05. Putri-putri eksentrik(1)

Hari ini adalah hari ulang tahun Kekaisaran Elgion. Jadi, meskipun hujan salju yang lebat tengah menutupi seluruh daerah Kekaisaran, seluruh warga Kekaisaran pergi keluar dan merayakan hari yang membahagiakan ini.

Namun, tampaknya ada beberapa kelompok yang bahkan lebih berisik daripada para warga yang sedang mengadakan festival di sekitar Ibukota ini.

"Tunggu...!" Melintasi langit Ibukota, seorang gadis pirang cantik berambut ikal di ujung rambutnya terbang diatas Sapu terbang. Seragam kelulusan Akademi Lialotine membukus tubuh matang gadis itu. Mengangkat tongkat sihir pribadi nya, gadis itu - Putri kedua Kekaisaran, Lumina Cor Elgion - menembakkan beberapa peluru sihir kearah pria berjubah hitam yang juga mengendarai Sapu terbang seperti halnya dirinya dengan saudari nya di tangan.

"Tch...!" Frustasi sekilas terlihat pada wajah cantik Lumina. Dia terus menembak dan mengejar pria itu kesana-kemari. Namun, bahkan setelah dia mengeluarkan semua kemampuan nya yang diakui sebagai murid sihir terbaik tahun ini, dia masih tidak dapat menyentuh pria itu dengan sihirnya.

Disisi lain, sang putri pertama yang di culik - Lizzebeth Cor Elgion - memasang wajah sombong ketika dia menoleh kearah kembaran nya yang kini sedang susah payah mencoba untuk menyelamatkan dirinya. "Heh. Sepertinya bahkan kemampuan sihir dari murid sihir terbaik pun ternyata bukan apa-apa, ya." Alih-alih panik atau merasa putus asa, Putri yang satu ini terlihat sangat tenang. Bahkan, dia masih memiliki waktu luang untuk mengolok-olok saudari kembar nya yang berbakat dalam sihir sementara dirinya tidak.

Lumina tentunya merasa terhina akan hal itu. "B-berisik! Tutup mulutmu dan setidaknya bantulah aku sedikit untuk menyelamatkan mu, dasar Kakak bodoh!"

Untuk itu, Lizzebeth menjawab dengan penolakan padat dan jelas yang singkat. "Mustahil."

"KENAPA?!" Yang, tentunya malah memberikan lebih banyak rasa frustasi pada Lumina yang bekerja keras.

"Pria ini kuat. Tak hanya sihirnya, dia juga memiliki kemampuan fisik yang cukup tinggi. Apapun yang aku lakukan, semuanya hanya akan berakhir percuma. Alih-alih membantu, aku mungkin malah menjadi beban. Jadi, aku pikir lebih baik untuk tetap diam dan tak melakukan apapun."

"DASAR PEMALAS!!" Entah karena kesal atau karena alasan lain, tembakan sihir Lumina kali ini bermuatan sihir lebih besar daripada serangannya yang sebelum-sebelumnya. Serangan itu bahkan membuat pria yang menculik Lizzebeth terpaksa harus menghentikan nya dengan melemparkan serangan sihir juga dari pihaknya.

Sebagai hasilnya, sebuah ledakan sihir yang dahsyat pun terjadi diantara kedua belah pihak. Karena mereka saat ini berlokasi di langit Ibukota, hal itu juga bahkan diperhatikan oleh para penduduk.

Melihat wajah khawatir dan ketakutan pada penduduk, Lumina menggertakkan giginya. "SEBENARNYA APA YANG KAU INGINKAN DENGAN MENCULIK SAUDARIKU DI SAAT-SAAT SEPERTI INI, BEDEBAH?!" Alih-alih kembali mengejar si penculik, Lumina berhenti di tempat, lalu memutuskan untuk menanyakan hal itu kepada pria berjubah itu karena dia tahu bahwa dia hanya akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada kota jika dia terus meneruskan tindakan nya ini.

Untuk beberapa alasan, pria itu juga menghentikan pelarian nya setelah menyadari bahwa Lumina tidak akan mengejarnya lagi. Dari balik jubah yang menutupi wajahnya, pria itu menatap Lumina. "Cinta," ucap Pria itu, mempererat cengkraman nya pada pinggang Lizzebeth.

