Ingatan Nathan

Nathan sempat terpaku melihat gadis mungil yang sedang memperkenalkan dirinya di depan kelas.

Zoya Putri Sasmita.

Bibir Nathan berkedut samar.

Kemudian mata mereka saling bertatapan. Tapi karena malu yang menderanya tiba tiba, Nathan cepat melengos.

Padahal dia ingin tersenyum. Tapi jantungnya terlalu cepat berdetak. Nathan hanya bisa menyesali ketakberaniannya.

Padahal dirinya bukan pemalu. Teman teman perempuan di sekolahnya ngga ada yang pernah digubrisnya.

Jam terakhir ditutup dengan ujian matematika secara mendadak. Tapi melihat tatapan mata teduh gadis itu kenapa bisa membuat hatinya malu.

Nathan mengerjakan ulanganya dengan enteng. Dia ngga sepanik teman temannya yang lain.

Kebiasaan gurunya, ulangan pun langsung di koreksi. Sambil menunggu, mereka pun diminta mengerjakan tugas.

Nathan ngga butuh waktu lama untuk mengerjakannya. Setelahnya dia fokus menatap Zoya yang sedang dikerumunin kembarannya dan tiga teman akrabnya.

Ngga lama kemudian Bu guru matematika pun mengumumkan nilai siswa siswanya.

Nathan sudah biasa kalo mendapat nilai seratus. Bahkan untuk nilai mata pelajaran apa pun. Jika ada dibawah itu pun, walau cuma kesalahan nol koma nol sekian, Nathan tetap ngga terkalahkan.

Kembarannya mengekorinya dengan jarak yang cukup signifikan. Selain itu ngga ada lagi yang bisa mengalahkannya.

Tapi hari ini nasib Nathan berubah. Anak baru itu mendapatkan nilai yang sama dengannya. Nilai sempurna.

Bagaimana bisa?

Bukannya di baru saja hadir di kelasnya?

Apa mata pelajaran mereka sama di sekolahnya?

Dia sempat belajar?

Banyaknya pertanyaan di dalam kepalanya malah menimbulkan perasaan ngga sukanya mencuat begitu saja. Harga dirinya tergores.

Cleora pun tadi sempat tersenyum meremehkannya.

Teman temannya yang lain bersorak takjub karena ada yang bisa menyamai kesempurnaan nilai Nathan. Kembarannya saja mendapat nilai sembilan puluh tujuh.

Yang Nathan kesalkan banyaknya harapan dari teman temannya agar bisa mengalahkan Nathan. Si incredible.

Saat bermain basket setelah pulang sekolah pun Faza, Eriel dan Jeff sempat berkomentar karena membaca status Cleora. Kembarannya itu tampak sangat bahagia karena akhirnya ada yang mengalahkannya.

Dia membuat status di seluruh akun sosial medianya agar semua orang yang terhubung dengannya tau.

Si Incredible di kalahkan.

Padahal saat itu dia belum kalah. Nilai mereka sama. Cuma yang menyakitkan setelahnya dia kalah terus menerus.

Rasa sukanya di awal ketika melihatnya lenyap ngga berbekas. Yang ada rasa kesal yang berlebihan bertebaran di permukaan hatinya.

Kini Nathan menemukan saingannya. Bukan saingan enteng seperti kembarannya.

Nathan akui gadis itu jenius.

Nathan berusaha mengacuhkannnya walau terang terangan Cleora menjadikan gadis jenius itu sekutunya.

Bahkan gadis itu juga sering ikut bersama kembarannya dan tiga temannya yang lain ke rumah mereka.

Tanpa sadar Nathan merasa berkompetisi tersirat dengan Zoya.

Nilai nilai ujian mereka yang selalu sama membuat seisi kelas dan sekolah heboh

Berbondong bondong mereka mencari tau siapa Zoya, anak baru yang berhasil mensejajarkan dirinya dengan Nathan, si tak terkalahkan.

