikah ...!" seru Dong Yu marah.

"Bodoh... Tentu saja kau... Apakah kau tidak akan menikah...!" seru Jin Kai.

"Tidak, tidak...aku tidak mau...!" serunya dengan wajah cemas. Tentu saja tingkah Dong Yu membuat Jin Kai tertawa keras.

"Dasar ediot...kau akan memutuskan keturunan keluargamu...!" Seru Kin Kai dengan tawa berderai. Namun kedua orang di depannya bukannya ikut tertawa ataupun marah. Mereka malah tercengang melihat pada Jin Kai. Menyadari ada yang salah, Jin Kai berhenti tertawa. Dia melihat kedua orang di depannya menatap mereka dengan mimik lucu .

"Ada apa...kenapa kalian bengong..?" tanya Jin Kai.

" Kenapa wajahmu terlihat cantik saat tertawa seperti itu Kai..." ucap Dong Yu.

"Benar Nak...ketampananmu malah membuat kau terlihat cantik saat tertawa seperti itu..." ucap Nyonya Ang Ji.

" Ck..kalian ini... Kenapa malah memujiku...aku ini memang tampan , kalau di bandingkan dengan orang di sebelah ibu..." ucap Jin Kai menggoda.

Mendengar perkataan Jin Kai, terlihat wajah Dong Yu cemberut.

"Dasar narsis...tapi memang benar sich kau itu terlalu tampan. Andai aku wanita, aku pasti akan jatuh cinta padamu." ucap Dong Yu. Metekapun tertawa bersama.

Dam siangnya Jin Kai segera pergi dari rumah itu tampa di ketahui siapapun . dia meninggalkan kota Langsan saat hari menjelang siang . Terlihat dua bayangan berlarian di jalanan . Keesokan harinya , pagi- pagi buta Sha. Yue telah berada di depan rumah hutan tempat tinggalnya . Terlihat rumah mereka kotor karena beberapa hari mereka tinggalkan . rumah yang beratap rumbia itu halamannya terlihat sangat kotor karena daun yang jatuh.

"Ais..kenapa kotor sekali ya...belum satu bulan kita meninggalkan temoat ini kenapa rumah kita kotor sekali..." ucap Shan Yue. Xio Zi yang berada di leher Shan Yue segera melompat turun. Saat di rumah Dong Yu, mereka hanya tahu kalau Jin Kai hanya memiliki satu hewan peliharaan. Sebab kalau tidak tidur di dalam kamar Xio Zi akan berada di leher Jin Kai saat mereka berada di luar rumah. Dan orang yang melihat Xio Zi akan mengira kalau benda di leher Jin Kai hayalah mainan atau bulu hewan unyuk penghangat leher yang selalu di bawa Jin Kai .

Melihat tempatnya seperti itu, Shen Yue langsung membersihkan tempat itu . dia juga melihat bahan ramuan obat Yang dia jemur. untunglah masih ada di tempat semula . Setelah membersih kantempat itu, Sham Yue memilih untuk memilah bahan obat yang beberapa hari sebelum kepergian dia ke kota dia kumpulkan .Setelah memilah bahan pil ramuan .Shen Yue Duduk di dalam rumah kayu miliknya. Yang memang hanya memiliki satu ruangan saja. Di depannya terlihat buku Pengobatan dan sebuah Tungku Obat yang baru dia beli di kota beberapa hari yang Lalu. Dan Dia tanpa malu juga menanyakan cara mengunakannya . Dengan sabar bapak tua penjualnya, mberitahukan cara pemakaian tungku obat. Untung saja si penjual juga seorang tabib . Shan Yue membuka lagi buku pengobatan tersebut, di sana dia pernah membaca tentang tungku obat. Sebelum dia menggunakan alat itu, dia membaca kembali secara menyeluruh tentang tungku obat. namun ternyata dia harus menggunakan kekuatan di dalam tubuhnya untuk mengeluarkan api dari tangannya. Walaupun Dia sudah menguasai seluruh pelajaran yang ada di dalam buku itu , tapi dia belum bisa melakukan dengan kekuatannya. Perlahan Dia mulai duduk lotus , Dia berusaha menyerap Qi yang Ada di sekitarnya. Perlahan kekuatan itu masuk kedalam tubuhnya. Dia merasakan hawa hangat berjalan masuk kedalam tubuhnya. Dan perlahan mulai berkumpul di dalam pusat dentiannya. Dia merasakan gejolak panas mengendap di dalam perutnya. Namun dia masih belum bisa mengalirkan hawa panas ke tangannya.

