Sebuah Harapan

Sebuah Harapan

Episode 2 Kembali ke Jakarta

aku dan mas Irwan pamit pulang ke Jakarta, mami, papi, mbak rani beserta suami nya mengantarkan kami kedalam mobil

"jaga kandungan kamu ya ga?kata mami dengan mengusap perutku" karena mami sama papi sudah merindukan seorang

cucu yang akan mengisi hari tua mami sama papi? aku hanya diam"ingat pesan mami ya ga? kata mami sambil memandang mas Irwan

"iya mi? jawabku

" irwan....? panggil mami"kalau sudah sampai kabari mami ya, dan kamu harus ingat iga adalah calon ibu dari anak kamu? mas Irwan hanya diam tanpa menjawab sepatah kata pun"masuk lah ga? ibu membukakan pintu mobil"mami sama papi masih banyak urusan, mungkin kalau sudah tidak sibuk mami dan papi kamu akan menyambangi kalian? kata ibu memandang mas Irwan"kamu sebenarnya dengar gak to wan kalau mami lagi ngomong sama kamu? bentak mami, aku sampai terkejut"mami ngomong kok di cuekin begitu? sambung mami

"dengar mi dengar? jawab mas Irwan

" kalau dengar kenapa gak dijawab?

"barusan juga aku jawab mi? kata mas Irwan" udahkan mi?

"sudah,, hati hati jangan ngebut?kata papi mas Irwan, mas Irwan mengacungkan jempol, setelah itu mobil berlahan lahan meninggalkan kediaman orang tua mas Irwan.

Di perjalanan sedikitpun mas Irwan ndak ada bicara, jangankan bicara, memandangku sedikitpun ndak, lagi lagi aku harus menarik nafas dalam dalam, aku masih teringat bagaimana mas Irwan memperkosa ku pada waktu itu, dalam perjalanan pulang dari kantor, mas Irwan dalam keadaan mabuk memperkosa ku,sehingga pecah selaput darahku, hampir 3 hari aku seperti mendapat haid, dan aku berjalan selalu menyeringai sakit, tapi sungguh disayangkan mas Irwan sedikitpun ndak merasa bersalah. aku ndak pernah menaruh curiga sedikitpun ketika mas irwan mengajakku pulang bersama,ternyata itu malam yang ndak pernah aku lupakan, dijalan sepi mas Irwan berhenti dan mas Irwan langsung menutup mulutku dengan kuat, dengan paksa menarik celana dalam ku dan mariam mas Irwan di keluarkan dari celana, rambut ku ditarik dengan kasar untuk membawaku kebangku belakang

" lepaskan saya pak? kata ku menangis disertai ketakutan yang teramat, tapi mas Irwan tidak menjawab"lepaskan saya pak? teriak ku

"plak?tamparan kuat mendarat di pipiku terasa panas dan perih" kamu bisa diam tidak? bentak mas Irwan, nyali ku mulai ciut

mas Irwan menekan mariamnya ke vag**ahku tapi tidak berhasil, dicobanya lagi, dipaskan mariamnya di bibir vag**ahku, ditekan nya pelan pelan mariamnya

"aaaawwww,,, sakiiitttt, jangan pak, saya mohon jangan pak? kata ku, tapi justru membuat mas Irwan mangkin tambah semangat. aku merasakan mariam mas Irwan sudah setengah masuk ke vag**ahku.aku menggigit bibirku menahan sakit, dan sudah semua nya masuk

" aaddddduuuuuhhhhhhh? jeritku, mas Irwan tersenyum mariamnya sudah tertanam penuh divag**ahku, terasa ada yang mengalir, aku menangis. mas Irwan mulai menarik dan menekan mariamnya

"ooooohhhhwwww,,,, nikmat banget? kata mas Irwan, aku menahan sakit yang teramat sangat, mangkin lama mangkin kuat mas Irwan menarik dan menekan nya

" eeeeehhhhhhsssss,,,, wwwiiiiihhhhhh? lenguh mas Irwan dan mas Irwan begitu kuat menekan mariamnya

"ooooohhhhhhwwwwwssss,,,,, eeeehhhhhhsssss? desah mas irwan

" sakit pak? kata ku dengan mendorong tubuhku mas Irwan semangkin kuat menekan mariamnya

"oh.. oh.. oh.. eeessssshhhhh? desah mas Irwan dengan menarik dan menekan mariamnya berulang ulang dengan pelan, setelah itu mas Irwan mencabut mariamnya yang sudah lemas, ku pegang vag**ah ku dengan tangan kiri, dan kulihat darah. aku menangis sejadi jadi nya, selaput darahku pecah, batinku dengan menahan sakit.