Hingga dunia Nathan hancur lebur saat gadis itu mengambil kedudukannya yang selalu di pertahankan sejak SD dulu. Juara satunya.

Memang sangat kekanakan membenci seseorang hanya karena hal itu.

Tapi bagi Nathan yang sudah merasa nyaman dengan posisinya yang selama ini ngga bisa diganggu gugat, saat mendapat sentilan yang langsung menjatuhkannya, Nathan langsung down.

Nathan juga harus memendam kekesalan bertubi tubi, karena setelah mereka di kelas dan SMA yang sama, posisinya selalu menjadi ekor gadis itu.

Kembarannya selalu meledeknya. Begitu juga Daddynya. Maminya pun selalu tersenyum penuh makna. Belum lagi om om dan tante tantenya yang lain. Membuat akar ketaksukaannya dengan Zoya semakin dalam tertanam.

Sangat menyebalkan. Nathan pun selalu menunjukkan ketaksukaannya, baik di kelas, di perpus, di lab, di halaman sekolah, di parkiran, atau pun saat Cleora selalu mengajak Zoya ke rumah mereka. Pokoknya semua tempat dia bertemu dengan Zoya.

Ngga pernah dia mau menatapnya dengan ramah.

Sering dia pertanyakan kemana perginya keenceran otaknya yang menjadi takluk dan tumpul di depan Zoya.

Walaupun mereka berbeda selisih nol koma sekian, tetap saja dia kalah. kekalahan itu sangat melukai harga dirinya.

Sayangnya mami dan daddynya sangat menyukai gadis itu.

Entah apa yang sudah diperbuatnya selain mengalahkan anak kebanggaan mereka. Dan itu selalu menjadi olokan sepanjang masa.

Untunglah gadis itu ngga menerima ajakan orang tuanya yang akan membiayainya ke havard. Ngambil beasiswa ke sana dia pun enggan.

Syukurlah, Nathan lega. Dia ngga perlu belajar lebih keras dari biasanya.

Tapi sayangnya, bertahun tahun di sana malah selipan rindu untuk gadis itu selalu mengisi relung hatinya.

Dia sudah gila. Dia merindukan kekalahannya dari Zoya.

Hingga gadis itu benar benar menghilang. Cleora lost contac dengannya. Bertahun tahun lamanya.

Tapi sebulan yang lalu, Cleora mengatakan sudah bertemu dengannya.

Dan hari Rabu lusa dia akan bersaing dengan kontestan lainnya untuk posisi sebagai personal asistennya.

Menghilang sekian lama dan sekarang muncul tiba tiba. Sungguh sangat meresahkan

Tanpa sadar Nathan menghela nafas panjang.

*

*

*

"Zoy, daddy bilang kisi kisinya sama aja kayak test bumn," lapor Cleora setelah akhirnya hanya berhasil mengulik sedikit saja dari daddynya

Cleora sengaja menelpon sahabatnya setelah mendapat info itu.

Setidaknya ada yang bisa dipersiapkan Zoya dalam waktu singkat.

"Oke. Aku lagi belajar nih. Bang Dirga sama Bang Erwin udah beliian aku banyak buku. Ngga tau sempat dibaca semua apa engga," jawab Zoya seperti terdengar keluhan di telinga Cleora.

"Baca aja yang penting penting. Kamu juga harus cukup istirahat. Testnya katanya seharian loh," cerita Cleora agak khawatir.

"Yah, pasrah aja sama nasib."

"Jangan begitu Zoy. Tetap harus berusaha keras. Kamu harus berhasil keterima," tukas Cleora menggebu gebu memberi semangat.

Terdengar tawa renyah Zoya.

"Iya, pasti akan aku usahakan," ucap Zoya setelah tawanya usai.

"Nah, gitu, dong. Harus semangat," balas Cleora antusias. Berusaha mengobarkan api di hati Zoya agar ngga padam.

"Ya, bantu do'a, ya."

