Mengingat kembali

setelah kejadian hilangnya mahkota ku, aku sering menjadi termenung dan itu membuat intan sahabatku menaruh curiga.

"kamu kenapa ga? tanya intan dengan menatapku dengan penuh curiga

" ndak ada? jawabku lirih sambil menggigit bibir. aku berdiri tapi intan dengan spontan menarik tanganku

"kamu mau kemana?tanya intan

" mau ke toilet? kata ku dengan melirik intan"kamu mau ikut to? tanyaku, intan buru buru melepaskan tanganku.

"ndak ah? jawab intan, aku berjalan pelan pelan terasa nyeri, ku pegang bawah perutku sambil menuju toile,intan memandangku sambil mengeryitkan alisnya. langsung ku basuh muka ku dengan air dan aku bersandar di dinding toilet, aku menangis, apa yang harus aku katakan ke pada kedua orang tua ku dan juga pacarku, maafkan aku mas dio,,,maafkan aku. batinku...

kuseka air mataku dan merapikan baju dan aku keluar dari toilet, tanpa sengaja mas Irwan lewat didepanku sambil berpelukan mesra dengan mbak winda, aku menatap nya penuh dengan kebencian, intan buru buru lari kearah ku dengan memegang lengan tanganku

" sebenarnya kenapa ga? tanya intan, aku menatap intan.

"ndak ada tan? kata ku dengan berusaha menutupi

" kamu ndak percaya sama aku ga? tanya intan dengan memegang kedua tanganku sehingga posisi kami berhadapan, intan menatapku dengan tajam berusaha mencari sesuatu yang disembunyikan oleh ku.

"aku percaya sama kamu tan, kalau aku ndak percaya aku ndak akan tinggal bareng sama kamu selama ini? kata ku dengan menyakinkan intan.

" tapi aku melihat ada sesuatu yang kamu sembunyikan?

"percaya sama aku tan, aku ndak akan menyembunyikan apa pun dari kamu, karena kamu sahabat aku satu satu nya? kata ku, dengan mencubit kecil pipinya" maafkan aku tan, maafkan aku, bukan aku ndak percaya sama kamu, tapi aku belum siap menceritakan padaku? batinku, setelah itu aku duduk dimeja kerjaku kembali, banyak lap orang yang harus aku siapkan. jam istirahat"makan yok ga? ajak intan

"aku nitip kamu saja ya, ini kerjaan ku masih numpuk? dengan menunjukan tumpukan map yang ada dimeja ku. intan menganggukan kepala

" ya sudah aku duluan ya? aku hanya mengacungkan jempol tanda aku setuju.intan berjalan dari hadapan ku dan aku begitu terkejut karena mas Irwan sudah berdiri dibelakangku, rasanya bulu kudu ku merinding seperti melihat setan

"mana berkasnya, udah siap? tanya mas irwan ketus sambil menatapku

" maaf sedikit lagi pak? jawabku dengan gemetar

"oh ya... jangan sampai ada yang tau tentang kejadian kemaren? ancam mas Irwan

" kalau ada yang tau bagaimana? Tanya ku sambil menatap mas irwan penuh kebencian

"kamu akan menanggung semua nya?

" saya ndak perduli pak? jawabku pelan sambil berdiri"karena saya yang dirugikan disini?

"sayang.....? panggil mbak winda manja" kamu ngapain berdiri disini?tanya winda dengan memeluk pinggang mas Irwan, mbak winda menatapku dengan tatapan sinis, sesungguhnya mbak winda cemburu terhadapku, karena semua karyawan kantor tau kalau aku itu cantik dan pintar.

"kamu udah makan siang belum beb? tanya mbak winda ke pada mas Irwan sambil melirik ke arahku, tapi sayang aku ndak tertarik akan semua itu

" ya belum lah, gimana mau makan sementara kerjaan aku belum kelar?jawab mas Irwan dengan memandang kearah ku

"kamu gimana sich ga,? kata mbak winda mendekatiku" masa kerjaan segini doang lama banget? mbak winda dengan menunjuk beberapa map diatas meja ku"lambat banget?

sementara mas Irwan diam memandang mbak winda, aku berjalan kearah mesin print lembar demi lembar keluar kertas dari mesin print, aku mulai menyusun dan

"ini pak sudah selesai? kata ku dengan menyerahkan beberapa map ke mas Irwan,

mas Irwan menerima map yang aku berikan, setelah itu mas Irwan pergi tanpa mengucapkan terima kasih,dasar ndak tau berterima kasih. batinku sambil melihat mas Irwan pergi di ikuti dengan mbak winda.

kusandarkan badanku dikursi dan kupijit kening ku yang terasa pusing.

"ini? suara itu mengejutkan, aku tarik nafas dalam dalam dengan memegang dada ku.

" kamu mengejutkan aku saja tan? kata ku dengan memukul tangannya

"habis kamu melamun?

" ndak ada yang aku lamunin tan?

"trus knapa diam?