yang kedua kebetulan aku bekerja diperusahaan mas Irwan sudah hampir 8 tahun, sehingga kalau ada pekerjaan aku yang selalu di handalkan, waktu sudah menunjukan pukul 21.00 kebetulan semua karyawan sudah pada pulang tinggal kami berdua,tapi aku sungguh ndak menyangka entah setan apa yang merasukinya sehingga aku diperkosa kembali, waktu itu aku ke kamar kecil untuk membasuh muka ku diwastafel, tapi dengan cepat tanpa aku menyadari mas Irwan sudah membungkukan badanku, sehingga muka ku pas ditekan diwastafel, dan rok ku disingkapkan dengan paksa celana dalam ku pun di turunkan dengan kasar, bagaimana seorang direktur perusahaan berbuat tidak patut ditiru seperti itu. dan mas Irwan menekan mariamnya yang sudah tegang ke vag**ahku, aku memberontak

" lepaskan saya pak? kata ku memohon

" aaaaawwwwwhhhhhhhhhh... eeeeehhhhhhsssss? lenguh mas Irwan, sementara itu aku menyeringai menahan sakit yang teramat sakit, aku memberontak memukuli tangan nya, tapi apa lah daya ku. ku lihat mas Irwan yang dibelakangku, mas Irwan ndak membuka celana nya hanya resletingny aja yang di turunkan dan mariamnya keluar dari resleting berlahan mas Irwan menarik dan mengeluarkan mariamnya pelan pelan, aku menggigit bibirku menahan nyeri.

"oooohhhhhhh.... ? lenguh mas irwan

" pak Irwan kejam? tapi mas Irwan tetap gak perduli, mangkin lama mangkin cepat gerakannya dan

"aaaakkkkkkhhhhhhh..... eeeehhhsssss? bersamaan dengan itu mas Irwan menekan mariamnya dalam dalam, dan ditepuknya pantat ku bersamaan menarik mariamnya,, setelah itu mas Irwan menatapku dengan memasukan mariamnya kedalam celananya.

" kamu mau makan apa gak!tanya mas Irwan mengejutkan, ku pandang mata mas irwan tidak ada kelembutan sedikitpun, berlahan ku buka pintu mobil, ku ikuti langkah mas Irwan, ternyata mas Irwan berhenti di sebuah meja, aku mengikuti dan duduk disebelahnya, mas Irwan memesan makanannya sendiri tanpa menawari aku sedikitpun, terdiam tanpa kata

"mbak mau pesan apa? tanya pelayan padaku

"jus jeruk mas, tapi sari jeruk nya aja langsung dikasih es ya mas, tanpa di tambah air? pelayan menatapku" cukup itu saja mas? pelayan pergi meninggalkan kami. dalam waktu 15 menit pelayan datang, begitu banyak yang di pesan mas Irwan, begitu laparkah mas Irwan sampai meja penuh dengan pesanan. mas Irwan langsung menyatap pesanan dengan mengambil menu yang sudah tersedia. aku ngeri melihat nya, seperti orang yang satu tahun ndak makan, tapi apa perduli ku, pelan pelan ku seruput jus jeruk, gleekkk,,, segar. batin ku.

Mas Irwan membayar semua tagihan nya, setelah itu kami memasuki mobil dan pergi meninggalkan restaurant yang kami singgahi tadi. sama masih seperti yang tadi mas Irwan ndak pernah mengajakku untuk berbicara. kusandarkan badanku dikursi, ku usap usap perutku karna merasakan mual. ku kenang kembali kejadian dimana benih ini tumbuh di rahimku.

kejadian yang ke tiga Kali nya terjadi di lift, tanpa sengaja aku dan mas Irwan berdua didalam lift dan lift rusak butuh waktu 4 jam untuk memperbaikinya, mas Irwan menatap ki penuh nafsu. aku mulai merasakan suasana berubah, karena penerangan hanya memakai senter hp, tanpa bisa mengelak mas Irwan langsung mencekik leher ku, aku berusaha memukul tangannya yang kekar, air mataku mulai keluar dengan batuk batuk kecil, dan mas Irwan langsung mengeluarkan mariamnya, dengan paksa tangannya membuka bawahanku dan selanjutnya, blesss mariam mas Irwan sudah masuk sepenuhnya ke vag**ahku.

