Kontrak spesial Zoya

"Kalian kenal gadis gadis yang bersama Cleo?" tanya Eleanor curiga melihat senyum ketiga teman laki lakinya tertuju pada Cleora dan teman temannya.

Tapi mereka ngga menjawab, tetap fokus pada kelima perempuan yang berjalan menjauh itu.

Eleanor jadi kesal dan hatinya tambah sebal melihat seorang gadis berpakaian sepertinya yang tadinya bersama Cleora mendekat ke arah mereka dengan raut bahagianya.

"Kamu berhasil masuk sepuluh besar, ya. Selamat, adikku sayang," sambut Eriel membuat Aqni terkekeh. Tangannya mengacak gemas rambut adik temannya.

Teman abang sepupunya memang selalu memanjakannya. Beda dengan kedua abang sepupunya. Nathan dan Fazza. Selalu datar dan dingin. Ditambah satu lagi yang seperti kulkas, bang Jeff. Hanya Agni yang selalu bermanja manja dengan ketiganya. Tapi hanya Eriel yang melayaninya.

"Bang Nathan, aku ngga mau.di cabang. Aku mau di sini, di dekat abang," pinta Agni sambil bergayut manja di lengan Nathan. Menariknya agak menjauh dari gadis bule yang tidak dia sukai.

Fazza, Eriel dan Jeff saling pandang dengan melemparkan senyum samar.

"Nanti abang akan urus," jawab Nathan sambil mengusap kepala adik sepupunya yang selalu manja dengannya.

"Janji, ya," seru Agni antusias dengan senyum lebarnya.

"Iya." Nathan tersenyum tipis. Melirik pada sepupu dan teman teman laki lakinya yang sedang menahan tawanya melihat kemanjaan Agni.

Dari dulu hingga sekarang, Agni memang selalu manja dengannya. Cleora sampai kesal karenanya.

"Kata Kak Zoya, kalo nanti dia dipecat, aku boleh gantiin dia jadi personal asisten Bang Nathan," ucap Agni dengan penuh binar.

Fazza, Eriel, dan Jeff saling pandang.dan saling melempar senyum tipis.

Cerita lama bakal terulang lagi, batin mereka tertawa geli.

Sementara Nathan menaikkan satu alisnya. Mulutnya hendak.mengatakan sesuatu tapi ngga jadi karena suara Eleanor terdengar lebih dulu.

"Zoya? Maksud kamu Zoya yang peringkat satu?"

Agni meliriknya sinis.

"Iya."

"Kamu kenal?" Eleanor ngga nyangka kalo gadis yang sepertinya suka merepotkan ini mengenal si peringkat satu yang membuatnya sangat penasaran. Dia sendiri berada di peringkat kedua dengan selisih yang terlihat cukup jelas.

"Barusan," jawab Agni ambigu.

Keempat laki laki ini sama mengalihkan pandangannya ke arah lain mendengar jawaban singkat Agni. Menyembunyikan senyum mereka.

"Maksud kamu? Baru kenal?" tanya Eleanor memperjelas, berusaha tetap sabar.

Kalo ngga ada Nathan dan yang lainnya, mungkin sudah dia cubitin dan sinisin juga karena kesal melihat kelakuan Agni.

"Iya. Masa' gitu aja ngga ngerti," tukas Agni makin sebal.

Sabar, Ele.

Sabar.

Eleanor menghembuskan nafas panjang. Dia tambah kesal melihat para laki laki di depannya yang sedikit pun ngga menegur gadis ini. Malah memandang ke arah lain dengan wajah menahan tawa, melihat dia jadi bulan bulanan gadis yang usianya ditaksir lebih muda darinya.

"Berarti kalo gadis yang bernama Zoya itu dipecat, aku, dong, yang lebih dulu menggantikannya. Karena aku tuh nomer dua. Kamu nomer berapa peringkatnya?" ejek Eleanor senang membuat wajah gadis itu murka.

"Ngga bisa. Aku tuh sepupunya. Sedangkan kamu bukan siapa siapa," bantah Agni mulai ngegas.

"Eh eh.... Nggak---."

Nathan segera memotong ucapan Eleanor yang mulai tersulut emosi.

"Kalian akan menunggu lama karena Zoya nggak bisa langsung dipecat."

