butuh uang?

Sudah tepat 1 bulan Naipah bekerja dirumah tuannya. Namun gunung kesabaran yang Naipah miliki untuk menghadapi tuannya tidak pernah habis.

"Bagaimana kak? Lancar?" Tanya seorang adik yang tak lain adalah Bhramsy.

"Aman. Perusahaan XYZ dari belanda sudah tandatangan kontrak. Kita harus berikan yang terbaik." jelas Benji.

"Eh, Naipah kemana? coba tolong suruh buatkan kopi ke taman belakang." Sela nya.

" Sudah mulai mengajak ngopi bersama, mentang - mentang dia masih muda." Hardik Bhramsy.

" Kakak tau? ini tepat 15 hari kakak pulang pagi terus. Berangkat pagi pulang pagi bukan artian di 24 jam, tapi berangkat jam 8 jam 10 sudah dirumah lagi. Hari ini lebih parah. Aku kakak perintah berangkat kuliah eh kakak diam dirumah, Betah sekali dirumah sejak ada si Nai. Hati - hati perusahaan TERBENGKALAI." Dengan senyum menyeringai Bhramsy berlalu.

" Eh kau !!!!benar - benar ya. Cepat!!!!!!"

"Iya kak sebentar."

******

"Nai, tuanmu minta kopi." Dari kejauhan suara Bhramsy terdengar oleh Nai.

"Baik mas."

"Ditaman Nai"

"Baik mas."

Dengan setengah teriak bhramsy menyuruh Nai. Namun entah dorongan dari mana, Bhramsy mendatangi Nai yang ada di dapur.

"ssssstttt,, ceweeeeek...Nai.."

"Iya mas?"

"Kalo disuruh jangan baik - baik saja Nai.."

"Lalu saya harus jawab apa mas?" Sambil mencari kopi.

"Oke gitu Nai."

"Oh,, em, oke."

"Inget ditaman Nai."

"Oke. "

"Kopi si kakak Nai bukan kopi aku."

"Oke ."

"Cepetan yah Nai.."

"Oke ."

"Rcti Nai.."

"Oke."

Bhramsy langsung tertawa terbahak bahak tanpa bisa ditahan. Merasa menang telah menggoda pembantunya tersebut.

Lucu sekali pembantu muda in**i. Apakah dia mau ku ajak jalan - jalan? Sepertinya seru*.

Eh sebentar, dia kan pembantu*.

Sambil meneruskan menaiki tangga Bhramsy kebingungan sendiri.

Tak lama Naipah telah membawa nampan berisi secangkir kopi milik tuannya.

"Ini tuan kopinya"

"Eh ya, terimakasih Nai."

"Sibuk ?" Sambungnya lagi.

"Sudah beres semuanya tuan, saya tinggal menunggu jemuran kering lalu akan menyetrika."

"Ah iya kalo begitu. Duduk Nai."

Naipah pun langsung duduk di lantai. Mengingat dia seorang pembantu.

"Nai kenapa kau memilih jadi asisten rumah tangga? Kau lulusan apa?"

"Emhh,, sa, , saya lulusan Smp tuan."

"Tapi kau masih muda Nai, sekarang banyak toko yang membuka lowongan untuk lulusan Smp." Dengan tatapan sinis Benji melihat wajah Nai.

"Iya tuan, tapi maaf sebelumnya, gaji di toko dengan disini jauh tuan, saya juga sempat bingung kenapa tuan menggaji asisten rumah tangga 4x lipat dari biasanya. Padahal menurut saya pekerjaannya sama."

"Kau sangat membutuhkan uang Nai?"

Sambil tersenyum Naipah menganggukan kepala.

"Iya tuan"

"Untuk apa??"

"Maaf tuan, menurut saya semua orang membutuhkan uang.." Sembari terus menunduk.

"Ya semua orang membutuhkan uang, namun ku tanya lebih spesifik, untuk apa. Barangkali bisa kubantu."

"Emh, untuk gaji yang tuan berikan pun itu lebih dari cukup tuan, kalaupun saya menerima bantuan dari tuan tapi tidak kerja disini, saya juga bingung membayarnya menggunakan apa."

"Ah iya juga ya,,"

"Yasudah kalo begitu. Eh iya Nai, masak ayam lagi yang kemarin. Aku menyukainya.. Enak."

"Baik tuan. Ada bahan yang harus saya tambah atau kurangi?"

"Tidak usah Nai. Pertahankan. Jangan rubah rasa.. seperti itu sangat pas.."

Mohon maaf tuan, pas yang hari apa dan jam berapa yah? saya paham betul saya menggunakan bumbu yang sama setiap memasak, namun anda bos yang merangkap sebagai komentator selalu mengomentari segala kekurangannya. Bagaimana judulnya ayam siang hari pas dan ketika sore hari bisa kurang asin sedangkan bumbu yang saya gunakan adalah bumbu yang siang hari.