"Hah?!" Lumina merasa aneh dengan apa yang ia dengar, jadi dia mengeraskan suara. Menuntut penjelasan lebih lanjut.

"Aku melakukan ini tak lain dan tidak bukan adalah karena CINTA! C-I-N-T..."

"OKE! Oke, oke! Aku paham, sialan!" Ketika Pria itu terlihat seperti akan mengeja kata-katanya untuknya, Lumina menghentikan Pria itu karena dia entah kenapa merasa kesal karenanya. Memegangi wajahnya, Lumina merasa pening akan tindakan Pria aneh yang satu ini.

Menculik seorang putri dari suatu negara tepat di hari penting nasional seperti sekarang hanya karena cinta? Idiot macam apa yang akan melakukan hal semacam itu? Lumina terpukul akan kenyataan bahwa Idiot macam itu sekarang sedang berada tepat di hadapannya.

"BAAJJJIIIIINNNGGGAAAAANNNN!!!!! JANGAN BERCANDA KAU, DASAR CABUL! Jadi... Jadi selama ini kau melakukan semua kerusuhan ini hanya karena... Cinta?! Apakah kau bodoh?! Kau bodoh, bukan?! Kau merusak hari yang telah kunanti-nanti hanya untuk romantisme bodoh mu? Ini... Ini... Aaarrgggghhhh!!"

Sementara Lumina sedang mengeluh akan betapa tidak masuk akalnya peristiwa ini, Lizzebeth sendiri sedang memiliki kesibukannya tersendiri. Di tangan Pria yang menculiknya, dia menatap Pria itu, sedikit terkejut. "Kau... Mencintaiku?"

Pria itu sedikit panik karena isi hatinya malah disadari oleh Lizzebeth disaat yang kurang ideal baginya. Namun, dia juga tak ingin menyangkal perasaan nya sendiri. Jadi, dia pun mengangguk. "Y-ya... Begitulah."

"Kau melakukan semua ini hanya untuk ku? Menculik seorang putri tanpa memperdulikan risiko nya di hari paling membahagiakan bagi penduduk Kekaisaran ini?" tanya Lizzebeth, yang juga dibalas dengan anggukan oleh Pria itu.

"Tunggu, jangan abaikan aku, kalian!"

Setelah terdiam selama beberapa saat sambil menatap fitur wajah Pria itu di balik tudungnya, Lizzebeth pun tersenyum. "Hmm. Cukup romantis. Jujur, aku terkesan."

Kata-kata Lizzebeth meningkatkan antisipasi Pria itu, membawanya untuk memikirkan masa depan dimana mereka berdua dapat bersanding bersama dan membangun keluarga.

"Namun..."

-Namun.

"... Jujur saja, kau menjijikkan. Sayang sekali, tapi aku harus menolak cintamu dengan sopan, Tuan penculik."

Lizzebeth segera menjatuhkan ekspektasi Pria itu ke titik paling bawah. Dibalik tudung, keputusasaan menghiasi wajahnya sementara Lizzebeth yang tak bersalah menutupi bibirnya dengan tenangnya.

"A-ap... Ap..." Pria itu tergagap bahkan hanya untuk menyusun perasaannya yang telah hancur berkeping-keping menjadi kata-kata. Tak lama kemudian, keputusasaan yang ia rasakan menghasilkan luka pada dirinya, menyelimuti hatinya dengan kegelapan.

"KALAU BEGITU, MATILAH SAJA KAU!" Kejadian berikutnya sangat tak terduga bahkan bagi Lizzebeth itu sendiri. Pria itu tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah belati dari balik jubahnya. Mengayunkan kebawah tepat kearah leher Lizzebeth.

"LIZE!" Menyadari hal itu, Lumina segera bergegas untuk menghentikan Pria itu. Namun, bagaimanapun semua orang melihatnya, mereka semua sadar bahwa Lumina tidak akan tepat waktu. Semua penduduk Ibukota yang menyaksikan peristiwa itu memejamkan mata mereka, menyerah pada nasib Putri pertama yang sepertinya akan berakhir pada saat itu juga.

