Hamil

kenapa aku terasa aneh, hampir setiap pagi aku mual mual, mood dan makan ku menurun,kepala ku juga pusing, batinku

"hoek... hoekkkk...? aku muntah dikamar mandi tap ndak ada yang keluar

" kamu kenapa ga? dari balik pintu kamar mandi intan bertanya dengan mengetuk pintu"kamu baik baik saja kan? tanya intan lagi

"ya? jawabku pelan

" buruan ntar kita terlambat ke kantor, hari ini serigala dan marmut ke kantor karena akan ada meeting? sebutan untuk mas irwan dan mbak winda, intan yang memberikan nama itu,

"kamu duluan saja tan, ntar aku nyusul, aku mau keapotik sebentar membeli obat masuk angin? kata ku dari balik pintu, kalau pintu aku buka pasti banyak pertanyaan dari intan, dan aku ndak mau intan tambah curiga. ku pijit pijit kening dan, jangan jangan aku hamil, batin ku, dan ku ingat ingat lagi seharusnya aku haid satu minggu yang lalu,tapi... sampai sekarang aku belum haid juga, ketakutan dalam diri ku semangkin jadi, apa yang harus aku katakan pada bapak dan ibu ku di kampung,kalau anak gadisnya hamil tanpa seorang suami. aku menangis sejadi jadinya, buru aku bangkit dan keluar dari kamar mandi, pintu langsung aku kunci, se belum aku pergi keapotik aku searching dulu bagaimana cara menggunakan tespack, ya aku sudah menemukannya,aku berjalan agak jauh dari rumah untuk mencari tespack agar ndak ada yang menaruh curiga terhadapku, aku berjalan hampir 30 menit, apa yang akan terjadi di kantor terserah aku ndak perduli, akhirnya aku berhenti di sebuah apotik

" mau beli apa mbak? tanya pelayan apotik

"pesan tespack mbak 2? kata ku pelan, tapi ternyata wanita pelayan toko itu sangat cuek, di berikan nya ke padaku, aku mengambil nya setelah aku membayar nya.

sementara dikantor mbak winda mencari ku melalui intan

" intan dimana iga? tanya mbak winda dengan nada Marah

"lagi sakit mbak? jawab intan

" alasan aja pakek acara sakit?

"memang beneran sakit mbak?

" kamu pikir saya percaya begitu aja, gak!! nada mbak winda mulai ketus

"ya itu hak mbak winda sepenuhnya percaya atau ndak? pelan suara intan

" apa dikira ini kantor milik bapak nya, suka suka dia aja!! kata mbak winda dengan meninggalkan intan, mbak winda masuk ke dalam ruangan mas irwan

"kamu kenapa yank? tanya mas irwan

" tu karyawan kamu, malas banget kerja? kata mbak winda manja

"siapa? tanya mas irwan sambil mengerutkan kening

" ya siapa lagi kalau bukan iga? mas irwan mengangguk anggukan kepala"kenapa diam beb? pada hal kita kan mau meeting?

"sakit beneran kali dia yank? kata mas irwan

" jam berapa kita mulai meeting yank? tanya mbak winda

"setelah makan siang aja yank, biar enak sekalian malam ini kita lembur, untuk membahas cabang yang di jogja? kata mas irwan

" kalau gitu aku keluar ya yank, ntar habis makan siang aku kemari lagi? kata mbak winda dengan melihat arlojinya yang masih menunjukan 08.30,mbak winda mencium pipi mas irwan setelah itu pergi.intan sibuk menyusun berkas berkas yang akan di bawa meeting hari ini, begitu juga dengan karyawan lain.

Aku kembali ke kostsan, aku langsung menuju kamar mandi, ketampung air seni ku dengan plastik, setelah itu ku masukan kedua tespack nya, beberapa detail ku letakan kedua tespack itu diatas bak,aku menunggu nya dengan perasaan hawatir, jantungku berdetak kencang. deg.. tidak menunggu dua menit, ku ambil tespack nya jantungku tambah kuat berdetak nya, serasa ingin lepas dari dadaku, tanganku gemetaran,air mataku mulai mengalir, hasil nya positif.aku menangis sampai terisak isak dengan memegang perutku,aku ambil bungkus tespack nya ku masukan kedalam tas, muka ku semrawutan, aku naik ojol,pada hal selama ini aku ndak pernah naik ojol, karna ongkosnya mahal,tapi ini, aku harus cepat menyelesaikan semua nya. dalam waktu 20 menit aku sampai, aku membayar ongkos ojol, cepat cepat aku berlari kecil menuju lift, karena tempat kerja ku lantai 8. ternyata lift kosong karena ini bukan jam sibuk kantor. lift berhenti di lantai 8,aku langsung keluar, kulihat intan sedang sibuk menyusun berkas

"tan? panggil ku dengan menjawil lengan intan, itu membuat intan terkejut dan memukul tanganku

" kamu ngejutin aku saja ga? gimana sudah baikan kamu? tanya intan dengan menatapku"tapi kenapa kamu pucat banget?