"'Ya ...gagal lagi..." keluh Shan Yue .

Memang sejak membeli tungku obat ini, Shan Yue sudah tiga kali ini Mencoba mengeluarkan tenaga dalamnya untuk menciptakan api. Namun dia selalu gagal.

"Ck.. Dasar Bodoh..." ucapnya pelan. Dia kesal , tapi apa mau di kata. Kenyataannya dia memang tidak bosa.

tiba- tiba dia ingat tentang Cincin yang dia beli dari bapak Tua yang dia temui do kota.

"Hey... Akan aku coba melihat Cincin ruang ini... Sebenarnya, seluas apa ruang yang ada di dalam cincin ini. Kenapa semua barang yang aku masukkan seperti di talan saja..." ucap Shan Yue. Shan Yue memang sudah bisa , cara mengguna kan Cincin ruang itu. Perlahan Shan Yue menutup matanya dan mulai mencoba masuk kedalam cicin Ruang milik dengan kesadaran nya.

Dan ternyata dia bisa. Namun.

." Hey... Di mana ini.. Apakah aku salah masuk....?" ucapnya sambil menatap daerah disekitarnya.

"Hey... kenapa kau baru datang tuan Cantikku .." tiba - tiba sorang Pria tampan berdiri persis di depan Shan Yue sambil tersenyum Manis. Tentu saja Shen Yue kaget bukan main .

"Si.. Siapa kau.. Dan di mana ini...?" tanya Shan Yue dengan wajah pucat karena terkejut. Dan dia mundur kebelakang. Dia baru saja mengagumi tempat ini .Tapi dia sudah di kaget kan dengan manusia ini.

"Aku yang Menghuni Cincin Ruangmu..." ucap Pria berpakaian warna putih dengan bordiran gambar bambu kuning di dadanya. Pria ini berwajah sangat tampan, malah bukan hanya tampan , tapi cantik . Kecantikannya malah mengalahkan kecantikan seorang wanita. Shan Yue merasa kalau dia kalah cantik dengan pria ini.

"Cincin ruang...? Maksudmu Cincin yang aku beli dari kakek Tua...?" tanya Shan Yu keheranan.

"Dia pembawa takdir, Cincin ini memang takdirmu.." ucap Pria itu dengan senyum genitnya.

"Pasti ini takdir Shan Yue yang asli..." batin Shan Yue.

"Tidak...bukan takdir Sham Yue yang sudah mati . tapi ini memang takdirmu.. Kau pemilik Cincin ini. .." ucap Pria itu seolah tahu apa yang ada di fikiran Shan Yue . Mendengar ucapan Pria itu, Shan Yue kaget dan semakin bingung.

"Tunggu, tunggu.. apa maksudmu dengan takdirku sendiri...?" tanya Shan Yue tak mengerti.

"Duduklah..." ucap Pria itu sambil menunjukkan batu yang ada di depannya. Mereka memang berada di sebuah taman yang cukup Indah. Taman yang penuh dengan bunga . Ada bukit kecil di ujung sana.

"Ini dunia ilusi. Kau bisa masuk kedalam sini, karena kau pemiliknya. Namun kau hanya bisa masuk kedalam sini hanya dalam batas kesadaranmu. Tapi jangan khawatir, jika kau semakin kuat, kau bisa masuk dengan badan kasarmu juga. Dan taman ini masih berubah taman dan padang luas, tapi jika kau semakin kuat, maka kau akan menerima hadiah dari Dunia ilusi ini. Jadi perkuat dirimu dan kau akan mendapatkan hadiah dari setiap usahamu..." ucap Pria itu.

"Kau belum menjawan pertanyaanku, apa maksud takdirku. Dan siapa kamu..?" Tanya Shan Yue sambil menatap pria itu tajam.

