Keluarga Nathan

"Dad, aku mau daftarkan Zoya ikut test," kata Cleora sambil menatap lurus Daddynya.

"Zoya?" kaget maminya sambil menahan garpu yang akan menggulung mienya. Matanya berbinar senang.

Uhuk uhuk uhuk uhuk

Semua perhatian teralihkan pada sosok laki laki tampan yang sebaya dengan Cleora sedang terbatuk batuk tanpa henti.

"Kamu kenapa, Nathan?" Mami Cleora-Khanza dengan panik berjalan ke arah putranya.

Sementara itu Cleora dengan mantap memukul pundak Nathan. Dia pun sudah berdiri di belakang tubuh kembarannya.

Bibirnya tersenyum senang karena kapan lagi bisa membalaskan kekesalannya selama bekerja dengan kembarannya.

PUK PUK PUK

Nama itu masih ngefek ya, buat kamu, sindir Cleo mengejek. Aura senang terpancar jelas dari wajahnya.

"Cleo, jangan keras keras," kekeh Kalil-Daddy si kembar. Sudah paham watak usil putrinya.

"Ngga manjur, Dad, kalo pelan." Tawa renyah Cleo pun terdengar keras.

"Kalian ini......," kesal Khanza sambil mendekati putrinya dan menepis tangan putrinya yang masih saja terus memukul pundak dan punggung saudaranya yang batuknya masih juga belum berkurang. Malah tambah parah. Mata Nathan pun sudah memerah.

Matanya mendelik kesal pada putrinya yang menampilkan wajah tanpa rasa berdosanya sudah membuat batuk kembarannya tambah parah.

Tapi putrinya itu nampak ngga peduli dan tetap tertawa bahagia bersama Daddynya.

Khanza hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan Kalil. Bukannya menegur putrinya, tapi malah ikut tertawa ngakak.

"Bi Ratih, tolong bawakan air hangatnya," pinta Khanza pada kepala asisten rumah tangganya yang berada di dekatnya. Sang kepala asisten rumah tangga juga nampak panik melihat keadaan tuan mudanya yang cukup mengenaskan.

"Ya, nyonya."

Ngga lama kemudian Bi Ratih datang dengan segelas air hangat.

Khanza memijat pelan tengkuk putranya sampai batuknya mulai mereda.

"Udah, mam," lirih Nathan, kembaran Cleora berucap. Wajah tampannya terlihat memerah. Begitu juga matanya. Tenggorokannya terasa nyeri akibat keselak daging yang untungnya dipotong tipis tipis itu. Terasa nyangsrang di tengah tengah area bronkitisnya, membuat nafasnya terasa sesak karena kesulitan menghirup oksigen.

Dadanya pun sakit. Apalagi kembaran kurang ajarnya dengan beraninya memukulnya dengan keras. Bukan hanya sekali, tapi berkali kali.

Dasar, si pencari kesempatan dalam kesempitan, rutuknya dalam hati.

Dia melirik kembarannya yang ternyata malah mengejeknya dalam tawanya yang belum juga reda.

"Sudah mendingan?" tanya Khanza cukup khawatir karena melihat wajah kesakitan putranya.

"Sudah, mam. Terima kasih," sahutnya tulus.

Khanza tersenyum lembut.

"Katamu Zoya ngga mau kerja, mau ngurus restoran saja?" tanya Kalil setelah tawanya reda bersama putrinya. Kloning sejatinya.

"Katanya emang gitu waktu pertama ketemu, Dad. Tapi tadi aku rayu, Dad. Moana, Indri sama Freya juga ikut ikutan membujuk,' sahut Cleora memberi tau. Kemudian dia tersenyum lebar.

"Mami belum sempat ketemu Zoya lagi. Bagaimana ya, kabarnya. Jadi kangen," ucap Khanza sambil berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Dia tambah cantik, loh, mam," tukas Cleora penuh makna sambil melirik Nathan yang tampak cuek dengan kembali meneguk air hangatnya.

"Dia mau?" tanya maminya antusias.

"Awalnya ngga mau. Tapi setelah kita rayu rayu, akhirnya luluh juga," senyum Cleora tambah lebar.