"Beres. Oh ya, kamu mau aku kirimkan foto Nathan sekarang, nggak? Dia tambah jelek dan menyebalkan."

"Buat apa? Ngga usahlah," tolak Zoya sambil nyengir.

"Siapa tau bisa buat ngusir nyamuk. Biar kamu bisa belajar lebih tenang," kekeh Cleora dibalas kekehan Zoya.

Dari dulu sampai sekarang kebiasaan Cleora menjelekkan saudara kembarnya hingga ke titik nadir ngga pernah berubah.

"Ingat, ya, Zoya. Kalo kamu mau menyerah, kamu harus membayangkan wajah penuh harapan aku, Moana, Indri dan Freya," tegas Cleora setelah tawa mereka usai.

"Iya."

"Kamu tenang aja. Setelah keterima, kita pasti bantu kamu ngadapin Nathan."

"Sip. Udah dulu, ya. Kalo gini terus kapan aku belajarnya," kata Zoya mengingatkan.

"Oh iya. Sorry. Aku tutup dulu. Good luck my bestie....."

"Oke. Thank's."

Klik. Sambungan telpon pun terputus.

Cleora masih menatap ponselnya.

Kamu harus berhasil, Zoya.

Senyumnya terus mengembang. Begitu juga hatinya. Jantungnya seperti di pacu. Ngga sabar menunggu lusa.

Terpopuler

Comments

Muhammad Arifin

Muhammad Arifin

kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....