"eeeehhhhhhhssssss? lenguh mas Irwan dengan menatapku, kaki ku di angkat sebelah dengan tangan Kiri nya sementara tangan kanannya mencekik leher ku, berlahan tapi pasti mas Irwan mulai menarik dan menekan mariamnya di vag**ah ku. bibirnya begitu kasar bermain di bibirku, mangkin lama mangkin cepat menekan mariamnya, aku mulai lemas dan aku terduduk. dan mariam mas Irwan terlepas dari vag**ahku. ku lihat mariam mas Irwan begitu besar dan tegang, dengan paksa mas Irwan melebarkan paha ku dan bleessss, aku menggelengkan kepala ku memohon agar berhenti

" lepaskan saya pak? pintaku sambil menangis, tetapi mas Irwan ndak memperdulikan perkataanku, mas Irwan semangkin bersemangat menarik dan mengeluarkan mariamnya, pada hal aku tau mas Irwan sudah punya kekasih.

"oooohhhhhhh,,,,, eeeehhhhhhsssss,,,, ooooowwwwhhhh? lenguh mas Irwan sambil menatap mariamnya yang keluar masuk ke vag**ahku,

"eeeehhhhhhsssss......? sungguh aku melihat mas Irwan merasakan kenikmatan yang tiadatara

" ooooooooohhhhhhhhhhhwwwwwwsssssss

lenguh mas Irwan dengan menekan mariamnya dengan kuat, aku meringis sambil menahan sakit dan perih di daerah kewanitaanku, berlahan mas Irwan menarik dan menekan mariamnya pelan, setelah itu mas Irwan mencabut mariamnya dan terduduk lemas di sebelah ku. dengan kasar mas Irwan mengambil tissue di tasku untuk mengelap mariamnya, baru mas Irwan memakai celananya. aku buru buru memakai celana dalam ku, dan menangis tapi mas Irwan tetap santai

"bapak pernah berfikir ndak? kata ku dengan isakan" kalau saya sampai hamil bagaimana? dengan suara tertekan, mas Irwan menatapku bingung"kalau saya hamil pak Irwan harus bertanggung jawab?

"kalau saya tidak mau bagaimana? kata mas Irwan dengan mencekik leher ku

" pak Irwan akan tau akibatnya? kata ku pelan sambil bergeser menjauh dari mas Irwan.