" Baik tuan." Sembari tersenyum Naipah kembali kedapur. Tak lupa dia mengusap dada sambil berjalan.

drrrrt.. drrrtt

Ponsel Benji berdering, terlihat foto seorang pria paruh baya yang masih gagah dan tampan diusia yang sudah tidak muda lagi. Segera telepon tersebut Benji angkat.

" haloooo piii..."

" sehat pi , papi bagaimana ?"

" si anak itu sehat pi, tapi bikin pusing."

" Sebentar? menikah? Sepertinya ditunda dulu, aku belum bisa kesana pi, perusahaanku baru tanda tangan kontrak dengan perusahaan Belanda. Aku harus memberi yang terbaik dulu. Nanti aku kesana sambil mengobrol."

" 3 hari lagi ? aduh tiba - tiba aku sakit perut pi, nanti ku telepon lagi."

" Iya daritadi sehat, saat papi menyuruhku segera menikah ini perut sepertinya komplen. Dadah papi. Love you."

Tanpa menunggu jawaban, segera Benji mematikan teleponnya.

Jika saja aku berniat dari dulu, banyak wanita yang mau menikah denganku, tak usah menunggu, tak usah repot menjodohkanku. Hanya saja menikah akan membuat keadaan semakin sulit. Kenapa juga harus menikah? aku mampu membayar puluhan wanita!

"Naaiii,, Naaaaaaiiiiiii.... Naipaaaaaaah? kau benar - benar tidak mendengarku hanya karena kupingmu dipinggirkah ????" gerutunya.

Langkahnya terhenti saat melihat Naipah tertidur dan badannya bersandar di mesin cuci. Beralaskan kardus bekas, Nai terlihat nyenyak. Tak terhitung berapa kali Benji memergoki Naipah yang ketiduran. Dia sangat kesal karena menurutnya Naipah sedikit pemalas. Dengan perlahan Benji mendekati Naipah sambil mengguncang - guncang badannya.

" Emhhhhhh.. eh tuan maaf." Naipah kaget dan langsung terbangun.

" Eeeehh,, itu tuan, baju belum kering semua, dan pekerjaan saya sudah selesai, bi Nuni pun barusan ke depan membeli perlengkapan rumah, maaf saya ketiduran lagi." Cerocos tak henti Naipah membela dirinya agar tidak dipecat.

" Kau kubayar untuk bekerja Nai. Bukan untuk tidur. Kau fikir ini rumahmu seenaknya bisa tidur? Ujar Benji sedikit menaikan nada bicaranya.

Naipah tertunduk meratapi kesalahannya. Dia sangat takut dipecat, terlebih, harusnya hari ini dia menerima gaji pertama dari majikannya.

" Maa.." belum selesai berbicara, Benji menaruh kartu kredit disamping Nai.

" Aku pusing melihatmu selalu menggunakan baju lusuh, bangun, mandi, lalu pergi cari baju. terserah yang penting sopan. Setelah itu tunggu Bi Nuni pulang, lalu kau boleh pulang, biarkan dia yang meyelesaikan tugasmu." Bicara tanpa berbalik, lalu Benji berjalan menaiki tangga.

" Eeeehhh tapi tuan, sebentar.." Naipah berlari mengejar tuannya.

" Itu gajimu semua ada disitu. Bisa kau gunakan untuk atm juga."

BRUUUUG.

tanpa menghiraukan Naipah Benji membanting pintu kamarnya.

Gajiku disini? waduh jangan bilang dia suruh aku beli baju pakai uang gajiku sendiri. Frustasi.

*********

Pasar.

Nai berjalan menyusuri pasar, dia berkeliling sekedar untuk mematuhi perintah tuannya membeli pakaian, Dia berputar medatangi satu per satu toko baju, namun harganya nyaris mahal semua. Akhirnya Nai memutuskan mendatangi penjual baju bekas yang ada dipinggir jalan. Nai memilih beberapa baju yang dirasa pantas, dengan harga 2x lipat lebih murah daripada toko, jelas membuat Nai membeli beberapa potong pakaian. Setelah mendapatkan apa yang dia butuhkan, Nai melanjutkan perjalanannya pulang.

Hari belum tepat dikatakan petang, namun matahari sepertinya sudah mau pulang berganti malam. Langkah seorang wanita muda terus melaju, berpacu dengan waktu. Sepanjang perjalanan wanita itu hanya menunduk, sesekali melihat kedepan memastikan keadaannya aman. Keseharian Naipah saat pulang bekerja.