"Aku adalah pelindungmu.. Tapi aku juga bisa menjadi penghangat tempat tidurmu .." ucapnya genit. Sambil bergaya ingin memeluk Shan Yue .

"Ck...kenapa aku mesti bertemu dengan. Pria mesum sepertimu..." ucap Shan Yue kesal sambil menepis tangan yang terulur . Terdengar tawa pria tampan di depan Shen Yue .

"Kau sangat lucu, menggemaskan ... Baru sekarang aku melihat gadis cantik sepertimu. Tapi tidak terpengaruh dengan Wajah tampanku. sekarang aku benar-benar mengalami kesialan.. Baiklah akan aku katakan. Aku tahu kau manusia dari jaman beribu tahun yang akan datang, Kau meninggal karena kejahatan seseorang. Tapi kau perlu tahu, kau datang dunia sekarang karena memang takdir kau harus ada di sini...?" ucap Pria itu.

"Takdirku...? Lalu seandainya aku tidak mati karena wanita ular itu, apakah aku akan tetap ada di dini juga...?" tanya Shen Yue lagi.

" Itu pasti... Bagaimana pun caranya pasti kau akan berada di sini di tubuh wanita itu..." ucap Pria itu lagi.

"Lalu bagaimana jika Dia tidak mati..?" tanya Shan Yue lagi.

"Itu rahasia alam Nona cantik... Karena wanita itulah yang sebenarnya meminjam tubuhmu..." ucap Pria itu.

"Lalu Ayahku...apakah Perdana mentri itu Ayahku...?" tanya Sian Yue .

"Tentu...dia yang membuat kau hadir di dunia ini.. " ucap pria itu lembut.

"Tapi Dia tega membuang tubuh ini..." ucap Shan Yue.

"Kau akan tahu kenyataannya nanti..." ucap Pria itu.

"Siapa namamu...?" tanya Shen Yue.

"Panggil aku Yi..."ucapnya lembut.

"Yi...baiklah Yi...aku akan keluar dulu..." ucap Sham Yue.

"Tunggu ....aku tadi melihat kau sangat kesal, ada apa...?" tanya Yi.

"Ck...aku tidak bisa mengubah kekuatanku menjadi api atau pun cahaya..." ucap Shan Yue kesal. Terdengar tawa Yi saat melihat wajah cantik Shan Yue cemberut karena kesal.

"Ais...kenapa saat melihat wajahmu Seperti ini , aku menjadi kesal karena bukan manusia..." ucapnya dengan wajah cemberut setelah tertawa.

"Kenapa...?" tanya Shan Yue keheranan.

"Karena kau terlalu cantik , sudah banyak aku melihat kecantikan, tapi wajahmu itu terlalu cantik ...." ucap Yi sambil menatap Shan Yue dengan tatapan menggoda.

"Dasar pria mesum... kalau kau masih menghodaku, aku akan keluar...lagian kalau memang aku cantik, kenapa tubuh ini dulu di buang seenaknya oleh bapak tua itu...." ucap Sham Yue dengan Wajah kesal.

"Ayahmu yang tolol mudah di bodohi wanita ular itu...tapi sudahlah jangan membahas lagi ayah bodohmu itu. Sekarang kau akan aku ajari cara menggunakan kekuatan dan juga bermeditasi yang benar..." ucap Yi.

"Benarkah....lalu di mana kita belajarnya...?" tanya Shan Yue penuh antusias.

"Untuk sementara di dalam sini ., Setelah kau benar- benar mahir, kau bisa berlatih di luar.." ucap Yi .

"Baiklah...tapi tunggu...bagaiaman dengan. tubuhku...?" tanya Shan Yue .

"Kau bisa menyuruh kedua sahabatmu untuk menjaganya..." jawab Yi kembali .

"Baik...lalu kapan Kita mulia..." tanya Shan Yue lagi.

"Sekarang juga..." ucap Yi.

Lalu merekapun mulai belajar mengolah kekuatan dalam tubuh Shan Yue dan juga bermeditasi yang benar untuk menambah kekuatan.

cukup dulu ya..aku lanjut besok lagi.

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu .

Bersambung .