Terpopuler

Comments

Aisyah Aisyah

Aisyah Aisyah

lanjut thor

2020-11-25

0

oktabebee

oktabebee

Mampir juga kak di "MAHMUD I LOVE U" 🤗

Makasih kak 🤗

2020-07-19

0

Shiro-chan

Shiro-chan

Bos sialan

2020-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 2 Kembali ke Jakarta
2 Mengingat kembali
3 Malam Minggu
4 Hamil
5 Meeting
6 TES DNA
7 Positif
8 Bingung
9 Pulang Kampung
10 Minta Izin
11 Sampai Jakarta
12 Hari pertama
13 Menceritakan semuanya
14 Hari Kedua
15 Masih Hari Kedua
16 Masih Hari Kedua
17 Masih Berlanjut Hari Kedua
18 Rumah Sakit
19 Kedatangan Mertua
20 Kedatangan Mertua
21 Masih Kedatangan Mertua
22 Mencuci Pakaian
23 Ijin Gak Masuk Kantor
24 Mas Irwan Pulang
25 Tak Tau Arah
26 Mencari ku
27 Demam, batuk dan flu
28 Rawat Inap
29 Di Jenguk
30 Masih Dijenguk
31 Kehadiran Mas Irwan
32 Pacar Sahabat
33 Aku dan Pembantu suami ku
34 SPA
35 Pulang dari Rumah Sakit
36 Rujak ulek
37 Tato Baru
38 Lelah
39 Sembab
40 Gak Terasa
41 Undangan
42 Ke Rumah Jono
43 Masih Di Rumah Jono
44 Pamit Pulang
45 Di Antar pulang
46 Pergi
47 Masih Pergi
48 Berpisah
49 Sampai Jogja
50 Suasana Yang beda
51 Yang terbaik
52 Dijemput Mertua
53 Luka Yang Tergores
54 Kembali Ke Malang
55 Tamparan Keras
56 Sampai Jakarta
57 Menemui Pacar Sahabat ku
58 Tempat Kerja Baru
59 Sudah Satu Bulan
60 Rumah Baru
61 Tidur Sama
62 Pulang
63 Terlambat
64 Masih Terlambat
65 Bertemu
66 Masih Bertemu
67 Masih bertemu
68 Kecelakaan
69 Kedatangan Mami
70 Terulang Kembali
71 Masih Terulang Kembali
72 Terkejut
73 Masih Terkejut
74 Masih Terkejut
75 Bertengkar
76 Masih Bertengkar
77 Kejutan
78 Masih Kejutan
79 Masih Kejutan
80 Salah Paham
81 Sakit Yang Teramat
82 Kampung Halaman
83 Makan Malam
84 Tersenyum
85 Acara Nikahan
86 Masih Acara Nikahan
87 Hari H
88 Masih Hari H
89 Pulang Ke Rumah Ibu ku
90 Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91 Pagi Yang cerah
92 Galau
93 Masih Galau
94 Menelpon
95 Hati Yang Sakit
96 Masih Hati Yang Sakit
97 Lelah
98 Masih Lelah
99 Rasa Yang Sama
100 Rindu
101 Bahagia
102 Tragedi
103 Pemulihan
104 Menceritakan Pertengkaran Ibu
105 Malu
106 Masih Malu
107 Kembali ke Jakarta
108 Masih Kembali Ke Jakarta
109 Kecewa
110 Masih Kecewa
111 Sampai Di Rumah
112 Diam
113 Masih Diam
114 Cemburu
115 Duka yang mendalam
116 Melahirkan
117 Bayi Laki Laki
118 Akhir Dari Semua nya
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 2 Kembali ke Jakarta
2
Mengingat kembali
3
Malam Minggu
4
Hamil
5
Meeting
6
TES DNA
7
Positif
8
Bingung
9
Pulang Kampung
10
Minta Izin
11
Sampai Jakarta
12
Hari pertama
13
Menceritakan semuanya
14
Hari Kedua
15
Masih Hari Kedua
16
Masih Hari Kedua
17
Masih Berlanjut Hari Kedua
18
Rumah Sakit
19
Kedatangan Mertua
20
Kedatangan Mertua
21
Masih Kedatangan Mertua
22
Mencuci Pakaian
23
Ijin Gak Masuk Kantor
24
Mas Irwan Pulang
25
Tak Tau Arah
26
Mencari ku
27
Demam, batuk dan flu
28
Rawat Inap
29
Di Jenguk
30
Masih Dijenguk
31
Kehadiran Mas Irwan
32
Pacar Sahabat
33
Aku dan Pembantu suami ku
34
SPA
35
Pulang dari Rumah Sakit
36
Rujak ulek
37
Tato Baru
38
Lelah
39
Sembab
40
Gak Terasa
41
Undangan
42
Ke Rumah Jono
43
Masih Di Rumah Jono
44
Pamit Pulang
45
Di Antar pulang
46
Pergi
47
Masih Pergi
48
Berpisah
49
Sampai Jogja
50
Suasana Yang beda
51
Yang terbaik
52
Dijemput Mertua
53
Luka Yang Tergores
54
Kembali Ke Malang
55
Tamparan Keras
56
Sampai Jakarta
57
Menemui Pacar Sahabat ku
58
Tempat Kerja Baru
59
Sudah Satu Bulan
60
Rumah Baru
61
Tidur Sama
62
Pulang
63
Terlambat
64
Masih Terlambat
65
Bertemu
66
Masih Bertemu
67
Masih bertemu
68
Kecelakaan
69
Kedatangan Mami
70
Terulang Kembali
71
Masih Terulang Kembali
72
Terkejut
73
Masih Terkejut
74
Masih Terkejut
75
Bertengkar
76
Masih Bertengkar
77
Kejutan
78
Masih Kejutan
79
Masih Kejutan
80
Salah Paham
81
Sakit Yang Teramat
82
Kampung Halaman
83
Makan Malam
84
Tersenyum
85
Acara Nikahan
86
Masih Acara Nikahan
87
Hari H
88
Masih Hari H
89
Pulang Ke Rumah Ibu ku
90
Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91
Pagi Yang cerah
92
Galau
93
Masih Galau
94
Menelpon
95
Hati Yang Sakit
96
Masih Hati Yang Sakit
97
Lelah
98
Masih Lelah
99
Rasa Yang Sama
100
Rindu
101
Bahagia
102
Tragedi
103
Pemulihan
104
Menceritakan Pertengkaran Ibu
105
Malu
106
Masih Malu
107
Kembali ke Jakarta
108
Masih Kembali Ke Jakarta
109
Kecewa
110
Masih Kecewa
111
Sampai Di Rumah
112
Diam
113
Masih Diam
114
Cemburu
115
Duka yang mendalam
116
Melahirkan
117
Bayi Laki Laki
118
Akhir Dari Semua nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!