2024-06-01

4

Eka Awa

Eka Awa

nama ortu nya kayak tetanggaku
kakek Khalil dan cucu nya khanza

2024-06-01

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

tuh kaannn

2024-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Dirayu sahabat sahabat lama
2 Kisi kisi
3 Dukungan Keluarga Zoya
4 Keluarga Nathan
5 Ingatan Nathan
6 Siap siap buat test
7 Saingan Zoya
8 Deg degan
9 Menang Mutlak
10 Kontrak spesial Zoya
11 Bersama keluarga Cleora
12 Gangguan Agni
13 Bos menyebalkan
14 I'm your bos
15 Masih bersama Bos yang menyebalkan
16 Antara Nathan dan Eleanor
17 Senang dan Resah
18 Yang sebenarnya terjadi
19 Gangguan Eleanor
20 Perhatian Nathan
21 Ngga malu malu
22 Biang rusuh
23 Makan Bareng
24 Jeff yang berusaha tampak kuat
25 Nathan yang berbeda
26 Kenangan buruk
27 Kesedihan Zoya
28 Cleora dan Jeff
29 Pejuang maaf
30 Kebingungan Zoya
31 Diantar pulang
32 Dirga dan Felicia
33 Brosur Steak
34 Penjelasan Nathan
35 Ingatan Felicia
36 Kepedulian Nathan
37 Negoisasi Felicia
38 Ojek Spesial
39 Cemas
40 Yang punya cinta
41 Gengsi
42 Gengsi part 2
43 Bertemu putri bos
44 Enam tahun yang lalu part satu
45 Enam Tahun yang lalu part dua
46 Pengakuan Jeff
47 Salah sangka
48 buket mawar dari Jeff
49 Dirga dan Audrey
50 Dirga-Audrey .... ditolak?
51 Trauma Zoya
52 Setelah makan siang
53 Maen Golf
54 Masih soal perjodohan
55 Galau
56 Direstui Dirga
57 Ancaman buat Zoya
58 Zoya galau
59 Surprise
60 Hati Dirga
61 Obrolan laki laki
62 Zoya deg degan
63 Pernyataan cinta Nathan
64 Masih berdua
65 Masih berdua part 2
66 Love is so sweet
67 Sudah ada hati?
68 Ditantang Audrey
69 Bertemu Dokter Hasan
70 Bertemu Feli dan calon suaminya
71 Takdir yang berbeda
72 Janinan Cleora
73 Mengusir hama
74 Panic attack
75 Acara Lamaran
76 acara lamaran part 2
77 Cerita Fazza
78 Cerita Fazza part 2
79 Yang Fazza ketahui
80 Perhatian Nathan
81 Meminta Klarifikasi
82 Kekhawatiran Audrey
83 Keberanian Eriel
84 Pesta pernikahan Felicia
85 Janji manis Dirga pada Audrey
86 Usaha Sudjatmoko
87 Masih tegang
88 Sudjatmoko tambah ngga waras
89 Ganjaran buat Sudjatmoko
90 Situasi kondusif
91 SAH!
92 Kemelut sebelum hari pernikahan
93 Khawatir
94 Lembur sebelum hari pernikahan
95 Nathan yang manja
96 Akad Nathan (Tamat)
97 Pengumuman Cerita Baru
98 pengumuman
99 Pengumuman cerita Fazza
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Dirayu sahabat sahabat lama
2
Kisi kisi
3
Dukungan Keluarga Zoya
4
Keluarga Nathan
5
Ingatan Nathan
6
Siap siap buat test
7
Saingan Zoya
8
Deg degan
9
Menang Mutlak
10
Kontrak spesial Zoya
11
Bersama keluarga Cleora
12
Gangguan Agni
13
Bos menyebalkan
14
I'm your bos
15
Masih bersama Bos yang menyebalkan
16
Antara Nathan dan Eleanor
17
Senang dan Resah
18
Yang sebenarnya terjadi
19
Gangguan Eleanor
20
Perhatian Nathan
21
Ngga malu malu
22
Biang rusuh
23
Makan Bareng
24
Jeff yang berusaha tampak kuat
25
Nathan yang berbeda
26
Kenangan buruk
27
Kesedihan Zoya
28
Cleora dan Jeff
29
Pejuang maaf
30
Kebingungan Zoya
31
Diantar pulang
32
Dirga dan Felicia
33
Brosur Steak
34
Penjelasan Nathan
35
Ingatan Felicia
36
Kepedulian Nathan
37
Negoisasi Felicia
38
Ojek Spesial
39
Cemas
40
Yang punya cinta
41
Gengsi
42
Gengsi part 2
43
Bertemu putri bos
44
Enam tahun yang lalu part satu
45
Enam Tahun yang lalu part dua
46
Pengakuan Jeff
47
Salah sangka
48
buket mawar dari Jeff
49
Dirga dan Audrey
50
Dirga-Audrey .... ditolak?
51
Trauma Zoya
52
Setelah makan siang
53
Maen Golf
54
Masih soal perjodohan
55
Galau
56
Direstui Dirga
57
Ancaman buat Zoya
58
Zoya galau
59
Surprise
60
Hati Dirga
61
Obrolan laki laki
62
Zoya deg degan
63
Pernyataan cinta Nathan
64
Masih berdua
65
Masih berdua part 2
66
Love is so sweet
67
Sudah ada hati?
68
Ditantang Audrey
69
Bertemu Dokter Hasan
70
Bertemu Feli dan calon suaminya
71
Takdir yang berbeda
72
Janinan Cleora
73
Mengusir hama
74
Panic attack
75
Acara Lamaran
76
acara lamaran part 2
77
Cerita Fazza
78
Cerita Fazza part 2
79
Yang Fazza ketahui
80
Perhatian Nathan
81
Meminta Klarifikasi
82
Kekhawatiran Audrey
83
Keberanian Eriel
84
Pesta pernikahan Felicia
85
Janji manis Dirga pada Audrey
86
Usaha Sudjatmoko
87
Masih tegang
88
Sudjatmoko tambah ngga waras
89
Ganjaran buat Sudjatmoko
90
Situasi kondusif
91
SAH!
92
Kemelut sebelum hari pernikahan
93
Khawatir
94
Lembur sebelum hari pernikahan
95
Nathan yang manja
96
Akad Nathan (Tamat)
97
Pengumuman Cerita Baru
98
pengumuman
99
Pengumuman cerita Fazza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!