"Syukurlah," sahut maminya-Khanza lega.

"Kalil, bisakah Zoya langsung diterima saja?" lanjut maminya penuh semangat sambil menatap wajah suami tampannya.

Mereka sekeluarga sudah sangat mengenal Zoya.

Uhuk uhuk uhuk

Kali ini Nathan batuk lagi karena tersedak air hangatnya. Perih sekali rasanya karena masuk ke hidungnya

"Nathan, kamu kenapa, sih, kesedak melulu," kesal Khanza merasa aneh dengan kelakuan putranya.

"Biasa, Ma. Nama itu, kan, ngga boleh disebut sembarangan," sahut Cleora kemudian terkikik. Mengetawakan penderitaan kembarannya.

Daddynya Kalil pun tertawa lagi sambil mengelus lembut lengan istinya.

Nathan mengirimkan delikan kesalnya pada kembarannya yang tampak bahagia dengan kesakitannya. Dalam hati dia menyumpahi kembarannya suatu saat nanti keselak juga. Biar tau sesakit apa rasanya.

"Zoya terpaksa harus ikut prosedur tes. Kecuali kalo belum ada lowongan resmi, baru bisa, sayang," jelas Kalil setelah Nathan sudah bisa mengatasi keselaknya.

"Ooo... Zoya harus berusaha keras, ya, kalo gitu," kerling Khanza penuh makna pada Kalil yang menganggukkan kepalanya penuh arti. Senyum tipis terulas di bibir keduanya.

"Karena itu mami, dady, aku mau minta kisi kisi, ya, buat Zoya biar bisa keterima," rayu Cleora.

Kali ini perhatian Kalil, Khanza dan Cleora teralihkan pada Nathan yang ganti memperdengarkan tawa perlahannya yang sangat jarang.

Kalo Cleora adalah kloningnya Kalil, maka Nathan adalah kloningnya Khanza.

"Dia ngga perlu kali kisi kisi," sarkas Nathan sambil meletakkan sendok dan garpunya ke atas piringnya. Dia sudah selesai makan dan ingin segera pergi ke kamarnya.

"Perlulah. Selama ini dia, kan, sibuk bakar bakar steak. Ilmu ilmunya udah hilang kali dibawa asap steak. Aku juga baru ngabarin dia tadi. Kasian, kan, dia cuma belajar satu hari. Padahal aku dan yang lainnya sangat berharap Zoya keterima," sanggah Cleora judes dalam satu tarikan nafas.

Kalil dan Khanza tersenyum lebar mendengar keluhan putri kembarnya.

"Maksud kamu yang lainnya itu Moana, Indri dan Freya?" tanya Khanza memperjelas

"Iya, mami. Bayangkan saja, tiap dia pecat personal asistenya, kerjaan aku, Moana, Indri dan Freya pasti nambah banyak. Sebal, kan," adu Cleora berapi api.

Kali ini Kalil dan Khanza ngga dapat lagi menahan tawa mereka mendengar curhatan penuh dendam putrinya.

Kembali Nathan tertawa tipis. Ngga menjawab, malah bangkit berdiri. Kalil dan Khanza saling bertatapan dalam tawa.

"Aku duluan, dad, mam," pamitnya sambil melangkah pergi diiringi dengusan kesal Cleora.

"Daddy yakin Zoya pasti bisa. Ngga mungkin semua ilmunya dibawa pergi sama asap steak," kekeh Kalil sambil menggelengkan kepalanya. Khanza pun ikut tertawa.

"Jadi ngga ada kisi kisi, Dad," ngeyel Cleora tetap ngotot.

"Kamu kenapa khawatir banget, sayang. Mami juga yakin Zoya pasti bisa melewati tes," kekah Khanza gemas.

"Aku pengennya Zoya keterima, Ma. Pengen tau aja apa Nathan bisa mecat Zoya." Ganti Cleora tergelak gelak. Wajah kesalnya hilang seketika. Membayangkan hal itu akan terjadi saja sudah membuat dunianya terasa sangat indah.