Terpopuler

Comments

clara

clara

shan Yue cerewet dan banyak tanya

2024-04-26

1

Iin

Iin

typo bertebaran

2024-03-19

0

Amey Sumaidah

Amey Sumaidah

cerita nya bagus cuma banyak typo sampai aku baca pun jadi pusing 😄😄
salam dari malaysia🥰🥰

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 DERITA SHEN YUE .
2 TERLAHIR KEMBALI .
3 FESTIVAL MUSIM SEMI
4 SANG PENOLONG
5 FESTIVAL MUSIM SEMI 3
6 RUMAH DONG YU .
7 TUAN GON BI
8 RUANG ILUSI .
9 MENOLONG ORANG .
10 MENOLONG ORANG .
11 MENGOBATI .
12 ARENA PERTARUNGAN
13 BIBI CHAN .
14 KEDATANGAN SHAN HAOYI
15 PEMBALASAN DI MULIA
16 TERBONGKAR .
17 TERBONGKAR.
18 SERANGAN UNTUK PUTRA MAHKOTA .
19 PRIA BERTOPENG .
20 KISAH SHEN YUE .
21 KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA
22 MENYEMBUHKAN PERMAISURI
23 RACUN
24 TERBONGKARNYA PEMBERI RACUN .
25 BERTEMU SHEN HAOYI.
26 HADIA UNYUK PANGERAN HUANG XIAO
27 PANGERAN HUANG XIAO
28 PERTARUNGAN
29 TERUNGKAP.
30 PEMULIHA. KEKUATAN SHEN YUE
31 BERTEMU KELUARGA SAN .
32 BERTEMU SHEN LI RAN
33 RENCANA PERGI KE PESTA MELIHAT BUNGA
34 PESTA MELIHAT BUNGA .
35 GURU BESAR KERAJAAN
36 MENGHADAP GURU BESAR 1
37 SELIR RONG XIO .
38 PUTRI TONG YAN
39 RACUN DI TUBUH CAOCAO.
40 'SERANGAN UNTUK SHEN YUE
41 PENYAKIT ISTRI DAN PUTRI MENTRI RONG
42 MENEMUI PUTRA MAHKOTA
43 KEPERGIAN NYONYA RONG DAN RONG YAN.
44 BERKUNJUNG KE RUMAH PERDANA MENTRI
45 BERTARUNG DENGAN ULAR .
46 PERTARUNGAN.
47 SI PEMBERI RACUN.
48 SIFAT SHEN LI WAN.
49 BUNGA BAKUNG HITAM .
50 GURU JUNZI TERLUKA
51 PEMILIHAN TABIB 1.
52 PILIHAN TABIB 2
53 MASALAH DAN ULAH SHEN LI WAN.
54 PENYESALAN NYONYA SHEN TUA.
55 KELUARGA SANG.
56 PERJALANAN SHEN YUE.
57 CERITA ROSA
58 MEMENANGKAN HADIA.
59 PIL RAMUAN BELENGGU SUKMA.
60 PENYEMBUHAN TUAN MUDA.
61 MENYEMBUHKAN TUAN MUDA YUNTAN.
62 GURU AGUNG ANG RUI.
63 KERUMAH ROSA.
64 PELAJARAN UNTUK KAI LIN .