Namun, pada saat mereka semua kembali membuka mata mereka, satu hal yang mereka sadari adalah menghilang nya sosok sang Putri pertama, Lizzebeth, dari tangan Pria berjubah tersebut.

Sebagai gantinya, seorang Pria lain tiba-tiba saja muncul di atap bangunan yang berada diantara Lumina dan Pria berjubah sebelumnya. Lizzebeth yang mereka cari berada di sisi Pria yang baru saja menginterupsi peristiwa ini.

Pria yang baru saja bergabung ke dalam konflik ini - Zone - mengacungkan pedang yang ia pegang ke arah Pria berjubah yang menculik Lizzebeth. "Penculik rendahan. Sebagai Ksatria Kekaisaran yang terhormat, aku menangkap mu atas tuduhan menyakiti anggota Keluarga kekaisaran. Mati karena melawan atau ditahan di penjara selama beberapa puluh tahun, tentukan nasib mu saat ini juga!"

Bagi semua orang normal, ancaman Zone saja sudah cukup untuk membuat mereka kehilangan niat untuk melawan nya dan menyerah. Namun, Pria ini adalah penyihir. Sebagai Penyihir, dia memiliki keunggulan absolut dimana dia bisa terbang dan Zone tidak. Mungkin karena itulah, indera Pria itu menjadi sedikit menumpul dan gagal merasakan ancaman mematikan yang berasal dari Zone.

Pria itu memasang senyum sombong. Menaikkan ketinggian Sapu terbangnya. "Kau pikir kau, yang hanya seorang Ksatria, bisa menangkapku?"

Zone menyipitkan matanya pada Pria itu. "... Apakah itu berarti kau tidak berniat untuk menyerahkan dirimu?"

"Menyerahkan diri?" Pria itu menertawakan pertanyaan Zone. "Kau bodoh, ya? Aku dapat kabur dengan mudah dari mu, kenapa aku bahkan harus menyerahkan diriku?"

Meskipun kata-kata pria itu terdengar merendahkan, Zone mendeteksi keputusasaan pada suara nya. Entah apa yang mungkin menjadi motif penculikan nya, Zone sebenarnya tidak ingin mengambil nyawa dari seseorang yang melakukan kejahatan karena putus asa. Namun, pria itu tak berniat untuk menyerah. Yang artinya...

"HA!" Mengeraskan hatinya, Zone melompat dari atap bangunan. Melesat dalam garis lurus dengan pedangnya yang mengarah langsung kearah titik vital pria itu.

Zone akan membunuh pria itu pada saat itu juga, jika tidak terjadi ledakan besar pada saat ujung bilah pedangnya menyentuh tubuh pria itu.

"Murgh!?" Terjebak kedalam ledakan tak terduga, Zone terlontar jauh kebelakang. Menabrak atap dan dinding bangunan yang berada beberapa blok di belakang. Zone jatuh ke atas sebuah gerobak penjual buah setelah meninggalkan retakan pada dinding yang dia tabrak.

Sementara itu, perhatian Lumina terjaga pada sosok pria yang menyiapkan ledakan tersebut.

"Sial... Aku sedikit lengah." Dari balik awan debu yang tercipta akibat ledakan, muncul seorang pria yang masih terlihat baik-baik saja walau sudah terkena ledakan. Yah, pakaian nya gosong dan hancur di bagian atas nya, sih.

Setelah jubah yang menutupi tubuhnya menghilang, wajah pria itu akhirnya dapat terlihat. "Ksatria itu cukup berbahaya. Untung saja aku sudah menyiapkan jebakan itu sebagai tindakan darurat."

"Uh... Ini akan merepotkan." Setelah menyaksikan apa yang terjadi, Lumina mau tak mau harus mengakui bahwa kemampuan pria ini melampaui nya dalam hal sihir walau dia sedikit aneh.

Terpopuler

Comments

Phospophyllite

Phospophyllite

Cinta buta.. putri kekaisaran pun di gas keren bos

2023-11-14

0

Phospophyllite

Phospophyllite

Hum... jadi bisa di bilang putri pertama ini cerdas dan pandai membaca situasi yak.. karena tau dia ga bisa di selamatin, dia milih tetep tenang buat ngehadapin hal selanjutnya.. baiklah baiklah

2023-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!