"Kamu ini......" Khanza pun sudah ngga bisa lagi menghentikan tawanya. Juga Kalil. Dalam hati mereka juga berpikir hal yang sama seperti putrinya.

Putranya itu sudah cukup meresahkan tindakannya.

Nathan hanya bisa menghela nafas kesal mendengar suara tawa yang ngga kunjung reda di ruang makan.

Kembali dia teringat kata kata Cleora yang memberitahunya satu bulan yang lalu.

Flashback

"Eh, Aku ketemu Zoya di resto steak jalan Panglima. Rupanya restonya pindah di situ."

Nathan ngga berkomentar waktu itu. Apalagi banyak sekali tender yang harus dia periksa.

Cleora pun cuma melirik sebentar, mengamati reaksi Nathan. Kemudian terdengar decakan kesalnya karena hanya wajah datar kembarannya saja yang terlihat.

Cleora pun pergi meninggalkan ruangan Nathan, karena dia hanya ingin mengantar beberapa map yang berisi data keuangan yang sudah dikerjakan oleh teman temannya.

Setelah Cleora menutup pintu ruangannya, Nathan menghela nafas panjang.

Begitu pulang kerja, Nathan pun melipir ke Jalan Panglima. Sayangnya Nathan ngga nanya alamat lengkap restoran steaknya. Jadinya Nathan bingung, karena di sekitar situ ada tiga restoran steak.

Nathan pun pulang tanpa hasil.

End

Nathan membaringkan tubuhnya di ranjangnya. Kedu tangannya dilipat menyangga kepalanya. Sepasang matanya menatap langit langit kamarnya. Pikirannya melayang kembali. Jauh saat dia, kembarannya dan Zoya masih berumur belasan tahun.

Terpopuler

Comments

Emai

Emai

mampir lagi kedua kalinya dg baca full dan rasa yg sama seperti pertama kali baca

2024-10-01

1

Emai

Emai

kok aku suka dg cerita dan gaya penulisan mu ta kak. menurutku langsung to the point kok. gak melebar2