65 KEMBALI KEKERAJAAN HUANG.
66 MENGHADAP GURU JIN.
67 PESTA KEMENANGAN SHEN YUE 1.
68 PANGERAN KE TUJU .
69 PERTARUNGAN SHEN YUE DAN YIN TAN.
70 MENCARI SI PELAKU 1
71 MENCARI SI PELAKU 2
72 KEBERANGKATAN SHEN YUE.
73 PERTARUNGAN MELAWAN GURU BAI
74 KE ALAM ATAS 1
75 MENUJU ALAM ATAS .
76 PERGURUAN PEDANG LANGIT.
77 KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA.
78 PUTRI NING AN.
79 PENYEMBUHAN PUTRI NING AN
80 PENYEMBUHAN PUTRI NING AN 2
81 KESEMBUHAN PUTRI NING AN
82 KEJAHATAN PANGERAN RUHAN
83 TERBONFKARNYA RAHASIA .
84 PUTRI PERDANA MENTRI YAN HUJIN .
85 MENGUNJUNGI PUTRI NING AN
86 WABAH 1
87 WABAH 2
88 WABAH 3.
89 KEMBALI KE ISTANA
90 TERBUNUHNYA KENYA.
91 KEMATIAN KENYA.
92 PERGI DENGAN GURU NAN
93 KAKEK BUYUT.
94 MENYAMBUT KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA KERAJAAN DEWALA
95 MENTAMBUT KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA JIANG YU 2
96 PUTRI LEANA.
97 KOMPETISI.
98 KOMPETISI 2.
99 PERMINTAAN PUTRI LEANA
100 PERMINTAAN PERMAISURI JIANG
101 KEBODOHAN LEANA .
102 CERITA LAMA.
103 KISAH PUTRA MAHKOTA.
104 KAMARAN BUAT SHEN YUE .
105 PUTRI TANG YU RIN
106 RENCANA JENDRAL 1
107 RENCANA JENDRAL 2
108 KEMBALI KE ALAM ATAS.
109 PENGHIANAT.
110 PEPERANGAN.
111 PENGHIANAT 2
112 PANGERAN KEGELAPAN
113 MELAKUKAN KONTRAK DENGAN PANGERAN KEGELAPAN
114 CICIN MAWAR.
115 MEMBAWA TAHANAN KE ISTANA
116 PUTRI YANA.
117 KAKEK TUA.
118 KERAJAAN ATAS ANGIN.
119 PERTARUNGAN PUTRI YURA DAN PUTRI MAHKOTA
120 SERANGAN 1
121 serangan 2
122 PERTARUNGAN
123 PENOBATAN SHEN YUE.
124 PEROMBAKAN ISTANA
125 KEMBALI KE ALAM ATAS .
126 PAMAN GONG.
127 PERNIKAHAN PUTRA MAHKOTA.
128 MENCARI PELAKU KEJAHATAN.
129 RUMAH TINGGAL UNTUK KELUARGA.
130 BERKUNJUNG KE KERAJAAN DEWALA.
131 ULAH PERMAISURI
132 PERMAISURI HAO LINZI
133 KEBUSUKAN PERMAISURI
134 HADIA UNTUK PERMAISURI
Episodes