"sudah, pak irwan ada tan? tanya ku, intan menjawab dengan menganggukan kepala" kalau mbak winda nya ada ndak tan?

"memangnya kamu mau ngapain? tanya intan curiga

" ada hal yang sangat penting? jawabku

"pak irwan ada, kalau mbak winda nya baru saja keluar? tanpa menjawab kata intan aku langsung menuju ruangan mas irwan

" tok.. tok.. tok..? ketuk ku

"masuk? aku ingat itu suara mas irwan, ku putar handle pintu, terbuka, mas irwan menatapku, pintu ku tutup kembali, aku mendekati meja mas irwan tanpa berbicara langsung ku buka tas ku dan ku keluarkan dua tespack dan ku letakan di atas meja mas irwan

" apa ini? tanya mas irwan

"buka, biar pak irwan tau apa isinya?mas irwan membuka nya dan mas irwan terkejut melihat hasil nya,

" ini punya siapa? tanya mas irwan

"saya? kata ku dengan menunjuk dadaku" saya hamil pak, hamil!! kata ku mulai menangis, mas irwan mulai bingung"dan ini anak pak irwan? kata ku dengan mengusap perutku

"saya tidak tidak percaya kalau itu bukan anak saya? bisa ajakan kamu juga bermain dengan laki laki lain? plak tanganku mendarat di pipi mas irwan, mas irwan terkejut dengan mengusap pipinya yang merch karena tamparan ku" berani sekali name menamparku? tangan mas Irwin mencekik keherku

" walaupun saya orang miskin, saya masih bisa jaga diri pak?kata ku dengan terbatuk batuk

"kalau saya gak mau ber tanggung jawab bagaimana?

" baik,kalau pak Iran ndak mau bertanggung jawab, pak irwan akan tau akibatnya? kataku berusaha melepas tangan mas irwan yang mencekik ku.

"kamu tau sedang berbicara pada siapa?tanya mas irwan

" justru itu aku tau? kataku menantang, iga bukan gadis yang bodoh, iga pintar, jangan sampai masalah ini terdengar diluar, kalau sampai keluar pamorku akan rusak, batin mas irwan dengan melepaskan tangan nya dari leher ku

"jadi mau kamu apa?tanya mas irwan

" tanggung jawab pak irwan, nikahin saya?kataku terpaksa pada hal sedikitpun ndak ada niat buat nikah dengan mas irwan,

"baik,, saya akan bertanggung jawab dengan menikahi kamu, tapi kamu harus test DNA, biar saya jelas bahwa yang kamu kandung anak saya? kata mas irwan dengan senyum mengejek.

" baik, kapan??? tantang ku tanpa rasa takut sedikitpun

"besok, saya share alamatnya?

" baik, saya tunggu? aku langsung keluar dari ruangan mas irwan, mas irwan terdiam, kulihat intan sudah menunggu ku ndak saber, intan langsung menarik tangan ku,

"sebenarnya apa yang sedang terjadi ga?tanya intan dengan pandangan penuh curiga

" ndak ada?

"kamu bohong ga? kata intan" kamu bohong sama aku?

"suatu saat kamu akan tau sendiri tan? kata ku pelan

" jangan membuat aku tambah penasaran ga? kata intan menarik tangan ku, tapi aku ndak memperdulikannya, itu membuat iga tambah penasaran

"jawab kamu ga? kata intan dengan melemparku dengan tutup pena,aku tetap ndak memperdulikannya, sehingga membuat intan tambah kesal.

Terpopuler

Comments

Anggun Sariani

Anggun Sariani

bodoh banget si iga

2020-11-24

0

Nani Lukman

Nani Lukman

d perkosa smpi 3x diem aja gtu??

