Dukungan Keluarga Zoya

"Ma, aku boleh ngga melamar kerja di perusahaan daddynya Cleo?" tanya Zoya sambil bergayut manja di lengan mamanya. Dia dan keluarganya baru selesai makan malam.

"Mau Kerja?" tanya Erwin terkekeh.

Begitu juga Dirga, mama dan papanya.

"Setelah tiga tahun, dek," gurau Dirga dalam tawanya.

"Kirain udah betah jadi menejer resto," sambung Erwin juga tergelak.

"Papa juga ngirain begitu," kekeh papanya

Zoya menatap bingung.

Maksudnya apa ya?

Mama pun membelai rambut putrinya lembut.

"Kirain kamu mau langsung papa wariskan saja restorannya," kilah papa geli.

Zoya menatap papa, mama dan kedua kakak laki lakinya yang sama sama tertawa senang. Seakan akan ucapannya barusan adalah kabar yang sudah lama mereka tunggu tunggu.

"Maksudnya Zoya boleh kerja di tempat lain?" tanyanya surprise. Dikira Zora, dia.akan selamanya mengurus restoran keluarga aja.

Kembali tawa mereka berderai derai.

"Ini yang kita tunggu tunggu. Kapan mulai kerjanya?" tanya Dirga tertarik.

"Yeeiii..... Ini juga mau ikut test," cebik Zoya sebal.

"Lho, kok, test? Emang daddynya Cleo masih meragukan kamu?" tanya Erwin-kakak pertamanya ngga percaya.

"Ngga mungkin. Kamu aja selalu ngalahin anak anaknya. Apalagi Nathan," sambung Dirga juga masih ngga percaya.

Jika saja orang tua mereka mengijinkan Zoya kuliah di Havard bareng si kembar itu, pasti adiknya sudah bergabung di perusahaan bilioner itu.

"Iya.... Mungkin karena kamu sibuk ngurus restoran jd agak diragukan," sambung Dirga lagi meledek, yang langsung mendapat pelototan Zoya.

"Bukan karena itu. Tapi karena waktu pertama ketemu aku udah ngasih tau kalo kerjaan aku ngurus restoran," jelas Zoya sewot.

"Ooohhh..." gelak Dìrga diikuti Erwin.

Mama dan Papa terpaksa menahan tawanya melihat wajah putri kecilnya yang tambah manyun.

"Papa kirain kamu memang suka ngurus restoran. Apalagi sekalian traveling, kan," sambung papanya dengan tatap lembutnya.

Zoya terdiam.

Oo begitu, batinnya mengerti. Ternyata dia sudah paham.

"Oh, jadi lagi ada lowongan kerja di perusahaan daddynya Cleo? Kamu pengen ngelamar gitu?" tanya mamanya ingin tau.

Beliau, suami dan dua anaknya tentu heran. Tiba tiba saja Zoya ingin melamar kerja. Kirain udah betah kerja di restoran. Bukan sekali dua kali kedua kakaknya memberi tau ada lowongan. Bahkan langsung diterima. Ya, sedikit memanfaatkan jaringannya. Zoya juga pasti ngga akan memalukan mereka, karena dia sangat pintar. Tapi selalu ditolak mentah mentah putrinya.

Alasannya lebih suka di restoran. Karena jadi bos. Ngga disuruh suruh kerjaannya. Jam kerja bebas. Seperti apa yang selama ini dilakukan Zoya. Makanya ini keajaiban, Zoya mau melamar kerja. Ini jadi tanda tanya besar.

"Kata Cleo, Nathan berulah. Dia terlalu sering mecatin personal asistennya. Jadinya Daddy buka lowongan," jelas Zoya disambut anggukan mereka.

"Ooo, karena itu kamu nawarin diri?" ledek Erwin penuh arti. Bakal patah hati lagi nggak? batinnya tergelak.

