Empire Strongest Knight
Di sebuah benua bernama Algrainia, terdapat sebuah negara kuat yang disebut Kekaisaran Elgion.
Negara ini akan sangat sempurna - jika tidak secara terus menerus mengalami invasi di seluruh perbatasan mereka.
Tujuan negara-negara lain menginvasi sangatlah sederhana.
Mereka merasa iri. Mereka menginginkan tanah subur kaya milik Kekaisaran serta semua yang dimiliki negara paling besar di seluruh benua itu untuk diri mereka sendiri.
Ya, benar, mereka serakah. Hanya demi kekuasaan dan kekayaan, para petinggi negara-negara ini memaksa kekuatan militer mereka untuk menyerang Kekaisaran. Merugikan tak hanya diri mereka sendiri, tetapi juga rakyat mereka, serta penduduk kekaisaran yang tak berdosa.
Namun meski begitu, Kekaisaran tidak kalah dengan semua perang yang terus memanas di sekeliling mereka.
Selain karena perjuangan para prajurit, kesatria, serta penyihir di garis depan yang mempertaruhkan nyawa mereka demi keberlangsungan hidup keluarga mereka masing-masing, para petani juga berusaha untuk membantu kesejahteraan Kekaisaran dengan menjaga agar Kekaisaran tetap memiliki sesuatu untuk dimakan.
Seluruh Kekaisaran berjuang dalam kesulitan hingga akhirnya, pada suatu ketika, seorang pemuda datang ke medan perang sebagai kesatria Kekaisaran.
Pemuda ini sangat berbakat. Dia kuat, terampil, cerdik, bahkan cukup tampan.
Di kala perang semakin lama semakin bergerak kearah yang merugikan Kekaisaran, pemuda ini datang bagaikan cahaya harapan kokoh yang menuntun Kekaisaran menuju kemenangan sebagai penuntun jalan.
Pemuda ini selalu membawa kemenangan di medan perang manapun yang ia dikirim.
Pemuda itu bernama Zone. Zone Kursdizt. Dia adalah kesatria andalan Kekaisaran yang menyandang gelar terkuat dan tak terkalahkan. Sosok tak tergoyahkan yang telah berhasil menopang kekaisaran di kala dibutuhkan dengan cara yang hanya dia yang bisa lakukan.
4 tahun telah berlalu sejak pertama kali ia muncul. Zone saat ini telah ditugaskan sebagai Kesatria pribadi sang Kaisar itu sendiri.
Dia masih akan dikirim ke garis depan, tetapi itu hanya jika menuju medan perang yang mulai merugikan Kekaisaran saja.
Kesatria terkuat Kekaisaran menetap di Ibukota. Menunggu panggilan perang selanjutnya untuknya.
_
_
_
"7554!...7555!....7556!...7557!...7558!...7559!...7560!"
Di halaman sebuah mansion berlantai dua yang tidak berukuran kecil atau besar, kesatria terkuat - Zone - sedang mengayunkan sebuah pedang logam tumpul besar dan tebal yang bahkan jauh lebih besar dari seluruh tubuhnya.
Dia mengayun, mengayun, mengayun, mengayun, dan terus mengayun.
Ini adalah latihan harian bagi pria pirang berumur 24 tahun ini. Seluruh tubuhnya bahkan menjadi basah kuyup karena nya.
"10000!"
Butuh waktu sekitar 1 jam bagi Zone untuk menyelesaikan latihan nya.
"Fiuh..."
Menancapkan pedang besar berat itu ketanah, Zone berjalan kembali dan masuk ke dalam mansion.
Mansion itu memang tidak akan dapat menandingi mansion mewah para bangsawan. Namun, mansion itu tidak kecil. Dengan 2 ruang kamar di masing-masing lantai, 1 ruang tamu tempat tungku pemanas ruangan berada, 1 dapur, 1 kamar mandi beserta bak mandi besar untuk berendam, 1 ruang makan berisi meja panjang yang cukup untuk 8-12 orang, dan bahkan sebuah taman yang cukup luas di depan dan belakang mansion. Jujur, kemewahan ini sudah lebih dari cukup bagi Zone.
Ketika Zone sampai di dapur menuju kamar mandi yang ada di sana, Zone menemukan seorang gadis berpakaian pelayan dengan rambut coklat kemerahan - Marie - yang sedang menyusun piring berisi lauk makan untuknya.
"Ah, Tuan!" Marie menyadari keberadaan Zone.
"Apakah anda sudah menyelesaikan latihan harian anda?"
Zone mengangguk, berkata: "Hm. Apakah air nya sudah siap?" lalu berjalan melewati Marie dan langsung menuju pintu masuk Kamar mandi.