2024-08-17

1

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

cerita lama ni

2024-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Dirayu sahabat sahabat lama
2 Kisi kisi
3 Dukungan Keluarga Zoya
4 Keluarga Nathan
5 Ingatan Nathan
6 Siap siap buat test
7 Saingan Zoya
8 Deg degan
9 Menang Mutlak
10 Kontrak spesial Zoya
11 Bersama keluarga Cleora
12 Gangguan Agni
13 Bos menyebalkan
14 I'm your bos
15 Masih bersama Bos yang menyebalkan
16 Antara Nathan dan Eleanor
17 Senang dan Resah
18 Yang sebenarnya terjadi
19 Gangguan Eleanor
20 Perhatian Nathan
21 Ngga malu malu
22 Biang rusuh
23 Makan Bareng
24 Jeff yang berusaha tampak kuat
25 Nathan yang berbeda
26 Kenangan buruk
27 Kesedihan Zoya
28 Cleora dan Jeff
29 Pejuang maaf
30 Kebingungan Zoya
31 Diantar pulang
32 Dirga dan Felicia
33 Brosur Steak
34 Penjelasan Nathan
35 Ingatan Felicia
36 Kepedulian Nathan
37 Negoisasi Felicia
38 Ojek Spesial
39 Cemas
40 Yang punya cinta
41 Gengsi
42 Gengsi part 2
43 Bertemu putri bos
44 Enam tahun yang lalu part satu
45 Enam Tahun yang lalu part dua
46 Pengakuan Jeff
47 Salah sangka
48 buket mawar dari Jeff
49 Dirga dan Audrey
50 Dirga-Audrey .... ditolak?
51 Trauma Zoya
52 Setelah makan siang
53 Maen Golf
54 Masih soal perjodohan
55 Galau
56 Direstui Dirga
57 Ancaman buat Zoya
58 Zoya galau
59 Surprise
60 Hati Dirga
61 Obrolan laki laki
62 Zoya deg degan
63 Pernyataan cinta Nathan
64 Masih berdua
65 Masih berdua part 2
66 Love is so sweet
67 Sudah ada hati?
68 Ditantang Audrey
69 Bertemu Dokter Hasan
70 Bertemu Feli dan calon suaminya
71 Takdir yang berbeda
72 Janinan Cleora
73 Mengusir hama
74 Panic attack
75 Acara Lamaran
76 acara lamaran part 2
77 Cerita Fazza
78 Cerita Fazza part 2
79 Yang Fazza ketahui
80 Perhatian Nathan
81 Meminta Klarifikasi
82 Kekhawatiran Audrey
83 Keberanian Eriel
84 Pesta pernikahan Felicia
85 Janji manis Dirga pada Audrey
86 Usaha Sudjatmoko
87 Masih tegang
88 Sudjatmoko tambah ngga waras
89 Ganjaran buat Sudjatmoko
90 Situasi kondusif
91 SAH!
92 Kemelut sebelum hari pernikahan
93 Khawatir
94 Lembur sebelum hari pernikahan
95 Nathan yang manja
96 Akad Nathan (Tamat)
97 Pengumuman Cerita Baru
98 pengumuman
99 Pengumuman cerita Fazza
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Dirayu sahabat sahabat lama
2
Kisi kisi
3
Dukungan Keluarga Zoya
4
Keluarga Nathan
5
Ingatan Nathan
6
Siap siap buat test
7
Saingan Zoya
8
Deg degan
9
Menang Mutlak
10
Kontrak spesial Zoya
11
Bersama keluarga Cleora
12
Gangguan Agni
13
Bos menyebalkan
14
I'm your bos
15
Masih bersama Bos yang menyebalkan
16
Antara Nathan dan Eleanor
17
Senang dan Resah
18
Yang sebenarnya terjadi
19
Gangguan Eleanor
20
Perhatian Nathan
21
Ngga malu malu
22
Biang rusuh
23
Makan Bareng
24
Jeff yang berusaha tampak kuat
25
Nathan yang berbeda
26
Kenangan buruk
27
Kesedihan Zoya
28
Cleora dan Jeff
29
Pejuang maaf
30
Kebingungan Zoya
31
Diantar pulang
32
Dirga dan Felicia
33
Brosur Steak
34
Penjelasan Nathan
35
Ingatan Felicia
36
Kepedulian Nathan
37
Negoisasi Felicia
38
Ojek Spesial
39
Cemas
40
Yang punya cinta
41
Gengsi
42
Gengsi part 2
43
Bertemu putri bos
44
Enam tahun yang lalu part satu
45
Enam Tahun yang lalu part dua
46
Pengakuan Jeff
47
Salah sangka
48
buket mawar dari Jeff
49
Dirga dan Audrey
50
Dirga-Audrey .... ditolak?
51
Trauma Zoya
52
Setelah makan siang
53
Maen Golf
54
Masih soal perjodohan
55
Galau
56
Direstui Dirga
57
Ancaman buat Zoya
58
Zoya galau
59
Surprise
60
Hati Dirga
61
Obrolan laki laki
62
Zoya deg degan
63
Pernyataan cinta Nathan
64
Masih berdua
65
Masih berdua part 2
66
Love is so sweet
67
Sudah ada hati?
68
Ditantang Audrey
69
Bertemu Dokter Hasan
70
Bertemu Feli dan calon suaminya
71
Takdir yang berbeda
72
Janinan Cleora
73
Mengusir hama
74
Panic attack
75
Acara Lamaran
76
acara lamaran part 2
77
Cerita Fazza
78
Cerita Fazza part 2
79
Yang Fazza ketahui
80
Perhatian Nathan
81
Meminta Klarifikasi
82
Kekhawatiran Audrey
83
Keberanian Eriel
84
Pesta pernikahan Felicia
85
Janji manis Dirga pada Audrey
86
Usaha Sudjatmoko
87
Masih tegang
88
Sudjatmoko tambah ngga waras
89
Ganjaran buat Sudjatmoko
90
Situasi kondusif
91
SAH!
92
Kemelut sebelum hari pernikahan
93
Khawatir
94
Lembur sebelum hari pernikahan
95
Nathan yang manja
96
Akad Nathan (Tamat)
97
Pengumuman Cerita Baru
98
pengumuman
99
Pengumuman cerita Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!