2020-01-13

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 2 Kembali ke Jakarta
2 Mengingat kembali
3 Malam Minggu
4 Hamil
5 Meeting
6 TES DNA
7 Positif
8 Bingung
9 Pulang Kampung
10 Minta Izin
11 Sampai Jakarta
12 Hari pertama
13 Menceritakan semuanya
14 Hari Kedua
15 Masih Hari Kedua
16 Masih Hari Kedua
17 Masih Berlanjut Hari Kedua
18 Rumah Sakit
19 Kedatangan Mertua
20 Kedatangan Mertua
21 Masih Kedatangan Mertua
22 Mencuci Pakaian
23 Ijin Gak Masuk Kantor
24 Mas Irwan Pulang
25 Tak Tau Arah
26 Mencari ku
27 Demam, batuk dan flu
28 Rawat Inap
29 Di Jenguk
30 Masih Dijenguk
31 Kehadiran Mas Irwan
32 Pacar Sahabat
33 Aku dan Pembantu suami ku
34 SPA
35 Pulang dari Rumah Sakit
36 Rujak ulek
37 Tato Baru
38 Lelah
39 Sembab
40 Gak Terasa
41 Undangan
42 Ke Rumah Jono
43 Masih Di Rumah Jono
44 Pamit Pulang
45 Di Antar pulang
46 Pergi
47 Masih Pergi
48 Berpisah
49 Sampai Jogja
50 Suasana Yang beda
51 Yang terbaik
52 Dijemput Mertua
53 Luka Yang Tergores
54 Kembali Ke Malang
55 Tamparan Keras
56 Sampai Jakarta
57 Menemui Pacar Sahabat ku
58 Tempat Kerja Baru
59 Sudah Satu Bulan
60 Rumah Baru
61 Tidur Sama
62 Pulang
63 Terlambat
64 Masih Terlambat
65 Bertemu
66 Masih Bertemu
67 Masih bertemu
68 Kecelakaan
69 Kedatangan Mami
70 Terulang Kembali
71 Masih Terulang Kembali
72 Terkejut
73 Masih Terkejut
74 Masih Terkejut
75 Bertengkar
76 Masih Bertengkar
77 Kejutan
78 Masih Kejutan
79 Masih Kejutan
80 Salah Paham
81 Sakit Yang Teramat
82 Kampung Halaman
83 Makan Malam
84 Tersenyum
85 Acara Nikahan
86 Masih Acara Nikahan
87 Hari H
88 Masih Hari H
89 Pulang Ke Rumah Ibu ku
90 Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91 Pagi Yang cerah
92 Galau
93 Masih Galau
94 Menelpon
95 Hati Yang Sakit
96 Masih Hati Yang Sakit
97 Lelah
98 Masih Lelah
99 Rasa Yang Sama
100 Rindu
101 Bahagia
102 Tragedi
103 Pemulihan
104 Menceritakan Pertengkaran Ibu
105 Malu
106 Masih Malu
107 Kembali ke Jakarta
108 Masih Kembali Ke Jakarta
109 Kecewa
110 Masih Kecewa
111 Sampai Di Rumah
112 Diam
113 Masih Diam
114 Cemburu
115 Duka yang mendalam
116 Melahirkan
117 Bayi Laki Laki
118 Akhir Dari Semua nya
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Episode 2 Kembali ke Jakarta
2
Mengingat kembali
3
Malam Minggu
4
Hamil
5
Meeting
6
TES DNA
7
Positif
8
Bingung
9
Pulang Kampung
10
Minta Izin
11
Sampai Jakarta
12
Hari pertama
13
Menceritakan semuanya
14
Hari Kedua
15
Masih Hari Kedua
16
Masih Hari Kedua
17
Masih Berlanjut Hari Kedua
18
Rumah Sakit
19
Kedatangan Mertua
20
Kedatangan Mertua
21
Masih Kedatangan Mertua
22
Mencuci Pakaian
23
Ijin Gak Masuk Kantor
24
Mas Irwan Pulang
25
Tak Tau Arah
26
Mencari ku
27
Demam, batuk dan flu
28
Rawat Inap
29
Di Jenguk
30
Masih Dijenguk
31
Kehadiran Mas Irwan
32
Pacar Sahabat
33
Aku dan Pembantu suami ku
34
SPA
35
Pulang dari Rumah Sakit
36
Rujak ulek
37
Tato Baru
38
Lelah
39
Sembab
40
Gak Terasa
41
Undangan
42
Ke Rumah Jono
43
Masih Di Rumah Jono
44
Pamit Pulang
45
Di Antar pulang
46
Pergi
47
Masih Pergi
48
Berpisah
49
Sampai Jogja
50
Suasana Yang beda
51
Yang terbaik
52
Dijemput Mertua
53
Luka Yang Tergores
54
Kembali Ke Malang
55
Tamparan Keras
56
Sampai Jakarta
57
Menemui Pacar Sahabat ku
58
Tempat Kerja Baru
59
Sudah Satu Bulan
60
Rumah Baru
61
Tidur Sama
62
Pulang
63
Terlambat
64
Masih Terlambat
65
Bertemu
66
Masih Bertemu
67
Masih bertemu
68
Kecelakaan
69
Kedatangan Mami
70
Terulang Kembali
71
Masih Terulang Kembali
72
Terkejut
73
Masih Terkejut
74
Masih Terkejut
75
Bertengkar
76
Masih Bertengkar
77
Kejutan
78
Masih Kejutan
79
Masih Kejutan
80
Salah Paham
81
Sakit Yang Teramat
82
Kampung Halaman
83
Makan Malam
84
Tersenyum
85
Acara Nikahan
86
Masih Acara Nikahan
87
Hari H
88
Masih Hari H
89
Pulang Ke Rumah Ibu ku
90
Masih Pulang Ke Rumah Ibu ku
91
Pagi Yang cerah
92
Galau
93
Masih Galau
94
Menelpon
95
Hati Yang Sakit
96
Masih Hati Yang Sakit
97
Lelah
98
Masih Lelah
99
Rasa Yang Sama
100
Rindu
101
Bahagia
102
Tragedi
103
Pemulihan
104
Menceritakan Pertengkaran Ibu
105
Malu
106
Masih Malu
107
Kembali ke Jakarta
108
Masih Kembali Ke Jakarta
109
Kecewa
110
Masih Kecewa
111
Sampai Di Rumah
112
Diam
113
Masih Diam
114
Cemburu
115
Duka yang mendalam
116
Melahirkan
117
Bayi Laki Laki
118
Akhir Dari Semua nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!