" kepala ku pusing? jawabku pelan dengan memijit kening ku.

"ini dimakan? intan menyerahkan plastik yang berisi makanan, aku menerima dan langsung masuk ke pantry, aku ambil piring dan gelas, terasa harum, ternyata nasi padang dengan sepotong paha ayam, aku mulai memakan nya.

" mbak iga baru makan to? tanya seseorang, ternyata dewi karyawan kantor juga tapi dibagian office girl

"iya, kamu sudah makan wi?Tanya ku

" sudah mbak, sudah, kalau begitu saya tinggal dulu ya mbak? pamit dewi, aku menganggukan kepala, hanya cukup 10 menit aku makan.

"ga...? panggil intan

" ada apa to tan, kamu sekarang hobi banget teriak teriak, macam tinggal dihutan saja?

"ntar malam kan malam minggu, ajak dio yok jalan? kata intan dengan duduk diatas meja, deg... jantungku

" emangnya mau jalan kemana?

"kamu gimana seh ga, jalan jalan, makan diluar gitu,kayak pasangan sekarang sekarang ini aku lihat, romantis banget, penerangan nya hanya pakai lilin, dan ada bunga mawar dimeja gitu? kata intan dengan senyum senyum sendiri

" iya? jawabku

"beneran ga? tanya intan dengan penuh semangat

"iya, nanti kita makan di luar,diluar rumah diteras, lampunya dimatikan pakai lilin di kasih bunga dimeja,,bunga taik ayam, iya to?

" itu mah kamu ga?

"lah kepiye to(gimana nya) kamu tapi kepengen seperti itu? kata ku sambil terasa

" tapi ndak gitu juga kali ga... ntar kalau aku sudah punya pacar, tiap malam kamu aku tinggal? kata intan dengan menjawil dagu ku

"kemana? jawab ku polos

" jalan sama pacarku?

"emangnya pacar kamu itu siapa? tanyaku" pacar juga belum ada sudah menghayal terlalu tinggi,ingat tan jatuh itu sakit?

"kalau jatuh itu nikmat ga, aku akan menjatuhkan diri terus? kata intan dengan cekikikan

" kalian ngapain!! bentak mbak winda membuat aku dan intan terkejut, spontan intan langsung turun dari meja"enak banget ngerumpi, buruan kerja,aku dan intan kembali kemeja masing masing, intan tersenyum memandangku. ku lihat karyawan sudah pada sibuk dengan tugasnya masing masing, kuhelakan nafasku, apa yang harus aku katakan dengan mas dio kalau pacar nya ini telah dinodai, aku yakin mas dio akan datang malam ini, karena ini malam minggu, selama ini aku selalu menjaga mahkotaku jangan sampai ternodai, aku ingin suami ku yang harus merasakan terlebih dahulu, tapi semua nya sudah terlambat dan ndak ada yang aku bang gain lagi, tanpa menyadari air mataku sudah meleleh, intan menatapku buru buru ku seka air mataku karena aku takut intan mencurigai aku lagi.