"Cieee.... Jadi kamu pengen jadi asisten pribadi Nathan," tawa berderai keluar begitu saja dari mulut Dirga.

Kalo bisa, Dirga ingin punya adik ipar seperti Nathan. Dari sekian banyak laki laki yang dia kenal, ngga ada yang pantas menurutnya buat adikbya selain Nathan.

Tapi itu hanya impiannya saja. Memang keluarga mereka yang bukan siapa siapa ini dulu cukup dekat dengan keluarga daddy Cleo.Terutama saat SMA.

Tapi keluarga Cleora pindah ke Amerika, begitu si kembar dan adiknya lulus.

Baru baru ini juga adiknya bertemu lagi dengan Cleora. Dan mereka akrab kembali seperti dulu bersama tiga perenpuan lainnya.

"Bukan begitu. Sembarangan, ih, kalo ngomong," bantah Zoya sengit. Wajahnya sampai merona.

Lagi lagi Zoya ngga bisa mengendalikan denyut jantungnya jika mendengar nama Nathan disebutkan.

"Jadi....? Mama penasaran, nih?" tanya Mama sambil memberikan isyarat pada kedua anak laki lakinya yang suka sekali menggoda Zoya.agar ngga menyela.

Zoya menhembuskan nafas panjang sambil mendelikkan matanya kesal pada kedua kakak laki lakinya yang kini memberikan cengiran menyebalkannya.

"Cleora, Moana, Indri, dan Freya yang minta aku melamar. Nanti Cleo mau nanya kisi kisinya pada Daddynya."

"Kisi kisi? Kayak mau ujian masuk kuliah aja," celutuk Dirga ngga tahan lagi untuk menggoda adiknya.

Kembali dia menyatukan kedua telapak tangannya ke atas kepalanya ketika mendapat lirikan larangan mata mamanya.

Kakaknya Erwin sampai memalingkan kepalanya untuk menyembunyikan tawanya.

"Anak papa, ya, ngga butuh kisi kisi. Papa yakin, kamu pasti diterima," ucap papanya sangat yakin.

"Papa yakin banget. Padahal selama tiga tahun ini aku, kan ngurusin steak aja. Ya aku perlu lah, pa, kisi kisinya," kilah Zoya ngga pede.

Agak gentar juga mengingat lagi perusahaan yang akan dia lamar, mempunyai banyak cabang hingga di luar negeri. Perusahaan multi nasional yang membawahi banyak perusahaan besar lainnya. Pastilah yang melamar juga bukan dengan kualifikasi sembarangan. Pasti berkualitas tinggi semua. Mereka yang melamar juga tentunya sudah tau bakal jadi apa dan berhubungan dengan bos yang seperti apa.

Kali ini senyum mama dan papa pun menyeruak, sangat manis.

"Tenang. Akan abang carikan buku buku buat tes. Sebaiknya abang pergi sekarang, ya," ujar Erwin berinisiatif. Dia pun bangkit berdiri. Belum terlalu malam. Masih banyak mall yang buka. Jika saja adiknya mengatakan siang tadi, pasti ngga nyampe sejam buku buku tes psikologi itu sudah ada di pangkuannya

Mata Zoya berbinar. Ini yang dia suka dari abangnya. Selain uang jajannya yang sangat sering dia dapatkan dalam jumlah besar, juga dukungannya.

"Makasih, Kak," senyum Zoya sangat lebar.

"Ayo, Dir. Ngapain lo masih nemplok aja,' tukasnya sambil menyentakkan tangan adik laki lakinya yang telihat ingin membuka mulutnya menggoda Zoya lagi.

"Oke oke," tawamya berderai kembali terdengar.

"Jangan banyak banyak, bang. Kan, tesnya lusa," kata Zoya mengingatkan.

"Wow, cuma ada waktu sehari," seru Dirga dengan hati sangat tertarik dan penasaran. Tapi tetap aja ada keyakinan dalam hatinya.