"Kok, bisa? Bukannya Bang Nathan bisa memecatnya setelah seminggu dia kerja," seru Agni heran dan ngga terima.

Dia sudah jauh jauh meninggalkan semuanya demi Bang Nathannya.

"Iya, Nathan. Kenapa bisa begitu?" sambung Eleanor juga ngga terima.

"Soalnya dia sudah langsung dikontrak selama lima tahun," tandas Nathan tenang.

Kecuali kalo dia mengundurkan diri, sambungnya membatin.

Ini ulah Daddynya dengan alasan untuk memperbaiki citra perusahaan karena hobinya yang suka mecat personal asistennya sembarangan.

Ada ada saja, karena menurut Nathan ini terlalu berlebihan.

"Waaah..... aku lemas nih, bang, mau pingsan," sergah Agni langsung patah hati.

Bakal lama, dong, batinnya sebal.

Eleanor pun jadi terpaku mendengarnya.

Kenapa bisa? Setaunya Nathan ngga pernah betah berlama lama dengan personal asistenya. Beda kalo dirinya yang adalah teman spesialnya, batin Eleanor kesal.

Nathan pun ngga berucap apa apa untuk sekadar memberikan penjelasan.

*

*

*

"Aku keterima, Ma," ucap Zoya riang saat menelpon mamanya. Suara cerianya merupakan pancaran perasaan senangnya.

Keempat sahabatnya hanya saling pandang dan kemudian tersenyum.

Mereka sekarang berada di ruangan Cleora.

Bahkan di atas meja sudah terdapat banyak makanan untuk merayakan keberhasilan Zoya.

Zoya merasa bahagia mendengar suara penuh syukur mamanya.

"Mama akan memberitau papa, Bang Erwin dan Bang Dirga, ya. Mereka pasti ngga sabar menunggu berita ini."

"Iya, Ma."

"Kamu sekarang mau pulang? Nanti mama minta abang kamu yang jemput," usul mamanya ngga tega kalo putrinya harus naek angkutan umum. Tadi Dirga atau Erwin sudah berjanji akan menjemput adiknya.

"Aku masih di ruangan Cleo, Ma. Belum tau pulangnya kapan. Nanti aku kabari lagi, Ma, kalo mau pulang."

"Baiklah sayang. Salam mama buat Cleo dan teman teman kamu."

"Iya, Ma. Akan aku sampaikan."

Sambungan telpon pun diputus mamanya. Zoya pun menghampiri sahabat sahabatnya.

"Tante happy, ya," sambut Indri dengan raut sumringah.

"Iya. Mama kirim salam buat kalian," ucap Zoya sambil duduk di samping Cleora.

"Salam balik, ya," sahut Moana dan Freya serentak.

"Iya," balas Indri dan Cleora berbarengan.

Kini mereka mulai dengan pesta kecil kecilan mereka.

"Setelah ini aku ngapain, Cleo?" tanya Zoya setelah menikmati gado gadonya.

"Bentar lagi asistenku akan mengantar draf kontrak kerja kamu," jelas Cleora.

"Oke. Ohya, gimana kalo aku jadi asistenmu saja. Asistenmu jadi asistennya Nathan."

Keempatnya langsung tergelak.

"Aku serius," ucap Zoya sedikit manyun karena keempat sahabatnya seperti menganggap ucapannya adalah gurauan.

"Dia masih sayang dengan kreditannya," akhirnya Cleora memberikan jawaban yang menambah lama frekuensi tawanya dan ketiga sahabatnya.

Zoya menghela nafas panjang.

Apa Nathan semengerikan itu? batinnya ngga percaya.

Nggak lama kemudian asisten Cleora memasuki ruangan dan menyerahlan draf kontrak kerja untuk Zoya.

"Endang, kamu mau ngga tukeran dengan dia jadi asisten Natan?" tanya Cleora sengaja agar Zoya mempercayai ucapannya.

Wajah Endang menunjukkan kengeriannya.

"Nggak, nona muda. Saya mau kerja sama nona muda saja. Kalo perlu selamanya."

"Udah dengarkan?" senyum Cleora pada Zoya yang hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Kembali ketiga sahabatnya tertawa.

"Oke, Endang. Nanti kamu saya panggil lagi setelah temanku tanda tangan."

"Siap, nona muda."

Setelah Endang menutup ruangan, Zoya menatap keempatnya kesal.

