Sore ini Mirah sedang ke supermarket ingin membeli bahan bahan masak untuk nya tapi sayang nya ia lupa sedang berada di negara lain yang tentunya uang nya berbeda, kenapa ia bisa lupa akan hal ini, karena terburu buru jadi Mirah lupa dengan hal yang satu ini.
" gimana kak dengan belanjaannya" ucap sang kasir.
" aduhh gimana yah mbak" bingung Mirah.
" mmmm.. mbak disini apa tidak ada penukaran uang" tanya Mirah. sang kasir hanya memberi gelengan.
" aduh mbak ngapain sok sok an mau belanja kalau gak punya uang" cibir teman sang kasir.
"bukan begitu mbak" jawab Mirah dengan bingung.
"ambil ini " ujar seorang pria lalu memberikan sebuah kartu kepada kasir itu.
"jangan percaya tuan mungkin wanita ini sedang menipu dengan berpura pura ketinggalan uang biar orang lain mengasihaninya " ucap teman kasir itu dengan tatapan genit nya melihat pria tampan ini.
" apalagi pakaiannya sangat aneh seperti seorang ter*ris saja pak" sambungnya lagi kasir yang di sebelahnya menyenggol lengan temannya agar berhenti berbicara.
" apa aku benar kok"sinisnya lalu kembali menatap Adam dengan tatapan memuja.
" mbak kenapa bawa bawa pakaian saya, apa hubungannya uang dengan pakaian yang saya kenakan" tanya Mirah tidak terima pelayan kasir itu.
" kau hitung saja belanjanya dengan belanjaanku " pinta pria itu entah kenapa ia juga kesal dengan pelayan kasir itu terlalu banyak berkomentar menurut nya.
" Daddy" panggil seorang anak kecil yang di temani oleh abangnya.
" Elson "
" Daddy kenapa lama sekali" tanya Elson dan di angguki oleh Sean.
" maaf kan Daddy nak.. hei apa kau tuli cepat hitung bayarannya" ucap Adam kepada sang kasir yang memaki Mirah.
" baik tuan" lalu si kasir menggesekkan kartu yang di berikan Adam setelah selesai si kasir pun memberikan kembali kartu itu kepada Adam.
"Mommy .." ucap sean.
seketika Sean menutup mulut Elson." Lo kalau ngomong itu jangan sembarangan deh cil"
" Elson" tegur Adam kaget dengan ucapan Elson.
" mommy udah di syurga Ngadi Ngadi lo cil" sambung Sean.
Mirah menggeleng dengan perdebatan ayah dan anak itu lagi pula ia tak kan permasalahkan hal itu kok ia malah gemas dengan Elson seperti nya ia langsung jatuh cinta melihat betapa lucunya Elson saat ini.
Elson menghempaskan tangan Sean." tangan kak Sean bau tai ayam" celetuk Elson.
" iya cil gue lupa kalau belum cuci tangan tadi pas duduk terkena tai ayam milik Bu kantin." ucap sean dengan enteng.
" jadi betul kak" tanya Elson tak percaya dan di angguki oleh Sean.
" pantas, huekk.. dasar jorok" sahut Elson dan Sean hanya mencengir seperti orang tak bersalah. Mirah tersenyum melihat perdebatan kakak beradik itu.
" biasa aja kali" balas Sean.
" sudah berdebat nya ayo kita pulang" ujar Adam.
" eh tuan terimakasih sudah membayar belanjaan saya" ucap Mirah dan sedikit membungkukkan badannya.
" Hemmm" jawab Adam.
" iya mom.. eh salah lagi... aunty" sahut Elson dengan cengir dan di pelototi oleh Adam.
" Daddy masih ke kantor setelah ini, ayo pergi" ucap sean sambil melihat jam tangannya dan bergegas pergi ke parkiran dan di ikuti oleh Sean dan Elson.
" tuan tunggu" belum sempat Adam membukakan pintu mobilnya Mirah lebih dulu memanggilnya seketika ia menoleh ke arah Mirah.
" tuan sekali lagi saya ucapkan terimakasih, saya akan mengganti uang tuan nanti" ucap Mirah dengan lembut dan itu membuat dada Adam bergetar mendengar suara dari Mirah.
" tidak perlu" jawab Sean.
" kak Sean bukankah aunty itu cantik" tanya Elson yang berada di dalam mobil.
" hmm gw juga akui cil dia emang cantik" jawab Elson sambil memperhatikan Mirah dari balik kaca mobil.
"maaf tuan saya tidak mau berhutang Budi kepada seseorang" ucap Mirah sekali lagi.
dan baru kali Adam memperhatikan wajah Mirah dan menurutnya sangat cantik tanpa ada polesan sedikit pun dan kulitnya sangat putihnya sangat kontras dengan penutup kepala Mirah yang berwarna hitam.
" tapi tuan saya benar benar tidak ingin berhutang Budi kepada tuan" ucap Mirah dengan gigih membuat Adam mendengus.
Adam mengambil dompetnya dan memberikan sebuah kartu nama kepada Mirah.
"ini kartu namaku maaf aku sedang terburu-buru" ucap Adam. memang Adam sedang terburu buru, setelah mengantar ke dua putranya pulang dia harus kembali lagi ke kantor karena akan ada meeting.
setelah memberikan kartu namanya Adam langsung pergi meninggalkan Mirah.
" sekali lagi terimakasih tuan" teriak Mirah dan melambaikan tangannya.
" dadah aunty semoga kita bertemu kembali" teriak Elson dari mobil dan membalas lambaiannya Mirah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Nani Haryati
ini ceritanya udah d Amerika???
2024-05-29
0
nimars
hahaha masa di Amerika ada Bu kantin pelihara ayam
2024-05-15
0
nurmahiyah siti
ada panggilan mbak,,,,,kakak....😀
2024-05-12
0