"Tentu saja, Tuan!"
"Begitu ya, terima kasih."
Setelah itu, Zone pun mulai membasuh tubuhnya dan berendam selama beberapa saat sebelum menyudahi mandi nya dan mulai berpakaian di kamarnya yang berada di lantai 1 dan akhirnya, kembali ke dapur dan mulai makan bersama pelayan Marie di meja kecil yang cukup untuk kedua nya.
Jujur, Zone hanya akan menggunakan ruang makan ketika tamu datang saja. Pada hari biasa, Zone akan makan secara normal di dapur tidak berbeda dengan kebanyakan orang biasa.
"Sudah sebulan... Sejak anda terakhir kali pergi ke medan perang, benar."
Ketika Marie sedang membersihkan piring dan merapikan kembali alat-alat makan, dia tiba-tiba saja mengungkit topik ini.
Zone sedikit ragu untuk membalas ketika dia melihat raut wajah Marie yang menampilkan kekhawatiran.
"Apakah anda akan segera pergi lagi?"
Sampai saat ini, Zone hanya pernah diberi hari bebas dari garis depan paling lama selama sebulan. Setelah itu, seorang pengantar pesan biasanya akan segera datang dengan surat yang memerintahkan Zone untuk segera pergi ke medan perang sesuai dengan apa yang tertera di dalam nya.
Zone merasa tidak enak dengan Marie, tetapi dia hanya bisa mengangguk pada pertanyaan nya. "Yah, jika perang masih belum juga usai, maka... Ya, kurasa kali ini juga aku harus maju untuk mendorong arus peperangan menuju kemenangan."
Marie tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu. Dia hanya menundukkan kepalanya, terlihat murung sembari melanjutkan pekerjaan nya.
Zone juga tidak bisa mengatakan apapun. Dia kembali kekamarnya. Merawat pedang miliknya.
Tanpa terasa, waktu telah berlalu. Di siang hari, bel pintu mansion Zone tiba-tiba saja berbunyi.
"Zone Kursdizt... Ada panggilan untukmu."
Seorang pria berjas tebal dan topi yang membuat dia tidak bisa melihat wajahnya adalah yang Zone temukan di balik pintunya. Pria itu menyerahkan sebuah amplop surat kepada Zone sebelum menghilang entah kemana.
"Marie," ucap Zone, menoleh kearah pelayan nya yang saat itu juga melihat kedatangan pria sebelumnya. "Maaf, aku akan pergi sekarang."
Wajah Marie terlihat seperti akan menangis, tetapi dia mengangguk pada Zone. Dia lebih tahu dari siapapun bahwa ini adalah tugas tuan nya. Zone mungkin akan mempertaruhkan nyawa di luar sana. Zone juga bahkan mungkin akan mengambil banyak nyawa yang belum tentu bersalah.
Jujur, Marie tidak rela membiarkan Tuannya pergi. Dia tidak ingin agar Tuannya berada dalam bahaya. Namun, Marie adalah pelayan. Dia tidak memiliki hak apapun untuk menghentikan Zone.
Menahan perasaan nya, Marie hanya dapat berkata: "Baiklah. Saya mohon, tolong berhati-hatilah, Tuan."
"Ya, pasti."
Marie tahu bahwa Zone adalah seorang Kesatria yang dijuluki sebagai yang terkuat dan sudah memenangkan banyak pertempuran.
Namun, itu tidaklah penting bagi Marie. Sekuat apapun Tuannya, Zone tetaplah hanya seorang manusia. Zone masih dapat terbunuh.
Memikirkan itu saja sudah membuat hati Marie terkoyak.
"Aku mungkin akan pergi selama beberapa bulan," ucap Zone, menatap khawatir pada Marie. "Apa kamu akan baik-baik saja sendirian? Aku akan pastikan untuk kembali pada saat Musim dingin tiba... Tapi..."
"Tidak apa-apa, Tuan! Saya memiliki teknik yang anda ajarkan kepada saya, jadi saya akan baik-baik saja selama lawan saya hanyalah pencuri biasa!" sela Marie, berpose kuat. Dia tidak ingin Tuannya mengkhawatirkan nya.
"Kalau begitu... Sampai jumpa di musim dingin nanti, Marie."
"Ya. Sampai jumpa lagi, Tuan!"
Dengan itu, Zone si kesatria terkuat pun melangkahkan kakinya menuju medan perang setelah beberapa waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Mr. Wilhelm
Harus revisi ya keknya sama beberapa diksi yg kurang pas
2023-11-16
1