Terpopuler

Comments

Aisyah Aisyah

Aisyah Aisyah

semangat

2020-11-25

0

Anggun Sariani

Anggun Sariani

sebenar nya enak cerita nya tapi terlalu banyak tanda tanya ny😀😀😀

2020-11-24

1

Dwi Dumdum

Dwi Dumdum

banyak sekali tanda tanya (?) thor

2020-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 2 Kembali ke Jakarta
2 Mengingat kembali
3 Malam Minggu
4 Hamil
5 Meeting
6 TES DNA
7 Positif
8 Bingung
9 Pulang Kampung
10 Minta Izin
11 Sampai Jakarta
12 Hari pertama
13 Menceritakan semuanya
14 Hari Kedua
15 Masih Hari Kedua
16 Masih Hari Kedua
17 Masih Berlanjut Hari Kedua
18 Rumah Sakit
19 Kedatangan Mertua
20 Kedatangan Mertua
21 Masih Kedatangan Mertua
22 Mencuci Pakaian
23 Ijin Gak Masuk Kantor
24 Mas Irwan Pulang
25 Tak Tau Arah
26 Mencari ku
27 Demam, batuk dan flu
28 Rawat Inap
29 Di Jenguk
30 Masih Dijenguk
31 Kehadiran Mas Irwan
32 Pacar Sahabat
33 Aku dan Pembantu suami ku
34 SPA
35 Pulang dari Rumah Sakit
36 Rujak ulek
37 Tato Baru
38 Lelah
39 Sembab
40 Gak Terasa
41 Undangan
42 Ke Rumah Jono
43 Masih Di Rumah Jono
44 Pamit Pulang
45 Di Antar pulang
46 Pergi
47 Masih Pergi
48 Berpisah
49 Sampai Jogja
50 Suasana Yang beda
51 Yang terbaik
52 Dijemput Mertua
53 Luka Yang Tergores
54 Kembali Ke Malang
55 Tamparan Keras
56 Sampai Jakarta
57 Menemui Pacar Sahabat ku
58 Tempat Kerja Baru
59 Sudah Satu Bulan
60 Rumah Baru
61 Tidur Sama
62 Pulang
63 Terlambat
64 Masih Terlambat
65 Bertemu
66 Masih Bertemu
67 Masih bertemu
68 Kecelakaan
69 Kedatangan Mami
70 Terulang Kembali
71 Masih Terulang Kembali
72 Terkejut
73 Masih Terkejut
74 Masih Terkejut
75 Bertengkar
76 Masih Bertengkar
77 Kejutan
78 Masih Kejutan
79 Masih Kejutan
80 Salah Paham
81 Sakit Yang Teramat
82 Kampung Halaman
83 Makan Malam
84 Tersenyum
85 Acara Nikahan
86 Masih Acara Nikahan
87 Hari H
88 Masih Hari H
89 Pulang Ke Rumah Ibu ku
90 Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91 Pagi Yang cerah
92 Galau
93 Masih Galau
94 Menelpon
95 Hati Yang Sakit
96 Masih Hati Yang Sakit
97 Lelah
98 Masih Lelah
99 Rasa Yang Sama
100 Rindu
101 Bahagia
102 Tragedi
103 Pemulihan
104 Menceritakan Pertengkaran Ibu
105 Malu
106 Masih Malu
107 Kembali ke Jakarta
108 Masih Kembali Ke Jakarta
109 Kecewa
110 Masih Kecewa
111 Sampai Di Rumah
112 Diam
113 Masih Diam
114 Cemburu
115 Duka yang mendalam
116 Melahirkan
117 Bayi Laki Laki
118 Akhir Dari Semua nya
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 2 Kembali ke Jakarta
2
Mengingat kembali
3
Malam Minggu
4
Hamil
5
Meeting
6
TES DNA
7
Positif
8
Bingung
9
Pulang Kampung
10
Minta Izin
11
Sampai Jakarta
12
Hari pertama
13
Menceritakan semuanya
14
Hari Kedua
15
Masih Hari Kedua
16
Masih Hari Kedua
17
Masih Berlanjut Hari Kedua
18
Rumah Sakit
19
Kedatangan Mertua
20
Kedatangan Mertua
21
Masih Kedatangan Mertua
22
Mencuci Pakaian
23
Ijin Gak Masuk Kantor
24
Mas Irwan Pulang
25
Tak Tau Arah
26
Mencari ku
27
Demam, batuk dan flu
28
Rawat Inap
29
Di Jenguk
30
Masih Dijenguk
31
Kehadiran Mas Irwan
32
Pacar Sahabat
33
Aku dan Pembantu suami ku
34
SPA
35
Pulang dari Rumah Sakit
36
Rujak ulek
37
Tato Baru
38
Lelah
39
Sembab
40
Gak Terasa
41
Undangan
42
Ke Rumah Jono
43
Masih Di Rumah Jono
44
Pamit Pulang
45
Di Antar pulang
46
Pergi
47
Masih Pergi
48
Berpisah
49
Sampai Jogja
50
Suasana Yang beda
51
Yang terbaik
52
Dijemput Mertua
53
Luka Yang Tergores
54
Kembali Ke Malang
55
Tamparan Keras
56
Sampai Jakarta
57
Menemui Pacar Sahabat ku
58
Tempat Kerja Baru
59
Sudah Satu Bulan
60
Rumah Baru
61
Tidur Sama
62
Pulang
63
Terlambat
64
Masih Terlambat
65
Bertemu
66
Masih Bertemu
67
Masih bertemu
68
Kecelakaan
69
Kedatangan Mami
70
Terulang Kembali
71
Masih Terulang Kembali
72
Terkejut
73
Masih Terkejut
74
Masih Terkejut
75
Bertengkar
76
Masih Bertengkar
77
Kejutan
78
Masih Kejutan
79
Masih Kejutan
80
Salah Paham
81
Sakit Yang Teramat
82
Kampung Halaman
83
Makan Malam
84
Tersenyum
85
Acara Nikahan
86
Masih Acara Nikahan
87
Hari H
88
Masih Hari H
89
Pulang Ke Rumah Ibu ku
90
Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91
Pagi Yang cerah
92
Galau
93
Masih Galau
94
Menelpon
95
Hati Yang Sakit
96
Masih Hati Yang Sakit
97
Lelah
98
Masih Lelah
99
Rasa Yang Sama
100
Rindu
101
Bahagia
102
Tragedi
103
Pemulihan
104
Menceritakan Pertengkaran Ibu
105
Malu
106
Masih Malu
107
Kembali ke Jakarta
108
Masih Kembali Ke Jakarta
109
Kecewa
110
Masih Kecewa
111
Sampai Di Rumah
112
Diam
113
Masih Diam
114
Cemburu
115
Duka yang mendalam
116
Melahirkan
117
Bayi Laki Laki
118
Akhir Dari Semua nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!