Apalagi kalo Cleora mengatakan pada Daddynya kalo adiknya akan ikut test juga.

Dirga makin penasaran dan ngga sabar nunggu hasil akhirnya.

Apalagi adiknya akan jadi asisten pribadi Nathan. Berinteraksi dengan cowo yang selalu dia hindari. Senyum smirk terukir di wajahnya.

"Besok kamu libur kerja, ya. Buat persiapan tes," saran papanya.

"Tapi, pa, restoran gimana?" Zoya benaran khawatir. Dia kepikiran bagaimana nanti harus ninggalin restoran mereka selama setahun.

"Yakin keterima?" goda mamanya sambil mencubit ujung hidung putrinya gemas. Papa pun tertawa. Untung kedua kakak laki lakinya sudah pergi. Kalo engga, pasti putri cantiknya akan digoda lagi.

Sementara itu senyum lebar terkembang begitu saja di bibir Zoya. Parasnya pun menjadi kemerah merahan.

"Iya ya ma," sahutnya dengan tersipu.

Kini mama pun ngga bisa menahan tawa gemasnya lagi melihat putrinya yang jadi salah tingkah karena malu.

Spil dikit ya...... Nathan sama Cleora anaknya Kalil dan Khanza♡♡

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Woahh harusnya aku baca kisah mereka dulu ya thor....