"Kenapa kalian sengaja mengumpankan aku pada Nathan," sungut Zoya sambil bersiap menyuapkan gado gadonya.

"Bukan mengumpankan. Tapi yakin kalo Nathan ngga akan bisa berkutik sama kamu," jelas Moana dengan senyum manisnya.

"Baca dulu draf kontraknya," ucap Cleora mengalihkan topik.

Dia menyerahkannya pada Zoya.

Zoya pun membacanya dan wajahnya tampak pias.

Gajinya sangat fantastis. Dia akan cepat kaya raya kalo gini.Tapi dia dikontrak selama lima tahun dan ngga bisa dipecat atau digantikan oleh orang lain jika dalam kurun waktu kontraknya belum selesai.

Gila! Setahun aja dia akan menderita tantrum hebat. Apalagi ini lima tahun. Mungkin dia akan mengalami stroke!

"Kenapa?" tanya Cleora heran. Dia belum tau sama sekali isi draf kontraknya.

"Ini becanda, kan?"

"Maksudnya?" tanya Indri ngga ngerti.

Karena penasaran, Cleora mengambil draf kontrak di tangan Zoya dan membacanya.

"Apa? Lima tahun tanpa bisa dipecat?" serunya kaget.

Moana, Indri dan Freya pun sama terkejutnya.

"Ini serius?" Mata Freya menatap Zoya ngga enak hati. Apalagi Zoya ngga bisa menolak. Karena syarat mengikuti test adalah menerima apa pun keputusan perusahaan yang sifatnya mengikat.

Dia dan teman temannya mengira hanya setahun, bukan lima tahun.

"Tapi gajinya bisa membuat hobi travelingmu tambah lancar," sahut Cleora penuh arti.

Memang, sih. Bahkan tiap minggu dia bisa keliling Indonesia. Juga keliling dunia, hiburnya dalam hati.

Zoya mencoba mengambil sisi baiknya. Dia juga udah telanjur kecebur. Ya sudahlah. Basah sekalian.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