Updated 134 Episodes

1
DERITA SHEN YUE .
2
TERLAHIR KEMBALI .
3
FESTIVAL MUSIM SEMI
4
SANG PENOLONG
5
FESTIVAL MUSIM SEMI 3
6
RUMAH DONG YU .
7
TUAN GON BI
8
RUANG ILUSI .
9
MENOLONG ORANG .
10
MENOLONG ORANG .
11
MENGOBATI .
12
ARENA PERTARUNGAN
13
BIBI CHAN .
14
KEDATANGAN SHAN HAOYI
15
PEMBALASAN DI MULIA
16
TERBONGKAR .
17
TERBONGKAR.
18
SERANGAN UNTUK PUTRA MAHKOTA .
19
PRIA BERTOPENG .
20
KISAH SHEN YUE .
21
KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA
22
MENYEMBUHKAN PERMAISURI
23
RACUN
24
TERBONGKARNYA PEMBERI RACUN .
25
BERTEMU SHEN HAOYI.
26
HADIA UNYUK PANGERAN HUANG XIAO
27
PANGERAN HUANG XIAO
28
PERTARUNGAN
29
TERUNGKAP.
30
PEMULIHA. KEKUATAN SHEN YUE
31
BERTEMU KELUARGA SAN .
32
BERTEMU SHEN LI RAN
33
RENCANA PERGI KE PESTA MELIHAT BUNGA
34
PESTA MELIHAT BUNGA .
35
GURU BESAR KERAJAAN
36
MENGHADAP GURU BESAR 1
37
SELIR RONG XIO .
38
PUTRI TONG YAN
39
RACUN DI TUBUH CAOCAO.
40
'SERANGAN UNTUK SHEN YUE
41
PENYAKIT ISTRI DAN PUTRI MENTRI RONG
42
MENEMUI PUTRA MAHKOTA
43
KEPERGIAN NYONYA RONG DAN RONG YAN.
44
BERKUNJUNG KE RUMAH PERDANA MENTRI
45
BERTARUNG DENGAN ULAR .
46
PERTARUNGAN.
47
SI PEMBERI RACUN.
48
SIFAT SHEN LI WAN.
49
BUNGA BAKUNG HITAM .
50
GURU JUNZI TERLUKA
51
PEMILIHAN TABIB 1.
52
PILIHAN TABIB 2
53
MASALAH DAN ULAH SHEN LI WAN.
54
PENYESALAN NYONYA SHEN TUA.
55
KELUARGA SANG.
56
PERJALANAN SHEN YUE.
57
CERITA ROSA
58
MEMENANGKAN HADIA.
59
PIL RAMUAN BELENGGU SUKMA.
60
PENYEMBUHAN TUAN MUDA.
61
MENYEMBUHKAN TUAN MUDA YUNTAN.
62
GURU AGUNG ANG RUI.
63
KERUMAH ROSA.
64
PELAJARAN UNTUK KAI LIN .
65
KEMBALI KEKERAJAAN HUANG.
66
MENGHADAP GURU JIN.
67
PESTA KEMENANGAN SHEN YUE 1.
68
PANGERAN KE TUJU .
69
PERTARUNGAN SHEN YUE DAN YIN TAN.
70
MENCARI SI PELAKU 1
71
MENCARI SI PELAKU 2
72
KEBERANGKATAN SHEN YUE.
73
PERTARUNGAN MELAWAN GURU BAI
74
KE ALAM ATAS 1
75
MENUJU ALAM ATAS .
76
PERGURUAN PEDANG LANGIT.
77
KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA.
78
PUTRI NING AN.
79
PENYEMBUHAN PUTRI NING AN
80
PENYEMBUHAN PUTRI NING AN 2
81
KESEMBUHAN PUTRI NING AN
82
KEJAHATAN PANGERAN RUHAN
83
TERBONFKARNYA RAHASIA .
84
PUTRI PERDANA MENTRI YAN HUJIN .
85
MENGUNJUNGI PUTRI NING AN
86
WABAH 1
87
WABAH 2
88
WABAH 3.
89
KEMBALI KE ISTANA
90
TERBUNUHNYA KENYA.
91
KEMATIAN KENYA.
92
PERGI DENGAN GURU NAN
93
KAKEK BUYUT.
94
MENYAMBUT KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA KERAJAAN DEWALA
95
MENTAMBUT KEDATANGAN PUTRA MAHKOTA JIANG YU 2
96
PUTRI LEANA.
97
KOMPETISI.
98
KOMPETISI 2.
99
PERMINTAAN PUTRI LEANA
100
PERMINTAAN PERMAISURI JIANG
101
KEBODOHAN LEANA .
102
CERITA LAMA.
103
KISAH PUTRA MAHKOTA.
104
KAMARAN BUAT SHEN YUE .
105
PUTRI TANG YU RIN
106
RENCANA JENDRAL 1
107
RENCANA JENDRAL 2
108
KEMBALI KE ALAM ATAS.
109
PENGHIANAT.
110
PEPERANGAN.
111
PENGHIANAT 2
112
PANGERAN KEGELAPAN
113
MELAKUKAN KONTRAK DENGAN PANGERAN KEGELAPAN
114
CICIN MAWAR.
115
MEMBAWA TAHANAN KE ISTANA
116
PUTRI YANA.
117
KAKEK TUA.
118
KERAJAAN ATAS ANGIN.
119
PERTARUNGAN PUTRI YURA DAN PUTRI MAHKOTA
120
SERANGAN 1
121
serangan 2
122
PERTARUNGAN
123
PENOBATAN SHEN YUE.
124
PEROMBAKAN ISTANA
125
KEMBALI KE ALAM ATAS .
126
PAMAN GONG.
127
PERNIKAHAN PUTRA MAHKOTA.
128
MENCARI PELAKU KEJAHATAN.
129
RUMAH TINGGAL UNTUK KELUARGA.
130
BERKUNJUNG KE KERAJAAN DEWALA.
131
ULAH PERMAISURI
132
PERMAISURI HAO LINZI
133
KEBUSUKAN PERMAISURI
134
HADIA UNTUK PERMAISURI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!