Episodes
1 Prolog
2 Naipah
3 Bianca
4 Janda? nasib? jalan hidup?
5 butuh uang?
6 Bhramsy berubah?
7 Awal kekesalan
8 Jameela
9 Papi Datang!
10 Bertemu Almeera
11 Hadiah untukmu.
12 Mengikuti Jameela
13 Jebakan!
14 Di Penjara! Siapa dia?
15 Diselamatkan.
16 Tangisan Jameela
17 Dia Sahabatku.
18 POV Bianca
19 Pengakuan.
20 Apa semua uangmu sanggup membelinya?
21 Hilang lagi!
22 Bandung bukan tempat berlindung!
23 Pahitnya Kenyataan.
24 Sedikit melupakan kesakitan.
25 Kau Akan bahagia.
26 Semua akhirnya terbongkar. Nai si pembohong!
27 Ada, Diatas.
28 Kebohongan tingkat tinggi!
29 Terlibat Lagi!
30 Lupakan Tawaranku!!
31 Penghuni Baru.
32 Aku datang seperti apa katamu, Tuan!
33 Memulai hidup baru.
34 Memulai hidup baru 2.
35 Musuh baru.
36 Pintar atau bodoh? kontrak????
37 Kebersamaan, Hadiah untuk Bianca.
38 Memiliki istri, merubah duniaku.
39 Kau pintar, kau memiliki bakat yang luar biasa.
40 Sedikit tentang Nai.
41 janjiku padanya.
42 Kecelakaan.
43 KAU BUKAN NAYANIKA!!!!!
44 Itu jual beli.
45 Aku tau dia berhasil selamat.
46 Inilah sifat asli Nayanika.
47 Dan, nyalakan lagi listriknya!
48 Membuat Nai cemburu.
49 Kini kamu yang celaka.
50 Kemasukan sesepuh pohon talas!!!
51 Ijinkan aku berbagi dunia baru denganmu.
52 Jika kau memintaku sesempurna itu.
53 "AKU BADAI NYA!!!!!"
54 Tenggelam!
55 Hai tampan, tuan tidak usah menangis!!!
56 Air!
57 Buah kalengan.
58 Ide Roni!
59 Menjalankan ide Roni!
60 Jalan - jalan.
61 Jualan dompet??
62 Terima Kasih Tuhan, aku bisa membalas budi.
63 Nayanikaku sewenang - wenang!!!!
64 Mau bayi!!!!!!!!!
65 Obrolan Tengah Malam.
66 Metode Skin To Skin Contact.
67 Dengan caraku.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Prolog
2
Naipah
3
Bianca
4
Janda? nasib? jalan hidup?
5
butuh uang?
6
Bhramsy berubah?
7
Awal kekesalan
8
Jameela
9
Papi Datang!
10
Bertemu Almeera
11
Hadiah untukmu.
12
Mengikuti Jameela
13
Jebakan!
14
Di Penjara! Siapa dia?
15
Diselamatkan.
16
Tangisan Jameela
17
Dia Sahabatku.
18
POV Bianca
19
Pengakuan.
20
Apa semua uangmu sanggup membelinya?
21
Hilang lagi!
22
Bandung bukan tempat berlindung!
23
Pahitnya Kenyataan.
24
Sedikit melupakan kesakitan.
25
Kau Akan bahagia.
26
Semua akhirnya terbongkar. Nai si pembohong!
27
Ada, Diatas.
28
Kebohongan tingkat tinggi!
29
Terlibat Lagi!
30
Lupakan Tawaranku!!
31
Penghuni Baru.
32
Aku datang seperti apa katamu, Tuan!
33
Memulai hidup baru.
34
Memulai hidup baru 2.
35
Musuh baru.
36
Pintar atau bodoh? kontrak????
37
Kebersamaan, Hadiah untuk Bianca.
38
Memiliki istri, merubah duniaku.
39
Kau pintar, kau memiliki bakat yang luar biasa.
40
Sedikit tentang Nai.
41
janjiku padanya.
42
Kecelakaan.
43
KAU BUKAN NAYANIKA!!!!!
44
Itu jual beli.
45
Aku tau dia berhasil selamat.
46
Inilah sifat asli Nayanika.
47
Dan, nyalakan lagi listriknya!
48
Membuat Nai cemburu.
49
Kini kamu yang celaka.
50
Kemasukan sesepuh pohon talas!!!
51
Ijinkan aku berbagi dunia baru denganmu.
52
Jika kau memintaku sesempurna itu.
53
"AKU BADAI NYA!!!!!"
54
Tenggelam!
55
Hai tampan, tuan tidak usah menangis!!!
56
Air!
57
Buah kalengan.
58
Ide Roni!
59
Menjalankan ide Roni!
60
Jalan - jalan.
61
Jualan dompet??
62
Terima Kasih Tuhan, aku bisa membalas budi.
63
Nayanikaku sewenang - wenang!!!!
64
Mau bayi!!!!!!!!!
65
Obrolan Tengah Malam.
66
Metode Skin To Skin Contact.
67
Dengan caraku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!