Sean dan Elson terlihat sangat senang karena mereka sedang bermain di dalam kolam bola sedangkan Adam dan Mirah hanya memperhatikan mereka yang bermain.
membuat suasana menjadi canggung.
" apakah mereka sangat merepotkan" Adam membuka suara.
" walaupun merepotkan aku juga tidak masalah" jawab Mirah tanpa melihat ke arah lawan bicaranya dan jawaban Mirah membuat Adam menatap wanita yang berada di sampingnya ini.
" bukankah mereka lucu" sambung Mirah lagi.
" mereka sudah lama tidak merasakan kasih sayang seorang ibu semenjak meninggalnya almarhum istri saya" lirih adam.
" tapi saya salut kepada tuan yang bisa menjaga ke tiga anak anda tanpa seorang ibu"
" tapi saya gagal mendidik anak anak saya bahkan anda pun melihat bagaimana saya dan anak sulung saya"
Mirah tidak tau harus menjawab dengan apa lagi dan suasana kembali hening.
" tuan apakah saya boleh tahu sudah berapa lama istri tuan meninggal" tanya Mirah dengan hati hati.
" sudah enam tahun ini" entah kenapa Adam merasa sangat leluasa berbicara dengan Mirah seperti sudah mengenal sejak lama. setiap Mirah mengeluarkan suaranya hatinya pasti berdebar apakah ia sedang jatuh cinta lagi.
" aunty ayok pulang Elson sudah capek bermain" ucap Elson dengan penampilan yang berantakan tapi sangat lucu dan menggemaskan.
" Sean juga Tan"
" Sean minum dulu" Mirah memberikan sebotol minum kepada Sean dan juga Elson sambil mengelap keringatnya Sean membuat Sean tersenyum hangat seperti ini lah yang di rindukan oleh Sean yaitu kasih sayang seorang ibu.
dan itu tak luput dari perhatiannya Adam.
" capek" tanya Mirah dan di angguki oleh Elson dan Sean.
"yaudah ayok pulang saja"
" baik aunty( Tante)" serempak Sean dan Elson.
di mobil.
" bagaimana tas sekolah kalian" tanya Mirah kepada Sean dan Elson.
"ke rumah mu dulu" jawab Adam yang berada di depan samping sopir sedangkan Mirah berada di tengah tengahnya sean dan Elson entah kenapa hal itu membuat Adam sedikit iri.
" baik"
" dimana rumahnya" tanya Sean.
" itu Daddy" tunjuk Elson dengan semangat.
" mari masuk tuan ..maaf kalau apartemennya kecil" ucap Mirah mempersilahkan ayah dan kedua anak itu.
" kecil apanya ini adalah apartemen termahal di kota ini" gumam Adam yang tentunya hanya ia yang mendengarnya sendiri.
Sean dan Elson langsung menghempaskan badan mereka ke sopa karena lelah.
" tuan anda mau minum apa"
" tidak perlu kami mau pulang langsung" jawab Adam.
Mirah mengangguk kan kepalanya.
" baik sebentar saya ambil tasnya Sean dan Elson dulu" lalu Mirah pun mengambil tas sekolah Sean dan Elson yang ia simpan tadi di kamarnya.
" tuan ini tas anak anak" ucapan Mirah lagi lagi berdesir seakan ia adalah ibu kandungnya.
" aunty terimakasih yah"
cup..
Sean juga tak mau kalah langsung mencium pipi Mirah.
cup..
membuat Mirah tersenyum lebar dan ia membalas ciuman dari Elson dan Sean di ubun ubun mereka.
sungguh pemandangan yang indah Adam memalingkan wajahnya ke samping melihat adegan ini.
" kalian hati hati yah maaf tidak bisa mengantarkan kalian ke bawah" kata Mirah.
" tidak apa apa aunty" jawab Elson
" baiklah nona kami pergi dulu " dan Mirah melambaikan tangannya.
setelah kepergian mereka Mirah langsung mandi dan setelah mandi tak lupa Mirah menunaikan kewajiban nya sebagai beragama Islam.
di malam hari kini keluarga Damendra sudah selesai makan malam.
" Daddy aku lupa meminta nomor telepon nya aunty Mirah" aduh Elson dengan sedih.
membuat sersan memicingkan matanya dengan tajam.
" jalang mana lagi itu" tanya Sersan dengan dingin dan kejam sungguh tidak berperasaan.
brakk..
Sean menggebrak meja dengan kuat.
" perhatikan ucapan mu" ucap Sean dengan marah tidak terima dengan ucapan Sersan kepada mirah
" hey apa yang salah..aku tidak akan rela sampai kapanpun ada yang menggantikan mmomy dirumah ini"ucap sersan mengerakkan giginya.
" sersan apa yang kau katakan" ucap Adam.
Elson hanya diam menunduk dan takut.
" Sean bawa Elson ke kamarnya" titah Adam
" dasar bajingan lo" tunjuk sean dan langsung menggandeng tangan Elson menuju kamarnya Elson seperti perintah dari Adam.
" bajingan katamu terus kamu apa pembunuh" sinis sersan.
" sersan" tekan Adam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Neulis Saja
sdh 6 tahun marahmu belum juga reda sersan, entah terbuat dari apa hatimu ko sangat keras, tapi sekeras apapun hatimu kalau Allah sdh membolak balikan hati seseorang mau bilang apa sepertinya hatimu bisa lembut dgn selalu membaca slqur'sn tapi mungkin kamu bukan muslim, i don't know
2024-02-07
3
Biduri Aura
yg sabar ya thor,, pasti pusing mngenai nama2 tokohnya 😁😁😁
2024-01-04
2
mbak mell
yang mana kak
2023-12-01
0