sebelum 5 tahun janur udah melengkung...asekkk 😅🤭🤣

2024-05-13

3

Adi Prolinx

Adi Prolinx

kocak bener dan gk bertele2 critanya

2024-05-12

1

Erna Masliana

Erna Masliana

aku suka Agni.. lucu kayaknya tuh anak

2024-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Dirayu sahabat sahabat lama
2 Kisi kisi
3 Dukungan Keluarga Zoya
4 Keluarga Nathan
5 Ingatan Nathan
6 Siap siap buat test
7 Saingan Zoya
8 Deg degan
9 Menang Mutlak
10 Kontrak spesial Zoya
11 Bersama keluarga Cleora
12 Gangguan Agni
13 Bos menyebalkan
14 I'm your bos
15 Masih bersama Bos yang menyebalkan
16 Antara Nathan dan Eleanor
17 Senang dan Resah
18 Yang sebenarnya terjadi
19 Gangguan Eleanor
20 Perhatian Nathan
21 Ngga malu malu
22 Biang rusuh
23 Makan Bareng
24 Jeff yang berusaha tampak kuat
25 Nathan yang berbeda
26 Kenangan buruk
27 Kesedihan Zoya
28 Cleora dan Jeff
29 Pejuang maaf
30 Kebingungan Zoya
31 Diantar pulang
32 Dirga dan Felicia
33 Brosur Steak
34 Penjelasan Nathan
35 Ingatan Felicia
36 Kepedulian Nathan
37 Negoisasi Felicia
38 Ojek Spesial
39 Cemas
40 Yang punya cinta
41 Gengsi
42 Gengsi part 2
43 Bertemu putri bos
44 Enam tahun yang lalu part satu
45 Enam Tahun yang lalu part dua
46 Pengakuan Jeff
47 Salah sangka
48 buket mawar dari Jeff
49 Dirga dan Audrey
50 Dirga-Audrey .... ditolak?
51 Trauma Zoya
52 Setelah makan siang
53 Maen Golf
54 Masih soal perjodohan
55 Galau
56 Direstui Dirga
57 Ancaman buat Zoya
58 Zoya galau
59 Surprise
60 Hati Dirga
61 Obrolan laki laki
62 Zoya deg degan
63 Pernyataan cinta Nathan
64 Masih berdua
65 Masih berdua part 2
66 Love is so sweet
67 Sudah ada hati?
68 Ditantang Audrey
69 Bertemu Dokter Hasan
70 Bertemu Feli dan calon suaminya
71 Takdir yang berbeda
72 Janinan Cleora
73 Mengusir hama
74 Panic attack
75 Acara Lamaran
76 acara lamaran part 2
77 Cerita Fazza
78 Cerita Fazza part 2
79 Yang Fazza ketahui
80 Perhatian Nathan
81 Meminta Klarifikasi
82 Kekhawatiran Audrey
83 Keberanian Eriel
84 Pesta pernikahan Felicia
85 Janji manis Dirga pada Audrey
86 Usaha Sudjatmoko
87 Masih tegang
88 Sudjatmoko tambah ngga waras
89 Ganjaran buat Sudjatmoko
90 Situasi kondusif
91 SAH!
92 Kemelut sebelum hari pernikahan
93 Khawatir
94 Lembur sebelum hari pernikahan
95 Nathan yang manja
96 Akad Nathan (Tamat)
97 Pengumuman Cerita Baru
98 pengumuman
99 Pengumuman cerita Fazza
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Dirayu sahabat sahabat lama
2
Kisi kisi
3
Dukungan Keluarga Zoya
4
Keluarga Nathan
5
Ingatan Nathan
6
Siap siap buat test
7
Saingan Zoya
8
Deg degan
9
Menang Mutlak
10
Kontrak spesial Zoya
11
Bersama keluarga Cleora
12
Gangguan Agni
13
Bos menyebalkan
14
I'm your bos
15
Masih bersama Bos yang menyebalkan
16
Antara Nathan dan Eleanor
17
Senang dan Resah
18
Yang sebenarnya terjadi
19
Gangguan Eleanor
20
Perhatian Nathan
21
Ngga malu malu
22
Biang rusuh
23
Makan Bareng
24
Jeff yang berusaha tampak kuat
25
Nathan yang berbeda
26
Kenangan buruk
27
Kesedihan Zoya
28
Cleora dan Jeff
29
Pejuang maaf
30
Kebingungan Zoya
31
Diantar pulang
32
Dirga dan Felicia
33
Brosur Steak
34
Penjelasan Nathan
35
Ingatan Felicia
36
Kepedulian Nathan
37
Negoisasi Felicia
38
Ojek Spesial
39
Cemas
40
Yang punya cinta
41
Gengsi
42
Gengsi part 2
43
Bertemu putri bos
44
Enam tahun yang lalu part satu
45
Enam Tahun yang lalu part dua
46
Pengakuan Jeff
47
Salah sangka
48
buket mawar dari Jeff
49
Dirga dan Audrey
50
Dirga-Audrey .... ditolak?
51
Trauma Zoya
52
Setelah makan siang
53
Maen Golf
54
Masih soal perjodohan
55
Galau
56
Direstui Dirga
57
Ancaman buat Zoya
58
Zoya galau
59
Surprise
60
Hati Dirga
61
Obrolan laki laki
62
Zoya deg degan
63
Pernyataan cinta Nathan
64
Masih berdua
65
Masih berdua part 2
66
Love is so sweet
67
Sudah ada hati?
68
Ditantang Audrey
69
Bertemu Dokter Hasan
70
Bertemu Feli dan calon suaminya
71
Takdir yang berbeda
72
Janinan Cleora
73
Mengusir hama
74
Panic attack
75
Acara Lamaran
76
acara lamaran part 2
77
Cerita Fazza
78
Cerita Fazza part 2
79
Yang Fazza ketahui
80
Perhatian Nathan
81
Meminta Klarifikasi
82
Kekhawatiran Audrey
83
Keberanian Eriel
84
Pesta pernikahan Felicia
85
Janji manis Dirga pada Audrey
86
Usaha Sudjatmoko
87
Masih tegang
88
Sudjatmoko tambah ngga waras
89
Ganjaran buat Sudjatmoko
90
Situasi kondusif
91
SAH!
92
Kemelut sebelum hari pernikahan
93
Khawatir
94
Lembur sebelum hari pernikahan
95
Nathan yang manja
96
Akad Nathan (Tamat)
97
Pengumuman Cerita Baru
98
pengumuman
99
Pengumuman cerita Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!