2024-10-14

1

Murniyati

Murniyati

baru mulai

2024-10-09

1

pawang buaya jantan🐊

pawang buaya jantan🐊

kebanyakan naskah, dialognya kurang

2024-05-29

2

lihat semua
Episodes
1 Dirayu sahabat sahabat lama
2 Kisi kisi
3 Dukungan Keluarga Zoya
4 Keluarga Nathan
5 Ingatan Nathan
6 Siap siap buat test
7 Saingan Zoya
8 Deg degan
9 Menang Mutlak
10 Kontrak spesial Zoya
11 Bersama keluarga Cleora
12 Gangguan Agni
13 Bos menyebalkan
14 I'm your bos
15 Masih bersama Bos yang menyebalkan
16 Antara Nathan dan Eleanor
17 Senang dan Resah
18 Yang sebenarnya terjadi
19 Gangguan Eleanor
20 Perhatian Nathan
21 Ngga malu malu
22 Biang rusuh
23 Makan Bareng
24 Jeff yang berusaha tampak kuat
25 Nathan yang berbeda
26 Kenangan buruk
27 Kesedihan Zoya
28 Cleora dan Jeff
29 Pejuang maaf
30 Kebingungan Zoya
31 Diantar pulang
32 Dirga dan Felicia
33 Brosur Steak
34 Penjelasan Nathan
35 Ingatan Felicia
36 Kepedulian Nathan
37 Negoisasi Felicia
38 Ojek Spesial
39 Cemas
40 Yang punya cinta
41 Gengsi
42 Gengsi part 2
43 Bertemu putri bos
44 Enam tahun yang lalu part satu
45 Enam Tahun yang lalu part dua
46 Pengakuan Jeff
47 Salah sangka
48 buket mawar dari Jeff
49 Dirga dan Audrey
50 Dirga-Audrey .... ditolak?
51 Trauma Zoya
52 Setelah makan siang
53 Maen Golf
54 Masih soal perjodohan
55 Galau
56 Direstui Dirga
57 Ancaman buat Zoya
58 Zoya galau
59 Surprise
60 Hati Dirga
61 Obrolan laki laki
62 Zoya deg degan
63 Pernyataan cinta Nathan
64 Masih berdua
65 Masih berdua part 2
66 Love is so sweet
67 Sudah ada hati?
68 Ditantang Audrey
69 Bertemu Dokter Hasan
70 Bertemu Feli dan calon suaminya
71 Takdir yang berbeda
72 Janinan Cleora
73 Mengusir hama
74 Panic attack
75 Acara Lamaran
76 acara lamaran part 2
77 Cerita Fazza
78 Cerita Fazza part 2
79 Yang Fazza ketahui
80 Perhatian Nathan
81 Meminta Klarifikasi
82 Kekhawatiran Audrey
83 Keberanian Eriel
84 Pesta pernikahan Felicia
85 Janji manis Dirga pada Audrey
86 Usaha Sudjatmoko
87 Masih tegang
88 Sudjatmoko tambah ngga waras
89 Ganjaran buat Sudjatmoko
90 Situasi kondusif
91 SAH!
92 Kemelut sebelum hari pernikahan
93 Khawatir
94 Lembur sebelum hari pernikahan
95 Nathan yang manja
96 Akad Nathan (Tamat)
97 Pengumuman Cerita Baru
98 pengumuman
99 Pengumuman cerita Fazza
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Dirayu sahabat sahabat lama
2
Kisi kisi
3
Dukungan Keluarga Zoya
4
Keluarga Nathan
5
Ingatan Nathan
6
Siap siap buat test
7
Saingan Zoya
8
Deg degan
9
Menang Mutlak
10
Kontrak spesial Zoya
11
Bersama keluarga Cleora
12
Gangguan Agni
13
Bos menyebalkan
14
I'm your bos
15
Masih bersama Bos yang menyebalkan
16
Antara Nathan dan Eleanor
17
Senang dan Resah
18
Yang sebenarnya terjadi
19
Gangguan Eleanor
20
Perhatian Nathan
21
Ngga malu malu
22
Biang rusuh
23
Makan Bareng
24
Jeff yang berusaha tampak kuat
25
Nathan yang berbeda
26
Kenangan buruk
27
Kesedihan Zoya
28
Cleora dan Jeff
29
Pejuang maaf
30
Kebingungan Zoya
31
Diantar pulang
32
Dirga dan Felicia
33
Brosur Steak
34
Penjelasan Nathan
35
Ingatan Felicia
36
Kepedulian Nathan
37
Negoisasi Felicia
38
Ojek Spesial
39
Cemas
40
Yang punya cinta
41
Gengsi
42
Gengsi part 2
43
Bertemu putri bos
44
Enam tahun yang lalu part satu
45
Enam Tahun yang lalu part dua
46
Pengakuan Jeff
47
Salah sangka
48
buket mawar dari Jeff
49
Dirga dan Audrey
50
Dirga-Audrey .... ditolak?
51
Trauma Zoya
52
Setelah makan siang
53
Maen Golf
54
Masih soal perjodohan
55
Galau
56
Direstui Dirga
57
Ancaman buat Zoya
58
Zoya galau
59
Surprise
60
Hati Dirga
61
Obrolan laki laki
62
Zoya deg degan
63
Pernyataan cinta Nathan
64
Masih berdua
65
Masih berdua part 2
66
Love is so sweet
67
Sudah ada hati?
68
Ditantang Audrey
69
Bertemu Dokter Hasan
70
Bertemu Feli dan calon suaminya
71
Takdir yang berbeda
72
Janinan Cleora
73
Mengusir hama
74
Panic attack
75
Acara Lamaran
76
acara lamaran part 2
77
Cerita Fazza
78
Cerita Fazza part 2
79
Yang Fazza ketahui
80
Perhatian Nathan
81
Meminta Klarifikasi
82
Kekhawatiran Audrey
83
Keberanian Eriel
84
Pesta pernikahan Felicia
85
Janji manis Dirga pada Audrey
86
Usaha Sudjatmoko
87
Masih tegang
88
Sudjatmoko tambah ngga waras
89
Ganjaran buat Sudjatmoko
90
Situasi kondusif
91
SAH!
92
Kemelut sebelum hari pernikahan
93
Khawatir
94
Lembur sebelum hari pernikahan
95
Nathan yang manja
96
Akad Nathan (Tamat)
97
Pengumuman Cerita Baru
98
pengumuman
99
Pengumuman cerita Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!