" hahahah... aduh" tawa Adam dengan renyah.
" maaf tapi istri saya telah meninggal" jawab Adam dan Alfiansyah menghela nafasnya dengan tenang.
"huh... itu lebih baik dari pada jadi perusak hubungan orang" lega Alfiansyah.
" tapi kak tumben kakak memasukkan laki laki ke rumah kakak ini" tanya Alfiansyah heran pasalnya Mirah sangat anti yang namanya laki laki yang bukan mahramnya.
" entahlah" jawab Mirah dengan mengangkat bahunya Mirah pun tidak tahu kenapa dengan mudahnya ia membiarkan Adam dan Sersan berada di rumahnya lama lama.
"om sangat lucu dan tampan" ucap sersan.
" benarkah.." ucap Alfiansyah dengan senang.
" terimakasih aku tau,aku memang tampan tapi aku tidak punya uang kas" lanjut Alfiansyah dengan sombong sambil membenarkan rambutnya.
Adam hanya tersenyum melihat tingkah laku Alfiansyah yang sama dengan tingkah laku dengan Sean sangat mirip abrusik dan konyol.
" mari kita makan dulu aku sudah memasak tadi" ucap Mirah
" tadi saya memasak dengan banyak karena ada sersan dan ini adalah permintaan saya untuk anda pak Adam, mari makan bersama" jelas Mirah yang merasa Adam sungkan kepadanya.
lalu mereka semua pun menuju ke meja makan.
"Sean makan sup ini, ini sangat baik untuk kesehatan mu" Mirah memberikan sup nya ke piring sersan.
"hanya untuknya untuk ku tidak ada" tanya Alfiansyah.
" hmm.. tidak Alfi kakak hanya membuat nya sedikit untuk sersan saja" jawab Mirah.
" Alfi apa kau sakit biar nanti aku buatkan sup untuk mu juga bagaimana" tawar Mirah.
" tidak usah aku sudah tidak tertarik lagi dengan sup kakak"
" oh yah.. baiklah mulai sekarang kakak tidak memasak sup untuk mu lagi" goda Mirah.
" tidak kak tadi aku hanya bercanda saja, sup kakak Amirah yang paling enak walaupun sup buatan ummi juga sangat enak"
" baik mari makan" Mirah mengambil makanan dan menaruhnya di piring adiknya dan Adam.
mata Adam selalu tak lepas dari penglihatan nya karena Mirah ada di depannya dan di samping Mirah ada sersan dan di sampingnya ada Alfiansyah sang adik.
Mirah sesekali bertanya kepada sersan seperti seorang ibu, kadang menyuapinya sersan dan hal itu sedikit membuat hati Adam sedikit cemburu.
dan Alfiansyah melihat Adam menatap kakaknya.
" pak.."Alfiansyah menyenggol bahunya Adam.
" aku tahu kakak ku sangat cantik " bisiknya.
membuat ia tersedak dengan spontan Mirah memberikan minum kepada Adam sedangkan Alfiansyah menahan tawanya.
Adam sangat malu karena di porgoki oleh Alfiansyah.
" Daddy hati hati makannya." ucap sersan
tidak dipungkiri oleh Adam bahwa masakan Mirah sangat enak begitu pula dengan sersan.
" terimakasih telah atas sarapan nya" ucap Adam yah setelah selesai sarapan nya Mirah mengantar Adam dan sersan ke loby.
" sama-sama tuan Adam" jawab Mirah dengan tersenyum.
" Tante terimakasih telah merawat sersan semalam, pasti sersan sangat merepotkan bagi Tante" kata sersan.
" tidak sersan kamu tidak merepotkan bagiTante malahan Tante senang bisa merawat sersan dengan baik" ucap Mirah dengan tulus.
" Tante apakah aku boleh memeluk mu" cicit sersan dengan takut.
" tentu saja sini" Jawab Mirah sambil merentangkan tangannya.
sersan langsung menghambur kepelukan Mirah dan mendekap nya dengan erat karena sersan lebih tinggi dari pada Mirah.
sungguh anak anak nya sangat beruntung bisa memeluk Mirah dengan leluasa sedangkan dirinya apalah daya tapi ia senang dengan kedekatan Mirah dan sersan.
entah apa yang di katakan oleh Mirah semalam hingga membuat sersan berubah derastis tapi yang pastinya ia sangat berterimakasih kepada Mirah.
" hati hati sersan, tuan" jawab Mirah sambil melambaikan tangan nya ke mobil Adam.
pipp..
pipp..
setelah melihat kepergian mobil Adam Mirah juga kembali ke kamarnya karena Alfiansyah masih berada di dalam rumahnya ia tidak ikut mengantarkan Adam dan sersan katanya malas turun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Neulis Saja
have a nice day
2024-02-07
1